...Dirgantara hospital...
Dokter dan suster yang melihat pemilik rumah sakit datang dengan banyak luka di sekujur tubuhnya-pun langsung saja berlari dengan membantu mendorong branker milik Alvaro dengan cepat! Karena pemilik rumah sakit atau lebih tepatnya Alvaro kini sudah tidak sadarkan diri lagi... Dengan kondisi yang memperlihalkan karena dirinya yang terus saja mengeluarkan darah pada setiap sekujur tubuhnya.
"Maaf nyonya besar! Anda tidak diperbolehkan masuk kedalam, Sebaiknya anda tunggu disini luar saja" Ujar suster tersebut dengan menahan Maura agar tidak ikut masuk. Lalu setelah itu suster itulah langsung saja menutup pintu ruang icu.
"Hikssss... hikssss... Al, Bertahanlah nak! Demi mommy hikssss... hikssss..." Lirih Maura dengan terduduk lemas djkursi sambil menangis.
"Kau pasti sedih bukan? Melihat putra kesayangan-mu sepeti ini hikssss... hikssss... Maafkan aku yang tidak bisa menjaga putra kita dengan baik... hikssss... hikssss... Aku mengakui kelalaian-ku" Lirih pelan Maura dengan menatap langit-langit rumah sakit.
"Tuhan... Kumohon jangan kau rebut putraku dariku, Hikssss... hikssss... Kumohon selamatkan-lah putraku! Aku hanya mempunyai dia satu-satunya didunia ini hikssss... hikssss..." Tangis Maura dengan berdoa kepada sang kuasa agar putra-nya Alvaro tidak pergi meninggalkan-nya sama seperti sang suami yang amat ia cintai.
...Skippppp......
Tiga jam sudah berlalu.., Tetapi para dokter dan para suster belom keluar juga didalam ruang operasi, Operasi? Bukankah icu? Jawaban-nya karena luka yang berada di kepala Alvaro harus ditangani dengan menjalankan operasi akibat benturan yang sangat keras di kepala-nya hingga membuat dokter harus mengambil tindakan operasi.
...Ceklekkk...
"Dokter!"
"Dokter, Bagaimana kondisi putra saya?" Tanya Maura dengan terburu-buru menghapus air matanya.
"Operasi tuan muda berjalan dengan sangat lancar nyonya, Bahkan tuan muda Alvaro kini telah melewati masa keritis-nyaa... Tapi..." Jawab dokter tersebut tetapi terpotong.
"Tapi apa dokter?" Tanya Maura dengan nada khawatir.
"Tuan muda akan mengalami amnesia sebagian, Yang di-akibat benturan keras yang terjadi terhadap kepalanya! Hingga mengakibatkan tuan muda amnesia sebagian" Ujar dokter tersebut.
"Amnesia? Apakah Amnesia-nya bisa disembuhkan dokter?"" Tanya Muara dengan mata berkaca-kaca menatap wajah sang dokter.
"Tentu saja nyonya, Tapi saya tidak tau kapan ingatan tuan muda akan kembali nantinya! Dan untuk itu nyonya tidak boleh memaksakan tuan muda untuk kembali mengingat sesuatu yang tuan muda lupakan nantinya!! Karena itu bisa membuat tuan muda merasakan sakit di kepalanya. Biarkan kemauan tuan muda sendiri yang ingin mengingatnya tapi harus secara perlahan..." Jelas dokter itu dengan kembali mengingatkan kepada Maura.
"Baik dokter, Hmmmm.... Apa saya sudah boleh melihat putra saya" Tanya Maura kembali memastikan.
"Boleh nyonya, Silahkan tapi setelah tuan muda dipindahkan ke ruang rawat vvip" Balas dokter itu kembali.
"Baik, Sekali lagi terimakasih dokter"
"Sama-sama nyonya"
...*****...
...Ruangan vvip...
"Al" Panggil Maura lirih sambil memegang tangan mungil milik putranya Alvaro.
"Bangunlah nakk!!, Mommy merindukanmu... hikssss...." Ucap Maura pelan sambil menahan Isak tangisnya.
"Mommy akan membantumu mencari keberadaan Angel nakk!! Tapi mommy mohon padamu cepatlah bangun... Apa kau tidak merindukan mommy?" Kata Maura dengan berusaha keras menahan isak tangisnya agar putranya Alvaro itu tidak terganggu akan kehadirannya.
