S1: Flashback 8

"Tidakkk!! Itu tidak benar bukan saya pak yang membunuh nyonya Zia kusuma, Tapi dialah yang membunuhnya pak. Putri kandungnya sendiri dialah orangnya" Tolak Mira dengan menunjuk kearah Angel dan menuduh Angel yang telah melakukan pembunuhan terhadap Zia, Lalu, Angel yang mendapat tuduhan dari Mira-pun langsung saja menghampiri Mira dan langsung memberikan sebuah tamparan yang begitu keras kepada Mira.

...Plakkkkk...

Satu tamparan yang begitu keras dari Angel-pun mampu membuat Mira kian kembali merasa kesakitan setelah pukulan keras yang diberikan oleh Albert tadi kepadanya kini bertambah oleh Angel.

"Berani sekali kau menuduhku Mira!! Jelas-jelas memang kaulah yang membunuh bundaku Zia kusuma, Dimana kau telah membunuhnya di depan mataku sendiri" Marah Angel dengan menampar Mira karena dirinya kini sudah sangat tersulut emosi.

"Pak! Sebaiknya bawa pembunuh ini sekarang juga, Karena saya sudah tidak ingin melihatnya lagi disini" Tutur Albert yang diangguki oleh ketua polisi itu tapi tiba-tiba saja Mira malah mengambil sebuah pistol milik polisi tanpa diketahui oleh semua polisi ketika Mira diam-diam mengambil.

...Dorrrrrr...

...Dorrrrr...

...Dorrrrr...

"Akhaaaaaaa!!!"

"Tidakkkkkk!! Ayahhhh!!!" Teriak histeris Angel dengan berlari mendekati Albert yang tertembak akibat menolongnya. Lalu Angel-pun langsung saja memeluk Albert yang tertembak tepat didekat jantungnya dan itu semua ulah Mira.

Sebenarnya sedari tadi Mira sudah melihat pistol milik polisi yang berada didekatnya, Dan setelah dapat Mira justru kembali menargetkan Angel dan berniat ingin membunuh Angel dengan cara menembakkan peluru pistol tersebut kearah Angel tapi lagi dan lagi Angel dilindungi oleh seseorang yang tidak lain adalah Albert dan Alhasil Albert-lah yang tertembak.

"Kenapaaa.... Kenapa setiap kali aku ingin membunuhmu selalu saja ada yang akan melindungimu!! Kenapaa!" Teriak frustasi Mira yang marah karena lagi-lagi Angel dilindungi dari maut.

"Hikssss.... Pak tolong cepat bawa pembunuh itu keluar dari kediaman saya sekarang!! Hiksss... hikssss..." Titah Angel dengan histeris memerintahkan kepada pak polisi itu agar cepat membawa Mira pergi dari kediamannya. Dan itupun disetujui langsung saja disetujui oleh pak polisi tersebut, Setelah itu para polisi-pun langsung saja membawa Mira ke dalam penjara. Dan sebagian sisa polisi yang lainnya kini masih berada disana untuk mengefakuasi kediaman kusuma saat ini, Karena wartawan yang berada didepan berniat ingin menerobos masuk kedalam kediaman kusuma setelah mendengar suara tembakan.

"Hiksss... Ayah kumohon bertahanlah!! Demi diriku Hikssss.... hiksss... Aku tidak ingin kau pergi meninggalkan diriku! Jangan samakan seperti bunda yang justru lebih memilih pergi meninggalkan-ku hikssss..." Tangis Angel dengan memeluk tubuh Albert yang tidak henti-hentinya mengeluarkan begitu banyak darah dari dadanya.

"Ayah... Sud-ah... Tidak kuat sayang, Sepertinya ay-ah akan per-ggi menyu--sul bunda" Jawab Albert dengan terbata karena menahan rasa sakit yang luar biasa tepat didekat jantungnya saat ini.

"Hiksss... Kau tidak boleh meninggalkan aku sendiri ayah!! hikssss... Bukankah kau mengatakan padaku bawha setelah ini kita akan hidup bahagia?Bukan begitu? hikssss..." Histeris Angel dengan menatap nanar sang ayah.

"Ayah ingin tidu-ur, Sebee-ntar saja ayah... Ayah lelah sayang" Ucap Albert dengan berusaha memegang pipi Putrinya.

