My First Love Is My Wife

My First Love Is My Wife

S1 Alqueen: Flashback 1

......

Queena Angelina Kusuma yang biasa di panggil Angel adalah seorang wanita yang cantik, yang memiliki berkulit bewarna kecoklatan itu memiliki sifat pintar, baik, ceria, dan jahil, ia memiliki warna bola mata yang sangat cantik berwarna biru laut. Angel sendiri adalah anak pertama dari pasangan Albert Kusuma dan Zia Kusuma... Angel sendiri adalah anak kesayangan Albert dan Zia.

Tapi siapa sangka suatu tragedi telah terjadi padanya ketika dirinya masih kecil, tragedi tersebut adalah Zia ibu kandungnya yang dibunuh dengan sangat sadis di hadapan kedua mata sendiri, hingga mengakibatkan dirinya dibenci oleh Ayahnya sendiri! Karena sebuah kesalahpahaman yang tercipta oleh kakak tirinya iapun harus dibenci dan tidak mendapatkan kasih sayang seperti dulu.

......

Flashback

>14 Tahun yang lalu<

Taman belakang mansion Kusuma...

Terlihat saat ini ada dua wanita cantik yang tengah bersantai dibelakang mansion miliknya, kedua wanita tersebut yang tak lain adalah Zia dan Angel dimana mereka tengah bersantai dengan santainya tanpa ada gangguan sedikitpun dari siapapun. Tapi... Tak lama kemudian terdengarlah suara seseorang dengan berteriak memanggil nama putri kecilnya yang amat sangat ia cintai, dan orang tersebut yang tak lain adalah Albert Kusuma.

"Angel sayang... Ayah pulang!" Panggil Albert yang baru saja pulang dari kantornya dengan rasa ketidak sabarnya ketika mencari keberadaan putri kecilnya itu, hingga ketika menemukannya iapun dengan cepat menarik lengan mungil milik putri kecilnya itu.

"Ayah... Kau sudah pulang?" Tanya Angel si gadis kecil yang imut tersebut menyambut kedatangan sang Ayah.

"Iyaa sayang... Ayah sudah pulang dan Ayah pulang dengan membawakan sesuatu untukmu. Dan yang pastinya kau akan sangat menyukainya" Jawab Albert tersenyum manis dengan kemudian iapun mengeluarkan hadiah yang ia katakan tadi untuk putri tercintanya itu dari belakang punggungnya.

"Wahhh... Cantik sekali, Ayah apa ini untukku?" Dengan antusiasnya Angel bertanya pada sang ayah yang telah memberikannya sebuah boneka beruang cantik untuknya.

"Tentu saja"

Kebahagiaan Albert adalah putrinya, jika putrinya bahagia maka ia akan jauh lebih bahagia, jika putrinya sedih maka iapun akan turut bersedih. Satu hal yang harus kalian tau, Angel adalah putri yang selalu di nantikan oleh Albert selama 2 tahun pernikahan mereka.

Zia baru diberikan kepercayaan oleh tuhan pada saat umur dua tahun pernikahannya, hal itulah yang membuat Albert begitu amat menyayangi putrinya Angel. Karena selama pernikahan Zia dan Albert, Albert lah yang selalu menanti kehadiran Angel.

"Terimakasih ayah.. Ayah apa kau tau kalau aku sangat-sangat menyayangi mu lebih dari apapun, begitu juga dengan bunda yang sangat aku sayangi dan cintai lebih dari apapun di dunia ini. Kalian berdua adalah kesayanganku" Kata Angel memeluk erat tubuh albert, lalu sedetik kemudian tanpa sengaja mata cantiknya itu mulai menangkap sosok gadis kecil yang kira-kira berumur sepuluh tahun lebih tua darinya, dengan berposisi kini tegah berdiri dibelakang sang ayah sambil memandanginya, begitupun sebaliknya.

"Ayah siapa kakak ini?" Tanya Angel menatap wajah gadis kecil yang berada di hadapannya saat ini.

"Sayang... Kemari dan perkenalkan kakak Ini... Kakak ini namanya Mira... Ayah membawanya kemari karena sekarang dia akan menjadi kakak mu. Cobalah berkenalan dengan kakakmu dan sapa ia dengan baik" Jelas Albert dengan memperkenalkan gadis kecil yang berada dibelakangnya saat ini kepada putrinya Angel.

"Hai kakak Mira... Perkenalkan nama aku Queena Angelina Kusuma, kakak bisa memanggil ku dengan nama Angel saja. Sama seperti bunda dan ayah yang selalu memanggilku Angel. Senang rasanya bisa mengenalmu kakak" Sapa Angel tersenyum manis sambil mengulurkan tangan mungilnya kepada Mira.

