PART 15

Sesuai perkataan dokter Husna, observasi keadaan Zalynda hanya membutuhkan waktu satu hari. Sore harinya Zalynda diperbolehkan pulang. Ray memilih meninggalkan Rumah Sakit setelah melaksanakan sholat Maghrib

Dan.. disinilah Zalynda, duduk diam di sebelah Ray yang menyetir. Sesekali Ray melirik ke arah Zalynda yang terus memandangi jalan

"Mau mampir makan Za?" Tawar Ray

"Eh, apa Ray?" Zalynda menoleh ke arah Ray. Sepertinya gadis itu tidak mendengar apa yang Ray katakan

Ray tersenyum "Aku tanya, kamu mau mampir makan?"

"Ooh.." Zalynda menggeleng. Kening Ray berkerut

"Kamu belum makan lho."

"Ng..aku mau mandi, ganti baju.." Kata Zalynda pelan sambil meremas baju yang di pakainya

Sesaat Ray tersadar, Zalynda belum mengganti bajunya dari kemarin saat Ray membawanya ke Rumah Sakit. Karena panik, Ray langsung menyambar kaos dan celana training nya untuk di pakaikan ke tubuh Zalynda, tanpa pakaian dalam.

"Maaf.."

"Eh?" Zalynda menoleh ke arah Ray yang lurus menatap jalan raya

"Kita pesan saja ya. Kamu mau makan apa?" Tanya Ray mengalihkan pembicaraan

"Apa saja." Kata Zalynda pelan

Ray menghela nafas. Kembali di fokuskan pandangannya ke jalan sambil menambah laju kendaraannya

***

"Ada apa ini?" Tanya Zalynda saat melihat beberapa kotak menumpuk di ruang tamu Ray

"Barang-barangku. Kamar di sebelah sekarang bisa di kau gunakan, Za."

Ternyata hari ini Ray menyuruh beberapa orang untuk mengatur kamar penyimpanan barang-barang di sebelah kamarnya menjadi kamar Zalynda. Akibatnya ruang tamu Ray menumpuk beberapa kotak penyimpanan barang-barang pemuda itu

Zalynda menatap Ray yang sedang menatapnya sambil tersenyum. Ray perlahan membelai kepala Zalynda sambil melihat respon gadis itu. Ray tidak mau menakuti Zalynda untuk kedua kalinya.

Rasa hangat hinggap di hati Zalynda. Sudah lama sekali Zalynda tidak merasakan perasaan seperti ini, perasaan di sayangi. Zalynda hanya tertunduk sambil mengatur debaran di dada

"Mudah-mudahan kamu suka ya. Maaf kalau tidak sesuai seleramu." Kata Ray sambil membuka pintu kamar

Zalynda masuk ke dalam kamarnya. Gadis itu tersenyum dengan nuansa kamar yang dipilihkan Ray untuknya. Nuansa pink, Ray masih mengingat warna favoritnya. Kopernya pun sudah berada di kamar barunya

"Ah, Ray.." bisik Zalynda menghela nafas sambil menggeleng, menghalau perasaan yang hendak tumbuh dari secuil perhatian Ray

"Za.." panggil Ray dari pintu kamar. Zalynda menoleh dan mendekati Ray

"Aku sedang pesankan makanan, nanti kita makan sama-sama. Kamu bersih-bersih dulu. Jangan lupa kunci pintunya, bisa bikin khilaf." Kata Ray sambil tersenyum jail

Wajah Zalynda memanas mendengar kalimat terakhir Ray. Gadis itu segera mengangguk dan menutup pintunya. Tak lupa Zalynda mengunci pintu dari dalam

Ray tertawa kecil saat mendengar bunyi 'klik' dari dalam. Ray pun masuk ke kamarnya dan membersihkan dirinya sambil menunggu makanan pesanannya

***

Wangi sop Iga dan sate ayam menguar. Zalynda tertegun melihat makanan yang seperti untuk beberapa orang

"Apa kau mengundang orang lain, Ray?" Tanya Zalynda

"Nope." Kata Ray sambil mengeluarkan piring dan sendok.

Zalynda memperhatikan tempat penyimpanan Ray. Sepertinya Ray hanya memiliki beberapa piring dan peralatan makan. Kening Zalynda berkerut

"Apa istrinya tidak pernah di ajak kesini?" Pikir Zalynda

"Ayo makan." Kata Ray menyentak lamunan Zalynda

Zalynda melihat Sop Iga dan sate ayamnya masih di plastik dan hanya beralaskan kertas minyak

"Ada mangkok?" Tanya Zalynda

Ray menunjuk kabinet di bawah tempat tadi ia mengambil piring. Zalynda segera mengambil mangkuk besar dan dua mangkuk kecil dan laddle.

Ray tersenyum melihat Zalynda dengan cekatan menyiapkan segalanya di meja. Lengkap dengan minumnya. Zalynda pun menyendokkan nasi ke piring Ray

"Segini?" Tanya Zalynda pada Ray

"Tambah dikit lagi. Aku makannya banyak."