"Tidakkk! Tidak boleh, Kumohon jangan tutup matamu ayah. Hiksss... hikssss..." Isak Angel dengan menggelengkan kepalanya kecil.

"Be-rjanjilah... Setelah ini, Ka-auu akan hidu-up bahagiaaa, Wal-auu tanpa ayah dan bu-bunda di-sisimu sayang. Uhukkk!! Uhukkk!!" Pinta Albert yang kian sekuat tenaga berhasil memegang pipi milik Angel putrinya itu.

"Hikssss... hikssss... Tidak jangan berkata seperti itu ayah, hikssss... hikssss... Jangan tinggalkan aku sendiri ayah" Tangis Angel dengan mencium tangan Albert.

"Berbahagialah... Put-riku! Queena" Ucap Albert untuk terakhir kalinya dengan menyebut nama Angel menjadi Queena, Dan disaat itupun Albert menghembuskan nafas terakhirnya.

Deggggg

"Tidak!"

"Tidak mungkin"

"Tidak!!!"

"Tidakkk!! Ayahhhh bangunnnnnnn!!! Hikssss... Ayahhhhh..... Ayah kubilang bangun, AYAH! hikssss.. Ku bilang bangun hikssss... hikssss..."

"Hikssss... Kau tidak boleh meninggalkan akuuu!! Hikssss... hiksss... Bangun! hikssss... Aku mohon padamu bangun ayah. hikssss.... AYAH BANGUN!!" Histeris Angel dengan memeluk tubuh Albert yang kini sudah tidak bernyawa, Sambil mengenguncang-guncangkkan tubuh Albert dengan pelan.

Semua orang yang masih berada disana-pun hanya bisa diam dan menangis dalam diam sambil menyaksikan atau melihat apa yang telah terjadi didepan mata mereka semua saat ini.

"Ayahhhh..... Bangunnnnnnnnnnn.....!! Hiksss... hikssss... AYAH!! Mengapa kau tega meninggalkan diriku sendiri? Mengapa Ayah? hikssss... BANGUN! AKU MOHON BANGUN" Histeris Angel kembali dengan mengguncang-guncangkkan tubuh Albert lagi.

"Nona muda" Panggil Bi ijah dengan lirih dan seketika Angel-pun langsung saja memeluk tubuh Bi ijah dengan sangat erat ketika Bi ijah terduduk disampingnya, Bi ijah bahkan dapat merasakan tubuh Angel yang tengah gemetar dengan sangat hebat.

"Hiksss... hiksss... Bibi katakan ini hanya mimpikan bukan? hikssss... Katakan bi, Katakan bahwa ini hanya mimpi bukan? Hikssss... Katakan bi" Pinta Angel sambil menatap dalam manik mata Bi ijah yang kini juga ikut menangis dan merasa sedih melihat yuan besarnya telah tiada didepan mata semua orang saat ini.

"Ini bukan mimpi nona" Jawab Bi ijah dengan mempererat pelukannya agar Angel tidak memberontak kembali.

"Hikssss... hikssss... Tidak!! Bibi pasti bohong, Ini pasti hanya mimpi. Yaa, Ini pasti hanya mimpi. hikssss... Ini hanya mimpi" Tolak Angel yang kini masih tidak percaya dengan kenyataan-nya sekarang. Lalu Angel-pun mulai lelah dan pingsan karena sudah tidak kuat.

...Bruukkkkk...

"Nona, Nona muda!! Bangun nona" Panggil Bi ijah dengan menepuk-nepukk pelan pipi Angel karena tiba-tiba saja Angel tidak sadarkan diri.

"Pak, Tolong bantu saya membawa nona muda Angel kedalam kamarnya" Pinta Bi ijah kepada beberapa polisi untuk membantunya membawa Angel kedalam kamarnya, Dan itupun diangguki oleh beberapa polisi tersebut. Setelah itu Angel-pun langsung saja dibawa ke dalam kamarnya untuk beristirahat sedangkan jasad Albert langsung saja dibawa kedalam ambulance untuk segera dikremasi.

*****

...Di pemakaman...

Angel terus saja menangis tidak henti-hentinya di depan pemakaman Albert atau lebih tepatnya sang ayah, Yang kini baru saja dikuburkan! Berdampingan disisi makam sang bunda yaitu Zia, Bahkan Bi ijah kini masih setia menemani Angel yang masih menangis sedari tadi.

