Bayi Kembar Penyemangat

Setelah 30 menit pingsan, Gendis akhirnya siuman, dia terbangun dengan lemas dan sudah mendapati dirinya terbaring di sebuah klinik

"Kamu sudah bangun, syukurlah, " Ucap seorang wanita yang menggunakan jas putih, Gendis menebak dia adalah seorang dokter

"Aku dimana?" tanya Gendis

"Kamu ada di klinik saya, perkenalkan nama saya Dokter Rahma, " kata Dokter Rahma

"Terimakasih dokter, aku masih lemas dan mual dok, mungkin karena terlalu lelah, " ucap Gendis, dia ingat belum makan apapun sejak pagi

"Panggil saja saya ibu Rahma, maaf tadi saya liat isi tas km nak Gendis, karena warga sekitar juga tidak mengenali kamu nak, sepertinya kamu tidak punya tujuan ya?" tanya ibu Rahma

"Boleh saya menumpang bu?, mungkin beberapa hari, saya bisa melakukan pekerjaan rumah, " pinta Gendis dengan memelas

" Baiklah nak, ayok kita makan dulu, kebetulan ibu juga belum makan siang," Gendis mengangguk

"ibu tinggal sendri,? " tanya Gendis

"iya nak, " jawab Ibu Rahma, Gendis tak berani bertanya lebih

"Nak ibu Lihat nilai sekolah kamu bagus, dan kamu mendapatkan beasiswa," ucap ibu Rahma

"iya bu, bulan depan registrasi ulangnya,, " jawab Gendis

"Kalo begitu lebih baik kamu tinggal di sini sementara waktu, sambil membantu ibu di klinik, kebetulan asisten ibu baru saja melahirkan, " kata dokter Rahma

"Saya akan senang sekali bu, terimakasih banyak" Gendis sangat bahagia, untuk sementara waktu dia memiliki tempat tinggal

Satu Bulan Kemudian...

Pagi Hari Gendis merasa tak enak badan, mukanya pucat, ada yang tidak beres dengan badannya, setelah selesai membersihkan ruangan klinik dan memasak dia merebahkan diri di kamarnya

"kamu kenapa nak?" tanya Dokter Rahma

"enggak tau bu, rasanya enggak nyaman," jawab Gendis

"kamu istirahat saja yah, ibu tinggal dulu, sudah ada pasien, " dokter Rahma meninggalkan Gendis untuk istirahat

Ketika memejamkan mata, Gendis tiba-tiba teringat, dia belum mendapatkan tamu bulanan, dadanya berdetak kencang, dia harus memastikan sesuatu

Setelah membeli alat tes kehamilan di apotik, Gendis langsung memastikannya, hatinya berdebar kencang siap atau tidak dia harus melihat hasil tes itu

Saat dua garis terlihat, Gendis lemas namun bercampur senang, dia akan menjadi seorang ibu, tapi juga sedih tak memiliki suami

Malam telah tiba, Gendis penuh dengan cemas, dia harus memberitahu pada dokter Rahma perihal kehamilannya, dia sudah siap jika harus pergi dari rumah itu

****

" Apa kamu hamil di luar nikah?, " tanya Dokter Rahma baik-baik

"tidak bu, aku melakukannya dengan suami ku, Gendis menundukkan kepalanya air matanya mulai mengalir, dia menceritakan dibalik kehamilannya pada dokter Rahma

Gendis tidak menceritakan nama Arjuna ataupun keluarga Pratama, karena dia tidak ingin berurusan lagi dengan keluarga pratama, tapi Gendis memberitahu nama Pengacara Yoga sebagai bukti jika Dokter Rahma ingin membuktikannya

Beruntung dokter Rahma masih mau menerima Gendis, dia kasian dengan Gendis jika harus berada di luar tanpa tujuan

"lalu bagaimana dengan kuliah mu?, " tanya dokter Rahma

"Aku ingin sepenuhnya menjadi seorang ibu, kalo boleh setelah membantu dokter, aku ingin memberikan les pada anak-anak di sekitar desa ini, " ucap Gendis

"Baiklah kalo itu sudah menjadi keputusan kamu, ibu hanya bisa mendukung, " jawab dokter Rahma

Meskipun sedang hamil Gendis rajin membantu Dokter Rahma, dia menjadi tau banyak hal mengenai dunia medis, Gendis juga menerima tawaran menjadi guru les untuk anak - anak sekitar

Kecantikan yang dimiliki gendis sering kali dicibir sebagai wanita selingkuhan yang dicampakkan, karena hamil tanpa adanya suami, Gendis tak pernah peduli walaupun hatinya sakit dengan semua tuduhan beberapa warga sekitar

