Setelah Albert melihat apa isi yang berada didalam laptop miliknya atau lebih tepatnya isi dari Flashdisk tersebut-pun, Membuatnya seketika kini menjadi emosi hingga mengepalkan kedua tangannya bahkan ia menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi. Iapun tak kuasa menahan tangisnya hingga menarik tubuh putrinya itu kedalam pelukannya karena merasa bersalah atas semua hal yang terjadi.
"Maaf"
"Hikssss... Tidak! Ayah tidak! hikssss... Jangan meminta maaf kepadaku" Tangis Angel dengan membalas pelukan hangat yang Albert berikan.
"Maafkan Ayah yang sempat tidak mempercayaimu nakk! hikssss..." Lirih Albert.
Dengan secara tiba-tiba iapun kini langsung berdiri dan mengambil hendphone miliknya lalu menekan nomor telpon seseorang.
...Callon...
Albert:Selamat siang pak, Bisakah anda datang kekediaman Kusuma?.
Albert: Benar pak, Saya Albert kusuma ingin melaporkan bahwa didalam kediaman saya ada seorang pembunuh! Mohon untuk anda datang dan menangkapnya.
Albert: Baik, Saya menunggu kedatangan anda didalam kediaman saya.
Tut.
Yups.., Jadi Albert menekan nomor polisi untuk melaporkan Mira atas apa yang ia sudah lakukan terhadap istrinya Zia dan putrinya Angel selama ini, Karena Albert kini sudah benar-benar tau bahwa Mira-lah yang telah membunuh istrinya Zia kusuma dan bukan putrinya Angel.
"Ayah" Lirih Angel dengan memeluk Albert kembali.
"Iyaa nakk!, Ini semua akhirnya sudah berakhir... Permainan kita kini sudah selesai, Jadi kita tidak perlu memainkan permainan ini kembali" Ujar Albert dengan tersenyum bahagia begitu juga dengan Angel, Setelah itu mereka berdua-pun langsung turun dan duduk diruang tamu karena sebentar lagi polisi akan tiba di mansion miliknya.
Albert bahkan kini tidak henti-hentinya menciumi seluruh wajah cantik putrinya itu, Karena memang ia sudah lama tidak pernah seperti ini. Dan bahkan Bi ijah kian turut serta bahagia dan senang melihatnya keduanya karena pada akhirnya tuan dan nona mudanya kembali seperti dulu walau tanpa nyonya-nya atau lebih tepatnya walau tanpa Zia disisi mereka.
"Bibi turut ikut bahagia dan senang melihat tuan dan nona muda kembali seperti dulu, Semoga kalian selalu dilindungi oleh tuhan kedepannya" Tutur Bi ijah yang dibalas senyuman oleh keduanya yaitu Albert dan Angel.
"Terimakasih, Bibi" Balas Angel dengan tersenyum manis kepada Bi ijah, Tapi tiba-tiba saja.
"Ayah" Panggil Seseorang yang tak lain adalah Mira. Yang baru saja datang entah abis dari mana, bahkan Albert-pun sendiri tidak tau hingga ia tidak menjawab panggilan dari Mira. Seakan tidak mendengar apapun karena ia terlalu sibuk mengelus rambut panjang putrinya Angel sama seperti ia dulu yang selalu mengelus rambut milik istrinya itu.
"Ayah! Aku memanggilmu? Apa kau tidak mendengar panggilanku?" Tanya Mira dengan raut wajah yang kebingungan, Pasalnya selama ini setiap ia memanggil Albert maka Albert akan dengan cepat merespon panggilannya, Tapi kali ini berbeda.
"Angel MENYINGKIRLAHH" Ujar Mira dengan menarik pergelangan tangan Angel secara kasar sambil mendorong Angel hingga membuat Angel yang belum siap menolak akhirnya terjatuh.
"Assswww"
"Apa yang kau lakukan pada putriku Haaa?!!" Bentak Albert kepada Mira hingga membuat Mira terkejut setengah mati karena mendapat bentakan dari Albert untuk pertama kalinya.
...Plakkkkk...
Satu tamparan keras yang diberikan Albert kepada Mira-pun membuat Mira kini seketika diam membisu, Bahkan tamparan yang diberikan Albert untuknya sampai menggema keseluruhan mansion kusuma.
