=2= Cinta dan Keluarga

Mobil yang dikendarai Hyunjae pun akhirnya sampai di tempat parkir depan gedung salah satu stasiun televisi yang akan menayangkan dramanya. Ketika dia turun dari mobilnya, dia berpapasan langsung dengan orang yang dia kenal, dia adalah Go Semi. Orang yang akan menjadi lawan mainnya dalam drama, sekaligus cinta pertamanya yang dia temui saat duduk di bangku SMP.

Seketika kedua mata Haru menunjukkan tatapan yang sedikit canggung, berbeda dengan Semi yang langsung menyapa Haru tanpa ragu dengan menundukkan kepalanya sedikit. Sapaan ramah itu hanya bibalas Haru dengan deheman pelan dan tanpa senyum, seperti yang sering dia tunjukkan. Melihat respon Haru yang cuek dan terlihat tidak ramah, Semi pun hanya bisa berfikiran positif, meskipun tampak sedikit keheranan.

Perasaan tak acuh yang ditunjukkan Haru pun mengiringi langkahnya menuju ke ruang pembacaan naskah drama. Setibanya di ruang pembacaan naskah ekspresi Haru seketika berubah, senyum irit yang sebelumnya melekat pada diri Haru, kini berubah menjadi senyum lebar yang menyapa semua staf dan aktor yang akan terlibat dalam syuting drama.

Puas dengan sapaanya, Haru segera duduk ditempat yang sudah diberi tanda dengan namanya. Sementara dibelakang Haru, disusul Semi yang juga baru masuk dan juga memberi sapaan kesemua orang yang ada diruangan sebelum duduk ditempat yang sudah disediakan.

Setelah semua aktor sudah datang, pembacaan naskah itu pun dimulai. Satu persatu aktor dan aktris membaca naskah yang sudah mereka pegang, termasuk Haru dan Semi yang sebagai pemeran utama di drama itu.

Detik jam terus berjalan, pembacaan yang sudah berlalu selama 2 jam itu pun akhirnya selesai, satu persatu para aktor mengambil foto sebagai dokumentasi untuk acara yang diadakan pada hari itu, termasuk 2 sang pemeran utama.

Dengan tatapan yang sedikit canggung dalam hati, Haru mencoba tersenyum dan berpose tepat berada di sebelah Semi. Sementara dengan mudahnya Semi langsung menggandeng Haru tanpa rasa canggung saat akan berfoto dengannya. Tautan tangan Semi yang tiba-tiba saja melingkar ke lengannya itu sontak saja sedikit mengejutkan Haru yang merasa sedikit canggung disebelahnya.

Sesi foto selama 30 menit itu pun akhirnya selesai, dengan cepat Haru langsung melepaskan tautan lengan Semi yang dari tadi melingkar dilengannya. Dia kembali memasang wajah dinginnya, dan segera melangkah pergi meninggalkan Semi yang terlihat sedikit bingung dengan tindakan yang dilakukan Haru.

Sementara Semi hanya menatap ke arah Haru dengan sedikit kebingungan. “Dia memang benar-benar terlihat aneh, perasaan tadi dia ramah banget ke semua staff, tapi sekarang ekspresinya malah dingin banget gitu,” gumamnya.

Sedangkan Haru melangkahkan kakinya menuju Hyunjae yang dari tadi hanya berdiri sambil mengamatinya dari jauh. “Kak, kita balik sekarang,” ucap Haru saat dihadapan Hyunjae.

“Oke,” jawab Hyunjae singkat.

Kini Haru melanjutkan langkahnya, setelah mengatakan ajakannya kepada Hyunjae. “Ah... aku mau latihan dulu, jadi antarkan aku ke agensi,” sahut Haru lagi sambil menoleh ke arah Hyunjae yang berjalan dibelakangnya.

“Oke,” jawab Hyunjae singkat.

