EPISODE 16

Setelah pertengkaran tadi, Tuan Kenzo memesan ruangan Vip lainnya.

Tuan Kenzo dan Alice duduk di sofa sedangkan Tuan Hendrik berdiri disamping sisi Tuan Kenzo, dan anak buahnya berada di belakangnya.

"Kapan Tuan Jordan akan datang?"

Tuan Kenzo tampak kesal karena Tuan Jordan yang tak kunjung datang.

"Sebentar lagi Tuan, mungkin mereka masih dalam perjalanan kemari." Ucap Tuan Hendrik sambil menatap layar ponselnya.

Alice yang merasa bosan hanya duduk diam disana tanpa melakukan apa-apa beranjak berdiri berjalan keluar.

Sontak Tua Kenzo bertanya padanya.

"Kamu mau pergi ke mana?"

"Aku tidak akan kabur, aku cuman bosan duduk disitu Patung!"

"Kamu boleh keluar kecuali membawa 4 anak buahku bersamamu!"

"Terserah padamu yang penting aku mau keluar dari ruangan ini."

Alice pergi meninggalkan ruangan itu bersama 4 anak buah Tuan Kenzo yang mengikutinya dari belakang.

Tuan Kenzo belum bisa percaya pada Alice, dia masih takut Alice akan kabur lagi darinya memutuskan untuk mengutus dua anak buahnya lain untuk berjaga-jaga memantau Alice dari jauh.

Saat Alice keluar dari ruangan itu, dengan bersamaan pria baru baya yang berumur 52 masuk ke dalam bersama beberapa anak buah dan satu pria muda, yang ternyata itu adalah Tuan Braden.

Alice yang hanya memandang lurus ke depan tidak menyadari kehadiran Tuan Braden disana.

Tuan Braden melirik ke arah Alice yang pergi menuruni tangga menuju ke lantai satu dimana semua orang sedang asik berjoget di bawah lampu berkelip dengan alunan musik Dj yang mengemparkan semua orang.

"Dugaanku benar wanita ikut bersamanya!"

Tuan Braden berhenti sejenak menarik senyuman tipis melihat Alice yang melewatinya.

Saat melihat Tuan Braden yang berhenti, Tuan Jordan  bertanya padanya.

"Ada apa Tuan Braden?"

"Tidak apa-apa, aku hanya baru saja melihat teman lama."

"Lebih baik kita masuk, karena Tuan Kenzo pasti sudah lama menunggu. Jangan sampai kita membuatnya marah."

Setelah Tuan Jordan berkata seperti itu, mereka berdua langsung masuk.

"Selamat malam Tuan Kenzo, maaf kami terlambat karena ada sedikit kendala di jalan."

"Tuan Jordan sudah membuang banyak waktuku! sebaik selesai ini dengan cepat."

Dari belakang Tuan Jordan, Tuan Braden berjalan keluar.

"Kita bertemu lagi Tuan Kenzo." Ucapnya tersenyum licik.

"Kalian berdua sudah pernah bertemu?"

Tuan Jordan terkejut, dia pikir Tuan Braden baru pertama kali akan bertemu dengan Tuan Kenzo. Tapi nyatanya ini pertemuan kedua mereka.

"Benar, pertemuan pertama kami tidak berjalan dengan baik." ucap Tuan Kenzo, tatapan yang tajam.

Tuan Jordan berjalan duduk di sofa bersama Tuan Braden.

Mereka bertiga duduk membicarakan hubungan kerja sama yang akan mereka bangun.

Di lantai bawah, tampak Alice duduk di depan bar menikmati minuman alkoholnya dengan alunan musik Dj.

Alice yang merasa bosan langsung menghabiskan minumannya dengan sekali teguk, lalu pergi berjoget di tengah-tengah kerumunan.

Keempat anak buah Tuan Kenzo berdiri di samping bar memperhatikan Alice dan kedua anak buah yang lainnya melihatnya dari atas.

Alice melepaskan semua beban pikirannya berjoget dengan riang. Saat dia tengah asik berjoget, dia tidak menyadari akan menarik satu salah pria yang ada di sana.