"Hikssss... hikssss... Kenapa? Kenapa kau meninggalkanku sendiri ayah?" Isak Angel dengan memeluk batu nisan milik Albert.

"Sepuluh tahun yang lalu, Sepuluh tahun yang lalu bunda telah menyelamatkan-ku dari Mira yang berniat ingin membunuhku Hikssss.... hikssss... Dan sekarang? Dan sekarang... Kaulah yang menyelamatkan-ku dari maut juga ayah hikssss... hikssss... Mengapa kalian berdua sangat tega denganku? Kalian berdua pergi meninggalkan diriku sendiri didunia ini hikssss... hiksss...." Tangis Angel yang tak henti-hentinya mengeluarkan air matanya hingga tanpa sadar suaranya menjadi serak akibat menangis terus-menerus.

"Nona muda, Mari kita pulang" Ajak Bi ijah dengan menatap Angel sendu.

"Hikssss... hikssss... Bibi kau duluan saja pergi ke mobil hikssss... Nanti aku akan menyusul-mu" Titah Angel yang diangguki oleh Bi ijah.

"Baiklah, Nona" Balas Bi ijah setelah itu iapun pergi, Dan disaat Bi Ijah sudah pergi arwah Albert dan Zia-pun tiba-tiba saja muncul dihadapan Angel sambil meneteskan air matanya.

"Putriku" Panggil Albert dan Zia bersamaan dengan lirih.

"Hiksss... hiksss... Ayah! Bunda!" Lirih Angel dengan berhamburan ingin memeluk keduanya, Tetapi dirinya justru malah tembus hingga akhirnya iapun hanya bisa diam sambil menatap wajah sang ayah dan wajah sang bundanya saja tanpa bisa memeluk keduanya.

"Kenapa kau pergi meninggalkan aku ayah?Hiksss... hikssss..." Tanya Angel yang kian terisak kembali dengan memandang arwah Zia dan Albert yang berada didepannya saat ini secara bersamaan.

"Ini sudah takdir sayang" Balas Albert sambil tersenyum sendu hingga meneteskan air matanya bersamaan dengan Zia.

"Takdir? Hiksss... Mengapa takdir mempermainkan diriku Hiksss.... Mengapa ayah? Bunda? Pertama takdir mengambil bunda, Dan sekarang takdir? Hiksss... hiksss... Takdir mengambil kau ayah!! Hiksss... Kau ayah... Sekarang kau! Bukankah ini tidak adil ayah? Haa?Tidak adil bukan?" Teriak Angel dengan histeris sambil bertanya kepada keduanya.

"Shutttt"

"Jangan pernah menyalakan takdir sayang" Sahut Zia dengan nada lirih dan sendu.

"Kenapa bunda? hikssss... Kenapa takdirku sangat buru? Disaat diriku kecil, Kau sudah pergi meninggalkan diriku. Dan saat hiksss... hiksss... Saat diriku remaja! Ayah juga ikut pergi meninggalkan diriku hiksss... hiksss... BAGAIMANA aku tidak menyalahkannya hiksss..." Tanya Angel yang semakin terisak.

"Jangan menangis Queena sayang... Ini memang sudah Takdir. Dan tidak ada yang bisa mengelak-nya! Bagaimana-pun juga suatu hari nanti semua orang juga akan pergi" Ujar Albert dengan lirih yang kini kembali memanggil nama Angel menjadi Queena.

"Bagaimana aku tidak menangis ayah? hikssss... hiksss... Sedangkan kalian? Kalian pergi meninggalkan diriku untuk selamanya didunia ini sendiri Hikssss... hiksss..." Kata Angel dengan bertanya.

"Kami akan selalu berada di sini sayang, Dihati kecilmu! Dan kami akan selalu melihatmu diatas sana, Kami tidak akan pernah pergi jauh darimu. Jika kau ingin merasakan kehadiran bunda dan ayah... Kau hanya perlu melihatlah bulan sambil pejamkan kedua matamu!! Maka nantinya kau pasti akan bisa merasakan kehadiran bunda dan ayah disampingmu" Tutur Zia dengan meyakinkan putrinya agar putrinya tidak semakin terisak.

"Hikssss... hiksss..."

