S1: Flashback 5

...Mansion Kusuma...

"Ayah kau dari mana saja? Kau tau aku mencarimu sedari tadi" Tanya Mira dengan menyambut Albert yang baru saja pulang bersama dengan Angel yang berada tepat dibelakangnya.

Albert-pun tidak menjawab pertanyaan Mira, Ia justru malah menyingkirkan tubuhnya agar Angel putrinya itu yang berada di belakangnya bisa terlihat.

...Grepppp...

"Angel!!" Teriak Mira yang berpura-pura senang akan kepulangan Angel, Lalu dengan cepat itupun berhamburan memeluk tubuh Angel.

"Aku merindukanmu Angel! Kau dari mana saja?" Ucap Mira memeluk tubuh Angel dengan erat. Tapi justru Angel malah diam dan tidak bergeming sedikitpun, Setelah itu Angel-pun langsung saja mendorong tubuh Mira hingga membuat Mira terpental dan jatuh.

"Jangan memeluk saya dasar pembunuh!! Anda adalah kotoran najis yang tidak boleh menyentuh saya, Karena saya benci itu " Bentak Angel dengan mendorong keras tubuh Mira sambil berkata "Najis" atau "Kotoran" kepada Mira dengan tatapan permusuhan.

"Apa yang kau lakukan Haa! Beraninya kau mendorong putriku dan mengatakannya kotoran!" Sentak Albert kepada Angel secara tiba-tiba karena Angel telah mendorong Mira dengan keras. Lalu dengan cepat Albert-pun berhamburan menghampiri Mira yang masih terduduk karena terjatuh akibat dorongan yang diberikan oleh Angel tadi.

"Mira nakk, Bangun" Ujar Albert dengan membantu Mira untuk berdiri.

"Ayah" Lirih Angel pelan.

"Ayah, kasihan Angel" Bela Mira pada Angel yang dibentak oleh Albert tadi. Padahal didalam lubuk hatinya ia sangat tidak menyukai perilaku Angel kepadanya tadi.

"Buat apa kau merasa kasihan terhadapnya? Cihh...

dia saja bahkan tidak peduli denganmu" Tanya Albert dengan berdecih menatap tajam wajah Angel.

"Ayah" Panggil kembali Angel dengan lirih.

"Jangan pernah memanggilku lagi dengan nama Ayah! Dasar kau pembunuh. Kau tidak pantas memanggilku seperti itu" Sinis Albert.

"Lalu, Aku harus memanggilmu apa jika bukan ayah? Bukankah kau memang ayahku?" Tanya Angel dengan menundukkan kepalanya.

"Tuan! karena sekarang kau pembantu mansionku bukan putriku ataupun anakku, Karena aku tidak sudi bila masih menganggap mu adalah putriku" Tegas Albert dengan menatap tidak suka terhadap Angel.

"Mari nakk!! Sebaiknya kita masuk saja ke dalam kamar dan biarkan saja pembunuh kecil ini disini" Ajak Albert kepada Mira dan lalu mereka berdua-pun pergi begitu saja tanpa mengajak Angel untuk ikut bersamanya.

"Baik, Ayah" Jawab Mira dengan sendu tapi diam-diam tersenyum bahagia menatap wajah Angel.

"Hiksss... Hikssss... Aku bukan seorang pembunuh ayah" Lirih Angel lagi-lagi hingga membuat Albert kian semakin marah kerena mendengar panggilan Angel yang menyebutnya "Ayah" Kemabli.

"Sudah-ku katakan, Jangan pernah memanggilku dengan nama ayah kembali! Karena kau tidak pantas memanggilku dengan sebutan ayah apa kau mengerti!" Bentak Albert hingga berteriak karena emosi terhadap Angel putrinya itu.

"Hikssss... Maafkan aku... 'Tuan!' hiksss..." Kata Angel dengan menekan kata "Tuan" didalamnya.

"Bagus, Mulailah belajar memanggilku seperti itu sekarang" Ujar Albert degan memuji Angel. Lalu pergi begitu saja meninggalkan Angel dan Mira.

"Hikssss... hikssss... Ini semua karenamu Mira!! ini semua karenamu... Jika saat itu kau tidak dibawa oleh ayahku kedalam kediamanku! Mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi. Dan mungkin sekarang aku dan bundaku beserta ayahku sedang bahagia tanpa adanya dirimu" Teriak Angel sambil

menatap tajam kearah Mira dengan pandangan yang penuh dengan aura kebencian didalamnya.

