...Dirgantara Mall...
"Al, Kau ingin membeli apa?" Tanya Queena kepada keponakan'nya itu.
"Sepertinya aku ingin membeli ipad yang keluaran terbaru saja, Bagaimana? Menurutmu aunty? Atau bagaimana dengan laptop keluaran terbaru saja?" Kata Aldo dengan bertanya kepada Queena tentang mengenai lebih bagus yang mana diantara laptop atau ipad karena ia bingung untuk memilih keduanya.
"Apa kau tidak suka mainan Al?"Tanya balik Queena karena merasa heran dengan keponakan satunya itu, Padahal jika anak-anak seumuran'nya yang masih lima tahun ini kebanyakan lebih menyukai sebuah mainan dari pada sebuah laptop atau'pun ipad bahkan semacamnya.
"Tidak!! Aku tidak suka mainan, Aku lebih suka laptop dan ipad atau sejenisnya. Aku tidak menyukai mainan karena mainan itu membosankan" Jawab Aldo dengan cepat sambil memilih-milih sebuah laptop dan ipad yang baru dengan merek yang sangat terkenal dan tentunya dengan harga yang sangat fantastis.
"Apa kau tidak suka mobil-mobilan bocah kecil?" Celetuk Sesillia dengan bertanya kepada Aldo pasal apakah Aldo menyukai sebuah mobil-mobilan atau tidak? Sama seperti anak-anak seumurannya.
"Aku tidak suka mobil-mobilan, Aku lebih menyukai sebuah mobil sungguhan" Jawab Aldo kepada Sesillia dengan nada sedikit ketus terhadap'nya.
"Aunty, Aku menginginkan ini" Kata Aldo dengan menunjuk kearah salah satu merek ipad keluaran terbaru bervariasi warna hitam.
"Baiklah" Balas Queena dengan tersenyum kecil lalu mulai mengeluarkan kartu black cart miliknya untuk membayar sebuah ipad keluaran terbaru yang diinginkan oleh Aldo keponakan'nya itu.
"Ini nona kartunya, Terimakasih sudah berbelanja di tempat kami" Ucap Kasir tersebut dengan tersenyum manis kepada Queena dan kembali mengembalikan kartu black cart milik Queena.
"Hmmmm, Terimakasih kembali.." Balas Queena dengan tersenyum manis pula membalas senyuman sang kasir, Lalu kemudian iapun mulai berjalan menuju tempat selanjutnya bersama dengan Aldo dan Sesillia disampingnya.
"Kau menginginkan apa lagi Al? Selain ipad?" Tanya kembali Queena kepada Aldo.
"Tidak ada aunty, Ini sudah cukup aku tidak menginginkan apapun kembali" Jawab Aldo yang cepat yang mana kini tengah antusias karena ia mempunyai sebuah ipad dengan merek keluaran terbaru yang ia inginkan, Bahkan kini dirinya mulai tidak sabar untuk memainkan ipad baru miliknya itu.
"Hmmmm, Sesillia! Kau ingin membeli sesuatu? Katakan saja pada kakak karena kakak yang akan membayarnya nanti. Apapun itu selagi kau menyukainya dan menginginkannya" Ujar Queena menatap wajah cantik adik angkatnya itu yang ia sudah anggap sebagai adik kandungnya sendiri.
"Aku ingin membeli keperluan diriku saja nanti yang sudah habis, Selebihnya tidak ada" Jawab Sesillia dengan cepat, Karena sekarang dirinya memang tidak menginginkan sesuatu karena semua kebutuhannya sudah terpenuhi dan tercukupi oleh Queena.
"Baiklah, Kakak ingin membeli beberapa pakaian dan keperluan yang lainnya, Lalu kau akan ikut berbelanja bersama kakak" Tutur Queena sambil menatap wajah Sesillia, Karena pada dasarnya ia tidak ingin membeda-bedakan antara saudara kandung dan saudara tiri. Baginya Sesillia adalah adik kandung'nya yang telah dilahirkan ke'dunia oleh bunda'nya bukan sebagai adik yang ia angkat dari panti asuhan atau lebih tepatnya adik tirinya itu.
