=5= Bohong

Teriakan Pak Sutradara yang cukup keras itu sontak saja membuat Haru terkejut dan melepaskan dua tangannya yang memegangi Semi. Sementara Semi yang terhanyut dalam pikirannya, masih belum mempersiapkan tubuhnya saat Haru melepaskan tangannya, hal itu seketika membuat Semi terjatuh dengan cepat.

“Aww!!” rintih Semi yang langsung jatuh terduduk.

“Maaf,” balas Haru dengan wajah datarnya yang telah kembali kesettingan pabrik melangkah pergi begitu saja dari hadapan Semi yang masih merasa kesakitan.

“Dasar kulkas dua pintu,” gumam Semi melihat ke arah Haru dengan kerut di dahinya.

Syuting pun dilanjutkan dengan adegan berikutnya, para pemeran lain segera bergantian mengambil posisi yang sudah ditentukan. Sementara sang pemeran utama Haru dan Semi kini sedang beristirahat di sebuah tenda terbuka yang sudah disediakan secara terpisah. Saat sedang fokus membaca naskah, tiba-tiba saja terdengar suara sirine dari kejauhan.

Tiga buah truk makanan berjalan mendekati lokasi syuting, dengan dipimpin sebuah mobil mewah berwarna merah yang memiliki atap terbuka. Didalam mobil itu ada dua orang yang memiliki tugas masing-masing, satu wanita sedang mengemudikan mobil dan satu lainnya hanya duduk sembari memegangi megaphone yang dia bunyikan seperti sirine.

Semua mata orang tertuju ke arah sumber suara hingga membuat beberapa orang juga berdiri dan menghampiri sang sumber suara. Setelah iring-iringan itu berhenti pada tempatnya, seorang perempuan yang membawa megaphone itu turun dari mobilnya sambil mematikan megaphone yang dia pegang. Lalu dia melepaskan kacamata yang kenakan dan meletakkannya diatas kepalanya, dan berjalan ke arah Haru yang masih fokus dengan naskahnya.

Hyunjae yang mengenal sosok wanita itu segera berjalan lebih dulu ke arah Haru dan mengatakan, “Haru, itu ada Hyuri.”

Haru seketika mendongakkan kepalanya dan melihat ke arah Hyuri yang sudah semakin dekat berjalan ke arahnya dengan tatapan cukup terkejut. Bingung itu yang dirasakan Haru, saat mengetahui Hyuri datang ke lokasi syutingnya langsung tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Dia juga sempat melirik ke arah Semi yang masih sibuk membaca naskah, untuk memastikan kalau Semi belum menyadari kedatangan Hyuri.

“Hai my friend! Selamat ya untuk comeback drama kamu, semoga kali ini dapat penghargaan baru dari drama ini,” sapa Hyuri yang baru datang lansung saja menyambut high five yang diberikan Haru terlebih dahulu.

“Ho sama-sama, tapi seharusnya kamu gak datang langsung kesini,” balas Haru memasang wajah kesalnya.

“Kenapa? Apa aku salah mau menyemangati sahabat aku sendiri? Hey, kita sudah lama menyembunyikan persahabatan kita dari media, masak iya aku harus menyembunyikannya juga dari orang-orang yang bekerja sama kamu?” Suara yang dilontarkan Hyuri itu pun tiba-tiba meninggi, hingga terdengar Manager pribadi Semi yang sedang lewat setelah mengambil kopi.

Disisi lain Semi terlihat mulai bosan dan suntuk, dia menggelengkan kepalanya kekiri dan kekanan untuk mengurangi rasa capeknya yang ada dilehernya, setelah terlalu lama membaca naskah. Beberapa detik kemudian Jisu sang Manager datang membawa kopi panas.

“Kak Semi ini kopi nya,” ucap Jisu menyodorkan secangkir kopi yang sudah dia ambilkan dari tempat yang cukup jauh.

“Thank You, tapi Jisu... itu ada apa kok rame-rame?” ucap Semi menatap ke arah kerumunan yang hampir menutupi tempat duduk Haru.