"Hehhh, Apa kau menyesal? Hahaha. Lagi pula sudah terlambat untuk mengembalikan seperti semula, Angel sayang apa kau tau? Ini baru permulaan saja! Karena permainan yang sesungguhnya akan dimulai Nanti" Sinis Mira lalu pergi begitu saja dengan tersenyum bahagia yang melekat di bibirnya itu.

"Hiksss... hiksss... Bundaaaa...." Tangis Angel dengan memanggil nama Zia sambil terduduk diatas lantai tanpa sebuah alas.

"Nona muda" Panggil seseorang yang tak lain adalah Bi Ijah seorang kepala pelayan mansion kusuma.

"Bibi" Lirih Angel.

"Iyaa, Nona muda ini bibi..., Nona muda bibi mohon bangun yaaa... Jangan duduk dibawah sini atau nanti nona muda akan sakit" Tutur Bi Ijah dengan menyodorkan tangannya untuk membantu Angel agar mau bersisi.

"Biarkan saja aku sakit bi! Hikssss..., Aku ingin tau apakah ayahku masih akan peduli denganku atau tidak nantinya.. Jadi biarkan aku seperti ini. Sebaiknya bibi pergi saja kedapur! hikssss..." Isak Angel dengan tersenyum sendu menatap wajah Bi Ijah.

"Nona muda, Bibi Mohon ikutlah dengan bibi..!! Jika nantinya nona muda sakit pasti bunda nona muda akan merasa sedih diatas sana nantinya" Tutur Bi Ijah yang merasa sedih melihat kondisi nona mudanya seperti sekarang ini.

"Hikssss... hiksss... Tidak bi! Bunda tidak boleh merasa sedih, Hanya karena diriku" Tutur Angel dengan menggelangkan kepalanya pelan.

"Maka dari itu ikutlah dengan bibi.. Yaa nona" Ajak Bi Ijah kembali dan itupun akhirnya di angguki oleh Angel sebagai tanda setuju, Lalu bi Ijah-pun dengan cepat langsung saja menggandeng tangan mungil milik Angel sambil membawa Angel kedalam kamarnya.

***

...Kamar Mira...

... >lebih tepatnya Kamar Angel<...

"Hahahaha..., Lucu sekali pertunjukan antara anak dan ayah itu! Hahahaha...." Tawa Mira dengan bahagia sampai menggelegar ke setiap sudut ruangan kamarnya karena merasa sangat bahagia saat ini.

"Huhh! Ini belum seberapa Angel, Akan aku pastikan pertunjukan yang sebenarnya akan lebih menyenangkan dan lebih menarik. "Queena Angelina Kusuma" yang sebentar lagi akan menjadi "Queena Angelina saja". Karena nama belakangnya itu akan hilang nantinya! Hahahah, Aku akan memastikan itu semua akan terjadi nanti" Kata Mira dengan tertawa kembali sambil menatap wajahnya didepan cermin.

"Angel! Tunggulah permainanku yang sesungguhnya. Hahahaha... Hahahaha" Gumam Mira.

***

"Cihh"

"Bukan permainanmu yang akan dimulai tapi permainanku-lah yang akan dimulai bajingan kecil" Gumam seseorang yang mendengar seluruh ucapan Mira tadi.

"Bukan aku dan putriku yang akan masuk kedalam perangkapmu nanti! Tetapi dirimu sendirilah yang akan masuk kedalam permainanmu sendiri dan perangkapku" Ucap pelan orang tersebut.

...Skippp...

***

...Malam harinya.......

Kini Albert dan Mira tengah berkumpul dimeja makan. Karena mereka berdua saat ini tengah ingin makan malam dengan santainya. Tanpa mau mengajak Angel untuk makan bersama mereka.

"Ayah, Mengapa kau tidak makan?" Tanya Mira dengan menatap heran terhadap Albert yang sedari tadi hanya diam.

"Ayah, Sudah makan tadi diluar tadi! Maafkan ayah yang tidak mengajakmu tadi, Kau makanlah saja dan ayah akan menemanimu disini" Jawab Albert berbohong dengan berkata bahwa ia sudah makan dan sudah kenyang, Padahal jelas-jelas dirinya Sama sekali belum makan apapun. Karena sebenarnya Albert ingin makan bersama dengan Angel putrinya itu berdua saja tanpa adanya Mira hingga membuatnya berpura-pura mengatakan bahwa dirinya sudah makan diluar sebagai alasannya.