"Hai juga angel, aku Mira dan aku senang bisa mengenalmu... Bahkan bisa menjadi kakak tirimu" Balas Mira tersenyum manis, padahal di dalam hatinya kini ia tengah merasa sangat tidak suka dengan kehadiran Angel ataupun keberadaan Angel itu.

Mira berfikir bahwa ia akan menjadi anak tunggal dari pasangan yang baik hati ini, namun sayangnya itu tidak seperti ekspektasinya.

"Emmm... Angel sayang tolong ajaklah kakakmu pergi kedalam kamarmu, dan ajaklah kakakmu berkeliling setelahnya" Titah Albert yang hanya di balas anggukan kecil oleh Angel.

"Baik ayah... Kakak mari ikut denganku dan mari kita pergi bersama ke kamarku lalu setelahnya mari kita berkeliling mansion" Ajak Angel menarik pergelangan tangan Mira secara tiba-tiba.

"Suamiku... Mira dia?" Tanya Zia dengan menatap wajah sang suami.

"Maafkan aku sayang, karena aku tidak memberi tahu mu terlebih dahulu mengenai Mira... Aku membawa Mira kesini karena aku merasa kasihan terhadapnya... Apa kau tau sayang? Pada saat aku akan pulang tadi aku tidak sengaja melihatnya tengah menangis di pinggir jalan, lalu... Aku pun merasa kasihan terhadap nya dan berinisiatif membawanya pulang bersamaku kesini" Jelas Albert kepada Zia istrinya perihal mengapa ia bisa membawa Mira pulang ke dalam mansionnya. Zia pun yang mendengar penjelasan dari sang suami tercintanya itu hanya bisa membalas dengan sebuah senyuman manis.

"Tidak apa suamiku, karena kini aku juga sudah menganggap Mira sebagai putriku sendiri. Aku tidak akan mempermasalahkan nya" Zia membalasnya dengan tersenyum manis, lalu kemudian mulai memeluk tubuh kekar milik Albert.

"Terimakasih sayang, aku tau kau pasti akan mengerti aku. Aku sangat mencintaimu! Aku berjanji padamu bahwa aku pasti akan selalu melindungi kalian, selalu menyayangi angel, dan selalu memberikan Angel putri kita sebuah kebahagiaan" Tutur Albert membalas pelukan Zia dengan sangat erat.

"Tepati lah janjimu sayang"

"Pasti sayang, apapun itu untuk kebahagiaan putri kita aku akan melakukannya, asalkan putri kita bahagia dan selalu tersenyum manis di setiap harinya"

"Kau mencintaimu"

"Aku lebih mencintaimu"

*****

Hari-hari kini sudah terlewati dengan senyuman dan tawa manis Angel, sama halnya dengan Albert dan Zia selaku orang tua dari Angel. Tetapi sepertinya berbeda dengan Mira, ia justru merasa tidak senang dan tidak suka dengan kehadiran Angel atau lebih tepatnya keberadaan Angel disisinya.

Bahkan sepertinya Mira kini mulai ada pemikiran untuk berniat jahat merebut kebahagiaan yang Angel miliki saat ini.

"Angel, mari ikut bersama kakak ke dapur" Ajak Mira menarik lengan mungil milik Angel pelan, karena dirinya sepertinya benar-benar sudah mempunyai rencana jahat terhadap angel.

"Baiklah kakak"

Angel hanya diam dan menurut, walaupun perasaannya kalut dan tidak enak karena memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun iapun segera menepisnya dan berfikir yang positif mengapa Mira membawanya ke dapur.

Sesampainya di dapur...

"Adikku Angel... Apa kau tau ini apa?" Tanya Mira dengan bernada sok polos memegang sebuah pisau ditangannya.

"Itu sebuah pisau kak, bunda selalu memakai pisau itu jika ingin memasak, apa kakak juga ingin memasak sama seperti bunda yang suka memasak?" Angel dengan polosnya bertanya, tapi yang sebenarnya ia sudah merasakan aneh terhadap tingkah Mira saat ini.

"Tidak! Kau salah, aku bukan ingin memasak melainkan aku ingin membunuhmu Angel" Ucap Mira dengan tersenyum licik, lalu kemudian Mira pun perlahan-lahan mendekatkan dirinya pada Angel sambil membawa pisau yang masih setia berada di tangannya itu

"Ke-kenapa... kenapa kakak ingin membunuhku? Apa aku mempunyai salah terhadap kakak?"

