Rumah Sakit.
Tampak Alice berbaring di atas brankar dibawa oleh dua suster dan Dokter yang berlari menuju ruang IGD.
Kenzo yang ikut berlari di samping brankar Alice tampak begitu cemas dan ketakutan melihat Alice tidak sadarkan diri.
Sepanjang jalan Tuan Kenzo terus menggenggam tangan Alice sampai di ruang IGD.
"Maaf Tuan anda tidak bisa masuk. Biarkan kami menanganinya," ucapnya menghentikan langkah Tuan Kenzo.
Dengan raut wajah yang pasrah Tuan Kenzo melepaskan genggaman tangannya dari tangan Alice.
Dia mempercayakan semuanya kepada mereka. Sebelum Suster menutup pintu ruang IGD, Tuan Kenzo berdiri depan pintu dengan wajah khawatir memandangi Alice.
Rasa bersalahnya 3 tahun yang lalu muncul kembali.
"Kamu akan baik-baik saja Jesslyn," ucapnya meneteskan air mata.
Tuan Kenzo mengira Alice adalah Jesslyn kekasihnya meninggal karena Alice mempunyai wajah yang mirip dengan Jesslyn, yang membedakan dari mereka berdua Jesslyn mempunyai mata berwarna biru sedangkan Alice berwarna coklat dan ada tahi lalat di samping bibirnya.
Mereka juga punya sifat yang terbalik, Jesslyn sangat pemalu dan lembut, sedangkan Alice cenderung arogan dan kasar.
Alice jarang menampakkan sifat baiknya ke orang, dia selalu menyimpan kewaspadaan kepada siapapun. Karena dia percaya dunia ini tidak ada orang yang bisa dipercaya.
Tuan Hendrik datang menemui Tuan Kenzo yang mondar-mandir di depan pintu ruang IGD setelah mengurus biaya administrasi rumah sakit.
"Tuan semua biaya sudah beres," ucapnya.
Tuan Kenzo sangat khawatir dengan keadaan Alice tidak mempedulikan ucapan Tuan Hendrik, dia terus mondar-mandir memikirkan Alice.
"Dia akan selamat, aku yakin." Ucapnya
Dia terus mengulangi kalimat yang sama dengan raut wajah ketakutan.
"Tuan mengira Nona itu adalah nona Jesslyn," batin Tuan Hendrik.
Setelah menunggu 3 jam, akhirnya dokter keluar menemui Tuan Kenzo yang duduk bersandar di samping pintu ruang IGD.
Tuan Kenzo langsung berdiri.
"Kami sudah mengeluarkan pelurunya, dia akan baik-baik saja."
"Terimakasih Dokter,"
Mendengar kabar baik itu raut wajah Tuan Kenzo begitu gembira sampai dia meneteskan air mata bahagia.
"Kapan aku bisa melihatnya?" ucapnya menghapus air matanya.
"Kami akan segera memindahkanya ke ruang inap."
Saat yang bersamaan dua suster yang keluar dari ruang IGD sambil mendorong tempat tidur Alice, mereka membawa Alice ke ruang inap.
Tuan Hendri yang berdiri di sisi yang berbeda dengan Tuan Kenzo.
Melihat Tuan Kenzo yang menangis untuk Alice, dia berpikir Tuan Kenzo percaya kalau Nona Jesslyn hidup kembali.
Tuan Kenzo ikut bersama kedua suster itu mengantar Alice ke ruang inap.
Saat ditengah perjalanan mengantarkan ke ruang inap, Tuan Hendrik menghentikan Tuan Kenzo.
"Tuan!"
"Ada apa?" ucapnya, menghentikan langkahnya membiarkan dua suster itu mengantarkan Alice ke kamarnya.
"Tuan wanita itu bukan Nona Jesslyn, dia sudah meninggal 3 tahun yang lalu." ucapnya mencoba membuka mata Tuannya agar dia tau itu bukan kekasihnya yang dulu.
