Zalynda menebar pandangan di sekeliling ruangan. Apartemen Ray tergolong mewah dengan pintu panel otomatis dengan kunci sederetan sandi angka
Untuk seseorang yang sudah menikah, apartemen Ray masih sangat bernuansa maskulin. Hanya di dominasi cat abu-abu, hitam dan putih. Bahkan dapurnya pun bernuansa putih dengan rak kabinet hitam
"Mungkin istrinya punya selera yang sama dengan Ray, atau ini tempatnya menyendiri.." Pikir Zalynda
Zalynda masih berdiri di tempatnya saat Ray keluar dari kamarnya
"Kamu masih di situ?" Tanya Ray membuyarkan pikiran Zalynda. Ray sudah berganti baju menggunakan t-shirt biru pendek dan celana panjang. Penampilan casual Ray terlihat lebih fresh. Zalynda segera mengalihkan pandangannya.
"Ng..aku tidur di mana?" Zalynda memberanikan diri bertanya
"Di kamar."
Zalynda melihat ada dua pintu. Yang satu adalah kamar tempat tadi Ray keluar. Berarti kamar Zalynda adalah pintu sebelahnya
Zalynda segera menggeret kopernya menuju pintu di samping kamar Ray.
"Itu ruang penyimpanan barang-barang. Kamu yakin mau tidur di sana?" Suara Ray menghentikan tangan Zalynda yang hendak meraih kenop pintu. Refleks Zalynda menoleh ke arah Ray
"Jadi aku tidur di mana?"
Sejenak Ray menatap ke arah Zalynda lalu membuka pintu kamarnya lebar-lebar.
Mata Zalynda terbelalak "Jangan bilang kalau kita sekamar."
"Kenapa? Kita sudah menikah. Apa salahnya sekamar?" Tanya Ray datar sambil terus menatap ke arah Zalynda
Zalynda semakin salah tingkah. Wajahnya memerah. Tanpa sadar, Zalynda menggenggam pegangan kopernya kuat-kuat
Ray menghela nafas. Segera di raihnya koper dari tangan Zalynda. Tanpa banyak bicara, Ray segera menarik koper Zalynda ke kamar. Mau tak mau, Zalynda mengikuti langkah Ray
Kamar Ray juga didominasi warna abu muda dan krem. Wangi citrus menebar. Untuk kamar lelaki, Ray terlihat cukup rapi.
Ray membuka lemari tanam di dinding. Terlihat beberapa ruang kosong di sana
"Kamu bisa taruh baju-bajumu di sini Za. Aku keluar dulu, mau pesan makanan. Kamu mandi aja."
Ray segera keluar melewati Zalynda. Saat terdengar pintu di tutup, Zalynda menghembuskan nafasnya. Dalam cermin besar, Zalynda mematut dirinya. Wajahnya terlihat kusam dan letih
Zalynda memutuskan untuk segera membersihkan diri. Hari ini benar-benar menguras tenaganya
Zalynda memeriksa kamar mandi. Hanya ada sabun dan shampo pria. Pikiran Zalynda semakin yakin, apartemen ini tempat Ray untuk menyendiri. Untung Zalynda membawa peralatan mandinya sendiri yang segera di tata di dekat shower dan wastafel.
Dalam guyuran shower, Zalynda kembali merenungi apa yang sudah terjadi. Rasanya masih belum percaya kalau dirinya sudah menikah dengan orang yang selama ini ia impikan, walaupun Zalynda tidak mengetahui kedepannya seperti apa.
Yang Zalynda tahu, Ray sudah menikah dan hanya menganggap dirinya sebatas teman, tidak lebih. Zalynda tidak berani bermimpi terlalu tinggi
Butuh waktu hampir 30 menit Zalynda di kamar mandi karena gadis itu terlebih dahulu mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer yang ada di kamar mandi dan melakukan ritual para gadis seperti memakai deodorant dan hand body
Zalynda segera keluar sambil sebelumnya melihat ke sekeliling untuk memeriksa Ray tidak ada di kamar. Zalynda bernafas lega, gadis itu keluar hanya menggunakan handuk yang melilit tubuhnya.
Sebetulnya di kamar mandi ada bath robe, hanya saja Zalynda lebih nyaman menggunakan handuknya
Dengan cepat Zalynda mengeluarkan pakaiannya dari koper. Pandangannya tertuju pada kotak gelang miliknya. Di raihnya kotak tersebut dan diciumnya perlahan
"Mamah.. Za kangen.." bisik Zalynda pelan. Matanya mulai mengembun.
Dihembuskannya nafasnya kasar. "Sudah jangan cengeng Za!" Bathinnya menyemangati diri sendiri
Zalynda membuka handuknya dan membiarkan benda itu jatuh di bawah kakinya yang jenjang. Zalynda hendak memakai d*l*m*nnya, tepat saat pintu kamar terbuka
Sejenak pandangan mereka bertatapan
***
Petugas goput datang membawakan pesanan Ray. Bersyukur masih ada makanan yang buka malam ini. Segera Ray meletakkan makanannya di meja makan
Ray membuka kotak-kotak makanan sehingga wanginya tercium menggelitik perut yang sedikit keroncongan. Ray menoleh ke arah pintu kamar. Belum ads tanda-tanda dari Zalynda
Ray melihat ke arah jam di atas nakas. Keningnya berkerut
"Lama sekali gadis itu. Apa dia tidak lapar? Atau dia langsung tertidur?" Bathin Ray sambil mendekati kamar.