"Queena Angelina Kusuma! Mengapa aku bisa sampai melupakan marga Angel, Sebaiknya aku mencari dimana kediaman kusuma sekarang! Agar aku bisa membawa Angel kemari!!" Gumam Maura lalu berdiri dan mengecup pelan pipi tembam milik Alvaro yang kini tengah berbaring tidak berdaya.
"Al... Mommy izin pergi mencari Angel" Izin Maura lalu pergi begitu saja, Tapi sebelum ia pergi meninggalkan putranya ia sudah memerintahkan kepada beberapa bodyguard miliknya untuk menjaga ruangan sang putra didepan pintu masuk dan ia juga telah memberikan perintah kepada para anak buahnya untuk tidak memperbolehkan siapapun masuk kedalam ruangan putranya kecuali dokter dan Suster.
...Cuppppp...
...Callon...
Maura: Halo, Aku ingin kalian datang ke rumah sakit dirgantara untuk menjaga putraku sekarang.
Maura: Ruang VVIP no 1.
Maura: Hmmmm, Saya kasih kalian waktu tiga puluh menit untuk sampai disini!! karena Saya akan pergi ke suatu tempat.
Maura: Hmmm.
Tut.
...Mansion Kusuma...
"Apakah ini benar mansion keluarga kusuma?" Tanya Maura kepada kedua bodyguard miliknya yang ia bawa untuk menemaninya.
"Benar nyonya" Jawab salah satu bodyguard miliknya itu.
"Hmmm, kalau begitu mari kita masuk" Titah Maura kepada kedua bodyguard miliknya. Lalu iapun mulai berjalan menuju pintu utama mansion keluarga kusuma dan setelah sampai Maura langsung saja memencet bel yang ada disana.
...Tinggg... Tonggg... Tinggg......
...Ceklekkk...
"Iyaa?"
"Maaf anda siapa?" Tanya kepala pelayan keluarga kusuma tersebut kepada Maura yang tak lain adalah bi ijah.
"Apakah benar ini kediaman keluarga kusuma?" Tanya Maura kembali memastikan.
"Benar ini kediaman keluargausuma, Kalau saya boleh tau anda ini siapa ya?" Jawab bi ijah dengan sopan kepada Maura.
"Perkenalkan nama saya Maura, Kedatangan saya kemari untuk bertemu dengan Angel" Balas Maura sambil tersenyum manis.
"Nona muda Angel? Emmm maaf, Kalau begitu nyonya masuk terlebih dahulu saja" Ujar bi ijah dengan mempersilahkan Maura untuk masuk kedalam mansion kusuma begitu juga dengan kedua bodyguard miliknya.
"Ahhh, Iya terimakasih bi..." Kata Maura lalu masuk kedalam dan duduk diruang tamu, Maura langsung saja melihat ke sekeliling mansion kusuma untuk mencari keberadaan Angel.
"Dimana Angel?" Tanya Maura karena tak bisa melihat Angel disana.
"Bi ijah" Ucap Bi Ijah.
"Ahh Yaa, Bi ijah Kalau saya boleh tau dimana Angel?" Tanya kembali Maura.
"Nona muda Angel sudah pergi ke luar negri nyonya..." Balas Bi Ijah cepat.
"Luar negri? Kenapa Angel pergi keluar negri?" Tanya Maura yang semakin penasaran dibuat Bi ijah.
"Karena....." Kata Bi ijah lalu mulai menceritakan apa yang telah terjadi kepada keluarga Kusuma. Dan mengapa Angel bisa pergi keluar negeri secara tiba-tiba.
"Begitulah ceritanya nyonya, Mengapa nona muda Angel bisa pergi keluar negeri" Jelas Bi ijah kepada Maura.
"Tapi bisakah nona tidak memanggil nona muda dengan nama Angel lagi?" Pinta Bi ijah yang semakin membuat Maura kebingungan.
"Kenapa? Bukankah itu nama panggilan-nya?" Tanya kembali Maura.
"Karena di saat Detik-detik terakhir tuan besar pergi. Tuan besar ia sempat memanggil nona muda Angel dengan sebutan lain, Lebih tepatnya 'Queena' nama depan nona muda Angel" Terang Bi ijah kepada Maura.
