PART 13

Zalynda menebar pandangan di sekeliling ruangan. Apartemen Ray tergolong mewah dengan pintu panel otomatis dengan kunci sederetan sandi angka

Untuk seseorang yang sudah menikah, apartemen Ray masih sangat bernuansa maskulin. Hanya di dominasi cat abu-abu, hitam dan putih. Bahkan dapurnya pun bernuansa putih dengan rak kabinet hitam

"Mungkin istrinya punya selera yang sama dengan Ray, atau ini tempatnya menyendiri.." Pikir Zalynda

Zalynda masih berdiri di tempatnya saat Ray keluar dari kamarnya

"Kamu masih di situ?" Tanya Ray membuyarkan pikiran Zalynda. Ray sudah berganti baju menggunakan t-shirt biru pendek dan celana panjang. Penampilan casual Ray terlihat lebih fresh. Zalynda segera mengalihkan pandangannya.

"Ng..aku tidur di mana?" Zalynda memberanikan diri bertanya

"Di kamar."

Zalynda melihat ada dua pintu. Yang satu adalah kamar tempat tadi Ray keluar. Berarti kamar Zalynda adalah pintu sebelahnya

Zalynda segera menggeret kopernya menuju pintu di samping kamar Ray.

"Itu ruang penyimpanan barang-barang. Kamu yakin mau tidur di sana?" Suara Ray menghentikan tangan Zalynda yang hendak meraih kenop pintu. Refleks Zalynda menoleh ke arah Ray

"Jadi aku tidur di mana?"

Sejenak Ray menatap ke arah Zalynda lalu membuka pintu kamarnya lebar-lebar.

Mata Zalynda terbelalak "Jangan bilang kalau kita sekamar."

"Kenapa? Kita sudah menikah. Apa salahnya sekamar?" Tanya Ray datar sambil terus menatap ke arah Zalynda

Zalynda semakin salah tingkah. Wajahnya memerah. Tanpa sadar, Zalynda menggenggam pegangan kopernya kuat-kuat

Ray menghela nafas. Segera di raihnya koper dari tangan Zalynda. Tanpa banyak bicara, Ray segera menarik koper Zalynda ke kamar. Mau tak mau, Zalynda mengikuti langkah Ray

Kamar Ray juga didominasi warna abu muda dan krem. Wangi citrus menebar. Untuk kamar lelaki, Ray terlihat cukup rapi.

Ray membuka lemari tanam di dinding. Terlihat beberapa ruang kosong di sana

"Kamu bisa taruh baju-bajumu di sini Za. Aku keluar dulu, mau pesan makanan. Kamu mandi aja."

Ray segera keluar melewati Zalynda. Saat terdengar pintu di tutup, Zalynda menghembuskan nafasnya. Dalam cermin besar, Zalynda mematut dirinya. Wajahnya terlihat kusam dan letih

Zalynda memutuskan untuk segera membersihkan diri. Hari ini benar-benar menguras tenaganya

Zalynda memeriksa kamar mandi. Hanya ada sabun dan shampo pria. Pikiran Zalynda semakin yakin, apartemen ini tempat Ray untuk menyendiri. Untung Zalynda membawa peralatan mandinya sendiri yang segera di tata di dekat shower dan wastafel.

Dalam guyuran shower, Zalynda kembali merenungi apa yang sudah terjadi. Rasanya masih belum percaya kalau dirinya sudah menikah dengan orang yang selama ini ia impikan, walaupun Zalynda tidak mengetahui kedepannya seperti apa.

Yang Zalynda tahu, Ray sudah menikah dan hanya menganggap dirinya sebatas teman, tidak lebih. Zalynda tidak berani bermimpi terlalu tinggi

Butuh waktu hampir 30 menit Zalynda di kamar mandi karena gadis itu terlebih dahulu mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer yang ada di kamar mandi dan melakukan ritual para gadis seperti memakai deodorant dan hand body

Zalynda segera keluar sambil sebelumnya melihat ke sekeliling untuk memeriksa Ray tidak ada di kamar. Zalynda bernafas lega, gadis itu keluar hanya menggunakan handuk yang melilit tubuhnya.

Sebetulnya di kamar mandi ada bath robe, hanya saja Zalynda lebih nyaman menggunakan handuknya

Dengan cepat Zalynda mengeluarkan pakaiannya dari koper. Pandangannya tertuju pada kotak gelang miliknya. Di raihnya kotak tersebut dan diciumnya perlahan

"Mamah.. Za kangen.." bisik Zalynda pelan. Matanya mulai mengembun.

Dihembuskannya nafasnya kasar. "Sudah jangan cengeng Za!" Bathinnya menyemangati diri sendiri

Zalynda membuka handuknya dan membiarkan benda itu jatuh di bawah kakinya yang jenjang. Zalynda hendak memakai d*l*m*nnya, tepat saat pintu kamar terbuka

Sejenak pandangan mereka bertatapan

***

Petugas goput datang membawakan pesanan Ray. Bersyukur masih ada makanan yang buka malam ini. Segera Ray meletakkan makanannya di meja makan

Ray membuka kotak-kotak makanan sehingga wanginya tercium menggelitik perut yang sedikit keroncongan. Ray menoleh ke arah pintu kamar. Belum ads tanda-tanda dari Zalynda

Ray melihat ke arah jam di atas nakas. Keningnya berkerut

"Lama sekali gadis itu. Apa dia tidak lapar? Atau dia langsung tertidur?" Bathin Ray sambil mendekati kamar.

