ALICE
Pukul 20:00 di sebuah hotel ternama di Amerika.
Kamar 405 ada seorang wanita bersama seorang pria paru baya umuran sekitar 50 sedang berduaan di dalam kamar.
Tampak wanitanya itu sedang berendam air busa di dalam bak mandi sambil memegang gelas bir tangan kanannya.
Dari belakang wanita itu tampak cantik dengan kulit putih mulus, rambut warna hitam yang dikuncir.
Tiba-tiba pria itu masuk ke dalam kamar mandi menggunakan handuk kimono hotel berwarna hitam.
"Sayang, kamu sudah selesai mandi?" ucapnya berjalan menghampiri wanita itu.
"Berhenti disitu!"
"Ada apa sayang?" ucapnya, menghentikan langkahnya.
"Ambilkan handukku di atas tempat tidur, setelah itu aku akan melayanimu dengan puas sampai kau tidak akan lupa dengan malam ini." Ucap wanita itu dengan nada suara yang manis.
"Baik lah sayang, tunggu sebentar aku akan kembali." Ucapnya berjalan keluar dari kamar mandi dengan wajah gembira.
Pria tua itu dengan cepat mengambil handuk kimono yang sama dengan dia pakai.
Saat dia masuk kembali ke dalam kamar mandi, dia terkejut melihat wanita itu sudah menghilang dari bak mandi.
"Sayang kau di mana, aku membawakan handukmu." Ucapnya perlahan berjalan masuk.
Ternyata wanita itu berdiri dibelakang pintu kamar mandi dengan pakaian celana pendek setinggi paha dengan tanktop tanpa tali setinggi dadanya.
Wanita itu perlahan-lahan berjalan di belakang pria itu, saat yang bersamaan pria itu berbalik mengacungkan senjata api.
"Sayang, kenapa kau bersembunyi dariku." Ucapnya berjalan mendekati wanita itu.
"Apa yang kau rencana wanita ******!" ucapnya marah.
"Aku datang untuk membunuhmu Tua bangka," ucapnya tersenyum.
Pria melepaskan tembakan ke arah wanita itu.
...Door!!!...
Peluru itu melaju dengan cepat yang gigis hampir mengenai perut wanita itu.
Wanita itu meloncat berputar di udara, kedua kakinya mendarat di dada pria itu.
Sampai tubuh pria itu terjatuh ke lantai, wanita itu langsung mengambil senjata api yang ada di bawah kaki pria itu.
Dia menodongkan senjatanya ke arah pria itu.
Saat wanita itu mau menembak pria itu. Tiba-tiba pria itu melemparkan pisau kecil ke arahnya, pisau itu menancap di bawah dada di samping kanan perunya.
Wanita langsung melepaskan pelatuk pistolnya.
...Door!!!...
Pelurunya mengenai dada pria itu.
Dia kembali melepaskan pelatuknya.
...Door!!!...
...Door!!!...
...Door!!!...
Tiga peluru menancap di tubuh pria itu.
Darah pria itu mengalir kemana-mana, sampai tubuh wanita itu juga kena.
Wanita itu melangkahi mayat pria itu pergi ke bak mandinya.
Dia mencabut belati yang menancap di perutnya,
Dia meletakan belati dan pistolnya di samping bak mandi di mana ponsel dan handuknya berada.
Alice morobek kain putih panjang yang tergantung disamping bak mandi.
Dia melilitkan kain itu di perutnya untuk menahan darah yang akan terus menerus keluar dari lukanya.
Wajahnya cantik dan polos bisa menipu banyak orang. Adalah wanita pembunuh bayaran yang bisa membunuh mangsanya dalam waktu semalam.
Dia kenal dengan nama Alice atau wanita semalam.
Alice adalah wanita yang dibesarkan tanpa ada sosok kedua orang tua. Sewaktu dia kecil, dia hidup dijalan sebagai pencuri dan penipu di jalanan.
Sampai di usianya 10 tahun Alice dibawa oleh seorang pria berusia 30 tahun ke Amerika, disana dia dilatih menjadi pembunuh bayaran yang terkenal sampai saat ini.
Setelah dia memberikan darah di tubuhnya, Alice berjalan keluar kamar mandi menggunakan handuk setinggi paha.
Alice kembali menggunakan gaun merah panjang yang terbelah sampai paha, yang dia pakai saat datang dengan pria tua itu.
Alice menelpon rekan untuk menjemput sekarang juga.
Tidak cukup 10 menit rekan Alice datang menjemputnya.