Queena bahkan tidak pernah bertanya tentang kehidupan Sesillia dimasa lalu, Karena ia tidak ingin Sesillia akan sedih nantinya! Tapi justrj Sesillia sendiri yang selalu menceritakan tentang sosok dirinya yang dulu kepada Queena hingga membuat Queena sangat menyayangi Sesillia.
"Tapi Ka, Aku--" Ucap Sesillia terpotong.
"Tidak ada Tapi-tapian Sesillia" Potong Queena dengan tegas sambil menarik pergelangan tangan Sesillia dan Aldo menuju tempat perbelanjaan barang-barang branded.
"Aku tidak ingin meminta maaf kepada orang miskin sepertimu, Cuihh. Aku tidak sangat tidak sudi" Kesal seseorang yang tengah bertengkar didepan pintu masuk sebuah toko barang-barang branded yang mana toko tersebut ingin dikunjungi oleh Queena, Sesillia dan Aldo.
Queena, Aldo serta Sesillia'pun berhenti sejenak untuk melihata apa yang sedang terjadi didepan pintu masuk sebuah toko barang-barang branded, Karena kedua wanita yang tengah bertengkar itu memang pada dasarnya saling menutupi pintu masuk toko barang-barang branded hingga harus menghentikan niat seseorang yang ingin berbelanja disana.
"Tapi kau bersalah padaku!, Jadi wajar jika kau harus minta maaf kepadaku. Aku tidak salah bukan?" Kesal seorang wanita paruh baya itu yang mana wanita paruh baya tersebut yang tak lain adalah Maura Dirgantara (Mommy'nya Alvaro).
"Kenapa wajah wanita paruh baya itu terlihat sangat familiar?" Gumam kecil Queena dengan mengingat-ingat kembali siapa salah satu di antara kedua wanita yang tengah bertengkar itu karena dirinya merasa bahwa ada seorang yang ia kenal diantara kedua wanita tersebut.
"Jika aku tidak mau?" Tanya wanita cantik itu sambil menatap rendah Maura.
"Kau harus meminta maaf keada'nya nona" Sahut Queena yang mana kini membantu wanita paruh baya tersebut karena dirinya kini telah mengigat siapa sosok wanita paruh baya itu.
"Siapa kau? Jangan ikut campur dalam urusanku dengan wanita tua miskin ini" Marah wanita tersebut dengan menatap wajah Queena dengan pandangan yang tidak suka dan wanita tersebut bernama Amanda. "Amanda Anastasya".
"Tidak penting siapa diriku nona, Intinya dan yang 0aling penting kau harus mau meminta maaf kepadanya. Dengan kesalahan yang sudah kau lakukan" Tutur Queena dengan membalas tatapan tajam dari Amanda.
"Tidak akan!! Mimpi sajaaa" Bentak Amanda lalu pergi begitu saja sambil memandang Queena rendah pula dan setelah itu iapun mulai berniat untuk pergi dan dengan sengaja mendorong tubuh Maura lebih dulu hingga hampir membuat Maura terjatuh, Tapi untungnya Maura tidak terjatuh karena Queena dengan cepat menangkap Maura.
"Apa kau tidak apa-apa nyonya?" Tanya Queena kepada Maura yang sedari tadi justru malah fokus menatap dirinya.
"Ahhh, Saya tidak apa-apa nakk!, Terimakasih, Terimakasih karena kau sudah membantu saya" Jawab Maura dengan tersenyum lembut kepada Queena.
"Jangan berterima-kasih, Karena saya tidak melakukan apa'pun nyonya" Balas Queena yang ikut tersenyum manis juga kepada Maura.
"Kau sangat baik,.Nakk! Bagaimana kalau kau ikut diriku pergi ke cafe terdekat yang ada disana untuk berkenalan denganmu dan mereka bedua juga" Ujar Maura yang mengajak Queena untuk pergi ke cafe bersamanya sambil menunjuk kearah Sesillia dan Aldo juga.
"Baiklah"
...Cafe...