Langkah kaki kecilnya itu perlahan terus mundur, menjauhkan dirinya dari Mira, akan tetapi Mira semakin mendekat dan mendekat, menggenggam sebuah pisau untuk melukainya.

"Karena aku tidak suka bila hanya kau yang selalu diperhatikan lebih oleh ayah dan bunda dari pada aku! Aku membenci itu angel! Aku benci kauuu.. aku ingin kau lenyap dari dunia ini agar bunda dan ayah bisa lebih menyayangiku dari pada kau, aku tidak suka Angel melihatmu bahagia. Seharusnya aku yang bahagia, tapi karena kau justru aku di abaikan" Kata Mira menatap benci pada Angel, dan dengan cepat iapun mulia menusukkan pisau tersebut ke perut angel. Tidak! Bukan Angel yang terkena tusukan pisau tersebut, melainkan Zia.

SREKKK

Deggggg

Detak jantung kecilnya itu seakan berhenti, ia tidak menyangka akan menyaksikan adegan pembunuhan di hadapannya saat ini.

"TIDAKKKK!"

"Bunda!" Angel pun berhamburan memeluk tubuh Zia yang kini mulai berlumuran darah tepat diperutnya yang tertusuk itu.

Di sebabkan oleh Mira.

Bukan Angel yang terkena pisau dari Mira, Melainkan Zia... Jadi sebenarnya Zia telah diam-diam mengikuti Angel dan Mira yang pergi menuju dapur. Karena feeling dan perasaannya mengatakan tidak enak dan akan ada sesuatu yang terjadi dengan putrinya Angel... Maka dari itu Zia pun mulai mengikuti keduanya secara sembunyi-sembunyi! Bahkan Zia juga sudah mendengar semua pembicaraan antara Mira dan Angel sedari awal.

Dan ketika Mira ingin menjalankan rencananya dengan berniat menusukkan pisau tersebut pada putrinya Angel. Lalu... Dengan cepat Zia pun buru-buru berlari dengan pergi melindungi Angel putrinya, hingga pada akhirnya membuat ialah yang tertusuk justru tertusuk tepat diperutnya dengan begitu dalam, dan bukan Angel putrinya yang terkena.

"PEMBUNUH!"

"Kau pembunuh! Kau pembunuh Mira hikssss... Mengapa kau lakukan ini? Mengapa kau pembunuh bundaku Mira! Kau pembunuhan Mira, kau pembunuh bundaku" Histeris Angel tak kuasa menahan tangisnya setelah melihat orang yang di cintainya terluka karena melindunginya.

"Ak-aku..."

"Bunda bertahanlah hikssss..." Isak Angel dengan perlahan memangku kepala Zia kedalam pangkuannya.

"Bunda hikssss... Berjanjilah padaku, kumohon! Jangan meninggalkan aku dan bertahanlah demi aku, jangan tinggalkan aku hikssss... Aku tidak ingin kau meninggalkan aku. Tolong tetap hidup bunda"

"Angel dengarkan bunda sayang... Sepertinya bunda susah tidak kuat lagi, bunda mohon... Berjanjilah... Berjanjilah kepada Bunda untuk tidak menangis! Karena sepertinya bu-bunda akan segera pergi. Kini... Bunda sudah tidak kuat menahan sakitnya lagi, bunda mohon berjanjilah... Berjanjilah pada bunda untuk kau selalu tetap tersenyum meski tidak ada bunda dan... Bunda mohon jangan menangis seperti ini" Ucap Zia dengan terbata sambil meminta sesuatu kepada Angel, karena dirinya kini tengah menahan sakit yang begitu luar biasa di perutnya, iapun juga mulai meminta secara sesuatu kepada Angel putrinya untuk terakhir kalinya.

Zia merasa bahwa umurnya memang tidak akan lama lagi, ajalnya akan segera menjemput. Zia bahkan merasa bahwa tubuhnya kini perlahan-lahan mulai melemas dan tidak berdaya seperti tidak ada aliran darah lagi yang tersisa di dalam tubuhnya.

"Aku berjanji tidak akan menangis bila bunda mau bertahan demi aku hikssss... Tapi bunda harus berjanji juga kepadaku untuk tetap bertahan dan tidak boleh menyerah agar aku bisa tersenyum! Hikssss Tepati lah janjimu padaku seperti aku yang akan berjanji padamu..." Jawab Angel cepat sambil menahan Isak tangisnya itu.

"Tapi... Bunda sudah tidak kuat lagi sayang. Bunda merasa bahwa bunda sudah tidak akan lama lagi disini, bunda mohon tolong jaga dirimu dengan baik yaa sayang... Bunda sanga--at menyayangimu..."