Di tempelkan telinganya di pintu. Tidak terdengar suara apapun. Ray segera membuka handle pintu dan mendorongnya perlahan. Matanya pun langsung tertuju ke dalam kamarnya
Pemandangan di dalam kamarnya sontak membuat Ray tercengang dengan tangan menggenggam handle pintu kuat-kuat. Darahnya langsung mengalir ke tempat yang jarang terlewati membangunkan syaraf-syaraf dan otot di sana
Ray seakan lupa berkedip melihat tubuh mulus Zalynda tanpa sehelai benangpun. Dilihat dari handuk yang jatuh di dekat kaki gadis itu dan pakaian kecil dalam genggaman Zalynda, Ray menduga gadis itu baru keluar dari kamar mandi dan hendak berpakaian
Zalynda pun terlihat sangat terkejut sehingga gadis itu menjatuhkan d*l*m*nnya.
"R-Ray.." desis Zalynda
Dengan cepat Zalynda memungut handuk di kakinya dan langsung menutupi tubuh depannya
"A-aku mau pakai baju.." Cicit Zalynda dengan wajah memerah
Ray melangkah perlahan mendekati Zalynda. Gadis itu mundur ke belakang sambil menutupi tubuh depannya dengan handuk
Ray menarik ujung bibirnya. Serapat apapun Zalynda menutup tubuh bagian depannya, cermin besar di sana justru mematutkan tubuh belakang Zalynda yang terekspose. Zalynda tidak menyadari hal itu
Ray melangkah semakin dekat. Terlihat wajah Zalynda memerah. Wangi sabun Zalynda tercium menggelitik indra penciuman Ray. Wangi sekali..
Gadis itu menggigit bibir bawahnya membuat pemandangan yang menurut Ray sangat seksi.
"Aku suaminya, halal bukan kalau aku menyentuhnya malam ini?" Bisik logika Ray
"Yes, mulai malam ini aku resmi memiliki partner bertanding." Bisik suara hati Ray lagi
Ray menggeram
Ray menarik pinggang Zalynda hingga tubuh Zalynda merapat pada tubuhnya. Tangan Ray refleks membelai tubuh belakang Zalynda yang terbuka, menyadarkan gadis itu kalau tubuh belakangnya tidak tertutup apa-apa.
"Apa yang hendak ka..mmmpphh.."
Suara Zalynda teredam dalam mulut Ray yang langsung m*****t rakus bibirnya. Zalynda terbelalak dengan serangan tiba-tiba dari Ray. Tangannya refleks mendorong dada Ray untuk menjauh, namun yang terjadi justru handuknya yang terlepas dari genggaman meluncur ke bawah kakinya
"Sial!" Bathin Zalynda berteriak. Zalynda terlihat panik dan berusaha menutupi asetnya
Ray terlihat tersenyum menatap pandangan di depannya sementara bibirnya masih terus menciumi bibir Zalynda. Ray mulai menyetir tubuh Zalynda, mendorongnya hingga terlentang di ranjang
Kali ini Ray berterima kasih pada teman-temannya yang kadang mengajaknya menonton film dewasa. Setidaknya Ray belajar bagaimana caranya melakukan adegan malam ini
Namun Ray terlupa untuk bersikap lembut. Hal ini justru menakutkan untuk Zalynda
"Hmmph..Hhmmph.." Suara Zalynda teredam
Zalynda masih terus mencoba melepaskan diri dari Ray. Kelebat bayangan masa lalu saat Yono yang selalu melecehkan dirinya, peristiwa di parkiran, peristiwa di club XX terus membayanginya
Nafasnya terasa sesak, jemarinya mendingin. Tubuh Zalynda bergetar. Airmatanya deras mengalir tanpa tertahankan
Ray merasa ada yang aneh dengan Zalynda. Tangan gadis itu terasa dingin di dada Ray. Tubuhnya terasa bergetar. Pemuda itu segera melepaskan c*mbuannya dan menatap ke wajah Zalynda
Mata Ray membola. Gadis itu terlihat gemetar, seperti sulit menarik nafas.
"Za..hey, Za!" Ray menangkup pipi Zalynda mencoba menenangkannya. Tangisan Zalynda makin kencang
"J-jangan om..J-jangan.." desis Zalynda berkali-kali
"Om? Za! Kamu kenapa, Za! Za!" Teriak Ray frustasi melihat mata Zalynda mulai terpejam
Terlambat..
Zalynda pingsan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
auliasiamatir
Rey.. ah... bikin aku marah deh.. tuh kan , za jadi pingsan.. yang rugi siapa coba... gak bisa mo kan...😀
2021-12-19
1
Meera
Coba ray di suruh belajar Fathul Izhar sama ardhi
hehehe
2021-12-10
2
Takarina Yuliarti
ank orang ketakutan tu Ray
2021-10-25
1