Setelah menceritakan semua kejadian yang terjadi kepada Maura dan Alvaro, Angel tak kuasa menahan tangisnya kembali. Karena dirinya harus kembali mengingat kejadian yang tidak pernah ia inginkan dalam hidupnya itu.
"Dia jahat hikssss... Dia sudah membunuh bundaku dan bahkan membuat ayahku membenci diriku... Dia sangat jahat hikssss... Aku membencinya, sangat-sangat membencinya" Isak Angel memeluk erat tubuh Maura, sedangkan Alvaro sendiri ia hanya bisa menyaksikan adegan di hadapannya saja, walaupun sebenarnya ia juga merasa sedikit kasihan terhadap Angel saat ini.
"Jangan menangis sayang, sekarang kan sudah ada mommy. Jadi kau tidak akan merasa kesepian lagi" Ujar Maura.
"Terimakasih"
"Sama-sama sayang, yasudah kalau begitu Angel tidurlah nak... Karena ini sudah malam, kau pasti cape dan lelah karena seharian terus menangis. Tidurlah nak"
"Tapi Angel harus pulang mommy, ayah pasti sedang menunggu Angel pulang saat ini" Tolak Angel halus.
"Ini sudah larut malam sayang... Menginap lah disini untuk sementara waktu. Kau bisa kembali kapanpun kau mau" Tutur Maura dengan meyakinkan Angel agar Angel mau menginap di kediamannya untuk saat ini, dan pada akhirnya Angel hanya bisa pasrah menerima tawaran dari Maura.
*****
Keesokan harinya...
Angel kini mulai terbangun dari tidurnya dengan pandangan langsung tertuju pada Alvaro yang berada tepat disebelahnya, Alvaro terlihat masih terlelap dalam tidurnya, jadi Angel tidak berniat ingin membangunkan Alvaro. Angel mengingat bagaimana semalam Alvaro menenangkannya dan berhasil membuatnya merasa aman.
>Flashback On<
01.09
Kamar Alvaro
Sedari tadi Alvaro tidak bisa tertidur entah kenapa, lalu iapun berinisiatif melihat kearah jendela kamarnya dan melihat keluar bahwa ternyata diluar sedang turun hujan kembali dengan begitu sangat derasnya, di sertai suara petir yang bergemuruh dengan begitu kencangnya.
Alvaro pun mulai teringat dengan Angel, pikirnya bukankah gadis kecil itu takut dengan suara petir? Tanpa menunggu ataupun buang-buang waktu lagi Alvaro langsung saja pergi berlari menuju kamar tamu yang terdapat Angel disana. Ketika dirinya sampai di depan pintu kamar tamu, benar saja Alvaro bisa mendengar dengan jelas suara Angel yang sedang berteriak histeris.
"AAAA! Bunda! Ayah!"
"Bunda aku takut hikssss..." Isak Angel pelan.
Ceklekkk
Alvaro masuk dan langsung berhamburan memeluk erat tubuh mungil Angel yang tengah terduduk di atas ranjangnya itu, dengan posisi kedua tangan menutup telinganya.
Greppp
"Tenanglah Angel... Jangan takut, aku ada disini" Bisik Alvaro pelan memeluk Angel untuk menenangkannya.
"Aku takut Varo hikssss..." Alvaro dapat merasakan bagaimana eratnya Angel memeluknya itu, setakut itu ternyata Angel terhadap suara petir...
"Jangan takut" Lirih Alvaro.
"Ini sudah malam kau harusnya tidur... Jangan takut aku ada disini bersamamu. Aku akan menemanimu tidur disini, sampai kau benar-benar tertidur Angel"
"Jangan tinggalkan aku sendiri aku takut dengan suara petir" Gumam Angel kecil tapi masih bisa di dengar oleh telinga Alvaro walaupun samar.
"Jangan takut Angel, aku sudah ada disini untuk menemanimu. Aku tidak akan meninggalkanmu! Mulailah tidur..." Balas Alvaro yang dibalas anggukan kecil dari Angel saja. Lalu... tak lama kemudian Alvaro dan Angel akhirnya tertidur bersama dengan posisi memeluk satu sama lain.