"Kini, Sudah saatnya Ayah dan Bunda pergi sayang...!! Jagalah dirimu dengan baik! Dan berbahagialah walau tidak ada kami disisimu. Jangan menangis, Kami mencintaimu... Putriku... Queena!" Ucap Albert bersamaan dengan Zia setelah itu mereka berdua-pun mulai pergi dengan tersenyum sendu yang kian terus melekat dibibir keduanya.

"Tidakkkkk!! Ayahhhh.... Bundaaaa... Jangan pergi!! Hikssss... hikssss..." Histeris Angel dengan terduduk lemas tak berdaya di samping kedua gundukan tanah orang tuanya.

"Jangan pergi! Hikssss... hiksss..." Lirih Angel.

"Cucuku" Panggil seseorang.

Terpopuler

Comments

Helena

Helena

jirlah aing nangesss

2022-03-28

0

Unrecognized🦨

Unrecognized🦨

anjirrr sedih sekali Evribadeh

2021-10-24

2

Nauraay

Nauraay

Aaaaa, Jadi ikutan sedih

2021-09-19

2

lihat semua
Episodes
1 S1 Alqueen: Flashback 1
2 S1 Alqueen: Flashback 2
3 S1 Alqueen: Flashback 3
4 S1: Flashback 4
5 S1: Flashback 5
6 S1: Flashback 6
7 S1: Flashback 7
8 S1: Flashback 8
9 S1: Akhir dari sebuah flashback
10 S1: Empat tahun sudah berlalu
11 S1: Kembalinya Queena
12 S1: Nakalnya Aldo
13 S1: Pertemuan yang tidak disengaja
14 S1: Hilangnya sebuah ingatan
15 S1: Kembalinya sebuah pertemuan tak terduga
16 S1: Ternyata benar-benar Alvaro
17 S1: Sebuah janji yang tidak sengaja diucapkan
18 S1: Sudah payah bertambah payah
19 S1: Sampai kapan?
20 S1: Arti sebuah tato keluarga dirgantara
21 S1: Lamaran
22 S1: Sebuah penolakan
23 S1: Kemarahan Alvaro
24 S1: Orang tua Sesillia
25 S1: Sebuah flashback (Williams)
26 S1: Sebuah flashback 2 (Williams)
27 S1: Sebuah flashback 3 (Williams)
28 S1: Pengakuan Sesillia (Williams)
29 S1: Pewaris keluarga Williams
30 S1: Wedding day (Alvaro and Queena)
31 S1: Resepsi pernikahan (Alvaro and Queena)
32 S1: Ketidak tahuan'nya Queena
33 S1: Kemarahan Alvaro
34 S1: Kepulangan keluarga atmadja
35 S1: Amanda Anastasya
36 S1: Ketidak sadaran'nya Alvaro
37 S1: Pembatas yang hilang
38 S1: Drama pakaian
39 S1: Kepedulian Alvaro
40 S1: Anvaa
41 S1: Kejahilan Queena
42 S1: Sebuah kenyataan
43 S1: Pertengkaran Queena dan Amanda
44 S1: Sebuah hukuman dan ketakutan
45 S1: Malam yang tertunda
46 S1: Kecemburuan Alvaro
47 S1: Sebuah obsesi
48 S1: Kemarahan Queena
49 S1: Mangga Crop
50 S1: Karan Alexander
51 S1: Cinta pertama
52 S1: Pembatalan rencana
53 S1: Kembalinya Mira
54 S1: Pertemuan Queena dan Mira
55 S1: Kejahilan Queena
56 S1: Drama pakaian lagi?
57 S1: Kemarahan Alvaro
58 S1: Kepulangan Queena
59 S1: Kegelisahan Queena
60 S1: Sebuah bentakkan kecil
61 S1: Queena ngambek
62 S1: Kembali ke mansion kusuma
63 S1: Kekhawatiran Alea
64 S1: Ulah Alvaro
65 S1: Ungkapan cinta
66 S1: Sebuah hadiah
67 S1: Kanker otak
68 S1: Terlalu lelap tertidur
69 S1: Putri tidur?
70 S1: Ungkapan cinta (David and Sesillia)
71 S1: Bermain di pantai (David and Sesillia)
72 S1: Kekesalan Queena
73 S1: Pertengkaran kecil
74 S1: Saling menyalahkan
75 S1: Kecemburuan Queena
76 S1: Kegelisahan Alvaro
77 S1: Kiriman bunga
78 S1: Hendphone couple
79 S1: Pembahasan lamaran
80 S1: Rumah sakit
81 S1: Kehamilan Queena
82 S1: Ngidam