Di matanya Alice tampak sangat cantik dan seksi membuat dirinya tertarik. Dia datang berjoget di samping Alice.

Pria itu tiba-tiba berjoget sambil memegang pinggang Alice.

"Jadilah kekasihku!" berbisik.

Tangan pria berjalan turun dari pinggang ke bongkong Alice, meremasnya.

Sontak Alice berhenti berjoget, dia berbalik menampar wajah pria itu dengan keras.

Prangk!!!

Pria itu mundur selangkah sambil memegang pipinya yang memerah.

"Kurang ajar!" 

Alice sangat marah, tidak terimah pria itu melakukan hal kotor padanya.

Dia langsung menendang tubuh pria itu sampai tubuhnya terpental ke lantai.

Semua orang terkejut melihat pria itu, mereka seketika menghentikan tariannya menjauh dari Alice dan pria itu.

Pria itu tidak terima dipermalukan di depan semua orang, dia bangkit dengan raut wajah yang marah.

"Dasar perempuan sial, aku bisa membeli harga dirimu!"

Dia melemparkan lembaran uang dihadapan Alice.

Alice tertawa terbahak-bahak sampai meneteskan air matanya.

"Uangmu tidak akan cukup membayar harga diriku!" Ucapnya tatapan tajam.

"Dasar J*l*ng!"

Teriak pria itu berlari ke arah Alice dengan belati yang dia pegang mau menusuk Alice.

Alice manahan belati yang mau menusuk perutnya, dengan cepat dia mematahkan tangan pria itu sampai pisau itu terjatuh ke lantai.

Aaahhh!

Pria itu berteriak keras, membuat semua orang ketakutan.

4 anak buah Tuan Kenzo yang mau melindungi Alice cuman bisa melihat Alice menghajar pria itu dengan raut wajah yang terkejut. Mereka tidak sangka wanita yang mereka jaga ternyata sangat kuat, dan tidak membutuhkan tenaga mereka.

Alice mengajar pria itu sampai babak belur terbaring dilantai.

"Jangan pernah meremehkan wanita!" ucapnya membersihkan kedua telapak tangannya.

Alice berbalik, tiba-tiba pria itu menarik kaki Alice membuatnya terjatuh ke lantai.

Sontak 4 anak buah Tuan Kenzo langsung berlari memukul pria itu, mereka takut jika sampai Alice terluka nyawa mereka tidak akan selamat dari amukan Tuan Kenzo.

Alice berdiri membersihkan debu dipakainya, dia tidak menyadari jidatnya terluka.

Tiba-tiba ada 10 orang datang menyerang anak buah Tuan Kenzo.

Ternyata pria muda ini bukanlah orang biasa dia juga mempunyai anak buah.

Mereka memukuli anak buah Tuan Kenzo dan menembakinya.

Door!!!

Door!!!

Door!!!

Semua orang berlarian keluar ketakutan, dan ada beberapa orang yang bersembunyi dari amukan pria itu di bawah meja bar dan pojokan ruangan.

Pria itu bangkit mengusap darah di bibir dan wajahnya.

"Wanita ****** tamatlah riwayatmu!" teriaknya.

Anak buahnya memberikan pistolnya padanya, dia melepaskan pelatuk pistolnya menembak ke arah Alice.

Dengan cepat Alice melengkungkan tubuhnya 180 derajat ke lantai menghindari peluru yang hampir mengenainya.

Saat itu juga Alice mengambil belati yang ada di lantai. Dengan cepat dia bangun melemparkan belati itu ke arah pria itu.

Jelb....

Belatinya menancap di leher pria itu. Sontak pria itu menjatuhkan pistolnya.

Tiba-tiba suara tembakan terdengar.

Door!!!

Door!!!

Door!!!

Bersambung.

Jangan Lupa dukung author dengan cara😊

- Like

- Komentar

- Vote

Terpopuler

Comments

Amelin Kwok

Amelin Kwok

next

2021-09-02

0

eryuta

eryuta

mkin tegng Thor..lnjut

2021-09-02

0

Ervin Cah

Ervin Cah

makin seru... lanjut thor

2021-09-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!