Kata Zia untuk terakhir kalinya berkata. Lalu... Setelah mengatakan itu Zia pun mulai tidak sadarkan diri lagi untuk selamanya.

Deggggg

"TIDAKKKK! Bunda... Bunda kumohon jangan tinggalkan diri aku hiksss... Jangan tutup matamu, aku mohon buka matamu bunda!Jangan tinggalkan" Teriak histeris Angel dengan mengguncang-guncangan kan tubuh Zia yang kini sudah tidak bernyawa.

"INI SEMUA SALAHMU! KARENA KAU BUNDAKU JADI PERGI UNTUK SELAMANYA! HIKSSSS... INI SEMUA SALAH KAU MIRA! AKU MEMBENCIMU! AKU SANGAT-SANGAT MEMBENCIMU PEMBUNUH!! HIKSSSS... HIKSSSS... SAMPAI KAPANPUN AKU AKAN MEMBENCIMU... MEMBENCIMU... Aku MEMBENCIMU!! PERGI KAU DARI MANSIONKU. KAU TELAH MEMBUNUH BUNDAKU MIRA, PERGI!" Tangis Angel berteriak histeris kepada Mira yang sedang diam sambil menatap kepergiannya Zia saja.

Ada penyesalan namun ada juga rasa bahagia melihat Angel menderita karena kepergian bundanya, Mira tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang. Haruskah ia membunuh Angel sekarang untuk pergi menyusul bundanya? Atau tidak.

"DASAR PEMBUNUH! KAU PEMBUNUH MIRAAAA!!"

"Hikssss... hikssss... Aku sangat membencimu Mira. Sangat membencimu!" Tangis Angel dengan berteriak kembali.

"PEMBUNUH!"

Brukkk

"ZIAAAAAA!" Teriak seseorang yang baru saja datang dan langsung berhamburan berlari memeluk tubuh Zia yang sudah terkapar tidak bernyawa, dan orang tersebut yang tak lain adalah Albert. Yaa dia adalah Albert yang baru saja pulang dari kantornya.

Mira yang melihat Albert datang pun langsung saja mulai berakting menangis dengan sangat bagus di hadapan Angel, ia tidak ingin di salahkan. Ia harus memfitnah Angel agar dirinya bisa selamat dari Albert.

Ia akan menumbalkan nama Angel untuk diberi tahu bahwa Angel lah yang telah membunuh bundanya sendiri.

"Sayang! Sayang kumohon bangun hikssss... Tidak, tidak! Jangan tutup matamu sayang, kumohon buka matamu..." Tangis Albert mengambil alih tubuh Zia dari pangkuan putrinya Angel.

"Bunda sudah pergi ayah... Hikssss... Bunda meninggalkan aku, meninggalkan kita semua hikssss..." Lirih Angel pelan dengan pandangan kosong dan air mata yang tak henti-hentinya keluar dari pelupuk matanya itu.

"Ayah, Angel dia hikssss.. hikssss... Angel sudah membunuh bunda..." Isak Mira berpura-pura menangis dengan kerasnya di hadapan Albert sambil menunjuk kearah Angel yang tengah menatap kosong semuanya, agar meyakinkan bahwa Angel adalah pembunuh bundanya, Mira pun berakting seolah Angel lah yang telah membunuh bundanya itu.

PLAKKKK

"Apa benar kau yang membunuh istriku?!" Tanya Albert dengan berteriak keras sambil menampar wajah mungil Angel yang selama ini tidak pernah ditampar. Untuk pertama kalinya... Untuk pertama kalinya Albert menampar wajah Angel dan itu karena Mira.

Angel yang mendapat sebuah tamparan dari sang ayah tercintanya pun justru malah diam saja sambil memegangi pipinya yang memerah dan sakit, akibat tamparan keras tersebut yang diberikan oleh Albert untuk dirinya pertama kali.

PLAKKKK

"Ayahhh!"

"Bukan aku yang membunuh bunda Ayah! TAPI DIALAH YANG TELAH MEMBUNUH BUNDA Hikssss... DAN BUKAN AKU!" Tangis Angel dengan menunjuk kearah Mira yang tengah berpura-pura menangis dengan kerasnya dihadapannya saat ini.

Sungguh munafik.