“Oh... itu, tuan Haru kedatangan sahabatnya dan semua orang penasaran ingin melihatnya,” jawab Jisu.

“Sahabat? Memangnya sahabatnya itu artis juga apa? Kenapa bikin semua orang penasaran?” ujar Semi mengerutkan dahinya.

“Iya Kak, sahabat tuan Haru memang sangat terkenal. Kakak tau Hyuri member girl grup Queen kan? Dia itu sahabatnya Kak Haru yang datang menghampirinya sekarang,” jelas Jisu.

Seketika Semi menjadi tersedak oleh minuman yang sedang dia minum menggunakan sedotan berwarna hijau, dia beberapa kali tebatuk-batuk setelah mendengar jawaban sang Manager. “Apa? Hyuri dari grup Queen? Apa kamu yakin?” tanya Semi kembali untuk memastikan.

“Heem... yakin lah Kak,” balas Jisu mengangguk.

Semi dengan cepat beranjak dari tempat duduknya dan langsung meletakkan kertas naskahnya di kursi tempat dia duduk sebelumnya, lalu dengan langkah yang sedikit terburu-buru dia berjalan mendekati dan membelah satu-persatu orang yang ada dikerumunan, hingga akhirnya ia sampai dikerumunan baris paling depan. Dimana didepan matanya langsung ia melihat Haru sedang mengobrol dengan Hyuri dengan santainya, bahkan Haru sendiri tidak mengetahui kalau Semi sudah melihat ke arahnya.

Sedangkan diposisi Haru, dia masih terlihat kesal dengan kedatangan Hyuri yang secara tiba-tiba. “Kamu salah datang langsung kesini. Karena perbuatan kamu ini, kamu bisa langsung membocorkan identitas ku yang sebenarnya,” kata Haru dengan kedua alis hampir menyatu.

“Kenapa memangnya? Emang ada orang yang kenal kita secara pribadi?” tanya Hyuri mengangkat kedua bahunya.

“Ada. Lagian kamu emang gak tahu apa, siapa lawan main aku? Kamu gak cari tahu dulu sebelum datang ke sini?” sahut Haru.

“Ya mana sempat lah Haru. Kamu kan tahu sendiri, grup ku baru selesai world tour,” balas Hyuri.

Haru hanya bisa menghela nafas berat saat mendengar jawaban sang sahabat, dan ketika ia sedang sibuk mengeluh, tanpa sengaja pandangan kedua matanya menatap ke arah Semi yang sudah melihat mereka berdua dari orang yang berkerumun. “Hei kita lanjutkan ngobrol di tempat lain.” Detik itu juga, Haru langsung menyeret lengan sang sahabat untuk berpindah tempat.

….

“Hey lepasin! Sakit tau.” Dengan sekuat tenaga Hyuri berusaha melepaskan cengkraman tangan Haru dari lengannya.

“Lagian kamu kenapa sih tiba-tiba ingin pindah tempat?” sambung Hyuri sambil menggosok-gosok lengannya yang masih terasa sakit.

“Karena disana ada Semi!” pekik Haru dengan nada sedikit pelan.

“Apa? Semi? Semi siapa yang kamu maksud?” tanya Hyuri dengan wajah polosnya.

“Go Semi, sang dewi Korea,” jawab Haru.

“Go Sem... itu artinya, orang yang selama ini kamu hindari? Semi cinta pertama kamu?” Kedua mata Hyuri seketika terbelalak setelah menyadari kalau dia sudah melakukan kesalahan.

“Ho... dia adalah lawan main aku di drama ini, dan kamu yang sudah membongkar identitas ku yang sebenarnya. Lagian kamu ada perlu apa sih pakai datang langsung kesini?” balas Haru mulai terlihat kesal.

“Haru, aku benar-benar minta maaf. Aku berani sumpah kalau ini semua gak sengaja, aku benar-benar gak tahu kalau dia adalah... lawan main kamu di drama ini.” Permintaan maaf itu pun terus meluncur dari bibir Hyuri yang masih terlihat merasa bersalah.