>Flashback off<
Angel kini tidak henti-hentinya terus saja memandang wajah tampan milik Alvaro yang kian masih terlelap tidur, hingga akhirnya Alvaro mulai terusik dan mulai terbangun dari tidurnya karena pantulan sinar matahari yang menerpa wajahnya.
"Emmm"
"Ternyata kau sudah bangun lebih awal dari pada aku, Angel" Ucap Alvaro dengan suara serak khas bangun tidurnya.
"Hmmm... Terimakasih karena kau sudah mau menjagaku tadi malam" Jawab Angel tersenyum manis hingga menampilkan deretan gigi putihnya pada Alvaro.
"Hmmm, kalau begitu aku akan pergi ke kamarku" Balas Alvaro datar lalu pergi begitu saja.
Dikamar Alvaro
"Kenapa setiap aku berdekatan dengan Angel rasanya... Rasanya ada sesuatu yang berbeda. Bahkan detak jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya, sebenarnya ada apa denganku?"
"Ck, ada apa denganmu Al?!"
"Tapi, mengapa setiap aku memang sedang berada dekat dengan Angel jantungku berdetak lebih kencang? Apa aku menyukai Angel??" Tanya Alvaro pada dirinya sendiri.
"Arghhh! Entahlah aku pusing dengan diriku dan perasaanku sendiri ini" Kesal Alvaro.
Tokkk tokkk tokkk
"Al... Apa Mommy boleh masuk?" Tanya Maura yang kini tengah berada di luar pintu kamar Alvaro.
"Masuk saja mommy" Sahut Alvaro.
Ceklekkk
"Ada apa mommy?" Tanya Alvaro.
"Ada satu hal yang mommy ingin tanyakan padamu, tapi kau tidak boleh berkata bohong dan kau harus menjawab jujur pertanyaan yang mommy akan tanyakan" Tutur Maura yang hanya di balas dehem an kecil oleh Alvaro saja.
"Hmm"
"Apa kau menyukai Angel, Al?" Tanya Maura menatap lekat wajah tampan putranya itu dengan serius.
"Entahlah mommy, aku sendiri bahkan juga tidak tau bagaimana perasaanku yang sebenarnya. Aku bingung mommy"
"Hmmm... mengapa kau bertanya seperti itu padaku mommy?" Tanya balik Alvaro kepada Maura secara tiba-tiba karena dirinya merasa aneh terhadap Maura yang menanyakan pertanyaan tidak masuk akal baginya.
"Tidak apa-apa Al... Mommy hanya ingin tau saja karena Mommy tidak sengaja melihatmu tidur bersama dengan Angel semalam" Jelas Maura tersenyum manis.
"Aku hanya menemaninya saja mommy. Karena semalam hujan dan terdapat suara petir makanya aku menemaninya kemarin malam dengan tidur disampingnya" Balas Alvaro.
***
...Mansion Kusuma...
"Ayah" Panggil Mira.
"Hmmm, ada apa mira?" Tanya Albert dengan menatap lekat wajah Mira putri angkatnya itu.
"Ayah dimana Angel? Mengapa aku tidak melihatnya sedari kemarin?" Tanya Mira dengan berpura-pura khawatir terhadap Angel.
"Buat apa kau menanyakan pembunuh kecil itu?Biarkan saja ia tidak ada" Ketus Albert.
"Tapi Ayah, Angel kan--" Belum sempat menyelesaikan ucapannya Albert lebih dulu memotongnya.
"Cukup! Ayah tidak ingin mendengar nama seorang pembunuh kecil itu lagi, jangan menyebutnya dan jangan membahasnya lagi Mira" Sentak Albert lalu pergi begitu saja.
"Hehh, kasian kamu Angel! Karena kau harus dibenci oleh orang tuamu sendiri, terutama Ayah tercintamu ini. Hahahaha"
"Akan aku pastikan bahwa aku akan mengambil semua kebahagiaanmu dalam hidupmu itu, Angel!"