"Bukan aku yang membunuh bunda ayah hikssss... Tapi Angel lah yang telah membunuh bunda! Angel membunuh bunda karena bunda dan ayah katanya sudah tidak sayang lagi dengannya! Karena adanya diriku... Maka dari itu Angel berniat ingin membunuhku dan menyingkirkan ku Ayah. Agar bunda dan ayah bisa sayang kembali hanya padanya saja. Tapi... Tapi bunda... Bunda justru malah berlari dan menyelamatkan aku hikssss... hikssss..." Elak Mira berpura-pura menangis kembali dengan kerasnya melebihi sebelumnya sambil membela dirinya sendiri.

PLAKKKK

"Kurang ajar! Dasar anak durhaka... Pembawa sial!" Bentak Albert kembali menampar wajah mungil Angel, dan itu untuk ketiga kalinya.

"DIA BERBOHONG AYAH! BUKAN AKU YANG SUDAH MEMBUNUH BUNDA! TAPI DIALAH YANG SUDAH MEMBUNUH BUNDA. DASAR KAU PEMBUNUH! AKU MEMBENCIMU!" Teriak Angel yang ingin menghampiri Mira, tapi tertahan karena Albert lebih dulu menariknya dan menamparnya kembali lagi dan lagi, hingga membuat dirinya terjatuh dan tersungkur hingga keningnya mengenai sudut meja.

PLAKKKK

Lagi dan lagi Albert menampar wajah Angel untuk kesekian kalinya, hingga membuat sudut kening dan bibir Angel terluka sampai berdarah... Bahkan tangan kecilnya itu pun mulai ikut berdarah akibat tamparan yang diberikan oleh Albert untuknya hingga sampai membuatnya terjatuh dan terbentur sudut meja yang tajam.

*****

"Aku tidak akan membenci Ayahku sendiri, bagaimanapun juga ia sedang terhasut dan sedang tidak bisa berfikir jernih. Aku tetap menyayangi Ayahku... Aku tetap mencintainya"