"Kalian ingin memesan sesuatu? Pesanlah apa saja yang kalian inginkan...Tenang saja masalah membayar saya yang akan membayarnya" Tanya Maura kepada Aldo dan Sesillia.
"Tidak terimakasih nyonya, Kami tidak sedang menginginkan apapun" Jawab keduanya secara kompak.
"Bolehkah saya tau siapa namamu, Nakk?" Tanya Maura kembali kepada Queena karena dirinya yang penasaran akan nama maupun identitas Queena saat ini.
"Mommy" Lirih Queena pelan dengan tidak menjawab pertanyaan dari Maura tapi ia justru menatap Maura dan memanggil Maura dengan sebutan "Mommy".
"Mommy" Gumam Sesillia dan Aldo bersamaan, Sedangkan Maura? Ia justru malah terdiam sejenak dengan panggilan yang Queena lontarkan untuknya itu. Karena pasalnya selama ini yang selalu memanggil dirinya Mommy hanya dua orang saja Yaitu Alvaro sang putra dan Angel (Queena) sang putri.
"Kau---?"
"Queena Angelina Kusuma?" Jelas Queena dengan mata yang berkaca-kaca menatap manik mata Maura dan wajah cantik Maura yang mana kini sudah terlihat sedikit keriput akibat faktor usia.
"Apa kau--..." Tanya Maura dengan terpotong karena ia tiba-tiba saja langsung memeluk erat tubuh Queena tanpa aba-aba dan tanpa terduga.
...Grepppp...
"Apa kau putriku? Angel?" Lirih Maura dengan memeluk tubuh Queena sangat erat, Karena dirinya benar-benar sangat merindukan putrinya itu.
"Dari mana saja kau, Nakk? Mommy merindukanmu... Begitu juga dengan Al" Tanya Maura dengan lirih lalu melepaskan pelukannya secara perlahan.
"Aku baru saja pulang tiga hari yang lalu mommy, Aku juga merindukanmu dan aku juga merindukan Varo" Jawab Queena dengan lirih pula.
"Mommy sudah tau semua tentang dirimu. Nakk!! Mommy hanya ingin mengatakan kepadamu satu hal saja yaitu janganlah kau terus berlarut dalam kesedihan'mu. Karena sekarang mommy akan bersamamu kembali bersama dengan Al juga" Tutur Maura dengan mengelus pelan puncak kepala milik Queena.
"Terimakasih mommy... Hmmmm, Bagaimana kabarnya Varo, Mommy? Apa ia baik-baik saja selama aku pergi?" Tanya Queena yang kini mulai penasaran akan kabar dari cinta masa kecilnya itu sekaligus cinta pertamanya itu.
"Kabar Al sangatlah baik nakk!! Tapi tidak dengan hatinya... Kau tau nakkk? Dulu Alvaro bersusah payah mencarimu sampai suatu tragedi menimpanya yang membuatnya hampir melupakanmu untuk selamanya"
Jelas Maura dengan mengingat-ingat kembali kejadian yang pernah menimpa putranya saat itu. dan iapun tak kuasa menahan air matanya atas kejadian itu saat ini juga.
"Apa maksudmu, Mommy? Tragedi apa?" Tanya Queena dengan nada kebingungan.
"Jadi dulu Alvaro--..." Cerita Maura yang mana mulai menceritakan sebuah kejadian beberapa tahun yang lalu yang telah menimpa Alvaro putranya itu, Kecelakaan yang mana membuat Alvaro melupakan Queena dan sang daddy yang sudah tiada.
"ini semua salahku" Lirih Queena pelan dengan mata berkaca-kaca menatap wajah Maura karena merasa bersalah atas kejadian yang telah menimpa Alvaro.
"Tidak nakk, Jangan menangis... Apa kau tau? walau'pun Alvaro melupakanmu, Tapi ia berusaha keras untuk bisa kembali mengingatmu saat itu juga bahkan sampai saat ini, Dan lagi sampai saat ini ia terus mencari dimana ke'beradaanmu nakkk!!" Tutur Maura dengan menghapus pelan air mata Queena yang keluar dari pelupuk kedua mata cantik'nya itu.
