...Kusuma Grup...
"Aunty" Panggil Aldo kepada Queena yang mana kini tengah menatap wajah Queena yang sedang fokus berkutat dengan laptop dan tumpukan kertas berharganya itu.
"Emmmm?" Dehem Queena.
"Dengan siapa kau akan rapat?" Tanya Aldo yang sudah bosan akan keheningan ini lalu mulai mencari topik pembicaraan dengan menanyakan perusahaan siapa yang akan rapat dengannya.
"Tumben sekali kau menanyakan itu Al? Biasanya kau tidak peduli dengan siapa yang akan rapat bersama Aunty, Lalu sekarang?" Tanya balik Queena dengan menatap manik mata Aldo yang berwarna biru laut itu.
"Hanya ingin tau saja" Jawab Aldo.
"Dirgantara Company" Balas Queena dengan singkat.
"Bolehkah aku ikut rapat bersamamu?" Tanya Aldo kembali kepada Queena dengan nada meminta persetujuan dari Queena sambil mengedip-mengedipkan kedua bola mata cantiknya itu di iringi sebuah senyuman kecil dari bibi manisnya Aldo.
"Terserah kau Al" Ujar Queena kembali dengan singkat, Karena dirinya tidak selama ini memang tidak pernah mempermasalahkan Aldo ingin ikut bersamanya dalam meeting atau tidak'nya.
...Tokkkkk... tokkkkk... tokkkkk......
"Masuk" Titah Queena.
"Kakak, Rapat akan segera dimulai" Ingat seseorang yang tak lain adalah Sesillia yang mana kini sudah kembali menyampaikan bahwa sebentar lagi rapat antara perusahaan Kusuma Grup dan perusahaan Dirgantara Company akan segera dimulai dalam waktu beberapa menit lagi.
"Baiklah, Kakak akan akan segera kesana sekarang" Jawab Queena lalu berdiri dan merapihkan pakaian jas kantornya dan itupun diikuti oleh si kecil Aldo sambil membawa Ipad'nya.
"Apa semuanya sudah siap?" Tanya Queena sambil menatap wajah Sesillia dan Aldo secara bergantian.
"Sudah Kakak, Tinggal menunggu dirimu saja untuk mengatakan Mari" Balas Sesillia dengan cepat berbeda dengan Aldo, Sedangkan Aldo ia justru hanya menganggukkan kecil kepalanya tanpa mau berkata menggunakan suaranya itu.
"Mari, Al" Ajak Queena dengan menggandeng tangan mungil milik Aldo.
...*****...
...Ruang rapat...
...Ceklekkk...
Semua orang yang tengah berada di dalam ruang rapat'pun seketika langsung saja mengalihkan pandangannya kearah pintu, Karena mendengar suara gagang pintu yang tengah dibuka oleh seseorang dan siapa lagi jika bukan Queena, Sesillia dan Aldo yang datang membuka pintu ruang rapat tersebut?.
"Selamat datang nona Queena"
"Terimakasih"
"Maaf, Sudah membuat kalian semua menunggu lama" Ucap Queena dengan sopan lalu pergi berjalan menuju kursi kebesaran'nya.
"Tidak masalah nona Queena, Kalau begitu bisakah kita langsung mulai rapatnya sekarang?" Jawab salah satu dewan rapat yang berada didalam sana sambil bertanya kepada Queena.
"Tentu saja" Balas Queena.
Dan si kecil Aldo yang ikut dalam ruang meeting'pun kini hanya bisa diam dan menyaksikan saja adegan yang ada didepannya, Bahkan sedari tadi Aldo sadar bahwa sang aunty kini tengah ditatap oleh seseorang. Yang mana seseorang itu adalah seorang pria tampan yang pernah ia temui itu bersama sang aunty tadi, Dan orang tersebut yang tak lain adalah "Alvaro Kenan Dirgantara" Yupss... Alvaro, Alvaro sedari tadi memang terus menatap wajah cantik Queena tanpa berkedip dan tanpa mau mendengarkan apa yang sedang dibicarakan oleh yang lainnya atau lebih tepatnya yang tengah dibahas dalam meeting tersebut! Karena ia terlalu fokus kepada wajah cantik Queena dan bukan pembahasan meeting saat ini, Hingga Alvaro bahkan sampai tidak sadar bahwa Aldo tengah menatapnya dan telah memergoki dirinya yang diam-diam menatap wajah Queena.