Mereka berdua berjalan menuju mobil mereka yang diparkirkan di tempat parkir yang ada diluar gedung. Haru duduk dengan tenang dikursi penumpang tengah sembari memainkan hp nya, kedua pandangan matanya tidak dapat lepas dari hp nya sedikitpun, termasuk saat Hyunjae meminta izin ingin kembali kedalam gedung untuk mengambil barangnya yang ketinggalan, dia hanya menjawabnya dengan deheman singkat.

Terus-menerus Haru menggeser layar hp nya hingga dia tak menyadari Semi berjalan ke arah mobilnya yang dia parkirkan di sebelah mobilnya. Saat dia tak sengaja memalingkan wajahnya, dia baru menyadari kalau mobil Semi sudah terbuka, dan didalam mobil itu sudah ada Semi yang sedang duduk di kursi penumpang bagian tengah.

Seketika kedua mata Haru berkedip secara perlahan sambil terus menatap Semi dari balik jendela mobilnya. “Seandainya keluarga ku gak bermasalah, apa cerita kita akan berbeda?” gumamnya dalam hati.

Kedua mata Haru terus menatap Semi dengan sangat dalam hingga dia tak menyadari Hyunjae sudah berjalan mendekat ke arah mobilnya. Sapaan Semi terhadap Hyunjae pun baru membangunkannya dari lamunannya yang cukup panjang. Saat dia mencoba memahami gerakan bibir dan ekspresi Semi yang sedang berbicara dengan Hyunjae, tiba-tiba saja dia terkejut dengan sorot mata Semi yang menatap langsung ke arahnya dari balik kaca mobil yang gelap dari arah luar.

Meskipun dari sudut pandang Semi hanya terlihat sebuah kaca hitam yang gelap, tapi perasaan canggung masih menyelimuti Haru yang ada didalam mobil, hingga membuatnya sedikit salah tingkah. Hyunjae yang baru masuk mobil pun merasa sedikit terkejut saat melihat tingkah Haru yang salah tingkah dengan menutupi jendela mobil yang ada disebelahnya dengan lengan tangan kanannya.

“Hei, kamu kenapa begitu?” tanya Hyunjae menahan tawanya.

“Ho?! Ah... gak kenapa-kenapa Kak, aku cuman merasa sedikit silau aja dengan cahaya dari luar,” kelak Haru dengan kedua alis terangkat secara bersamaan.

Mendengar jawaban Haru yang terlihat membingungkan, membuat Hyunjae hanya memasang smirk dibibirnya sambil menggeleng pelan. Tanpa melempar kata-kata lagi, Hyunjae segera memacu mobilnya untuk meninggalkan tempat itu.

Setelah 30 menit Hyunjae mengendarai mobil van yang berukuran sedang melewati padatnya jalanan kota Seoul pada siang itu, akhirnya mereka berdua tiba juga ditempat yang dia tuju yaitu agensi Haru.

K entertainment~

Haru turun dari mobil van nya yang sudah berhenti tepat dipintu masuk K entertainment, sebelum masuk dia menyempatkan melambaikan satu tangannya kepada kerumunan para penggemarnya yang sudah menunggunya sejak sebelum dia datang ketempat itu. Lambaian tangan itu tidak lupa juga diiringi dengan senyum lebar yang memancar dari wajah nya.

Meskipun dari sudut pandang penggemarnya senyum Haru tidak terlihat begitu jelas, tetapi dengan sapaan sederhana itu Haru mendapatkan puluhan sorakan dari para fans nya, tapi sapaan hangat itu terpaksa harus dia hentikan saat dia akan masuk kedalam gedung agensinya, dengan memasang kaca mata hitam ke wajahnya, Haru melenggang memasuki gedung agensinya dengan langkah pendek dan tidak terburu-buru.

Saat tiba di eskalator Haru tiba-tiba mendapatkan sebuah pesan dari orang yang dia anggap sangat penting dalam hidupnya, dan dengan satu tangannya, dia segera membuka pesan itu. Kedua matanya seketika terbuka saat membaca beberapa kalimat yang terketik rapih pada layar hp nya.

“Kak Hyunjae balik aja dulu, aku akan disini sampai nanti malam. Kalau sudah selesai akan aku menelpon Kakak.” Sambil memegang hp nya dia mengalihkan tatapannya ke arah Hyunjae yang ada dibelakangnya.

