Pertemuan Bahagia

Nyonya Carla mengunjungi kantor Arjuna tanpa membuat janji lebih dahulu, untung saja Rico telah mempersiapkan alasan yang masuk akal jika ada yang mencarinya

" Anak ku ada di dalam?" tanya Nyonya Carla

"Maaf Nyonya pak Arjuna sedang tidak ada di kantornya beliau sedang menjamu klien yang baru saja tiba di Indonesia, " jawab Rico

"Oh seperti itu, kapan dia akan kembali?" Nyonya Carla masih penasaran

" Pak Arjuna tidak memberi tahu aku nyonya, " Rico terpaksa berbohong

" Tapi aku lihat mobil dia ada di sini dan juga Pak Ujang, tidak biasanya tidak menggunakan mobilnya untuk menjamu klien, "nyonya Carla

"Iya nyonya Pak Adit Arjuna menggunakan mobil kliennya dan Pak Ujang diminta untuk standby di sini" untung saja Rico tak habis kata-kata untuk menjawab pertanyaan nyonya Carla

"Oke sepertinya dia tidak lama, sampaikan padanya jika aku datang ke sini aku akan menunggunya di rumah, " kata nyonya Carla

"Baik nyonya akan aku sampaikan pada pak Arjuna, " Rico akhirnya lega setelah nyonya Carla pergi,

dia sendiri tak mengetahui apa yang membuat Arjuna mendadak berangkat ke Bali, Arjuna jarang berbicara persoalan pribadi padanya meskipun dia sudah bekerja dengannya selama 10 tahun

"Baik terima kasih Riko nanti aku akan menghubungi Ibu, pastikan tidak ada yang mengetahui keberangkatan ku ke Bali" kata Arjuna

"Kapan bapak akan kembali ? karena besok kita akan ada meeting dengan klien dan meeting internal, " tanya Riko

" Aku akan kembali dalam beberapa hari, meeting internal kamu saja yang menghandle sedangkan meeting dengan klien kamu Atur jadwal ulang dan minta maaf pada mereka aku tidak bisa melakukan meeting dalam beberapa hari ini, " ucap Arjuna

"Baik Pak kalau begitu Semoga urusan bapak lancar di Bali, " Rico sudah menduga tugas yang diberikannya dalam beberapa hari ini sangat berat

Setelah mendapatkan pesan singkat dari Gendis yang berisikan Nomor kamar Arjuna bersiap-siap untuk menemui mereka

Kamar mereka ternyata tidak terlalu jauh dari kamar Arjuna, dia melangkahkan kakinya dengan penuh keyakinan untuk menemui ibu kandungnya

Sampai detik ini dia masih tidak percaya bahwa Nyonya Carla bukanlah ibu kandungnya tetapi Arjuna bisa merasakan Nyonya Carla tidak menyayanginya dengan tulus meskipun selama ini dia yang merawat Arjuna

Suara bel kamar berbunyi dokter Rahma terlihat sudah siap dengan kedatangan Arjuna, Gendis telah bersiap mengajak Cahaya dan Raka untuk makan malam, memberikan privasi pada Arjuna dan dokter rahma

"Silakan masuk Tuan Arjuna, " Gendis mempersilahkan Arjuna untuk masuk ke kamar

" Eh ada om baik, " ucap Cahaya

"Cahaya dan Raka sudah makan?" tanya Arjuna

" Kami akan makan di luar hotel, " jawab Gendis

"Makan saja di restoran hotel, kami akan menyusul," ucap Arjuna

"Baik Tuan,,, ayo Raka dan Cahaya, " Gendis mengajak Raka dan Cahaya

"Om baik sama eyang enggak ikut makan mah?, " tanya Cahaya

" Nanti om baik menyusul sayang, kitab duluan yah, Raka dan Cahaya udah lapar kan?, " Gendis menjelaskan

" iya mah ayo!" seru mereka

Saat ini di dalam kamar hanya ada Arjuna dan dokter Rahma, sesaat mereka saling diam seribu bahasa, sungkan untuk memulai

" Kamu sehat nak?, " dokter Rahma membuka pembicaraan, Arjuna menjawab dengan mengangguk

" Maafkan ibu... maafkan ibu.. maafkan ibu nak... " tangisan dokter Rahma pecah

Arjuna terdiam meskipun begitu banyak pertanyaan yang ingin dia sampaikan tapi mulutnya terkunci, melihat tangisan wanita paruh baya didepannya entah mengapa dia tak bisa marah