"Ekhemmm"
"Emmmm, Aunty aku ingin pergi Ke-toilet" Izin Aldo dengan menatap Queena untuk meminta Izin kepada Queena, Lalu semua orang yang mendengar ucapan Aldo'pun hanya bisa tersenyum gemas, Bahkan Alvaro yang sedari tadi fokus kepada wajah Queena kini menjadi sadar kembali akan dehem'an dari Aldo barusan yang berhasil mengejutkannya.
"Mau aunty temani Al?" Tanya Queena pelan.
"Tidak perlu aunty, Biar aku saja yang pergi sendiri! Kau bisa meneruskan meeting'nya saja" Ujar Aldo dengan cepat menjawab lalu setelah itu iapun pergi begitu saja tanpa mau mendengarkan kembali ucapan dari Queena.
"Baiklah" Balas Queena dengan pasrah.
"Ahh maaf, Mari kita lanjutkan kembali meeting ini" Tutur Queena yang diangguki oleh semua orang.
...Disisi Aldo........
"Apakah yang sedari tadi menatap aunty adalah uncle Alvaro?" Tanya Aldo kepada dirinya sendiri, Sebenarnya Aldo tidak benar-benar ingin pergi ke'toilet. Ia hanya sudah bosan dan ingin pergi dari dalam sana saja hingga berpura-pura meminta izin untuk pergi ke'toilet sebab ia sudah benar-benar bosan bila harus berlama-lama didalam saja. Padahal sebenarnya ia ingin pergi ke'ruangan pribadi milik Queena untuk beristirahat.
"Tapi aku belum pernah melihat rupa wajah uncle? Bagaimana bisa aku mengakui bahwa pria tadi adalah uncle Alvaro, Ckckck" Gumam Aldo.
"Akhirnya aku bisa bebas dari dunia orang dewasa... Ini sangatlah melelahkan aku ingin tidur sebentar saja...." Kata Aldo lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur milik Queena yang terdapat di dalam kamar pribadi Queena.
...Dua jam kemudian......
Akhirnya setelah dua jam lamanya'pun meeting tersebut sudah berakhir, Queena'pun kini langsung saja ingin pergi menuju ruangan'nya. Tapi secara tiba-tiba dirinya ditahan oleh seseorang.
"Sesillia, Kau pergi duluan saja dan lihatlah apakah Aldo berada diruang-ku atau tidak" Titah Queena kepada Sesillia dan itupun dibalas anggukan kecil oleh Sesillia dan setelahnya ia langsung pergi menuju ruangan Queena lebih dulu.
"Baiklah, Kakak" Jawab Sesillia lalu pergi menuju ruangan Queena, Setelah melihat Sesillia sudah pergi dan sudan sedikit menjauh Queena'pun kini mulai bertanya kepada seseorang yang mem berhentikan'nya itu.
"Ada apa tuan--?" Tanya Queena tapi terpotong karena ia tidak tau nama orang yang berada didepannya saat ini.
"Alvaro" Ucap pria tersebut dengan cepat memberi tshukan namanya kepada Queena, Yang mana pria tersebut yang tak lain adalah Alvaro yang tiba-tiba saja menyuruh Queena untuk berhenti. Ya! Alvaro dan benar-benar Alvaro.
"Al-varo?" Lirih Queena pelan.
"Emmm, Ap--apa ada yang bisa saja bantu t--uan?" Tanya Queena dengan terbata dan lirih karena ia tiba-tiba saja merasa bahwa Alvaro yang berada di hadapannya saat ini adalah Alvaro kecilnya.
"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Alvaro dengan menatap manik mata biru Queena dengan dalam.
"Mungkin.... Tidak!" Jawab Queena dengan diam-diam mengepalkan kedua tangannya.
"Mengapa kau menangis?" Tanya Alvaro kembali yang mana melihat Queena tiba-tiba saja menintikan air matanya tanpa sebab.
"Ahh... Ini hanya kelilipan saja tuan, Yaa! Hanya kelilipan saja. Ini tidak jadi masalah bukan?" Elak Queena.
"Hmmmm, Bolehkah saya tau siapa namamu?" Tanya Alvaro yang penasaran akan identitas Queena dan jati diri Queena saat ini karena ketika pertama kali ia melihat Queena rasanya sangat familiar dan tidak asing.
"Queena Angelina Kusuma" Lirih Queena dengan membalas lalu setelah itu iapun pergi begitu saja dengan berlari tanpa mengatakan apapun kepada Alvaro lagi. Entah kemana ia pergi berlari begitu saja.
"Queena Angelina Kusuma?"
"In-- Arghhhh!!"