“Oke kalau begitu aku balik dulu, kalau ada apa-apa langsung telepon aku aja,” jawab Hyunjae yang langsung mengalihkan langkah Kakinya meninggalkan Haru setelah tiba diatas ujung eskalator.

Sesampainya di lantai atas, langkah kaki Haru berlanjut ke arah lift. Dia memasuki lift untuk menuju ruangan yang paling atas untuk bertemu seseorang.

Saat dia sudah berada dalam lift dia segera memencet angka 7, lantai dimana semua artis takut menginjakkan kaki mereka di tempat itu, tapi tidak dengan Haru yang sering bolak-balik melangkah ke lantai itu.

Lantai 7~

Haru keluar dari lift dan segera berjalan ke arah sebuah ruangan yang ingin dia tuju, ketika ia sudah berada didepan ruangan tersebut, Haru tidak langsung membuka pintu yang ada dihadapannya itu, dia terlebih dahulu menunjukkan kesopanannya dengan mengetuk ruangan itu dengan pelan. Beberapa detik kemudian, ketukan itupun disambut oleh teriakan dari dalam ruangan, untuk segera menyuruhnya masuk.

Dibukalah pintu tersebut oleh Haru dengan satu tangannya, dan saat ia sudah ada didalam ruangan, dia sedikit terkejut karena sudah ada seorang wanita yang terlihat lebih muda darinya. Iya... dia adalah Hemi, sang Adik kandung Haru dari ibu yang sama. Begitu melihat Haru sudah ada diruangan, Hemi pun segera mengangkat satu tangannya untuk menyapa Haru yang sedang berjalan ke arahnya.

“Ada apa Papa manggil aku? Apa ada yang perlu didiskusikan?” celetuk Haru yang langsung duduk di sofa Panjang yang ada diruangan itu.

Sang Papa yang tadinya sibuk mengecek dokumen, segera memalingkan pandangannya ke arah Haru. “Hei, jangan kaku seperti itu. Memangnya setiap kali Papa manggil kamu, mesti masalah pekerjaan? Kan gak juga,” jawab sang Papa dengan senyuman kecil dibibirnya.

Hemi yang dari tadi terdiam pun ikut angkat suara. “Tau nih, kayaknya selama ini pikiran Kakak cuma tentang pekerjaan,” sahut Hemi.

“Hey, diam kamu! Kenapa kamu bisa ada disini bukannya di Paris,” balas Haru dengan nada tegas.

“Memangnya gak boleh apa aku pulang ke negara ku sendiri? Heeh... dasar aneh! Kayaknya Kakak deh yang harus liburan ke Paris,” jawab Hemi mengangkat kedua matanya keatas.

“Hey!!” pekik Haru.

“Apa?!” sahut Hemi.

“Sudah... sudah... kalian berdua ini apa-apaan sih, sekalinya ketemu malah berantem!” selah sang Papa.

“Lagian kenapa juga Papa nyuruh dia datang ke Kantor,” balas Haru kembali.

“Memang kenapa? Memang Kakak doang yang bisa mondar-mandir di Kantor ini?!” sangkal Hemi melempar sebuah gulungan tisyu kecil.

“Hey!!” Seketika suara Haru meninggi setelah mendapat lemparan tisyu dari sang Adik.

“Hentikan! Papa manggil kalian disini karena ada hal penting yang mau disampaikan, kenapa kalian malah melanjutkan pertengkaran?! Inget, kalian ini sudah pada dewasa... bukan anak-anak yang berumur belasan tahun,” potong sang Papa yang mampu membuat keduanya terdiam.

“Oke, karena kalian sudah terlihat tenang, Papa akan langsung mulai mengatakan alasan memanggil kalian kesini,” ucap sang Papa meneruskan pembicaraannya setelah melihat kedua anaknya diam seribu bahasa.

“Mulai hari ini Hemi akan menjadi ….

.

.

.

Bersambung~

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!