"Angel sayang, Mari Ayah bantu nakk" Tutur Albert dengan nada lembut, Sambil membantu putrinya untuk berdiri.
Untuk pertama kalinya! Untuk pertama kalinya Mira mendapatkan sebuah tamparan yang begitu keras dari Albert, Hingga membuatnya menjadi diam membisu dan mematung sambil memegangi pipinya yang terkena tertampar tadi.
"A-ayah kau... Menamparku?" Lirih Mira dengan bertanya hingga membuat tubuhnya sedikit gemetar, Karena ini adalah tamparan pertama yang diberikan oleh Albert. Semala ini Albert memang tidak pernah menamparnya lalu hari ini! Berbeda.
"Iyaa, Itu balasan karena kau sudah mendorong putriku hingga terjatuh!!" Marah Albert dengan nada kesal karena dirinya sudah tidak sabar ingin menendang Mira dari mansion miliknya saat ini.
"Tapi apa kesalahanku?" Tanya Mira dengan lirih sambil menatap wajah Albert dalam.
"Kesalahanmu? Kesalahanmu kau tanya? Kesalahanmu sangat besar Mira!! Sangat besar. Bahkan sangat-sangat besar kau dengarrr" Bentak Albert yang marah hingga berteriak sampai menggema keseluruhan Mansion.
...Plakkkkk...
"Itu untukmu, Karena kau sudah berani memfitnah putriku sepuluh tahun yang lalu" Marah Albert dengan memberikan tamparan kembali kepada Mira.
...Plakkkkk...
...Plakkkkk...
...Plakkkkk...
"Dan itu untukmu! Karena kau sudah berani mencelakai putriku bahkan sampai membunuh istriku Zia kusuma"
...Plakkkkk...
...Plakkkkk...
"Dan yang terakhir ini, Karena kau sudah selalu menyakiti putriku Queena Angelina Kusuma" Bentak Albert kepada Mira bahkan ia juga menampar pipi Mira hingga enam kali berturut-turut, Tamparan yang diberikan Albert kepadanya sangatlah kencang bahkan melebihi Angel yang pernah ia tampar dulu.
Dan... Mira yang mendapat tamparan bertubi-tubi dari Albert-pun kini mengeluarkan darah dari hidungnya dan keningnya, Karena saat Albert menamparnya ia sempat terjatuh hingga keningnya terbentur lantai. Sekarang keadaan Mira sangat memperihatinkan! Bahkan ia sudah tidak sanggup berdiri karena saking sakitnya tamparan yang di berikan Albert kepadanya.
"Hahahaha, Akhirnya kau sudah tau bahwa akulah pembunuh yang sebenarnya dari kematian nyonya Zia kusuma, Kau tau? Awalnya aku tidak berniat ingin membunuhnya. Tapi aku ingin membunuh Angel putrimu, Hanya saja tiba-tiba Istrimu yaitu nyonya Zia kusuma justru malah berlari melindungi putrimu itu yang berakibat malah istirimu atau nyonya Zia-lah yang MATI saat itu, Hahaha" Teriak Mira dengan tertawa keras seperti orang gila.
"Kau gila!!" Kata Angel yang sedari tadi hanya diam dan menyaksikannya saja.
"Kau bilang apa Angel sayang?, Gila? Yaa! aku memang sudah gila Hahahaha, Gila karena kau dan dia hihihihi....." Jawab Mira dengan sok sedih setelah itu tertawa sambil meneteskan air matanya.
"Kau akan membayar atas apa yang sudah kau perbuat Mira!! Bersiaplah untuk keluar dari kediamanku" Tutur Angel sambil menatap Mira dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
"Tidak! Aku tidak akan pernah pergi dari mansion ini. Tapi kaulah yang akan pergi Angel, Karena kau tidak mempunyai sebuah bukti apapun tentang kejahatanku tapi kau Hahaha....." Balas Mira dengan menggelengkan kepalanya, Hingga tidak lama kemudian para polisi-pun akhirnya sampai serta para wartawan yang ikut hadir dikediaman kusuma saat ini. Entah dari mana mereka bisa tahu tentang kejahatan yang berada didalam mansion kusuma! Karena bagaimana-pun keluarga kusuma adalah keluarga terpandang jelas wartawan bisa tahu bukan.