"Hmmmm, Tidak apa ayah" Balas Mira tersenyum manis walau di dalam hatinya ia kini tengah merasa kesal karena Albert yang tidak mengajaknya untuk makan diluar bersamanya.

[Sial!]

"Apa kau sudah selesai?" Tanya Albert kepada Mira.

"Iyaaa ayah, Aku sudah selesai kalau begitu aku akan pergi ke kamarku sekarang" Pamit Mira dengan tersenyum paksa.

"Hmmmm, Pergilah" Balas Albert, Lalu Mira-pun dengan cepat pergi menuju ke kamarnya.

Dan Albert-pun kain memastikan bahwa Mira benar-benar sudah masuk ke kamarnya atau belum, Ketika sudah tau bahwa Mira benar-benar sudah masuk kedalam kamarnya iapaun langsung pergi menuju kamar putrinya.

"Bibi, Tolong buatkan saya makanan kesukaan nona muda! Lalu nanti tolong bibi Aantarkan kekamar tamu" Bisik Albert dengan memerintah kepada bi Ijah dan bi Ijah pun langsung saja menjalankan perintahnya dnegan cepat. Bi Ijah memang tau soal rencana Albert dan Angel jadi jangan terkejut bila Bi Ijah ikut serta didalam rencana mereka berdua.

"Baik, Tuan"

***

...Tokkk tokkk tokkk...

...Ceklekkk...

"Ayah" Panggil Albert.

...Grepppp...

"Maafkan ayah... Untuk kejadian tadi sayang" Kata Albert dengan berhamburan memeluk tubuh mungil putrinya angel dengan sangat erat.

"Tidak, Apa ayah" Balas Angel dengan tersenyum manis.

"Apa kau terluka sayang?" Tanya Albert yang merasa bersalah akan kejadian tadi terhadap putrinya itu.

"Aku baik-baik saja ayah, Ayah tidak perlu menghawatirkan aku" Ujar Angel tersenyum lembut.

"Mari makan bersama ayah" Ajak Albert kepada Angel.

"Tapi.. Ayah---" Ucap Angel yang terpotong karena Albert lebih dulu memotong ucapannya itu.

"Ayah, Tau kau belum makan sayang... Jadi sekarang makanlah bersama ayah. Karena ayah juga belum makan" Potong Albert dengan mengelus rambut Angel pelan.

"Baiklah, Ayah..." Balas Angel dengan mata berkaca-kaca karena kini ia mulai merindu suasana seperti ini walau tanpa bundanya itu.

"Jangan menangis sayang" Tutur Albert dengan menggelangkan kepalanya kecil sambil menatap sendu wajah Angel.

"Aku tidak menangis ayah! Aku hanya merindukan suasana seperti ini saja walau tanpa bunda saat ini" Lirih Angel dengan sendu, Lalu Angel dan Albert-pun kian langsung saja memulai aktivitas makan bersamanya.

"Teruslah seperti ini kesayangannya bundaaaa. Bunda bahagia bila kalian berdua seperti ini, Dan bunda tidak akan sedih bila kalian seperti ini terus nantinya" Gumam seseorang yang tak lain Zia, Yang entah kapan Zia muncul walau tanpa menunjukkan dirinya. Tapi Zia datang dengan perasaan yang bahagia karena melihat Kedua orang yang ia sayang kini kembali bersama seperti dulu.

"Bunda menyayangi kalian..., Bunda akan selalu melihat kalian diatas sana! Bunda harap kalian bedua akan terus seperti ini. Selamat tinggal putriku Angel dan selamat tinggal suamiku Albert!!Aku mencintai kalian dan menyayangi kalian, Sampai selamanya" Lirih Zia dengan tersenyum bahagia melihat putrinya Angel dan suaminya Albert kini bersama kembali walau tanpa dirinya, setelah mengucapkan itu Zia-pun mulai menghilang secara perlahan dengan senyum yang terus terpancar di bibir manisnya.

"Maafkan ayah karena ayah telah memindahkanmu kedalam kamar tamu ini dan memberikan kamar kesayanganmu kepada najingan kecil itu sayang" Kata Albert.