Helaan nafas Haru kembali muncul, saat dia mulai bingung apa yang harus dia lakukan. “Yaudahlah udah terlanjur juga. Masalah disini biar aku selesaikan sendiri, terus kalau memang gak ada yang disampaikan lagi, aku harus balik ke lokasi syuting,” tanya Haru yang ingin segera kembali ke tempat dia membaca naskah.

“Hey tunggu dulu... ada yang ingin aku sampaikan lagi.” Hyuri menahan tangan Haru yang akan pergi dari hadapannya, dia mengorek-ngorek tas putih yang dia bawa dan tiba-tiba mengeluarkan sebuah amplop putih berbentuk persegi panjang. “Ini, dalam amplop ini ada informasi yang kamu minta aku cari tahu,” ucap Hyuri.

Tanpa bertanya kembali, dengan cepat Haru meraih amplop yang disodorkan Hyuri dan langsung membukanya disaat itu juga. “Kamu yakin dengan informasi ini?” tanya Haru sambil memegang selembar kertas yang sudah ia keluarkan dari amplop putih pemberian Hyuri.

“Yakinlah. Ah... dan satu lagi, orang yang bernama Songyi itu adalah teman baik Semi. Aku yakin 99% dia tahu dimana Songyi tinggal, jadi kalau kamu ingin tahu... sebaiknya kamu tanya langsung ke dia,” jawab Hyuri sambil menunjuk satu nama yang terketik rapih di kertas yang di pegang Haru.

“Apa? Memang harus ya aku tanya langsung ke dia?” sahut Haru merasa bingung.

“Harus, karena dengar-dengar Semi sering membantu almarhum Ibu Songyi di kantin sebelum kebakaran dimulai,” jelas Hyuri.

“Terus aku dengar, Songyi juga sempat mau mengajukan tuntutan, karena kebakaran itu membuat Ibu nya meninggal dengan cara terpanggang hidup-hidup,” tambah Hyuri menyambung penjelasannya tentang Songyi.

“Ternyata dia juga termasuk korban,” ucap Haru sambil menganggukkan kepalanya. “Baiklah kalau begitu terimakasih untuk informasinya ini, aku harus balik syuting,” sambung Haru sebelum melangkah pergi.

“Oke, kalau begitu aku juga permisi dulu,” ucap Hyuri terakhir kalinya.

Setelah pembicaraan yang lumayan panjang, akhirnya mereka berpisah ke arah masing masing. Haru balik ke tempat dia membaca naskah, dan Hyuri pergi meninggalkan lokasi syuting dengan mengendarai mobil yang dia naiki waktu datang.

Setibanya di tenda terbuka tempat dia menunggu giliran pengambilan gambar, tiba-tiba saja Semi mendekatinya. “Hei, apa gak ada yang ingin kamu jelaskan ke aku?” tanya nya.

Haru kembali menghela nafas untuk kesekian kalinya sebelum menjawab kata-kata Semi yang dilontarkan kepadanya. “Gak ada, memang aku harus jelaskan apa?” jawab Haru dingin.

“Kalau begitu biar aku yang tanya. Kenapa kamu gak kasih tau aku, kalau kamu... kamu Haru yang aku kenal?” tanya Semi yang terlihat menahan amarahnya.

Haru mentap ke arah Semi secara langsung dan mengatakan, “Karena aku ingin melupakan semuanya. Bagi ku seluruh isi sekolah dan termasuk kamu, hanya masalalu yang ingin aku hapus kapan saja, jadi jangan pernah lagi tanya masalah ini, paham!” Haru pergi begitu saja meninggalkan Semi yang terlihat sedih dan terkejut dengan jawaban yang dilontarkannya.

Setelah melontarkan kata-kata kasar itu ke Semi, Haru kembali ke tenda pribadinya tempat dia beristirahat dan berganti pakaian. Didalam tenda tenda itu, Haru menyuruh semua stylishnya keluar dari tenda. Saat kondisi tenda sudah sepi, dia menutup pintu tenda dan duduk di bangku yang ada didepan meja rias. Perlahan air mata Haru mulai menetes membasahi satu sisi pipinya.

Dalam batin nya ia mengatakan....

.

.

.

Bersambung~

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!