Beruntung dia bertemu dokter Rahma, seorang dokter tanpa keluarga yang mengabdikan hidupnya untuk melayani masyarakat sekitar

Gendis tak pernah mau menerima uang dari dokter Rahma, dia sudah sangat bersyukur mendapatkan tempat tinggal yang layak

Rumah dokter Rahma memang tidak mewah tapi sangat nyaman. Gendis mendapatkan uang dari hasil les anak-anak serta dan menerima pesanan kue

Gendis menjalani kehadirannya dengan suka cita meski dalam keadaan yang sangat terbatas tapi tidak membatasi rasa syukurnya

Tujuh Tahun Telah Berlalu

Anugerah yang luar biasa bagi Gendis, dia melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan. Sang kakak laki-laki diberi nama Raka Putra dan adiknya perempuan diberi nama Cahaya Putri, mereka kini telah menginjak kelas dua sekolah dasar

Raka dan Cahaya tumbuh dengan bakat yang luar biasa, Raka pandai melukis sejak usia empat tahun dan mulai diarahkan oleh Gendis untuk melukis di atas Kanvas

Lukisan itu dia jual untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, sedangkan Cahaya memiliki bakat suara merdu, terutama melantukan ayat Alquran dia sering memenangkan menyanyi dari usianya masih lima tahun

Sering mengikuti lomba antar desa membuat Cahaya kerap dipanggil untuk acara hajatan, meskipun upah tak seberapa, tapi mereka sangat bersyukur

Meskipun Raka dan Cahaya mempunyai bakat yang luar biasa, di sekolah mereka kerap mendapat cemoohan dari beberapa siswa karena tidak mempunya ayah bahkan tidak mengetahui siapa ayahnya, awalnya mereka sedih tapi Gendis selalu menanamkan sikap mandiri,tangguh, sabar, dan tidak pendendam

Sikap ramah dan periang yang mereka miliki membuat Mereka disukai oleh para guru dan memiliki teman yang setia

Terlebih lagi mereka selalu mendapatkan ranking di kelas, kepintarannya mewarisi dari Gendis dan Arjuna

Raka dan Cahaya yang kini berusia tujuh tahun tidak pernah sekalipun melihat bagaimana rupa ayahnya dan mereka sangat merindukan sosok ayah

Mereka selalu bertanya seperti apa sosok ayah mereka, Gendis menceritakan mengenai Arjuna tanpa berbohong pada mereka

Suatu saat nanti Gendis berjanji akan mempertemukan mereka dengan ayahnya, Gendis selesai menidurkan anaknya, dia duduk melamun di teras

" Apa yang sedang kamu pikirkan, " tanya ibu Rahma

"Mereka berhak tau siapa ayahnya, tapi aku belum siap bu, apakah dia akan mengakui anaknya?" Gendis menitikkan air mata

"Dia mengakui atau tidak, tak perlu kau risau, kamu sudah memberikan yang terbaik bagi mereka, Raka dan Cahaya sangat pintar dan berbakat, itu anugerah mereka yang harus kamu syukuri, mereka masih mempunyai kita berdua, " jawaban dokter Rahma menenangkan hati Gendis

****

Di sebuah Cafe, nyonya Carla sedang berbincang dengan seorang pria,

"Kamu yakin wanita ini tidak pernah lagi bertemu dengan suamiku?" ucap Nyonya Carla pada seorang pria yang menyerahkan amplop berisi foto

"iya nyonya, sudah lama tuan tidak bertemu dengan wanita ini, " jawab pria itu

Nyonya Carla mengernyitkan dahinya, tak percaya dengan yang dilihatnya di foto itu

" Siapa gadis ini?! " tanya nyonya Carla

"Menurut informasi yang saya dapatkan, dia adalah asisten wanita itu, dia dan dua anaknya kembarnya tinggal bersama dokter itu, " pria itu menjelaskan dengan sangat hati-hati

"Apa!, " Nyonya Carla menggebrak meja, membuat pria di depannya terkejut

"Cari tau siapa ayah dari anak-anak itu, dan cari info dengan detail mengenai wanita itu, " Nyonya Carla menunjuk sebuah Foto. Dia tidak menyangka, Gendis saat ini tinggal bersama wanita yang sangat dibencinya

"Kalau ternyata anak itu adalah anak dari Arjuna, aku tidak akan membiarkan mereka hidup tenang" ucap nyonya Carla seraya mengepalkan tangannya

Bersambung...

Teman-teman jangan lupa like, vote dan komen yaaa, kritik dan saran sangat aku nantikan ❤🥰

Terpopuler

Comments

🥱🥱🥱

🥱🥱🥱

lanjut

2021-09-01

1

M Anha🌹 Ig: anha5569🌹

M Anha🌹 Ig: anha5569🌹

semangat Kak.

2021-08-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!