Di tempelkan telinganya di pintu. Tidak terdengar suara apapun. Ray segera membuka handle pintu dan mendorongnya perlahan. Matanya pun langsung tertuju ke dalam kamarnya

Pemandangan di dalam kamarnya sontak membuat Ray tercengang dengan tangan menggenggam handle pintu kuat-kuat. Darahnya langsung mengalir ke tempat yang jarang terlewati membangunkan syaraf-syaraf dan otot di sana

Ray seakan lupa berkedip melihat tubuh mulus Zalynda tanpa sehelai benangpun. Dilihat dari handuk yang jatuh di dekat kaki gadis itu dan pakaian kecil dalam genggaman Zalynda, Ray menduga gadis itu baru keluar dari kamar mandi dan hendak berpakaian

Zalynda pun terlihat sangat terkejut sehingga gadis itu menjatuhkan d*l*m*nnya.

"R-Ray.." desis Zalynda

Dengan cepat Zalynda memungut handuk di kakinya dan langsung menutupi tubuh depannya

"A-aku mau pakai baju.." Cicit Zalynda dengan wajah memerah

Ray melangkah perlahan mendekati Zalynda. Gadis itu mundur ke belakang sambil menutupi tubuh depannya dengan handuk

Ray menarik ujung bibirnya. Serapat apapun Zalynda menutup tubuh bagian depannya, cermin besar di sana justru mematutkan tubuh belakang Zalynda yang terekspose. Zalynda tidak menyadari hal itu

Ray melangkah semakin dekat. Terlihat wajah Zalynda memerah. Wangi sabun Zalynda tercium menggelitik indra penciuman Ray. Wangi sekali..

Gadis itu menggigit bibir bawahnya membuat pemandangan yang menurut Ray sangat seksi.

"Aku suaminya, halal bukan kalau aku menyentuhnya malam ini?" Bisik logika Ray

"Yes, mulai malam ini aku resmi memiliki partner bertanding." Bisik suara hati Ray lagi

Ray menggeram

Ray menarik pinggang Zalynda hingga tubuh Zalynda merapat pada tubuhnya. Tangan Ray refleks membelai tubuh belakang Zalynda yang terbuka, menyadarkan gadis itu kalau tubuh belakangnya tidak tertutup apa-apa.

"Apa yang hendak ka..mmmpphh.."

Suara Zalynda teredam dalam mulut Ray yang langsung m*****t rakus bibirnya. Zalynda terbelalak dengan serangan tiba-tiba dari Ray. Tangannya refleks mendorong dada Ray untuk menjauh, namun yang terjadi justru handuknya yang terlepas dari genggaman meluncur ke bawah kakinya

"Sial!" Bathin Zalynda berteriak. Zalynda terlihat panik dan berusaha menutupi asetnya

Ray terlihat tersenyum menatap pandangan di depannya sementara bibirnya masih terus menciumi bibir Zalynda. Ray mulai menyetir tubuh Zalynda, mendorongnya hingga terlentang di ranjang

Kali ini Ray berterima kasih pada teman-temannya yang kadang mengajaknya menonton film dewasa. Setidaknya Ray belajar bagaimana caranya melakukan adegan malam ini

Namun Ray terlupa untuk bersikap lembut. Hal ini justru menakutkan untuk Zalynda

"Hmmph..Hhmmph.." Suara Zalynda teredam

Zalynda masih terus mencoba melepaskan diri dari Ray. Kelebat bayangan masa lalu saat Yono yang selalu melecehkan dirinya, peristiwa di parkiran, peristiwa di club XX terus membayanginya

Nafasnya terasa sesak, jemarinya mendingin. Tubuh Zalynda bergetar. Airmatanya deras mengalir tanpa tertahankan

Ray merasa ada yang aneh dengan Zalynda. Tangan gadis itu terasa dingin di dada Ray. Tubuhnya terasa bergetar. Pemuda itu segera melepaskan c*mbuannya dan menatap ke wajah Zalynda

Mata Ray membola. Gadis itu terlihat gemetar, seperti sulit menarik nafas.

"Za..hey, Za!" Ray menangkup pipi Zalynda mencoba menenangkannya. Tangisan Zalynda makin kencang

"J-jangan om..J-jangan.." desis Zalynda berkali-kali

"Om? Za! Kamu kenapa, Za! Za!" Teriak Ray frustasi melihat mata Zalynda mulai terpejam

Terlambat..