"Dia masih hidup!" Ucapnya dengan tatapan yang tajam, menarik kera baju Tuan Hendrik.
Tuan Kenzo tampak sangat marah karena ucapan Tuan Hendrik, dia rasanya ingin mengajarnya, Tapi Tuan Hendri lebih tua darinya dan sudah lama berkerja bersamanya.
Dia masih menghormati Tuan Hendrik sebagai orang yang lebih tua.
"Kau pulang saja, aku akan disini bersamanya. Aku mau kau rapikan kembali kamarnya," ucapnya melepaskan tanganya dari kera baju.
Dia pergi meninggalkan Tuan Hendrik begitu saja.
"Tuan Kenzo sudah tertipu dengan wajah wanita itu!" ucapnya.
Di ruang inap.
Saat Tuan Kenzo mau masuk, dia berhenti di depan pintu kamar.
Dia masih tidak percaya dipertemukan kembali dengan Jesslyn.
Rasanya jiwanya sudah kembali setelah kehadiran Alice yang dia pikir adalah Jesslyn.
"Kali ini aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi!" ucapnya berjalan masuk.
Kenzo duduk disamping tempat tidur Alice sambil menggenggam tangan Alice.
"Kamu pasti akan cepat sembuh, aku disini akan menemanimu." Ucapnya mencium tangan Alice dengan lembut.
Tuan Kenzo duduk tersenyum memandangi wajah polos Alice, rasanya begitu bahagia bisa melihat wajah Jesslyn kembali.
🌹🌹🌹
Tampak rumah besar dengan desain yang mewah yang dikelilingi halaman yang luas.
Di sebuah ruangan khusus dalam rumah itu, ada seorang pria tampan duduk di sofa yang temani dengan beberapa wanita.
Di depan sofa ada meja yang diatasnya berjejer botol minuman keras.
Wanita-wanita itu kelihatan mabuk berat bersama pria itu.
Pria memangku satu wanita di atasnya yang sedang mencium tubuhnya.
Disamping kiri kanannya ada wanita yang sedang duduk memegang botol minuman bersadar dibahunnya.
Bahkan ada wanita lain sudah tak sadarkan diri berbaring di lantai dengan baju yang berantakan.
Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka.
"Tuan, ada berita buruk." Ucapnya menundukkan kepalanya tidak berani melihat ke arah Tuanya.
Pria itu adalah Tuan Braden.
Pria itu mendorong wanita yang duduk di atasnya ke samping sofa. Dia beranjak berdiri menemui anak buahnya.
"Ada berita buruk apa sampai kau mengganggu kesenanganku!" ucapnya marah.
"Maaf Tuan, tapi ini berita penting. Wanita itu gagal membunuh Tuan Kenzo."
"Sial, sekarang wanita itu dimana?" ucapnya marah.
"Dari kabar anak buah kita. Salah satu anak Tuan Kenzo menembaknya, Tuan Kenzo membawa wanita itu ke rumah sakit."
"Kenapa Tuan Kenzo tidak membiarkan wanita itu mati?" ucapnya bingung.
"Bukannya dia tidak suka ada wanita sekitarnya, aku harus cari tau ada apa dengan wanita ini."
"Cari tau tentang wanita itu, besok pagi kau harus memberitahu semua data diri wanita itu."
"Baik Tuan," ucapnya berbalik pergi.
"Apa kau jatuh hati pada wanita itu?" ucapnya bertanya-tanya.
Ini berita mengejutkan untuknya, Tuan Kenzo tidak pernah dikabarkan dekat dengan wanita.
Tuan Kenzo bahkan dirumorkan adalah penyuka sesama sama Jenis karena tidak pernah berkencan dengan seorang wanita.
Bersambung.
Jangan Lupa dukung author dengan cara😊
- Like
- Komentar
- Vote
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Dessi Haryani
next thor
2021-10-03
0
Ervin Cah
lanjutt thor
2021-08-21
1