Queena Angelina Kusuma

Terpopuler

Comments

Helena

Helena

Next up thorr

2022-03-28

1

Opung Boru Caroline

Opung Boru Caroline

aduh jd nggak kepingin baca.tdk adakh cctv dirumah

2022-03-23

0

Pandanacita82 cita

Pandanacita82 cita

Nyimakkk thorrrrr

2022-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 S1 Alqueen: Flashback 1
2 S1 Alqueen: Flashback 2
3 S1 Alqueen: Flashback 3
4 S1: Flashback 4
5 S1: Flashback 5
6 S1: Flashback 6
7 S1: Flashback 7
8 S1: Flashback 8
9 S1: Akhir dari sebuah flashback
10 S1: Empat tahun sudah berlalu
11 S1: Kembalinya Queena
12 S1: Nakalnya Aldo
13 S1: Pertemuan yang tidak disengaja
14 S1: Hilangnya sebuah ingatan
15 S1: Kembalinya sebuah pertemuan tak terduga
16 S1: Ternyata benar-benar Alvaro
17 S1: Sebuah janji yang tidak sengaja diucapkan
18 S1: Sudah payah bertambah payah
19 S1: Sampai kapan?
20 S1: Arti sebuah tato keluarga dirgantara
21 S1: Lamaran
22 S1: Sebuah penolakan
23 S1: Kemarahan Alvaro
24 S1: Orang tua Sesillia
25 S1: Sebuah flashback (Williams)
26 S1: Sebuah flashback 2 (Williams)
27 S1: Sebuah flashback 3 (Williams)
28 S1: Pengakuan Sesillia (Williams)
29 S1: Pewaris keluarga Williams
30 S1: Wedding day (Alvaro and Queena)
31 S1: Resepsi pernikahan (Alvaro and Queena)
32 S1: Ketidak tahuan'nya Queena
33 S1: Kemarahan Alvaro
34 S1: Kepulangan keluarga atmadja
35 S1: Amanda Anastasya
36 S1: Ketidak sadaran'nya Alvaro
37 S1: Pembatas yang hilang
38 S1: Drama pakaian
39 S1: Kepedulian Alvaro
40 S1: Anvaa
41 S1: Kejahilan Queena
42 S1: Sebuah kenyataan
43 S1: Pertengkaran Queena dan Amanda
44 S1: Sebuah hukuman dan ketakutan
45 S1: Malam yang tertunda
46 S1: Kecemburuan Alvaro
47 S1: Sebuah obsesi
48 S1: Kemarahan Queena
49 S1: Mangga Crop
50 S1: Karan Alexander
51 S1: Cinta pertama
52 S1: Pembatalan rencana
53 S1: Kembalinya Mira
54 S1: Pertemuan Queena dan Mira
55 S1: Kejahilan Queena
56 S1: Drama pakaian lagi?
57 S1: Kemarahan Alvaro
58 S1: Kepulangan Queena
59 S1: Kegelisahan Queena
60 S1: Sebuah bentakkan kecil
61 S1: Queena ngambek
62 S1: Kembali ke mansion kusuma
63 S1: Kekhawatiran Alea
64 S1: Ulah Alvaro
65 S1: Ungkapan cinta
66 S1: Sebuah hadiah
67 S1: Kanker otak
68 S1: Terlalu lelap tertidur
69 S1: Putri tidur?
70 S1: Ungkapan cinta (David and Sesillia)
71 S1: Bermain di pantai (David and Sesillia)
72 S1: Kekesalan Queena
73 S1: Pertengkaran kecil
74 S1: Saling menyalahkan
75 S1: Kecemburuan Queena
76 S1: Kegelisahan Alvaro
77 S1: Kiriman bunga
78 S1: Hendphone couple
79 S1: Pembahasan lamaran
80 S1: Rumah sakit
81 S1: Kehamilan Queena
82 S1: Ngidam
83 S1: Kekesalan Maura
84 S1: Dua kabar bahagia
85 S1: Berbelanja
86 S1: Sebuah tamparan
87 S1: Mira Renata
88 S1: Kambuhnya penyakit Alvaro
89 S1: Kedatangan keluarga Atmadja
90 S1: Ikat rambut
91 S1: Keterkejutan Zayyann
92 S1: Kebahagiaan semua orang
