Waktu menunjukan tengah malam.
Anak buah yang berjaga belum juga meninggalkan tempat itu.
"Kapan mereka pergi."
Alice terlihat gelisah karena mereka belum juga pergi dari sana.
"Kalau aku meloncat sekarang mereka berlima akan langsung menangkapku."
Untuk jumlah segitu sebenarnya Alice bisa mengalahkan mereka semua dengan tangan kosong. Tapi kalau dia membuat keributan maka akan menimbulkan kekacauan baru yang bisa membuat dia tertangkap.
Alice mengintip ke jendela, dia melihat penjaga dibawah tinggal 4 orang.
"Sepertinya sudah waktu aku turun, aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi."
Alice langsung berlari mengambil pisau yang dia simpan dibalik bantalnya.
Saat mereka semua sedang sibuk mondar-mandir melihat disekitar.
Alice sudah keluar dari kamarnya berdiri disela jendela bagian samping.
Saat kondisi sudah aman Alice turun dengan gerakan parkour.
Alice berdiri di belakang salah satu dari mereka, menggorok leher pria itu dengan pisau yang dia pegang.
****!
Darah muncrat dari leher pria itu, sontak tiga pria berbalik melihat ke belakang mereka.
Alice melepaskan pria itu jatuh ke tanah.
"Tangkap wanita itu." Ucap salah satu dari mereka.
Alice langsung menghajar ketiga pria itu. Dia menggorok semua penjaga itu tanpa sisa.
Semua penjaga terbaring di tanah dengan leher yang dipenuhi darah.
Sebelum ada yang melihatnya Alice langsung berlari memanjat tembok pagar dengan gerakan parkour keluar dari kediaman rumah Tuan Kenzo.
"Akhirnya aku bisa lolos dari pria sinting itu." Ucapnya sambil berlari menjauh.
Akhirnya Alice bisa keluar dari rumah Tuan Kenzo tanpa ada yang tau.
Alice pergi sejauh mungkin, dia sekarang berada di pinggir jalan.
Dia mencari taksi yang lewat.
"Apa jam segini akan ada taksi yang lewat?"
"Semoga saja keberuntungan sedang berpihak padaku." Batinnya.
Tidak lama kemudian ada satu taksi lewat. Alice menggerakan tangan yang menghentikan taksi itu.
Saat taksi itu berhenti tepat dihadapannya, dia langsung masuk ke dalam.
"Malam-malam seperti ini, Nona mau ke mana?" ucapnya tersenyum melihat Alice dari kaca depan.
Alice mengeluarkan pisaunya yang berlumuran darah.
"Jangan banyak tanya! jalankan mobil ini sesuai dengan perintahku." Ucap Alice menodongkan pisaunya ke leher supir taksi.
Wajah sopir taksi itu ketakutan melihat tatapan Alice dengan tubuhnya gemetar.
"Cepat Jalan!" teriak Alice.
Supir taksi itu langsung menginjak pedal gasnya, mengikuti apa yang dikatakan Alice.
Sepanjang perjalanan wajah supir itu ketakutan dengan keringat dingin di sekujur tubuhnya, dia takut pisau yang dipegang Alice akan mengores lehernya.
"Kita mau ke mana lagi Nona?"
"Jalan terus, nanti di depan belok ke kanan." Ucapnya dengan tatapan tajam.
Setelah jalan sekitar 300 meter ke depan, Pak sopir melihat pembelokan yang dimaksud Alice.
Dia langsung membelokkan mobilnya masuk kedalam.
"Hentikan mobilnya!"
Pak supir menghentikan mobilnya, Alice langsung berlari keluar dari taksi secepat mungkin.
Pak sopir menarik nafas lega terbebas dari Alice, dengan wajah ketakutan Pak sopir memutar taksinya meninggal tempat itu.
Sedangkan Alice terus berlari sampai gedung apartemennya.
"Semoga saja Violet ada di apartemen, seharusnya dia sudah balik kemarin malam."Ucapnya masuk ke dalam gedung Apartemennya, dia berlari masuk ke lift.
Violet adalah sahabat sekaligus rekan sesama anggota yang tinggal bersamanya di apartemen.
Satu minggu yang lalu Violet pamit ke Alice untuk pergi ke rumah Neneknya.
Sampai di Iantai 5, Alice langsung berlari keluar dari lift menuju ke apartemennya.
Di depan pintu apartemennya Alice bingung kenapa pintu apartemennya bisa terbuka.
"Apa Violet baru pulang?"
"Sudah pasti Violet, mungkin dia tidak jadi pulang kemarin."
Dengan perlahan Alice membuka pintu apartemennya, wajahnya tercengang melihat apartemennya berantakan.
Semua barang-barang berserakan di lantai, dia lebih terkejut melihat Violet yang babak belur dengan kepala yang berlumuran darah bersujud di hadapan Tuan Kenzo.
Bersambung.
Jangan Lupa dukung author dengan cara😊
- Like
- Komentar
- Vote
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Amelin Kwok
next
2021-08-28
0