*****
>Mira Kusuma<
Mira Kusuma yang biasa dipanggil Mira adalah putri angkat dari keluarga Kusuma, Mira mempunyai sifat yang sombong, iri dan angkuh.
Mira sebenarnya adalah putri dari seorang wanita malam yang ada di sebuah club, Mira sendiri bahkan sudah diajari oleh sang ibu bagaimana caranya untuk merayu seorang pria sedari umur delapan tahun oleh ibu kandungnya sendiri. Hingga pada akhirnya Mira pun lelah dan memutuskan untuk pergi! Dan dari situlah Mira tidak sengaja bertemu dengan Albert yang ingin pulang dari kantornya menuju kediaman nya.
*****
"Kenapa... Kenapa kau membunuh bundamu sendiri Angel, sayang? Kenapa nak? Ayah tidak yakin bahwa kau memiliki sifat iri akan semua kasih sayang! Tapi mengapa..."
"Mengapa keluargaku menjadi berantakan seperti ini tuhan! Putriku yang sangat aku sayangi, mengapa ia tega membunuh bundanya sendiri. Mengapa ini harus terjadi? Sungguh aku sangat mengkhawatirkan keadaannya, dan sungguh aku tidak bisa berjauhan darinya. Dimana putriku sekarang? Apakah ia baik-baik saja, bagaimana ia kemarin, apakah ia terluka dan takut? Ya tuhan..." Lirih Albert sambil memandang bingkai foto putrinya yang tengah tersenyum manis di dalamnya itu.
"Ayah sangat menyayangimu sebenarnya nak. Tapi mengapa kau malah membunuh bundamu sendiri? Dimana sebenarnya kau sekarang sayang?" Tanya Albert dengan mata berkaca-kaca.
Perlahan Albert melangkah menuju balkon kamarnya, ia mulai menatap langit saat ini. Air matanya pun sudah tidak kuasa ia tahan sejak awal, ia terus menangis dan membayangkan bagaimana wajah putrinya saat ini.
"Apa aku sudah terlalu kejam terhadap putriku sendiri? Tangan ini... Tangan ini yang sudah membesarkan mu bersama dengan bundamu. Tapi tangan ini juga yang sudah menyakitimu dengan menamparmu hikssss.. Maafkan Ayah, sayang" Kata Albert dengan mengepalkan kedua tangannya sambil menatap langit yang akan segera kembali turun hujan.
"Cihhh, masih pantaskah aku disebut seorang Aya setelah apa yang aku lakukan pada putriku sendiri?! Putriku sendiri dari darah daging ku, sayang apa kau kecewa padaku?"
"Aku yakin kau pasti kecewa kepadaku bukan? Aku memang tidak pantas disebut sebagai seorang Ayah untuk putri kita... Maafkan aku"
"Kenapa kau tidak menepati janjimu sayang?" Tanya seseorang dengan wajah yang penuh dengan derai an air mata.
"Zia" Lirih Albert dengan memanggil nama Zia karena dirinya kini tengah melihat arwah Zia yang berada tepat tak jauh dari hadapannya saat ini. Dan setelah mengucapkan itu Zia mulai menghilang kembali dengan meneteskan air matanya sambil menunjukkan raut wajah kecewanya terhadap suaminya itu.
"Bahkan kau menangis sayang hikssss... Maafkan aku sayang! Maafkan aku... Aku memang tidak becus dalam menjaga Angel putri kita. Maafkan aku!" Tangis Albert.
"Aku akan menepati janjiku sayang, aku pasti akan mencari putri kita Angel dan aku akan mulai juga mencari barang bukti yang sebenarnya... Maafkan Ayah, Angel... Maafkan Ayah! Ayah akan segera mencari mu sampai Ayah bisa menemukanmu dan membawamu kembali kesini! Ayah minta maaf sayang, ayah minta maaf"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
🍒Marniselv🍒
next
2022-06-12
0
Anissa Wahyu Prichillya
aku😔😔😔😭😭😭
2022-04-27
0
☘💚Efa Vania💚☘
mantep kak critanya.. semangat ya
2021-11-13
1