Semua anak buah pria itu terjatuh karena tembakan dari atas. Tampak anak buah Tuan Kenzo berdiri memegang pistol.
Alice melihat Tuan Kenzo yang berlari ke arahnya, langsung memeluknya.
Raut wajah Tuan Kenzo tampak sangat khawatir.
"Kamu tidak apa-apakan." Ucapnya memegang wajah Alice.
Raut wajahnya seketika berubah setelah melihat ada luka diujung jidat Alice.
Tuan Kenzo langsung berbalik berjalan menemui pria itu.
"Bajingan!" Teriaknya.
Dia sangat marah melihat Alice yang terluka. Dia berlari menendang pria itu sampai pria itu terlempar ke tembok.
Dengan tatapan mata yang mengerikan Tuan Kenzo menarik baju pria itu dengan satu tangan sampai tubuhnya terangkat.
"B*j*ngan!" Teriaknya memukul perut pria itu berkali-kali.
Tuan Kenzo tidak memberikan sedikitpun waktu untuk dia bisa menarik nafas, Tuan Kenzo terus menghajarnya tanpa henti.
Dia menyeret pria itu dengan darah yang berlumuran darah dilantai akibat darah yang terus keluar dari belati yang masih menacap di lehernya.
Tuan Kenzo menghantamkan wajah pria itu ke tembok berulang-ulang sampai wajahnya dipenuhi dengan darah.
"Berani kau melukainya!"
Tuan Kenzo menghajar pria itu dengan babi buta, dia mengangkat tubuh pria itu melemparnya ke depan kaki Alice.
Pook!!!
Pria itu sudah tidak bisa bergerak lagi, dia sudah banyak kehabisan darah.
"Minta maaf padanya!" teriaknya menginjak punggung pria itu.
Pria itu muntah darah akibat tekanan kaki Tuan Kenzo terlalu kuat diatas tubuhnya.
Alice berdiri dengan raut wajah yang shock.
"Cepat minta maaf!" teriaknya menekan kakinya lebih kuat.
Semua orang terdiam ketakutan melihat amarah Tuan Kenzo yang mengila.
"Aku minta maaf Nona." Ucapnya dengan suara yang terbata-bata.
Tuan Kenzo langsung menembak pria itu dengan brutal.
Door !!!
Door !!!
Door !!!
Darah pria itu muncrat ke seluruh baju dan wajah Alice. Wajahnya shock melihat orang itu mati mengenaskan di hadapannya.
Tempat itu sekarang dipenuhi dengan darah. Dari atas, Tuan Braden melihat semua kejadian itu.
"Sepertinya wanita ini sangat berarti untuknya." Bantinnya sambil menarik senyuman tipis.
Alice berdiri di depan mayat pria itu dengan raut wajah yang masih shock melihat kematian tragis pria itu, dia tidak habis pikir Tuan Kenzo akan membunuh pria itu hanya karena dirinya.
Tuan Kenzo langsung berjalan ke arah Alice, dia membersihkan wajah Alice dari darah pria itu dengan kedua tangannya.
"Semua orang yang melukaimu akan bernasib seperti itu."
Dengan wajah datar tanpa rasa bersalah sudah membunuh orang dengan kejam, Tuan Kenzo membawa Alice keluar dari Klub.
Dengan bersamaan Tuan Jordan datang, dia terkejut melihat pria yang dibunuh Tuan Kenzo adalah putranya sendiri.
Dia berteriak histeris memanggil nama putranya.
"Asad!!!"
Tuan Jordan berlutut lantai menangisi kematian putranya.
"Aku tidak akan memaafkanmu!" teriaknya dengan raut wajah yang marah.
"Aku pastikan kau akan membayar mahal untuk kematian putraku!"
Tuan Jordan mengempal kedua tangannya menahan amarah yang membakar jiwanya.
Didalam pikirannya sekarang hanya memikirkan bagaimana dia akan membalaskan dendam putranya.
🌹🌹🌹
Didepan pintu keluar klub, Alice masih terlihat bengong saat dia masuk ke dalam mobil Tuan Kenzo.
Di perjalanan pulang Alice terus saja bengong, membuat hati Tuan Kenzo gelisah memikirkannya.
"Ada apa denganmu, kenapa kamu bengong terus?"
Alice melirik ke arah Tuan Kenzo.
"Tidak apa-apa, kau seharusnya tidak perlu membunuhnya. Aku sudah memberikan pelajaran padanya."
"Tidak boleh ada satu orangpun yang menyakitimu. Menyakitimu berarti adalah kematian baginya!"
Alice melihat wajah Tuan Kenzo datar dengan tatapan yang menakutkan, membuat tubuhnya merinding.
Dia tidak menyangka Tuan Kenzo akan berperilaku seperti itu, sedikit demi sedikit Alice bisa melihat sifat Tuan Kenzo aslinya.
Alice merasa Tuan Kenzo terlalu bersikap baik padanya, padahal dia adalah orang asing yang baru saja bertemu dengannya beberapa hari yang lalu.
Apa lagi dia seorang pembunuh bayaran yang akan siap membunuhnya kapan saja.
Sikapnya yang begitu perhatian membuat Alice jadi bimbang dengan pilihannya.
Sesampainya di rumah Tuan Kenzo, Alice langsung keluar dari mobil.