93 S1: Mara Renata
94 S1: Kisah Mara dan Mira
95 S1: Perpindahan sebuah tanggung jawab
96 S1: Drama dapur
97 S1: Kasih sayang Mara
98 S1: Queena pingsan
99 S1: Kepulangan Queena
100 S1: Rasa bersalah Queena
101 S1: Adegan mata
102 S1: Kehancuran Amanda
103 S1: Berita panas
104 S1: Penjagaan mansion
105 S1: Histeris Queena
106 S1: Kondisi Queena
107 S1: Sindrom Peter Pan
108 S1: Penjelasan Sesillia
109 S1: Wedding day (Sesillia and David)
110 S1: Hadiah kecil
111 S1: Fakta yang terungkap
112 S1: Koma
113 S1: Alam bawah sadar
114 S1: Kepamitan Queena
115 S1: Goodbye forever los angeles
116 S1: At-dja and Wi'ams
117 S1: Lauren Adilla Putri Kusuma
118 S1: Bertukar cerita
119 S1: Raga tanpa nyawa
120 S1: Tak berdaya
121 S1: Pesan dari Queena
122 S1: Lima tahun telah berlalu
123 S1: Wellcome baby four dirgantara
124 S1: Leukemia
125 S1: Kedatangan baby twins
126 S1: Pertemuan baby twins dengan daddy'nya
127 S1: Operasi untuk Brianna
128 S1: Kepulangan Queena
129 S1: Kembali bertemu
130 S1: Kondisi Alvaro
131 S1: Keterkejutan semua keluarga
132 S1: Permintaan Alkenzo
133 S1: Ending dari segalanya
134 Bonus-pengumuman part
135 S2: Alan Keandra Putra Dirgantara
136 S2: Zanitha Zayna Alzea
137 S2: Tania Agatha Syakayla
138 S2: Aldo Putra Atmadja
139 S2: Liora Fouzia Alison and Zahira Chakira
140 S2: Austin Edzard Anderson
141 S2: Putri dirgantara
142 S2: Drama Arianna
143 S2: Permintaan Brianna
144 Pengumuman
145 S2: Kesadaran Austin
146 S2: Keterkejutan twins An
147 S2: Mata-mata Andes
148 S2: Anitha
149 S2: Mommy mencintaimu
150 S2: Kecelakaan maut
151 S2: Kepanikan Queena
152 S2: Kondisi Alkenzo
153 S2: Arkanza Gevano Smith
154 S2: Pertemuan Arkanza dengan twins An
155 S2: Penjelasan Alkenzie
156 S2: Kondisi yang memburuk
157 S2: Perjuangan Zanitha
158 S2: Sebuah kebenaran
159 S2: Sebuah janji
160 S2: Membaiknya kondisi Alkenzo
161 S2: Sebuah kebenaran
162 S2: Dua es keras kepala
163 S2: Perubahan cepat Queena
164 S2: Kedatangan Austin
165 S2: Salting
166 S2: Ajaran Alvaro
167 S2: Marahnya Alvaro
168 S2: Pingsannya Zanitha
169 S2: Kekesalan Alkenzo
170 S2: Setengah ingatan
171 S2: Penjelasan Lauren
172 S2: Lamaran
173 S2: Sebuah kotak
174 S2: Koma
175 S2: Tujuh jam
176 S2: Akhirnya selesai
177 S2: Marahnya Arianna
178 S2: Perubahan Alvaro
179 S2: Dukungan Queena
180 S2: Provokasi Alkenzie
181 S2: Pertengkaran kecil
182 S2: Hari yang di nanti
183 S2: Wedding day (Karan and Lauren)
184 S2: What a moment
185 S2: And dari perjuangan
186 S2: Mansion hutan
187 S2: Kedatangan Alzo and Zea
188 S2: Kecurigaan Brianna dan Alkenzo
189 S2: Berita panas dari Alkenzie
190 S2: Pengepungan
191 S2: Sebuah penjelasan
192 S2: Sebuah persetujuan
193 S2: Berita kehamilan
194 S2: Sebuah kebenaran
195 S2: Kepercayaan kembali
196 S2: Penjelasan
197 S2: Ending dari segalanya
Episodes