83 S1: Kekesalan Maura
84 S1: Dua kabar bahagia
85 S1: Berbelanja
86 S1: Sebuah tamparan
87 S1: Mira Renata
88 S1: Kambuhnya penyakit Alvaro
89 S1: Kedatangan keluarga Atmadja
90 S1: Ikat rambut
91 S1: Keterkejutan Zayyann
92 S1: Kebahagiaan semua orang
93 S1: Mara Renata
94 S1: Kisah Mara dan Mira
95 S1: Perpindahan sebuah tanggung jawab
96 S1: Drama dapur
97 S1: Kasih sayang Mara
98 S1: Queena pingsan
99 S1: Kepulangan Queena
100 S1: Rasa bersalah Queena
101 S1: Adegan mata
102 S1: Kehancuran Amanda
103 S1: Berita panas
104 S1: Penjagaan mansion
105 S1: Histeris Queena
106 S1: Kondisi Queena
107 S1: Sindrom Peter Pan
108 S1: Penjelasan Sesillia
109 S1: Wedding day (Sesillia and David)
110 S1: Hadiah kecil
111 S1: Fakta yang terungkap
112 S1: Koma
113 S1: Alam bawah sadar
114 S1: Kepamitan Queena
115 S1: Goodbye forever los angeles
116 S1: At-dja and Wi'ams
117 S1: Lauren Adilla Putri Kusuma
118 S1: Bertukar cerita
119 S1: Raga tanpa nyawa
120 S1: Tak berdaya
121 S1: Pesan dari Queena
122 S1: Lima tahun telah berlalu
123 S1: Wellcome baby four dirgantara
124 S1: Leukemia
125 S1: Kedatangan baby twins
126 S1: Pertemuan baby twins dengan daddy'nya
127 S1: Operasi untuk Brianna
128 S1: Kepulangan Queena
129 S1: Kembali bertemu
130 S1: Kondisi Alvaro
131 S1: Keterkejutan semua keluarga
132 S1: Permintaan Alkenzo
133 S1: Ending dari segalanya
134 Bonus-pengumuman part
135 S2: Alan Keandra Putra Dirgantara
136 S2: Zanitha Zayna Alzea
137 S2: Tania Agatha Syakayla
138 S2: Aldo Putra Atmadja
139 S2: Liora Fouzia Alison and Zahira Chakira
140 S2: Austin Edzard Anderson
141 S2: Putri dirgantara
142 S2: Drama Arianna
143 S2: Permintaan Brianna
144 Pengumuman
145 S2: Kesadaran Austin
146 S2: Keterkejutan twins An
147 S2: Mata-mata Andes
148 S2: Anitha
149 S2: Mommy mencintaimu
150 S2: Kecelakaan maut
151 S2: Kepanikan Queena
152 S2: Kondisi Alkenzo
153 S2: Arkanza Gevano Smith
154 S2: Pertemuan Arkanza dengan twins An
155 S2: Penjelasan Alkenzie
156 S2: Kondisi yang memburuk
157 S2: Perjuangan Zanitha
158 S2: Sebuah kebenaran
159 S2: Sebuah janji
160 S2: Membaiknya kondisi Alkenzo
161 S2: Sebuah kebenaran
162 S2: Dua es keras kepala
163 S2: Perubahan cepat Queena
164 S2: Kedatangan Austin
165 S2: Salting
166 S2: Ajaran Alvaro
167 S2: Marahnya Alvaro
168 S2: Pingsannya Zanitha
169 S2: Kekesalan Alkenzo
170 S2: Setengah ingatan
171 S2: Penjelasan Lauren
172 S2: Lamaran
173 S2: Sebuah kotak
174 S2: Koma
175 S2: Tujuh jam
176 S2: Akhirnya selesai
177 S2: Marahnya Arianna
178 S2: Perubahan Alvaro
179 S2: Dukungan Queena
180 S2: Provokasi Alkenzie
181 S2: Pertengkaran kecil
182 S2: Hari yang di nanti
183 S2: Wedding day (Karan and Lauren)
184 S2: What a moment
185 S2: And dari perjuangan
186 S2: Mansion hutan
187 S2: Kedatangan Alzo and Zea
188 S2: Kecurigaan Brianna dan Alkenzo
189 S2: Berita panas dari Alkenzie
190 S2: Pengepungan
191 S2: Sebuah penjelasan
192 S2: Sebuah persetujuan
193 S2: Berita kehamilan
194 S2: Sebuah kebenaran
195 S2: Kepercayaan kembali
196 S2: Penjelasan
197 S2: Ending dari segalanya
Episodes