"Tidak apa ayah, Jangan merasa bersalah terhadapaku lagi. Lagi pula aku sudah tidak menginginkan kamar itu lagi" Balas Angel dengan menggelangkan kepalanya.

"Ayah menjadi seorang pengecut" Gumam Albert kecil yang masih dapat didengar oleh Angel.

"Tidak!! Jangan katakan seperti itu ayah.. Atau nanti aku akan merasa sedih" Pinta Angel.

"Terimakasih sayang, Ayah sangat menyayangimu, Ayah harap ayah tidak akan melakukan kesalah seperti Kemarin-kemarin. Kalau begitu ayah akan tidur bersamamu disini hari ini dan seterusnya. Menemanimu sama seperti dulu" Tutur Albert dengan tersenyum bahagia dan itupun diangguki oleh Angel kecil dengan bahagia pula.

Terpopuler

Comments

Helena

Helena

langsung jeblosin aja tuh si Mira ke penjara ngapain masih di situ

2022-03-28

1

Anonymous

Anonymous

kayak cerita dongeng thor

2022-03-23

1

Rahasya

Rahasya

ngak usah repot2 bersandiwara... usir sj itu si mira'y...

2021-09-24

4

lihat semua
Episodes
1 S1 Alqueen: Flashback 1
2 S1 Alqueen: Flashback 2
3 S1 Alqueen: Flashback 3
4 S1: Flashback 4
5 S1: Flashback 5
6 S1: Flashback 6
7 S1: Flashback 7
8 S1: Flashback 8
9 S1: Akhir dari sebuah flashback
10 S1: Empat tahun sudah berlalu
11 S1: Kembalinya Queena
12 S1: Nakalnya Aldo
13 S1: Pertemuan yang tidak disengaja
14 S1: Hilangnya sebuah ingatan
15 S1: Kembalinya sebuah pertemuan tak terduga
16 S1: Ternyata benar-benar Alvaro
17 S1: Sebuah janji yang tidak sengaja diucapkan
18 S1: Sudah payah bertambah payah
19 S1: Sampai kapan?
20 S1: Arti sebuah tato keluarga dirgantara
21 S1: Lamaran
22 S1: Sebuah penolakan
23 S1: Kemarahan Alvaro
24 S1: Orang tua Sesillia
25 S1: Sebuah flashback (Williams)
26 S1: Sebuah flashback 2 (Williams)
27 S1: Sebuah flashback 3 (Williams)
28 S1: Pengakuan Sesillia (Williams)
29 S1: Pewaris keluarga Williams
30 S1: Wedding day (Alvaro and Queena)
31 S1: Resepsi pernikahan (Alvaro and Queena)
32 S1: Ketidak tahuan'nya Queena
33 S1: Kemarahan Alvaro
34 S1: Kepulangan keluarga atmadja
35 S1: Amanda Anastasya
36 S1: Ketidak sadaran'nya Alvaro
37 S1: Pembatas yang hilang
38 S1: Drama pakaian
39 S1: Kepedulian Alvaro
40 S1: Anvaa
41 S1: Kejahilan Queena
42 S1: Sebuah kenyataan
43 S1: Pertengkaran Queena dan Amanda
44 S1: Sebuah hukuman dan ketakutan
45 S1: Malam yang tertunda
46 S1: Kecemburuan Alvaro
47 S1: Sebuah obsesi
48 S1: Kemarahan Queena
49 S1: Mangga Crop
50 S1: Karan Alexander
51 S1: Cinta pertama
52 S1: Pembatalan rencana
53 S1: Kembalinya Mira
54 S1: Pertemuan Queena dan Mira
55 S1: Kejahilan Queena
56 S1: Drama pakaian lagi?
57 S1: Kemarahan Alvaro
58 S1: Kepulangan Queena
59 S1: Kegelisahan Queena
60 S1: Sebuah bentakkan kecil
61 S1: Queena ngambek
62 S1: Kembali ke mansion kusuma
63 S1: Kekhawatiran Alea
64 S1: Ulah Alvaro
65 S1: Ungkapan cinta
66 S1: Sebuah hadiah
67 S1: Kanker otak
68 S1: Terlalu lelap tertidur
69 S1: Putri tidur?
70 S1: Ungkapan cinta (David and Sesillia)
71 S1: Bermain di pantai (David and Sesillia)
72 S1: Kekesalan Queena
73 S1: Pertengkaran kecil
74 S1: Saling menyalahkan
75 S1: Kecemburuan Queena
76 S1: Kegelisahan Alvaro
77 S1: Kiriman bunga
78 S1: Hendphone couple
