EPISODE 3

Kediaman rumah Tuan Kenzo.

Tampak Tuan Kenzo keluar dari mobilnya sambil memegang bahunya yang terluka.

"Sial, dia menjebakku." Ucapnya marah.

Tuan Kenzo berjalan masuk ke dalam rumah dengan raut wajah yang marah.

Salah satu pelayan wanita muda di rumahnya datang menghampiri Tuan Kenzo.

"Astaga Tuan, bahu anda terluka." Ucapnya panik, memegang bahu Kenzo.

"Minggir!" bentaknya.

Tuan Kenzo mendorong pelayan wanita itu ke lantai.

"Berani kau menyetuhku!" teriaknya marah.

"Tuan Hendrik, cepat kemari!"

Tuan Hendrik yang masih berada di luar rumah, berjalan dengan cepat mendengar teriakan amarah Tuan Kenzo.

"Ada apa Tuan?" Ucapnya berdiri di samping pelayan.

"Bawa wanita ini keluar sekarang juga! potong tangan kanannya! itu hukuman yang pas untuknya."

Mendegar ucapan Tuan Kenzo, wanita itu berteriak memohon ampun padanya. Dia adalah pelayan baru di rumah itu belum tau aturan yang mengerikan di rumah itu.

"Ampuni saya Tuan, jangan potong tanga saya." Ucapnya menangis.

Tuan Kenzo tidak menghiraukan perkataan pelayan itu, anak buahnya langsung menyeret wanita itu keluar.

Mereka membawanya ke ruang bawah tanah, disana semua orang yang mendapat hukuman dari Tuan Kenzo dilaksanakan.

Para pelayan yang melihat kejadian itu tampak tidak peduli, mereka kembali mengerjakan tugasnya masing-masing.

Mereka lebih baik diam dari pada mengatakan sesuatu bisa membuat Tuan Kenzo marah yang mengakibatkan mereka bernasib sama seperti pelayan itu.

Tuan Kenzo tidak pernah mengizinkan seorang wanita menyentuh tubuhnya, kecuali ibunya dan satu orang wanita dari masa lalunya.

Kenzo dulu mempunyai wanita yang sangat dia cintai namanya Jesslyn.

Jesslyn adalah kekasih Tuan Kenzo yang membuat hatinya membeku seperti es. Setelah Tuan Kenzo kehilangan kekasihnya dihari pernikahan mereka.

Jesslyn kehilangan nyawa akibat kecelakaan lalu lintas yang dialaminya, saat Jesslyn dalam perjalan menuju ke tempat pernikahan.

Kehilangan Jesslyn dalam hidupnya membuat Tuan Kenzo menjadi pria yang egois. Dia membatasi dirinya dengan para wanita.

Tuan Kenzo jatuh cinta dengan Jesslyn karena kepribadian dan sikap lembut yang dimilikinya. Tuan Kenzo pertama kali melihat Jesslyn saat dia datang ke toko bunga milik Jesslyn.

Di saat itu Tuan Kenzo jatuh cinta pada wanita bernama Jesslyn, senyuman manis dan wajahnya yang cantik langsung memikat hatinya.

🌹🌹🌹

Di malam hari tepat pukul 21.00, terlihat Tuan Kenzo yang turun dari tangga dengan pakaian yang rapi.

Tuan Hendrik menghampiri Tuan Kenzo di depan tangga.

"Mobil sudah siap Tuan," ucapnya.

"Kita pergi sekarang," ucapnya tatapan yang tajam.

Tuan Kenzo dan Tuan Hendrik naik mobil yang sama. Sedangkan anak buahnya naik mobil yang berbeda.

Ditengah perjalanan mereka menuju ke Klub, tiba-tiba mobil yang dikendarai Kenzo berhenti mendadak ditengah jalan.

Mobil anak buahnya yang mengikuti dibelakang ikut berhenti tidak jauh dari mobil Tuan Kenzo.

"Ada apa ini, kenapa berhenti?" ucapnya marah.

"Ada seorang wanita berdiri ditengah jalan," ucap Tuan Hendrik menoleh kebelakang.

"Singkirkan wanita itu!" ucapnya.

Tuan Hendrik menyuruh anak buahnya yang membawa mobil mereka keluar untuk membereskan wanita yang berdiri di depan mobil mereka.