Zalynda pingsan

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

Rey.. ah... bikin aku marah deh.. tuh kan , za jadi pingsan.. yang rugi siapa coba... gak bisa mo kan...😀

2021-12-19

1

Meera

Meera

Coba ray di suruh belajar Fathul Izhar sama ardhi
hehehe

2021-12-10

2

Takarina Yuliarti

Takarina Yuliarti

ank orang ketakutan tu Ray

2021-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 PART 1
2 PART 2
3 PART 3
4 PART 4
5 PART 5
6 PART 6
7 PART 7
8 PART 8
9 PART 9
10 PART 10
11 PART 11
12 PART 12
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 PART 22
23 PART 23
24 PART 24
25 PART 25
26 PART 26
27 PART 27
28 PART 28
29 PART 29
30 PART 30
31 PART 31
32 PART 32
33 PART 33
34 PART 34
35 PART 35
36 PART 36
37 PART 37
38 PART 38
39 PART 39
40 PART 40
41 PART 41
42 PART 42
43 PART 43
44 PART 44
45 PART 45
46 PART 46
47 PART 47
48 PART 48
49 PART 49
50 PART 50
51 PART 51
52 PART 52
53 PART 53
54 PART 54
55 PART 55
56 PART 56
57 PART 57
58 PART 58
59 PART 59
60 PART 60
61 PART 61
62 PART 62
63 PART 63
64 PART 64
65 PART 65
66 PART 66
67 PART 67
68 PART 68
69 PART 69
70 PART 70
71 PART 71
72 PART 72
73 PART 73
74 PART 74
75 PART 75
76 PART 76
77 PART 77
78 PART 78
79 PENGUMUMAN
80 PART 79
81 PART 80
82 PART 81
83 PART 82
84 PART 83
85 PART 84
86 PART 85
87 PART 86
88 PART 87
89 PART 88
90 PART 89
91 PART 90
92 PART 91
93 PART 92
94 PART 93
95 PART 94
96 PART 95
97 PART 96
98 PART 97
99 PART 98
100 PART 99
101 PART 100
102 PART 101
103 PART 102
104 PART 103
105 PART 104
106 PART 105
107 PART 106
108 PART 107
109 PART 108
110 PART 109
111 PART 110
112 PART 111
113 PART 112
114 PART 113
115 PART 114
116 PART 115
117 PART 116
118 PART 117
119 PART 118
120 PART 119
121 PART 120
122 PART 121
123 PART 122
124 PART 123
125 PART 124
126 PART 125
127 PART 126
128 PART 127
129 PART 128
130 PART 129
131 PART 130
132 PART 131
133 PART 132
134 PART 133
135 PART 134
136 PART 135
137 PART 136
138 PART 137
139 PART 138
140 PART 139
141 PART 140
142 PART 141
143 PART 142
144 PART 143
145 PART 144
146 CINTA KARENA CINTA
147 PART 145
148 PART 146
Episodes

Updated 148 Episodes

1
PART 1
2
PART 2
3
PART 3
4
PART 4
5
PART 5
6
PART 6
7
PART 7
8
PART 8
9
PART 9
10
PART 10
11
PART 11
12
PART 12
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
PART 22
23
PART 23
24
PART 24
25
PART 25
26
PART 26
27
PART 27
28
PART 28
29
PART 29
30
PART 30
31
PART 31
32
PART 32
33
PART 33
34
PART 34
35
PART 35
36
PART 36
37
PART 37
38
PART 38
39
PART 39
40
PART 40
41
PART 41
42
PART 42
43
PART 43
44
PART 44
45
PART 45
46
PART 46
47
PART 47
48
PART 48
49
PART 49
50
PART 50
51
PART 51
52
PART 52
53
PART 53
54
PART 54
55
PART 55
56
PART 56
57
PART 57
58
PART 58
59
PART 59
60
PART 60
61
PART 61
62
PART 62
63
PART 63
64
PART 64
65
PART 65
66
PART 66
67
PART 67
68
PART 68
69
PART 69
70
PART 70
71
PART 71
72
PART 72
73
PART 73
74
PART 74
75
PART 75
76
PART 76
77
PART 77
78
PART 78
79
PENGUMUMAN
80
PART 79
81
PART 80
82
PART 81
83
PART 82
84
PART 83
85
PART 84
86
PART 85
87
PART 86
88
PART 87
89
PART 88
90
PART 89
91
PART 90
92
PART 91
93
PART 92
94
PART 93
95
PART 94
96
PART 95
97
PART 96
98
PART 97
99
PART 98
100
PART 99
101
PART 100
102
PART 101
103
PART 102
104
PART 103
105
PART 104
106
PART 105
107
PART 106
108
PART 107
109
PART 108
110
PART 109
111
PART 110
112
PART 111
113
PART 112
114
PART 113
115
PART 114
116
PART 115
117
PART 116
118
PART 117
119
PART 118
120
PART 119
121
PART 120
122
PART 121
123
PART 122
124
PART 123
125
PART 124
126
PART 125
127
PART 126
128
PART 127
129
PART 128
130
PART 129
131
PART 130
132
PART 131
133
PART 132
134
PART 133
135
PART 134
136
PART 135
137
PART 136
138
PART 137
139
PART 138
140
PART 139
141
PART 140
142
PART 141
143
PART 142
144
PART 143
145
PART 144
146
CINTA KARENA CINTA
147
PART 145
148
PART 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!