Jam menunjukan pukul 12:00 siang,
Terlihat Alice masih tertidur pulas dipelukan Tuan Kenzo, sedangkan Tuan Kenzo memperhatikan wajah Alice dengan senyuman manis yang terukir di wajahnya.
Tuan Kenzo tidak mau melepaskan kesempatan bisa melihat wajah Alice sedekat ini.
Saat Alice tertidur wajahnya terlihat begitu cantik bagaikan bulan purnama di mata Tuan Kenzo.
Tapi Tuan Kenzo harus melepaskan pandangan sekarang, dia melepaskan pelukan Alice.
Dia beranjak turun dari tempat tidur pergi menemui Leon.
"Leon, temui Dokter Reza. Katakan padanya, aku mau dia pulang hari ini juga."
Tuan Kenzo ingin Alice pulang lebih cepat dari ketentuan yang katakan Dokter.
Dia merasa Alice tidak nyaman di rumah sakit, itulah sebabnya dia mau membawa pulang Alice sekarang juga.
"Siap kak."
Sebelum Leon pergi dia menyuruh kekasihnya untuk pulang lebih dulu.
"Kau pulang saja duluan, aku masih punya urusan penting."
Leon meletakan kartu Black card miliknya di meja.
"Kau gunakan saja uang ini untuk membuatmu senang!"
Dengan raut wajah yang gembira wanita itu mengambil kartu itu, lalu dia memberikan kecupan manis di pipi Leon dan pergi meninggalkan kamar Alice.
Wanita itu tampak sangat senang karena mendapatkan kartu Black card yang tidak semua orang miliki.
Leon selalu memberikan kartu itu kesemua wanita yang pernah dikencaninya, setelah itu Leon akan punya kekasih baru.
Tandanya itu Leon secara tidak langsung memutuskan wanita itu.
Itulah Leon, pria yang suka gonta-ganti wanita sesuka hatinya.
Setelah wanita itu pergi, Leon langsung menjalankan perintah yang disuruh Tuan Kenzo.
Tuan Kenzo kembali ke tempat tidur Alice, dia mau memastikan Alice masih tidur dengan nyaman tanpa ada gangguan sedikitpun.
"Sebentar lagi aku akan membawamu pulang, setelah itu tidak ada yang akan memisahkan kita berdua."
Dia berdiri di depan tempat tidur sambil tersenyum memandangi Alice.
Tiba-tiba Alice terbangun.
Dia melihat Tuan Kenzo yang tersenyum padanya.
"Kenapa kau tersenyum, memangnya ada yang aneh dariku!"
Alice tampak bingung melihat Tuan Kenzo selalu tersenyum padanya.
Setiap dia berbicara padanya, Alice pasti selalu melihat senyuman di wajah Tuan Kenzo.
"Jangan melihatku seperti itu!"
"Aku malah jadi takut melihatnya."
Alice beranjak duduk di tempat tidurnya.
"Aku tidak akan tersenyum."
Tuan Kenzo langsung menghilangkan senyumannya dan duduk kursi samping tempat tidur Alice.
"Gitu dong, akan jadi enak lihatnya."
Alice mengambil botol air yang ada di atas meja samping tempat tidurnya.
Saat Alice mau membuka penutup botol air minumnya, tiba-tiba Tuan Kenzo merebut botol itu.
"Apa yang kau lakukan, kembalikan botol itu." Ucapnya kesal, mencoba merebut botol itu kembali.
Sebelum Alice berhasil mengambil botol itu, Tuan Kenzo sudah membukakan penutup botol itu.
Dia langsung memberikan botol itu ke Alice.
Alice mengambil botol air minum itu dengan raut wajah bingung, dia pikir pria itu mau meminum air dari botol itu. Tapi ternyata dia cuman mau membukakan tutup botolnya saja.
"Kau pikir aku sudah nenek-nenek, sampai kau harus membukakan penutupnya." Ucapnya kesal.
"Aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya mau membantumu saja."
"Aku masih bisa sendiri!"
"Kecuali aku sudah tidak punya tangan, baru kau boleh membantuku." Ucapnya jutek.
Alice mempunyai pendirian yang dia pegang teguh sejak kecil, dia tidak akan meminta bantuan ke orang lain selagi dia masih mampu mengerjakannya sendiri.
Dalam batinnya Alice merasa risih karena Tuan kenzo yang terus memperhatikan dirinya saat minum tanpa berkedip.
Rasanya Alice pengen mencolok kedua bola mata Tuan Kenzo.
Saat Alice mau meletakan botol itu di meja, dari arah pintu tiba-tiba Leon datang.
"Kenzo, kakak ipar sudah boleh pulang."
Leon berjalan masuk ke dalam kamar.
Mendengar perkataan itu Alice sangat senang, karena sebentar lagi dia akan kembali ke apartemennya.
Dia sudah merindukan suasana apartemennya walaupun apartemennya kecil dan tidak mewah, dia nyaman berada disana.
"Jadi boleh pulang sekarang?"
"Iya, Dokter Reza sudah mengizinkan."
Walaupun Leon harus memaksa Dokter Reza agar dia mau memperbolehkan Alice dibawa pulang.
Karena Leon mengatakan Dokter sudah memperbolehkan dia pulang, Alice mau mencopot infus di tangan kanannya.
Sontak Tuan Kenzo menahan tangan Alice saat dia mencoba mencabut infusnya dengan paksa.
"Apa yang kamu lakukan."
"Aku mau lepasin, kan sudah boleh pulang."