Updated 197 Episodes

1
S1 Alqueen: Flashback 1
2
S1 Alqueen: Flashback 2
3
S1 Alqueen: Flashback 3
4
S1: Flashback 4
5
S1: Flashback 5
6
S1: Flashback 6
7
S1: Flashback 7
8
S1: Flashback 8
9
S1: Akhir dari sebuah flashback
10
S1: Empat tahun sudah berlalu
11
S1: Kembalinya Queena
12
S1: Nakalnya Aldo
13
S1: Pertemuan yang tidak disengaja
14
S1: Hilangnya sebuah ingatan
15
S1: Kembalinya sebuah pertemuan tak terduga
16
S1: Ternyata benar-benar Alvaro
17
S1: Sebuah janji yang tidak sengaja diucapkan
18
S1: Sudah payah bertambah payah
19
S1: Sampai kapan?
20
S1: Arti sebuah tato keluarga dirgantara
21
S1: Lamaran
22
S1: Sebuah penolakan
23
S1: Kemarahan Alvaro
24
S1: Orang tua Sesillia
25
S1: Sebuah flashback (Williams)
26
S1: Sebuah flashback 2 (Williams)
27
S1: Sebuah flashback 3 (Williams)
28
S1: Pengakuan Sesillia (Williams)
29
S1: Pewaris keluarga Williams
30
S1: Wedding day (Alvaro and Queena)
31
S1: Resepsi pernikahan (Alvaro and Queena)
32
S1: Ketidak tahuan'nya Queena
33
S1: Kemarahan Alvaro
34
S1: Kepulangan keluarga atmadja
35
S1: Amanda Anastasya
36
S1: Ketidak sadaran'nya Alvaro
37
S1: Pembatas yang hilang
38
S1: Drama pakaian
39
S1: Kepedulian Alvaro
40
S1: Anvaa
41
S1: Kejahilan Queena
42
S1: Sebuah kenyataan
43
S1: Pertengkaran Queena dan Amanda
44
S1: Sebuah hukuman dan ketakutan
45
S1: Malam yang tertunda
46
S1: Kecemburuan Alvaro
47
S1: Sebuah obsesi
48
S1: Kemarahan Queena
49
S1: Mangga Crop
50
S1: Karan Alexander
51
S1: Cinta pertama
52
S1: Pembatalan rencana
53
S1: Kembalinya Mira
54
S1: Pertemuan Queena dan Mira
55
S1: Kejahilan Queena
56
S1: Drama pakaian lagi?
57
S1: Kemarahan Alvaro
58
S1: Kepulangan Queena
59
S1: Kegelisahan Queena
60
S1: Sebuah bentakkan kecil
61
S1: Queena ngambek
62
S1: Kembali ke mansion kusuma
63
S1: Kekhawatiran Alea
64
S1: Ulah Alvaro
65
S1: Ungkapan cinta
66
S1: Sebuah hadiah
67
S1: Kanker otak
68
S1: Terlalu lelap tertidur
69
S1: Putri tidur?
70
S1: Ungkapan cinta (David and Sesillia)
71
S1: Bermain di pantai (David and Sesillia)
72
S1: Kekesalan Queena
73
S1: Pertengkaran kecil
74
S1: Saling menyalahkan
75
S1: Kecemburuan Queena
76
S1: Kegelisahan Alvaro
77
S1: Kiriman bunga
78
S1: Hendphone couple
79
S1: Pembahasan lamaran
80
S1: Rumah sakit
81
S1: Kehamilan Queena
82
S1: Ngidam
83
S1: Kekesalan Maura
84
S1: Dua kabar bahagia
85
S1: Berbelanja
86
S1: Sebuah tamparan
87
S1: Mira Renata
88
S1: Kambuhnya penyakit Alvaro
89
S1: Kedatangan keluarga Atmadja
90
S1: Ikat rambut
91
S1: Keterkejutan Zayyann
92
S1: Kebahagiaan semua orang
93
S1: Mara Renata
94
S1: Kisah Mara dan Mira
95
S1: Perpindahan sebuah tanggung jawab
96
S1: Drama dapur
97
S1: Kasih sayang Mara
98
S1: Queena pingsan
99
S1: Kepulangan Queena
100
S1: Rasa bersalah Queena
101
S1: Adegan mata
102
S1: Kehancuran Amanda
103
S1: Berita panas
104
S1: Penjagaan mansion
105
S1: Histeris Queena
106
S1: Kondisi Queena
107
S1: Sindrom Peter Pan
108
S1: Penjelasan Sesillia
109
S1: Wedding day (Sesillia and David)
110
S1: Hadiah kecil
111
S1: Fakta yang terungkap
112
S1: Koma
113
S1: Alam bawah sadar
114
S1: Kepamitan Queena
115
S1: Goodbye forever los angeles
116
S1: At-dja and Wi'ams
117
S1: Lauren Adilla Putri Kusuma
118
S1: Bertukar cerita
119
S1: Raga tanpa nyawa
120
S1: Tak berdaya
121
S1: Pesan dari Queena
122
S1: Lima tahun telah berlalu
123
S1: Wellcome baby four dirgantara
124
S1: Leukemia
125
S1: Kedatangan baby twins
126
S1: Pertemuan baby twins dengan daddy'nya
127
S1: Operasi untuk Brianna
128
S1: Kepulangan Queena
129
S1: Kembali bertemu
130
S1: Kondisi Alvaro
131
S1: Keterkejutan semua keluarga
132
S1: Permintaan Alkenzo
133
S1: Ending dari segalanya
134
Bonus-pengumuman part
135
S2: Alan Keandra Putra Dirgantara
136
S2: Zanitha Zayna Alzea
137
S2: Tania Agatha Syakayla
138
S2: Aldo Putra Atmadja
139
S2: Liora Fouzia Alison and Zahira Chakira
140
S2: Austin Edzard Anderson
141
S2: Putri dirgantara
142
S2: Drama Arianna
143
S2: Permintaan Brianna
144
Pengumuman
145
S2: Kesadaran Austin
146
S2: Keterkejutan twins An
147
S2: Mata-mata Andes
148
S2: Anitha
149
S2: Mommy mencintaimu
150
S2: Kecelakaan maut
151
S2: Kepanikan Queena
152
S2: Kondisi Alkenzo
153
S2: Arkanza Gevano Smith
154
S2: Pertemuan Arkanza dengan twins An
155
S2: Penjelasan Alkenzie
156
S2: Kondisi yang memburuk
157
S2: Perjuangan Zanitha
158
S2: Sebuah kebenaran
159
S2: Sebuah janji
160
S2: Membaiknya kondisi Alkenzo
161
S2: Sebuah kebenaran
162
S2: Dua es keras kepala
163
S2: Perubahan cepat Queena
164
S2: Kedatangan Austin
165
S2: Salting
166
S2: Ajaran Alvaro
167
S2: Marahnya Alvaro
168
S2: Pingsannya Zanitha
169
S2: Kekesalan Alkenzo
170
S2: Setengah ingatan
171
S2: Penjelasan Lauren
172
S2: Lamaran
173
S2: Sebuah kotak
174
S2: Koma
175
S2: Tujuh jam
176
S2: Akhirnya selesai
177
S2: Marahnya Arianna
178
S2: Perubahan Alvaro
179
S2: Dukungan Queena
180
S2: Provokasi Alkenzie
181
S2: Pertengkaran kecil
182
S2: Hari yang di nanti
183
S2: Wedding day (Karan and Lauren)
184
S2: What a moment
185
S2: And dari perjuangan
186
S2: Mansion hutan
187
S2: Kedatangan Alzo and Zea
188
S2: Kecurigaan Brianna dan Alkenzo
189
S2: Berita panas dari Alkenzie
190
S2: Pengepungan
191
S2: Sebuah penjelasan
192
S2: Sebuah persetujuan
193
S2: Berita kehamilan
194
S2: Sebuah kebenaran
195
S2: Kepercayaan kembali
196
S2: Penjelasan
197
S2: Ending dari segalanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!