"Saat itu ibu tak punya pilihan, ibu ingin kamu mendapatkan kehidupan yang lebih baik, ibu sangat menyayangi mu nak," ungkap dokter Rahma

"Boleh aku memeluk ibu? " pinta Arjuna, Dokter Rahma langsung memeluk Arjuna dengan penuh kerinduan, terakhir kali dia memeluk anaknya saat masih berusia satu tahun

Waktu berjalan begitu lambat bagi dokter Rahma, dia menunggu sangat lama untuk sebuah pelukan dari Arjuna, dia tak menyangka dapat memeluk anaknya kembali, harapannya bertemu dengan anaknya sudah pupus, dia tak berharap banyak, hanya ingin Arjuna hidup dengan baik

Dokter Rahma memeluk Arjuna dengan sangat erat, tak perlu banyak kata untuk menunjukan bertapa dia sangat merindukan jagoannya. Arjuna bisa merasakan pelukan erat itu sebagai rasa kasih sayang dan perasaan bersalah ibunya

Arjuna masih merasa kesal dengan ibu kandungnya, jika ibunya tak menyerah mungkin saja dia tidak akan mengalami trauma, masa kecilnya mungkin bahagia, bukan masa kecil yang dia lalu dengan melihat pertengkaran kedua orangtuanya

Mereka saling melepas pelukan, Arjuna menyeka air mata yang membasahi pipi wanita yang telah melahirkannya dengan pertaruhan nyawa, dia membelai wajah ibunya, begitu cantik meski usianya tak lagi muda, pantas saja ayahnya begitu mencintai ibu kandungnya dan rela kawin lari

"Sejak kapan kamu mengetahui semua ini nak? apakah ayah kamu. yang memberitahu?" tanya dokter Rahma

"Aku mengetahuinya minggu lalu secara tidak sengaja mendengar percakapan antara papah dan mama di rumah" jawab Arjuna

Dokter Rahma menceritakan kisahnya dengan tuan Dewa, alasannya meninggalkan Arjuna dan menyerah pada keadaan, dokter Rahma berusaha menutupi sifat licik nyonya Carla meskipun dia yakin cepat atau lambat Arjuna akan mengetahuinya

Arjuna tersentak dengan apa yang diungkapkan oleh dokter Rahma, terlebih dia mengenal kakeknya dengan sangat baik, dia bertekad akan bertanya pada ayahnya, dia ingin tau bagaimana versi ayahnya akan bercerita. Saat ini Arjuna akan mulai berhati-hati dengan nyonya Carla

"Apa kamu membenci ibu nak?" tanya dokter Rahma dengan rasa takut

"Aku kecewa dan marah, tapi aku tak lagi muda bu, setelah bertahun-tahun kini aku mengerti mengapa papah dan mamah dukun sering bertengkar di hadapan ku, "jawab Arjuna

"Ayo nak kita susul Gendis, " setelah hampir dua jam mereka saling bertukar cerita dokter Rahma mengajak Arjuna

" Oh iya bagaimana ibu bisa bertemu dengan Gendis? " selidik Arjuna, dokter Rahma bingung akan menjawab apa, dia takut salah berbicara

" Hal itu lebih baik kamu tanyakan langsung pada Gendis, dia yang harus bercerita padamu nak, bukan ibu, " jawab dokter Rahma, lalu dia. menggandeng Arjuna keluar kamar menuju restoran

Meskipun Arjuna penasaran, tapi dia mengerti belum saatnya dia mengetahui tentang Gendis, saat ini bertemu dengan ibu kandungnya sudah cukup baginya

****

" Pah, Arjuna susah dihubungi, dia juga semalam enggak pulang, " nyonya Carla memberitahu suaminya saat sarapan pagi

" Biarkan saja dia sudah besar, biasanya juga kamu cuek, " jawab tian Dewa seraya menyeruput teh

" Aku juga peduli dengan masa depannya pah! kamu mau dia terus sendirian, " nyonya Carla berkilah

" Kamu sangat bersemangat menjodohkan Arjuna dengan Susan, ada maksud terselubung kan? " tebak tuan Dewa, dia sangat mengetahui sifat licik isterinya

Nyonya Carla tak menggubris perkataan suaminya, dia berusaha keras agar susan bisa segera. menikah dengan Arjuna sebelum Gendis dan anak-anaknya masuk ke dalam kehidupan Arjuna

Bersambung...

Teman-teman jangan lupa like, vote dan komen yaaa, kritik dan saran sangat aku nantikan ❤🥰

Terpopuler

Comments

Umi Ningsih Mujung

Umi Ningsih Mujung

❤️❤️❤️

2021-09-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!