Updated 197 Episodes

1
S1 Alqueen: Flashback 1
2
S1 Alqueen: Flashback 2
3
S1 Alqueen: Flashback 3
4
S1: Flashback 4
5
S1: Flashback 5
6
S1: Flashback 6
7
S1: Flashback 7
8
S1: Flashback 8
9
S1: Akhir dari sebuah flashback
10
S1: Empat tahun sudah berlalu
11
S1: Kembalinya Queena
12
S1: Nakalnya Aldo
13
S1: Pertemuan yang tidak disengaja
14
S1: Hilangnya sebuah ingatan
15
S1: Kembalinya sebuah pertemuan tak terduga
16
S1: Ternyata benar-benar Alvaro
17
S1: Sebuah janji yang tidak sengaja diucapkan
18
S1: Sudah payah bertambah payah
19
S1: Sampai kapan?
20
S1: Arti sebuah tato keluarga dirgantara
21
S1: Lamaran
22
S1: Sebuah penolakan
23
S1: Kemarahan Alvaro
24
S1: Orang tua Sesillia
25
S1: Sebuah flashback (Williams)
26
S1: Sebuah flashback 2 (Williams)
27
S1: Sebuah flashback 3 (Williams)
28
S1: Pengakuan Sesillia (Williams)
29
S1: Pewaris keluarga Williams
30
S1: Wedding day (Alvaro and Queena)
31
S1: Resepsi pernikahan (Alvaro and Queena)
32
S1: Ketidak tahuan'nya Queena
33
S1: Kemarahan Alvaro
34
S1: Kepulangan keluarga atmadja
35
S1: Amanda Anastasya
36
S1: Ketidak sadaran'nya Alvaro
37
S1: Pembatas yang hilang
38
S1: Drama pakaian
39
S1: Kepedulian Alvaro
40
S1: Anvaa
41
S1: Kejahilan Queena
42
S1: Sebuah kenyataan
43
S1: Pertengkaran Queena dan Amanda
44
S1: Sebuah hukuman dan ketakutan
45
S1: Malam yang tertunda
46
S1: Kecemburuan Alvaro
47
S1: Sebuah obsesi
48
S1: Kemarahan Queena
49
S1: Mangga Crop
50
S1: Karan Alexander
51
S1: Cinta pertama
52
S1: Pembatalan rencana
53
S1: Kembalinya Mira
54
S1: Pertemuan Queena dan Mira
55
S1: Kejahilan Queena
56
S1: Drama pakaian lagi?
57
S1: Kemarahan Alvaro
58
S1: Kepulangan Queena
59
S1: Kegelisahan Queena
60
S1: Sebuah bentakkan kecil
61
S1: Queena ngambek
62
S1: Kembali ke mansion kusuma
63
S1: Kekhawatiran Alea
64
S1: Ulah Alvaro
65
S1: Ungkapan cinta
66
S1: Sebuah hadiah
67
S1: Kanker otak
68
S1: Terlalu lelap tertidur
69
S1: Putri tidur?
70
S1: Ungkapan cinta (David and Sesillia)
71
S1: Bermain di pantai (David and Sesillia)
72
S1: Kekesalan Queena
73
S1: Pertengkaran kecil
74
S1: Saling menyalahkan
75
S1: Kecemburuan Queena
76
S1: Kegelisahan Alvaro
77
S1: Kiriman bunga
78
S1: Hendphone couple
79
S1: Pembahasan lamaran
80
S1: Rumah sakit
81
S1: Kehamilan Queena
82
S1: Ngidam
83
S1: Kekesalan Maura
84
S1: Dua kabar bahagia
85
S1: Berbelanja
86
S1: Sebuah tamparan
87
S1: Mira Renata
88
S1: Kambuhnya penyakit Alvaro
89
S1: Kedatangan keluarga Atmadja
90
S1: Ikat rambut
91
S1: Keterkejutan Zayyann
92
S1: Kebahagiaan semua orang
93
S1: Mara Renata
94
S1: Kisah Mara dan Mira
95
S1: Perpindahan sebuah tanggung jawab
96
S1: Drama dapur
97
S1: Kasih sayang Mara
98
S1: Queena pingsan
99