"Tunggu Dokter sama Susternya yang lepasin kakak ipar." Ucapnya mengerutkan dahi.
"Sepertinya kakak iparku ini sedikit ngeri-ngeri sedep, main copot aja." Batinnya.
"Kapan mereka datang?"
"Sebentar lagi mereka akan datang, kakak ipar sabar yah."
"Aku ini bukan kakak iparmu." Ucapnya marah.
"Yah terserah aku mau panggilnya siapa!"
Leon berjalan pergi ke arah sofa, dia duduk disana.
"Stop panggil aku kakak ipar!" Ucap kesal.
"Enggak mau, aku maunya panggil kakak ipar." Ucapnya nyolot.
"Anak ini kurang ajar yah." Ucapnya marah.
Tuan Kenzo menahan Alice yang mau turun dari tempat tidur memukul Leon.
"Minggir kau, aku mau menghajar anak itu." Ucap Alice memberontak dengan kepala yang mendidih.
Leon tampak tenang duduk di sofa tidak mempedulikan Alice yang marah.
"Leon minta maaf padanya!"
Tuan Kenzo berteriak ke Leon. Dia mau Leon minta maaf ke Alice karena Alice tampak sangat marah, dia sudah tidak bisa menahan Alice yang memberontak mau turun.
"Leon, jangan sampai aku yang menghajarmu!" ucapnya nada tinggi.
"Baiklah aku minta maaf, aku tidak akan memanggilmu kakak ipar."
Mendengar perkataan Leon, Alice langsung berhenti memberontak.
"Kalau kau memanggilku lagi dengan sebutan kakak Ipar, aku tidak akan mengampunimu."
"Iya,iya,iya." Ucapnya kesal.
"Kau bisa memanggilku dengan namaku, Alice."
Tiba-tiba Dokter dan Suster masuk ke kamar Alice.
"Selamat siang Nona, bagaimana perasaanmu sekarang." Ucap dokter menghampirinya.
"Aku sudah merasa baik-baik saja Dokter."
Untuk memastikan Alice benar-benar baik saja, Dokter memeriksanya kembali.
"Suster lepaskan Infusnya."
Setelah selesai memeriksa Alice Dokter meminta suster yang ikut dengannya melepaskan infus Alice.
"Baik Dokter."
"Tuan Kenzo, keadaannya sudah membaiknya. Tinggal penyembuhan lukanya saja, dan lukanya tidak boleh kena air selama 4 sampai 5 hari."
"Baik Dokter."
"Untuk laporan kesehatannya nanti kami akan mengirimkannya ke rumah."
"Terimakasih banyak Dokter." Ucapnya sambil berjabat tangan dengan Dokter Reza
"Sama-sama Tuan Kenzo."
Dokter dan Suster itu meninggalkan kamar Alice.
Dengan senang hati Alice turun dari tempat tidurnya, berdiri di hadapan Tuan Kenzo.
"Terima Kasih atas pertolonganmu, untuk masalah uang yang kau gunakan untuk membayar biaya rumah sakit. Aku akan menggantikannya nanti."
Alice berbalik berjalan meninggalkan Tuan Kenzo dengan raut wajah gembira karena dia bisa terlepas dari pria yang dia anggap sinting.
Tapi Tuan Kenzo malah menarik tangan Alice. Dia sontak membalikkan wajahnya ke belakang menatap Tuan Kenzo.
"Kamu tidak akan pergi kemana-mana!" ucapnya tatapan yang tajam.
Alice terdiam dengan raut wajah yang bingung menatap Tuan Kenzo.
Di dalam hatinya dia bertanya-tanya apa maksud dari perkataanya Tuan Kenzo.
"Apa maksud dari perkataanmu tadi?" ucapnya dengan tatapan yang tajam.
"Kamu akan ikut bersamaku!"
"Kau gila!"
Alice melepaskan genggaman tangan Tuan Kenzo.
"Aku tidak mau ikut denganmu!" ucapnya pergi.
Tiba-tiba Tuan Kenzo memukul bagian leher Alice membuat Alice jatuh pingsan dipelukan Tuan Kenzo, yang menahan tubuh Alice agar tidak jatuh ke depan.
"Memangnya wanita ini harus ikut tinggal bersamamu?" ucap Leon yang datang menghampiri Tuan Kenzo.
"Dia akan tinggal bersamaku!"
"Aku tidak mau kehilangannya untuk kedua kalinya."
"Tapi dia bukan Jesslyn, dia hanya mirip dengannya. Kau pasti tau itu, sudah jelas sikap dan tingkahnya pun berbeda."
"Aku tidak peduli dia mau Jesslyn atau siapa. Aku mau dia ikut bersamaku."
"Terserah padamu!" ucap Kenzo pergi meninggalkan kamar Alice.
Tuan Kenzo menggendong Alice berjalan keluar dari kamar itu bersama Leon.
Dia terpaksa memukul Alice agar bisa membawa pulang Alice tanpa adanya perlawanan darinya.
Ditambah lagi luka Alice yang belum kering, dia takut Alice akan memberontak melawannya untuk tidak ikut bersamanya.
Untuk menghindari hal yang tidak inginkan, Tuan Kenzo memutuskan untuk melakukan itu.
Tuan Kenzo membawa pulang Alice dengan baju rumah sakit yang masih dipakainya.
Bersambung.
Jangan Lupa dukung author dengan cara😊
- Like
- Komentar
- Vote
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Amelin Kwok
Next
2021-08-26
0
Ervin Cah
lanjut
2021-08-26
0
Resi Ratu
lanjut thor masih setia menunggu
2021-08-26
0