Tampak seorang wanita berambut hitam panjang bergelombang berdiri ditengah jalan sambil memegang pistol.

Ternyata itu adalah Alice.

"Nona menghalangi jalan kami," ucapnya memegang pergelangan tangan Alice.

Alice menatap anak buah Tuan Kenzo dengan tajam seperti mata elang.

Tatapannya membuat mereka semua gemetar dalam tubuhnya.

Anak buah Tuan Kenzo menarik tangan Alice membawanya ke pinggir jalan, sebelum mereka sampai di pinggir disaat itu juga Alice menarik tangan pria itu membantingnya ke jalan.

...Krek!!!...

...Krek!!!...

...Krek!!!...

Suara tulang punggung yang patah, dia membanding tubuh pria itu dengan keras.

Raut wajah anak buah Tuan Kenzo tampak begitu kesakitan memegang punggungnya.

"Malam ini juga aku harus menyelesaikan tugasku!" ucapnya berjalan ke mobil Tuan Kenzo.

Dia sudah sudah mempersiapkan pistolnya untuk menembak Kenzo.

"Buka pintunya!" teriak Alice mengentok-ngetok pintu kaca mobil Kenzo.

Tuan Kenzo yang melihat Alice di depan kaca mobilnya dibuat melongo.

"Wanita ini?" batinya.

Tuan Kenzo langsung membuka pintu mobilnya.

Dengan bersamaan anak buahnya keluar mobil mereka yang berada di belakang mobil Tuan Kenzo.

Enam pria bertubuh tinggi kekar berlari ke arah Alice.

Saat Tuan Kenzo melangkahkan kakinya keluar, Alice mengarahkan pistolnya ke depan pintu mobil mau menembaknya.

...Door!!!...

Pupil mata Tuan Kenzo membesar dengan raut wajah memerah melihat wanita di hadapannya terjatuh dipelukannya.

Sebelum Alice melepaskan pelatuk pistolnya, anak buah Tuan Kenzo lebih dulu menembak dirinya dari samping.

Peluru itu mengenai bagian tulang rusuk Alice.

Alice langsung terjatuh dipelukan Tuan Kenzo dengan kondisi setengah sadar.

Tuan Hendrik keluar bersamaan dengan Tuan Kenzo, dia dibuat terkejut dengan Kenzo yang memeluk tubuh Alice dengan air mata yang menetes.

"Siapa yang menembaknya!" teriaknya marah.

Wajah Tuan Kenzo memerah sampai memperlihatkan urat di wajahnya.

Ini pertama kalinya mereka melihat Tuan Kenzo sangat marah, beriringan dengan air matanya yang menetes.

"Ada apa dengan Tuan Kenzo, kenapa dia begitu marah karena wanita yang hampir saja membunuhnya." Ucap anak buahnya panik.

"Siapa menembaknya!" teriaknya, terus memeluk tubuh Alice.

Anak buahnya yang menembak Alice maju paling depan menunjukan dirinya.

Tubuhnya gemetar ketakutan menundukkan kepalanya.

"Beraninya kau menembak Jesslyn!" ucapnya marah dengan pupil mata yang membesar.

...Door!!!...

...Door!!!...

...Door!!!...

...Door!!!...

...Door!!!...

Kenzo menembak anak buahnya dengan brutal sampai tubuh anak buahnya terjatuh di aspal tidak bernyawa.

Amarahnya begitu menggebu-gebu di dalam dirinya.

Alice yang masih setengah sadar mendengar Tuan Kenzo menyebutnya sebagai Jesslyn.

"Jesslyn?" ucapnya, menutup matanya tidak sadarkan diri.

"Kamu harus bertahan Jesslyn," ucapnya ketakutan, menggendong tubuh Alice masuk ke dalam mobil.

"Kita rumah sakit sekarang!" ucapnya.

"Tapi Tuan, anda ada temu janji dengan Tuan Jordan." Ucap Tuan Hendrik.

"Batalkan saja!" ucapnya dengan tatapan yang tajam.

"Cepat jalan!" ucapnya marah.

"Baik Tuan," ucap anak buahnya menjalankan mobil.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Dessi Haryani

Dessi Haryani

apa kembaran x ya

2021-10-03

0

eryuta

eryuta

pa kah itu jeslin ilng ingatan

2021-08-22

1

Resi Ratu

Resi Ratu

lanjut thor

2021-08-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!