S1: Kepulangan Queena
100
S1: Rasa bersalah Queena
101
S1: Adegan mata
102
S1: Kehancuran Amanda
103
S1: Berita panas
104
S1: Penjagaan mansion
105
S1: Histeris Queena
106
S1: Kondisi Queena
107
S1: Sindrom Peter Pan
108
S1: Penjelasan Sesillia
109
S1: Wedding day (Sesillia and David)
110
S1: Hadiah kecil
111
S1: Fakta yang terungkap
112
S1: Koma
113
S1: Alam bawah sadar
114
S1: Kepamitan Queena
115
S1: Goodbye forever los angeles
116
S1: At-dja and Wi'ams
117
S1: Lauren Adilla Putri Kusuma
118
S1: Bertukar cerita
119
S1: Raga tanpa nyawa
120
S1: Tak berdaya
121
S1: Pesan dari Queena
122
S1: Lima tahun telah berlalu
123
S1: Wellcome baby four dirgantara
124
S1: Leukemia
125
S1: Kedatangan baby twins
126
S1: Pertemuan baby twins dengan daddy'nya
127
S1: Operasi untuk Brianna
128
S1: Kepulangan Queena
129
S1: Kembali bertemu
130
S1: Kondisi Alvaro
131
S1: Keterkejutan semua keluarga
132
S1: Permintaan Alkenzo
133
S1: Ending dari segalanya
134
Bonus-pengumuman part
135
S2: Alan Keandra Putra Dirgantara
136
S2: Zanitha Zayna Alzea
137
S2: Tania Agatha Syakayla
138
S2: Aldo Putra Atmadja
139
S2: Liora Fouzia Alison and Zahira Chakira
140
S2: Austin Edzard Anderson
141
S2: Putri dirgantara
142
S2: Drama Arianna
143
S2: Permintaan Brianna
144
Pengumuman
145
S2: Kesadaran Austin
146
S2: Keterkejutan twins An
147
S2: Mata-mata Andes
148
S2: Anitha
149
S2: Mommy mencintaimu
150
S2: Kecelakaan maut
151
S2: Kepanikan Queena
152
S2: Kondisi Alkenzo
153
S2: Arkanza Gevano Smith
154
S2: Pertemuan Arkanza dengan twins An
155
S2: Penjelasan Alkenzie
156
S2: Kondisi yang memburuk
157
S2: Perjuangan Zanitha
158
S2: Sebuah kebenaran
159
S2: Sebuah janji
160
S2: Membaiknya kondisi Alkenzo
161
S2: Sebuah kebenaran
162
S2: Dua es keras kepala
163
S2: Perubahan cepat Queena
164
S2: Kedatangan Austin
165
S2: Salting
166
S2: Ajaran Alvaro
167
S2: Marahnya Alvaro
168
S2: Pingsannya Zanitha
169
S2: Kekesalan Alkenzo
170
S2: Setengah ingatan
171
S2: Penjelasan Lauren
172
S2: Lamaran
173
S2: Sebuah kotak
174
S2: Koma
175
S2: Tujuh jam
176
S2: Akhirnya selesai
177
S2: Marahnya Arianna
178
S2: Perubahan Alvaro
179
S2: Dukungan Queena
180
S2: Provokasi Alkenzie
181
S2: Pertengkaran kecil
182
S2: Hari yang di nanti
183
S2: Wedding day (Karan and Lauren)
184
S2: What a moment
185
S2: And dari perjuangan
186
S2: Mansion hutan
187
S2: Kedatangan Alzo and Zea
188
S2: Kecurigaan Brianna dan Alkenzo
189
S2: Berita panas dari Alkenzie
190
S2: Pengepungan
191
S2: Sebuah penjelasan
192
S2: Sebuah persetujuan
193
S2: Berita kehamilan
194
S2: Sebuah kebenaran
195
S2: Kepercayaan kembali
196
S2: Penjelasan
197
S2: Ending dari segalanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!