79 S1: Pembahasan lamaran
80 S1: Rumah sakit
81 S1: Kehamilan Queena
82 S1: Ngidam
83 S1: Kekesalan Maura
84 S1: Dua kabar bahagia
85 S1: Berbelanja
86 S1: Sebuah tamparan
87 S1: Mira Renata
88 S1: Kambuhnya penyakit Alvaro
89 S1: Kedatangan keluarga Atmadja
90 S1: Ikat rambut
91 S1: Keterkejutan Zayyann
92 S1: Kebahagiaan semua orang
93 S1: Mara Renata
94 S1: Kisah Mara dan Mira
95 S1: Perpindahan sebuah tanggung jawab
96 S1: Drama dapur
97 S1: Kasih sayang Mara
98 S1: Queena pingsan
99 S1: Kepulangan Queena
100 S1: Rasa bersalah Queena
101 S1: Adegan mata
102 S1: Kehancuran Amanda
103 S1: Berita panas
104 S1: Penjagaan mansion
105 S1: Histeris Queena
106 S1: Kondisi Queena
107 S1: Sindrom Peter Pan
108 S1: Penjelasan Sesillia
109 S1: Wedding day (Sesillia and David)
110 S1: Hadiah kecil
111 S1: Fakta yang terungkap
112 S1: Koma
113 S1: Alam bawah sadar
114 S1: Kepamitan Queena
115 S1: Goodbye forever los angeles
116 S1: At-dja and Wi'ams
117 S1: Lauren Adilla Putri Kusuma
118 S1: Bertukar cerita
119 S1: Raga tanpa nyawa
120 S1: Tak berdaya
121 S1: Pesan dari Queena
122 S1: Lima tahun telah berlalu
123 S1: Wellcome baby four dirgantara
124 S1: Leukemia
125 S1: Kedatangan baby twins
126 S1: Pertemuan baby twins dengan daddy'nya
127 S1: Operasi untuk Brianna
128 S1: Kepulangan Queena
129 S1: Kembali bertemu
130 S1: Kondisi Alvaro
131 S1: Keterkejutan semua keluarga
132 S1: Permintaan Alkenzo
133 S1: Ending dari segalanya
134 Bonus-pengumuman part
135 S2: Alan Keandra Putra Dirgantara
136 S2: Zanitha Zayna Alzea
137 S2: Tania Agatha Syakayla
138 S2: Aldo Putra Atmadja
139 S2: Liora Fouzia Alison and Zahira Chakira
140 S2: Austin Edzard Anderson
141 S2: Putri dirgantara
142 S2: Drama Arianna
143 S2: Permintaan Brianna
144 Pengumuman
145 S2: Kesadaran Austin
146 S2: Keterkejutan twins An
147 S2: Mata-mata Andes
148 S2: Anitha
149 S2: Mommy mencintaimu
150 S2: Kecelakaan maut
151 S2: Kepanikan Queena
152 S2: Kondisi Alkenzo
153 S2: Arkanza Gevano Smith
154 S2: Pertemuan Arkanza dengan twins An
155 S2: Penjelasan Alkenzie
156 S2: Kondisi yang memburuk
157 S2: Perjuangan Zanitha
158 S2: Sebuah kebenaran
159 S2: Sebuah janji
160 S2: Membaiknya kondisi Alkenzo
161 S2: Sebuah kebenaran
162 S2: Dua es keras kepala
163 S2: Perubahan cepat Queena
164 S2: Kedatangan Austin
165 S2: Salting
166 S2: Ajaran Alvaro
167 S2: Marahnya Alvaro
168 S2: Pingsannya Zanitha
169 S2: Kekesalan Alkenzo
170 S2: Setengah ingatan
171 S2: Penjelasan Lauren
172 S2: Lamaran
173 S2: Sebuah kotak
174 S2: Koma
175 S2: Tujuh jam
176 S2: Akhirnya selesai
177 S2: Marahnya Arianna
178 S2: Perubahan Alvaro
179 S2: Dukungan Queena
180 S2: Provokasi Alkenzie
181 S2: Pertengkaran kecil
182 S2: Hari yang di nanti
183 S2: Wedding day (Karan and Lauren)
184 S2: What a moment
185 S2: And dari perjuangan
186 S2: Mansion hutan
187 S2: Kedatangan Alzo and Zea
188 S2: Kecurigaan Brianna dan Alkenzo
189 S2: Berita panas dari Alkenzie
190 S2: Pengepungan
191 S2: Sebuah penjelasan
192 S2: Sebuah persetujuan
193 S2: Berita kehamilan
194 S2: Sebuah kebenaran
195 S2: Kepercayaan kembali
196 S2: Penjelasan
197 S2: Ending dari segalanya
Episodes