"Jadi nama panggilan-nya sekarang Queena? Lalu kira-kira kapan Queena akan kembali ke los angeles?"
"Iyaa, Tapi kalau itu saya tidak tau kapan nona muda Queena akan kembali kesini" Lirih Bi ijah.
"Yasudah, Terimakasih atas infonya kalau begitu saya pamit untuk pulang" Pamit Maura diangguki oleh bi ijah.
"Mari saya antar" Balas Bi Ijah dengan mengantar Maura sampai kedepan, Setelah itu Maura langsung saja pergi menaiki mobilnya.
[Maafkan mommy Al! Mommy tidak bisa membawa Angel padamu maksud mommy Queena kepadamu, Nakk!!]
[Kasian kau Queena, Masih kecil sudah kehilangan kedua orang yang kau sayang semoga suatu hari nanti kau akan hidup bahagia. Mommy akan menunggumu kembali Queena, Karena pada dasarnya kau adalah calon istri dari putra mommy Alvaro secara langsung, Kaulah putriku sekaligus menantuku, Nakk!!]
...Flashback off...
Alvaro yang tengah mengigat kembali apa yang telah terjadi kepadanya-pun hanya bisa membuang nafasnya dengan berat saja, Karena ia tidak tau kapan ingatannya akan kembali... Selama ini ia bahkan selalu terapi agar bisa kembali mengingat kenangan yang ia lupakan, Bahkan saat dia sadar ia juga melupakan daddy-nya yang telah tiada, Karena yang ia tau daddy-nya itu tidak bisa datang saat dirinya kecelakaan karena sang daddy tengah sibuk dengan pekerjaan-nya, Miris!! Itulah yang ia rasakan saat ini.
"Aku akan tetap mencintaimu Angel! Sampai kapanpun dan di manapun kau berada.. Jika ada penghalang-pun aku akan melewatinya demi dirimu Angel. Aku Mencintaimu kau-lah cinta pertamaku dan cinta terakhirku Angel tidak akan ada yang bisa tergantikan oleh yang lain, Mungkin jika kau melihatku bersama dengan perempuan lain maka kau harus tahu bahwa aku tidak sepenuhnya ingin bersamanya karena hanya diri-mu'lah yang sebenarnya aku inginkan" Gumam Alvaro sambil menatap kearah Jalan.
"Tato lambang dirgantara yang aku pasangkan padamu, Tanpa sepengetahuan-mu itu yang akan menunjukkan bahwa itulah dirimu, Mungkin aku tidak bisa mengenalimu jika bertemu denganmu tanpa sengaja tapi tato itulah yang akan mengenaliku bahwa kau adalah Angel-ku" Ucap Alvaro dengan pelan.
"Aku mencintaimu Angel, I love you" Lirih Alvaro.
...*****...
"Kenapa aku merasa ada yang sedang merindukanku"
"Aunty kenapa kau melamun?" Tanya Aldo yang tidak sengaja melihat Queena melamun yang entah sedang memikirkan apa.
"Tidak Al! Aunty tidak melamun... Hanya saja aunty merasa ada seseorang yang sedang merindukan Aunty sekarang walau aunty sendiri tidak tau siapa" Jawab Queena dengan jujur.
"Terlalu percaya diri" Ledek Aldo.
"Ckk, Sebaiknya kau diam saja Al!! Aunty sedang tidak ingin berdebat denganmu, Ohh Yaa, Bukankah kau ingin Pergi?" Tanya Queena.
"Bagaimana jika ke mall? Aunty sudah janji bukan untuk menemaniku" Ujar Aldo dengan memberikan ide untuk pergi ke mall.
"Baiklah, Sesillia kita akan ke mall" Ucap Queena pada Sesillia yang tengah menyetir mobil.
"Baiklah, Kakak" Jawab Sesillia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Eliza_lizee
kapan Ya Alvaro bisa inget Queena lagi
2021-09-28
2
Namielnaaawww🐲
Main nyosor aja tuh mulut
2021-09-28
3
Nauraay
Yang kau cium Di Cafe Angel, Alvaro hanya saja berganti Nama
2021-09-28
4