"Arghhhhhh, Kepalaku ada apa ini... Kepalaku kenapa sangat sakit... Dan gambaran apa tadi ARGHHHHHH!!" Teriak Alvaro yang tengah menjerit kesakit pada kepalanya itu kerena setelah mendengar jawaban nama dari Queena tadi. Bahkan tanpa diduga Alvaro sempat melihat sebuah gambaran hitam didalam benak'nya sewaktu kecil bersama dengan seorang anak perempuan.
"Alvaroooo!!"
"Al, Apa kau tidak baik-baik saja?" Tanya David yang berlari menuju tempat dimana Alvaro tengah berdiri. Karena David tadi tidak sengaja mendengar suara teriakan dan jeritan kesakitan dari Alvaro, Jadi... Dengan cepat David'pun berlari mencari keberadaan Alvaro.
"Arghhhhhh!! Kepalaku sakit sekali... David, Arhhhh!!!." Jerit Alvaro yang kesakitan sambil memegangi kepalanya.
"Tahan Al... Aku akan membawamu kerumah sakit sekarang" Ujar David lalu mulai memapah Alvaro untuk membawa Alvaro menuju rumah sakit.
...*****...
...Danau...
"Hikssss.."
"Apa itu kau Varo?" Lirih Queena dengan menatap langit-langit sambil menitikkan air matanya.
Yaa, Jadi setelah memberi tau Alvaro siapa namanya... Queena'pun langsung saja pergi berlari keluar menuju parkiran mobilnya, Dan setelah itu iapaun menjalankan mobilnya menuju danau yang selalu ia datangi jika ingin menangis ketika ia kecil hingga remaja.
"Hikssss... hiksss... Aku merindukanmu Varo, Kau melupakan semuanya karena aku hiksss... Apakah aku masih pantas untuk bersama denganmu lagi? hiksss..." Isak Queena.
"Aku sangat-sangat merindukanmu hikssss... hikssss... Mengapa bisa kebetulan seperti ini? Mengapaaa..." Lirih kembali Queena.
...Callon...
^^^Queena: Halo, Mommy.^^^
Maura 📞: Iya nak?.
Maura 📞: Nakk! kau kenapa? Ada apa dengan'mu? Mengapa kau terdengar sedang menangis? Katakan pada mommy ada apa denganmu?.
^^^Queena: Mommy, Bolehkah aku tau siapa nama panjang Varo sebenarnya?.^^^
Maura 📞: Alvaro Kenan Dirgantara. Ada apa? Memangnya kenapa nakk? Apa kau sudah bertemu dengan Alvaro?.
^^^Queena: Tidak ada apa-apa mommy aku hanya ingin tau saja... Kalau begitu aku akan tutup telpon'nya, Terimakasih mommy.^^^
Tut.
"Ternyata kau benar Varo'ku? Hikssss... hikssss..." Lirih Queena yang kini terduduk lemas.
"Hiksss... hiksss.. Jadi itu memang kau hiksss... Kau benar-benar melupakanku? hiksss..." Tangis Queena dengan histeris.
"Hiksss... Aku, Aku tidak akan pernah memberi tahumu bahwa aku adalah Angel, Varo hiksss.., Karena aku yang sebagian Angel hanya bisa menyakitimu saja hiksss.... Biarlah takdir saja yang menentukan kita kedepan'nya hiksss.. hiksss... Alvaro Kenan Dirgantara, Maafkan aku" Ucap Queena sambil menutup kedua matanya secara perlahan dengan air mata yang masih mengalir di pipi mulusnya itu.
"Aku tidak akan pernah mau memberitahukan kepadamu... Bahwa akulah yang kau cari-cari selama ini!! Biarlah catatan takdir kita saja yang menentukan nasib kita selanjutnya.. Aku tidak ingin kau terluka hanya kerena diriku lagi, Aku tidak akan pernah membuatmu kembali terluka hanya karena diriku! Kau boleh membenciku suatu saat nanti jika kau mengetahui segalanya... Karena aku pasti akan selalu menerimanya dan aku akan selalu bersamamu di mana'pun kau berada nantinya Varo"
"Tapi... Tapi aku tidak akan pernah kembali kepadamu sebagai Angel Varo! Karena Angel hanya bisa menyakitimu saja dan membawa sebuah masalah saja untuk'mu, Bahkan bukan hanya kau... Tapi semuanya, Aku menyakiti semuanya dengan diriku yang sebagai Angel. Maka dari itu aku tidak akan pernah memberi tahumu tentang kebenaran ini... Aku akan menyembunyikan dari semua... Khususnya kau! Alvaro" Ucap Queena.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Unrecognized🦨
ku menangissss
2021-10-24
2
Niaajj
Demesss Ama aldoo
2021-10-08
2