Updated 197 Episodes

1
S1 Alqueen: Flashback 1
2
S1 Alqueen: Flashback 2
3
S1 Alqueen: Flashback 3
4
S1: Flashback 4
5
S1: Flashback 5
6
S1: Flashback 6
7
S1: Flashback 7
8
S1: Flashback 8
9
S1: Akhir dari sebuah flashback
10
S1: Empat tahun sudah berlalu
11
S1: Kembalinya Queena
12
S1: Nakalnya Aldo
13
S1: Pertemuan yang tidak disengaja
14
S1: Hilangnya sebuah ingatan
15
S1: Kembalinya sebuah pertemuan tak terduga
16
S1: Ternyata benar-benar Alvaro
17
S1: Sebuah janji yang tidak sengaja diucapkan
18
S1: Sudah payah bertambah payah
19
S1: Sampai kapan?
20
S1: Arti sebuah tato keluarga dirgantara
21
S1: Lamaran
22
S1: Sebuah penolakan
23
S1: Kemarahan Alvaro
24
S1: Orang tua Sesillia
25
S1: Sebuah flashback (Williams)
26
S1: Sebuah flashback 2 (Williams)
27
S1: Sebuah flashback 3 (Williams)
28
S1: Pengakuan Sesillia (Williams)
29
S1: Pewaris keluarga Williams
30
S1: Wedding day (Alvaro and Queena)
31
S1: Resepsi pernikahan (Alvaro and Queena)
32
S1: Ketidak tahuan'nya Queena
33
S1: Kemarahan Alvaro
34
S1: Kepulangan keluarga atmadja
35
S1: Amanda Anastasya
36
S1: Ketidak sadaran'nya Alvaro
37
S1: Pembatas yang hilang
38
S1: Drama pakaian
39
S1: Kepedulian Alvaro
40
S1: Anvaa
41
S1: Kejahilan Queena
42
S1: Sebuah kenyataan
43
S1: Pertengkaran Queena dan Amanda
44
S1: Sebuah hukuman dan ketakutan
45
S1: Malam yang tertunda
46
S1: Kecemburuan Alvaro
47
S1: Sebuah obsesi
48
S1: Kemarahan Queena
49
S1: Mangga Crop
50
S1: Karan Alexander
51
S1: Cinta pertama
52
S1: Pembatalan rencana
53
S1: Kembalinya Mira
54
S1: Pertemuan Queena dan Mira
55
S1: Kejahilan Queena
56
S1: Drama pakaian lagi?
57
S1: Kemarahan Alvaro
58
S1: Kepulangan Queena
59
S1: Kegelisahan Queena
60
S1: Sebuah bentakkan kecil
61
S1: Queena ngambek
62
S1: Kembali ke mansion kusuma
63
S1: Kekhawatiran Alea
64
S1: Ulah Alvaro
65
S1: Ungkapan cinta
66
S1: Sebuah hadiah
67
S1: Kanker otak
68
S1: Terlalu lelap tertidur
69
S1: Putri tidur?
70
S1: Ungkapan cinta (David and Sesillia)
71
S1: Bermain di pantai (David and Sesillia)
72
S1: Kekesalan Queena
73
S1: Pertengkaran kecil
74
S1: Saling menyalahkan
75
S1: Kecemburuan Queena
76
S1: Kegelisahan Alvaro
77
S1: Kiriman bunga
78
S1: Hendphone couple
79
S1: Pembahasan lamaran
80
S1: Rumah sakit
81
S1: Kehamilan Queena
82
S1: Ngidam
83
S1: Kekesalan Maura
84
S1: Dua kabar bahagia
85
S1: Berbelanja
86
S1: Sebuah tamparan
87
S1: Mira Renata
88
S1: Kambuhnya penyakit Alvaro
89
S1: Kedatangan keluarga Atmadja
90
S1: Ikat rambut
91
S1: Keterkejutan Zayyann
92
S1: Kebahagiaan semua orang
93
S1: Mara Renata
94
S1: Kisah Mara dan Mira
95
S1: Perpindahan sebuah tanggung jawab
96
S1: Drama dapur
97
S1: Kasih sayang Mara
98
S1: Queena pingsan
99