Mobil Tuan Hendrik bersama anak buahnya juga sudah sampai.
Tuan Hendrik berjalan menemui Tuan Kenzo yang keluar dari mobil.
"Tuan, ada hal penting yang harus aku katakan."
"Nanti saja, aku mau melihat Jesslyn dulu." Ucapnya pergi mengejar Alice.
Alice pergi ke kamarnya untuk membersihkan dirinya, dia melepaskan pakaiannya. Tiba-tiba Tuan Kenzo membuka pintu.
Tuan Kenzo melihat seluruh tubuh Alice yang hanya memakai pakaian dalam.
Alice berteriak dengan kencang, sambil menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya.
Aaaahh!!!
Tuan Kenzo tidak terpengaruh dengan teriakannya, dia berjalan masuk ke dalam dengan raut wajah santai.
"Apa yang kau lakukan disini, Keluar!" Teriaknya.
Tuan Kenzo terus berjalan mendekatinya. Sedangkan Alice berjalan mundur sampai tubuhnya berhenti di tembok.
Tanpa berkata apa-apa, Tuan Kenzo langsung menggendong Alice masuk dalam kamar mandi.
"Lepaskan!" teriaknya memberontak.
Tuan Kenzo menurunkan Alice di atas wastafel, lalu dia mengambil handuk kecil, membasahi handuk itu.
Dia melap wajah Alice dengan lembut sambil memandangi kedua mata cantik yang dimiliki Alice.
Alice terdiam kaku menatap wajah Tuan Kenzo, dia baru menyadari Tuan Kenzo ternyata mempunyai wajah yang tampan.
Sampai matanya tidak berkedip melihat ketampanan Tuan Kenzo.
Tuan Kenzo dengan telaten membersihkan darah yang menempel bagian leher sampai ke tangan Alice.
Tuan Kenzo juga membersihkan kaki dan perut Alice.
"Aku bisa melakukannya sendiri, kau tidak perlu repot-repot melakukannya." Ucapnya malu-malu.
"Tidak apa-apa, aku hanya takut kamu akan membasahi lukamu." Ucapnya dengan santai sambil tersenyum.
Saat Tuan Kenzo membersihkan tubuh Alice, dia melihat semua bekas-bekas luka yang ada di tubuhnya.
"Apa semua luka ini kamu dapatkan saat menyelesaikan tugasmu?"
"Iya, itu sudah biasa bagiku." Ucapnya dengan santai.
"Berhenti dari pekerjaanmu sekarang juga, aku akan memberikan semua yang kamu butuhkan. Aku tidak bisa melihatmu seperti ini!"
Tuan Kenzo tak tahan melihat luka-luka yang ada ditubuh Alice.
"Tidak semudah itu!"
"Kenapa tidak bisa? aku punya banyak uang, aku akan memberikannya padamu."
"Bukan soal uang, tapi balas budi."
Alice tidak bisa berhenti dari pekerjaanya, Karena dia merasa harus membalas budi pada paman sudah membawanya ke sini dan merawat sampai sekarang.
"Aku akan bekerja sebagai seorang pembunuh bayaran sampai akhir hidupku."
Tuan Kenzo tiba-tiba mendorong tubuh Alice ke cermin yang ada di belakang Alice. Dia mencengkram bahu Alice dengan keras, membuat Alice kesakitan.
"Aku tidak mengizinkan kamu terus menyakiti dirimu." Ucapnya marah, dengan tatapan menyala.
Tuan Kenzo tidak bisa mengendalikan dirinya, dia mencium paksa Alice menjelajahi bibirnya.
Alice berusaha memberontak, tapi Tuan Kenzo semakin erat memeluk pinggangnya.
Perlahan-lahan bibir Tuan Kenzo turun mencium leher Alice membuat bekas merah di seluruh lehernya.
Tuan Kenzo menyadarkan tubuh Alice cermin, Alice berusaha memberontak dengan kakinya.
Tapi Tuan Kenzo menjepit kedua kakinya, dan kedua tangannya yang disadarkan ke cermin dengan kedua tangan Tuan Kenzo memegangnya dengan erat.
Dari leher turun bagian atas dada Alice, dia juga memberikan bekas yang cukup banyak disana.
Alice meneteskan air matanya, memalingkan wajahnya ke samping cermin.
"Apa aku akan kehilangan keperawananku malam ini?" Batinnya.
Tuan Kenzo yang mendengar tangisan Alice melepaskan melepaskan genggaman tangannya berjalan mundur.
Dia tidak sadar apa yang dia lakukan, dia langsung mengambil handuk menutupi tubuh Alice.
Tuan Kenzo menunduk minta maaf pada Alice.
"Maaf aku, tidak bermaksud seperti itu. Aku tidak bisa mengontrol diriku." Ucapnya mengusap wajahnya merasa bersalah.
Alice turun dengan wajah penuh air mata memakai handuk menutupi dirinya.
Dengan raut wajah marah Alice menampar Tuan Kenzo.
Plank!!!
Bersambung.
Jangan Lupa dukung author dengan cara😊
- Like
- Komentar
- Vote
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Amelin Kwok
next
2021-09-03
0
eryuta
Thor buat Alice jtuh cinta sama kenzo
2021-09-03
0
Ervin Cah
lanjut thor
2021-09-03
0