Alice membuka jendela, angin malam yang kencang membuat baju dan rambutnya berterbang. Tampak di hadapannya ada satu helikopter sudah siap untuk menjemputnya.
Alice melompat dari lantai 76, saat dia melompat tangannya meraih tali tambang yang diturunkan oleh helikopter itu. Alice pergi dari hotel dengan tubuh yang masih bergelantungan di tali.
Helikopter yang bawa Alice berhenti di sebuah gedung tinggi, tampak alice melompat ke atas gedung sampai tubuhnya terguling.
Helikopter itu pergi setelah mengantarkan Alice ke tempat yang dimintanya.
Alice beranjak berdiri pergi ke lift.
Di dalam lift dia mendapatkan telepon dari seseorang
...Kring......
...Kring......
...Kring......
"Bagaimana tugas aku berikan?" ucap pria itu.
"Sudah beres, sekarang aku akan kesana untuk mengambil uangku." Ucapnya, berjalan keluar dari lift.
Alice turun di lantai 56.
Saat Alice keluar dari lift dia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pria tampan bertubuh tinggi kekar.
Alice terjatuh ke lantai, saat dia berbalik pria itu sudah masuk ke dalam lift.
"Astaga aku hampir lupa, uangku." Ucapnya beranjak berdiri.
Dia langsung bergegas pergi ke kamar hotel nomor 250 yang ada lantai itu
Di dalam lift pria Tua yang ada disampingnya bertanya.
"Tuan Kenzo yakin akan menjual berlian hijau itu pada Tuan Braden? bagaimana kalau Tuan Braden hanya mau menjebak Tuan!"
"Itu tidak akan terjadi!" ucapnya dengan tatapan tajam.
Saat Alice masuk ke dalam kamar, sudah ada seorang pria tampan yang duduk di sofa sambil menikmati segelas alkohol.
Di belakang pria itu ada dua pria yang berdiri, mereka adalah anak buahnya.
Alice duduk disamping pria itu, dia mengambil gelas bir yang ada di hadapannya.
"Berikan uangku sesuai dengan yang kau janjikan," ucapnya, meminum bir itu dengan satu kali teguk.
"Letakan kopernya di atas meja," ucapnya memerintahkan anak buah yang memegang koper uang.
"Buka kopernya," ucap Alice.
Anak buah pria itu membuka koper itu, tampak koper itu penuh dengan uang Dollar.
"Tutup!" ucap Alice.
Koper itu ditutup kembali.
Pria itu tiba-tiba menarik tubuh Alice duduk di pangkuannya.
"Bagaimana kalau kau bermain denganku sebentar, aku akan memberikanmu dua kalipat." Ucapnya memegang pinggul Alice.
Alice memajukan tubuh mendekati dengan tubuh pria itu sambil meraba dada pria itu.
"Bermain denganmu?" ucapnya tersenyum, mengelus dada pria itu.
"Aku akan membuatmu menikmatinya," ucap Pria itu majukan bibir ke bibir Alice.
Tiba-tiba Alice mengambil belati yang ada di pahanya.
"Aku bukan wanita penghibur Tuan Braden," ucap Alice tatapan yang tajam mengarahkan ujung belatinya ke leher pria itu.
Anak buah Braden menodongkan senjata mereka ke arah Alice.
"Aku bisa menggorok leher Tuanmu, sebelum peluruh kalian menembus kepalaku." Ucap Alice dengan tatapan mata mengerikan.
"Turunkan senjata kalian," ucap Braden sambil menaikan wajahnya.
Kedua anak buahnya menurunkan senjata mereka.
"Aku hanya bercanda denganmu," ucap Braden tersenyum.
Alice menurunkan belatihnya. Ada tetesan darah yang keluar dari bekas ujung belati di leher pria itu.
Alice turun dari pangkuan Braden, dia mengembalikan belatinya ke sarung belati yang ada di pahanya.
Lalu dia mengambil koper itu membawanya keluar dari kamar itu.
Sebelum Alice membuka pintu kamar, dia berbalik ke belakang.
"Kalau masih ada orang yang kau ingin aku lenyapkan, kau bisa datang menemuiku di apartemenku." Ucap Alice melempar selembar kertas yang bertuliskan alamat apartemennya.
Alice pergi meninggalkan kamar hotel itu.
"Gadis yang menarik," ucap Braden tersenyum, mengusap darah yang keluar dari lehernya.
Bersambung.
Jangan Lupa dukung author dengan cara😊
- Like
- Komentar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Anisa Fazriani
awalan yang bagus
2021-12-05
0
eryuta
bgus Thor .aku suka. pa lgi da mafia2ny..keren bngt..God job
2021-08-22
1