"Aunty, Sudah ku'katakan jangan pernah menangis kembali!!" Celetuk Aldo dengan menegaskan Queena dan mengingatkan Queena kembali.
"Maafkan aunty Al" Lirih Queena pelan dengan perlahan juga ikut menghapus air matanya sendiri.
"Al?" Bingung Maura dengan panggilan Queena yang memanggil Aldo dengan sebutan "Al" pula seperti putranya itu yang biasa dipanggil "Al" oleh'nya.
"Ini keponakan'ku mommy, Namanya Aldo biasa dipanggil Al dan ini adik angkat'ku namanya Sesillia biasa dipanggil Sesil" Ujar Queena dengan memperkenalkan Aldo dan Sesillia kepada Maura.
"Nama panggilan'mu sama dengan putraku Alvaro" Ujar Maura dengan tersenyum kecil menatap wajah imut Aldo.
"Aku Sudah tau Bibi...!! karena Aunty-ku sudah menceritakan semua Kepadaku." Jawab Aldo dengan Sopannya kepada Maura hingga membuat Maura kagum dengannya.
"Kau ini sangat tampan dan lucu" Puji Maura dengan gemas kepada Aldo.
"Terimakasih" Balas Aldo.
[Lucu dari mananya bibi!! Sudah jelas-jelas ia sangat jelek dan tak ada lucu sedikit'pun diwajah'nya itu]
"Jangan mengumpat'ku di dalam hati busuk'mu, Manusia centil" Bisik Aldo dengan nada geram sambil menatap tajam ke arah Sesillia.
"Apa--" Ucap Sesillia yang terpotong.
"Queena. Apa kau mau ikut dengan mommy pulang nakk?" Tanya Maura kepada Queena.
"Tidak terimakasih mommy, Kapan-kapan saja. Karena aku sekarang masih banyak urusan dan tidak ada waktu luang, Maafkan akh" Tolak halus Queena kepada Maura. Karena dirinya memang belum bisa untuk bersantai sedangkan pekerjaan'nya masih menunggunya untuk meminta segera diselesaikan.
"Hmmm, Baiklah... Tapi berjanjilah janji. Jika kau ada waktu luang kau harus datang ke mansion Mommy yang dulu bagaimana?" Ucap Maura.
"Baiklah, Mommy"
"Yasudah... Kalau begitu mommy pulang duluan yaa nakk" Pamit Maura.
"Apa mommy ingin aku antar?" Tanya Queena yang berniat ingin mengantarkan Maura pulang ke mansion dirgantara.
"Tidak perlu nakk. Mommy datang kesini membawa supir, Jadi kau tidak perlu mengantar mommy" Tolak Maura dengan lembut.
"Hmmmm, Baiklah mommy!! Kalau begitu berhati-hatilah" Kata Queena dengan tersenyum manis kepada Maura dan senyuman'nya pun dibalas juga oleh Maura, Lalu setelah itu Maura-pun langsung saja pergi meninggalkan cafe dan mall miliknya itu.
"Aunty, Kapan kita akan kembali ke'kantor? Bukankah kau masih ada rapat sebentar lagi?" Tanya Aldo dengan nada sedikit kesal karena merasa sudah bosan.
"Ohh, Astaga aunty melupakan itu, Baiklah sekarang kita akan pergi ke'kantor" Tutur Queena sambil menepuk keningnya pelan karena ia melupakan sebuah meeting pentingnya bersama dengan perusahaan ternama yang menduduki peringkat pertama di dunia ini, Atau lebih tepatnya perusahaan kerajaan yang sangat besar di seluruh dunia hingga membuat seluruh dunia tunduk akan perusahaan dan pemimpinnya sekaligus.
"Sesillia... Mari kita kembali pergi ke'kantor" Pinta Queena kepada Sesillia.
"Baiklah, Kakak" Balas Sesillia dengan patuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Namielnaaawww🐲
Queena❤Alvaro
2021-10-02
2
Eliza_lizee
Semoga Queena Rapat sama Alvaro
2021-10-02
3