"Selamat siang, Tuan kusuma" Sapa ketua polisi itu kepada Albert.
"Siang pakk!" Jawab Albert.
"Apa benar anda telah melaporkan bahwa didalam kediaman anda ada seorang pembunuh? Kalau-pun memang benar adanya seorang pembunuh. Apa anda mempunyai sebuah barang bukti yang bisa kami liat? Agar kami percaya dan tidak sembarang menangkap seseorang" Tanya ketua polis itu.
"Saya mempunyai bukti, Tapi bisakah pak polisi menahan pembunuh itu terlebih dahulu agar tidak memberontak nantinya?" Balas Albert dengan menunjuk kearah Mira dan itupun diangguki pak polisi tersebut. Setelah Mira ditahan dengan banyak polisi di dekatnya, Albert-pun langsung saja mulai menunjukkan bukti kearah laptop miliknya yang terdapat rekaman cctv didalamnya dimana ada sebuah rekaman yang berisi detik-detik terakhir istrinya tiada.
...Isi Rekaman Cctv...
"Adikku angel... Apa kau tau ini apa?" Tanya Mira dengan bernada sok polos sambil memegang sebuah pisau ditangannya.
"Itu sebuah pisau kakak!! Bunda selalu memakai pisau itu jika ingin memasak, Apa kakak juga ingin memasak sama seperti bunda?" Jawab Angel dengan polosnya sambil bertanya, Tapi yang sebenarnya didalam hatinya. Ia sudah merasakan aneh terhadap tingkah mira saat ini.
"Tidakkk..., Aku tidak ingin memasak tapi melainkan aku ingin membunuhmu Angel" Ucap Mira dengan tersenyum licik, Lalu kemudian Mira-pun mulai perlahan-lahan mendekatkan dirinya terhadap Angel sambil membawa pisau yang masih setia berada di tangannya.
"Ke-kenapa... Kakak ingin membunuhku? Ap-a aku mempunyai sebuah kesalah-an terhadap kakak?" Tanya Angel dengan terbata sambil perlahan memundurkan dirinya. Karena takut dengan mira yang kini mulai mendekatinya secara perlahan sambil membawa sebuah pisau ditangannya.
"Karena aku tidak suka, Bila kau yang selalu diperhatikan lebih oleh ayah dan bunda dari pada aku!! Aku membenci itu angel!! Aku benci kauuu.. aku ingin kau lenyap dari dunia ini agar bunda dan ayah bisa lebih menyayangiku dari pada kau" Kata Mira dengan menatap benci terhadap Angel dan dengan cepat iapun mulia menusukkan pisau tersebut keperut angel. Tidak! bukan angel melainkan Zia.
...Srekkkkk...
Deggggg
"Tidakkk!!!"
"Bunda!!!!" Teriak histeris Angel dengan berhamburan memeluk tubuh Zia yang kini mulai berlumuran darah tepat diperutnya. Karena disebabkan oleh tusukan yang begitu dalam dibuat Mira.
***
Dan begitulah isi dari rekaman cctv yang terekam disana, Bukankah cctv mansion kusuma rusak mengapa bisa ada sebuah rekaman? Jawabannya adalah di Angel! Karena dulu Albert sempat menaruh cctv mini dibelakang bingkai yang ada disana karena permintaan dari putrinya Angel. Dengan alasan untuk melibat sang bunda ketika sedang masak bila ia tengah malas untuk kedapur! Jadi Angel meminta untuk dibelikan sebuah cctv mini lalu meminta sekalian untuk dipasangkan secara diam-diam tanpa sepengetahuan Zia sang bunda dan itupun disetujui oleh Albert. Hingga pada akhirnya Angel dan Albert-pun melupakan cctv kecil miliknya itu, Saat ketika dimana kejadian bundanya Zia tewas ditepat dimana didepan matanya secara langsung karena melindunginya mereka berdua melupakannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Helena
mampus
2022-03-28
0
Nauraay
Yey Mira ditampar, Mira ditampar
2021-09-19
2
CintaCitraCantika
Akhirnya
2021-09-15
3