S1: Kepulangan Queena
100
S1: Rasa bersalah Queena
101
S1: Adegan mata
102
S1: Kehancuran Amanda
103
S1: Berita panas
104
S1: Penjagaan mansion
105
S1: Histeris Queena
106
S1: Kondisi Queena
107
S1: Sindrom Peter Pan
108
S1: Penjelasan Sesillia
109
S1: Wedding day (Sesillia and David)
110
S1: Hadiah kecil
111
S1: Fakta yang terungkap
112
S1: Koma
113
S1: Alam bawah sadar
114
S1: Kepamitan Queena
115
S1: Goodbye forever los angeles
116
S1: At-dja and Wi'ams
117
S1: Lauren Adilla Putri Kusuma
118
S1: Bertukar cerita
119
S1: Raga tanpa nyawa
120
S1: Tak berdaya
121
S1: Pesan dari Queena
122
S1: Lima tahun telah berlalu
123
S1: Wellcome baby four dirgantara
124
S1: Leukemia
125
S1: Kedatangan baby twins
126
S1: Pertemuan baby twins dengan daddy'nya
127
S1: Operasi untuk Brianna
128
S1: Kepulangan Queena
129
S1: Kembali bertemu
130
S1: Kondisi Alvaro
131
S1: Keterkejutan semua keluarga
132
S1: Permintaan Alkenzo
133
S1: Ending dari segalanya
134
Bonus-pengumuman part
135
S2: Alan Keandra Putra Dirgantara
136
S2: Zanitha Zayna Alzea
137
S2: Tania Agatha Syakayla
138
S2: Aldo Putra Atmadja
139
S2: Liora Fouzia Alison and Zahira Chakira
140
S2: Austin Edzard Anderson
141
S2: Putri dirgantara
142
S2: Drama Arianna
143
S2: Permintaan Brianna
144
Pengumuman
145
S2: Kesadaran Austin
146
S2: Keterkejutan twins An
147
S2: Mata-mata Andes
148
S2: Anitha
149
S2: Mommy mencintaimu
150
S2: Kecelakaan maut
151
S2: Kepanikan Queena
152
S2: Kondisi Alkenzo
153
S2: Arkanza Gevano Smith
154
S2: Pertemuan Arkanza dengan twins An
155
S2: Penjelasan Alkenzie
156
S2: Kondisi yang memburuk
157
S2: Perjuangan Zanitha
158
S2: Sebuah kebenaran
159
S2: Sebuah janji
160
S2: Membaiknya kondisi Alkenzo
161
S2: Sebuah kebenaran
162
S2: Dua es keras kepala
163
S2: Perubahan cepat Queena
164
S2: Kedatangan Austin
165
S2: Salting
166
S2: Ajaran Alvaro
167
S2: Marahnya Alvaro
168
S2: Pingsannya Zanitha
169
S2: Kekesalan Alkenzo
170
S2: Setengah ingatan
171
S2: Penjelasan Lauren
172
S2: Lamaran
173
S2: Sebuah kotak
174
S2: Koma
175
S2: Tujuh jam
176
S2: Akhirnya selesai
177
S2: Marahnya Arianna
178
S2: Perubahan Alvaro
179
S2: Dukungan Queena
180
S2: Provokasi Alkenzie
181
S2: Pertengkaran kecil
182
S2: Hari yang di nanti
183
S2: Wedding day (Karan and Lauren)
184
S2: What a moment
185
S2: And dari perjuangan
186
S2: Mansion hutan
187
S2: Kedatangan Alzo and Zea
188
S2: Kecurigaan Brianna dan Alkenzo
189
S2: Berita panas dari Alkenzie
190
S2: Pengepungan
191
S2: Sebuah penjelasan
192
S2: Sebuah persetujuan
193
S2: Berita kehamilan
194
S2: Sebuah kebenaran
195
S2: Kepercayaan kembali
196
S2: Penjelasan
197
S2: Ending dari segalanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!