Zalynda menambah sendokan nasinya ke piring Ray lalu menyerahkan pada pemuda itu. Lalu menyendokkan sop iga ke mangkuk kecil dan memberikan beberapa tusuk sate ke piring Ray. Zalynda juga menuangkan minum untuk Ray

"Ada yang kurang?" Tanya Zalynda saat melihat Ray tidak menyentuh makanannya

"Aku biasa di suapin." Kata Ray datar

"Haah?" Mata Zalynda membelalak tidak percaya. Ray terbahak melihat ekspresi Zalynda

"Bercanda, Za. Ayo makan." Ajak Ray

Zalynda refleks memanyunkan bibirnya karena dikerjai Ray. Mereka pun makan dalam diam

"Za, besok kamu ke toko bu Edah jam berapa?"

"Jam sebelas siang."

"Berarti dari pagi di rumah?"

"Nggak, pagi jam enam aku ke rumah bu Reema di komplek yang dekat kost-kostan."

"Siapa bu Reema?" Ray melirik ke arah Zalynda

"Mmm..bu Reema, ya bu Reema. Bos ku."

"Ngapain di sana?" Tanya Ray

Zalynda menggigit bibirnya sambil melirik ke arah Ray

"Aku jadi pembantu di sana, Ray." Ucap Zalynda pelan

Ray refleks menatap ke arah Zalynda "Pembantu?"

Seketika Zalynda merasa sangat kecil di hadapan Ray. Zalynda mengangguk pelan.

Seingat Ray, Zalynda yang dahulu selalu menggunakan mobil saat berangkat ke kampus. Zalynda yang selalu rapi, tertata dan terlihat kaya raya. Ada apa dengan gadis ini setelah bertahun-tahun?

Zalynda tersenyum kecut

"Aku..aku tidak seperti yang kau pikirkan Ray. Zalynda yang kamu lihat dulu adalah palsu." Seolah Zalynda bisa membaca pikiran Ray

Zalynda menatap manik coklat Ray "Inilah Zalynda yang sebenarnya, Ray."

Ray terdiam melihat mata Zalynda berkaca-kaca. Terlihat sorot kesedihan di sana. Gadis itu tersenyum, lebih tepatnya memaksakan tersenyum

"Aku minta maaf atas kejadian dulu di Universitas Gemilang. Aku pernah mengkhianati kepercayaanmu, mungkin ini semua karma untuk segala perbuatan burukku."

Zalynda menjeda kalimatnya sambil berusaha menyusun kalimat yang tepat di otaknya

"Ng..mengenai pernikahan kemarin, aku faham memang atas paksaan warga. Kau tidak punya pilihan. Kalau sekarang kau mau menceraikan aku, aku menerimanya Ray.."

Ada rasa perih di dada Zalynda saat mengucapkan kalimat terakhir. Sekuat apapun Zalynda menahannya, perasaannya tidak dapat di bohongi.

Selera makan Zalynda seketika hilang. Gadis itu berdiri meninggalkan meja makan, namun tangan Ray lebih cepat menahan tangan Zalynda

"Za.." Ray berdiri dari duduknya. Zalynda membuang wajahnya ke samping tidak ingin Ray melihat wajahnya yang menahan tangis.

"Jangan gampang mengucap cerai, Za. Hal itu dibenci Allah." Kata Ray sambil memposisikan tubuh Zalynda untuk menghadap ke arahnya

Zalynda mendongak menatap Ray "Tapi kau terpaksa, Ray."

Ray tertawa "Kalau aku terpaksa, mungkin aku sudah kabur dari kemarin ketika di grebek."

Mata Zalynda mengerjap mendengar kata-kata Ray.

"Apa maksudnya? Dia tidak terpaksa? Berarti dia sukarela menerima pernikahan ini?" Kalimat itu berputar dalam pikiran Zalynda

"Za.." Panggil Ray, Zalynda kembali tersadar dari lamunannya

"Lalu istrimu? Aku tidak mau menjadi penyebab luka hati wanita lain, meski kau melakukan ini untuk menyelamatkan aku, temanmu.." Sengaja Zalynda menekankan kata 'teman' agar Zalynda tetap sadar akan posisinya

Kening Ray berkerut tidak mengerti pembicaraan Zalynda. Tangan kekar Ray menangkup pipi Zalynda.

Zalynda sedikit terkejut, tangannya mulai terasa dingin seiring rasa takut yang muncul. Zalynda memejamkan matanya rapat-rapat.

"Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu Za.." ucap Ray pelan. Zalynda masih memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya. Tanpa membuka matanya, Zalynda tahu Ray sangat dekat

"Lihat aku Za."

Perlahan Zalynda membuka matanya, melihat Ray yang tersenyum lembut. Jempol Ray menekan bibir bawah Zalynda pelan

"Jangan di gigit terlalu keras,nanti luka. Lepaskan Za.."

Seperti terhipnotis, Zalynda melepaskan gigitan pada bibirnya. Pandangannya seakan terpaku ke arah Ray

"Aku tidak akan menceraikan dirimu. Kau istriku sekarang, Zalynda Navulia." Kata Ray sambil merengkuh tubuh Zalynda kedalam pelukannya

Tubuh Zalynda menegang sesaat. Ray dengan lembut membelai kepala Zalynda sambil mendekap erat gadis itu. Perlahan otot tubuh Zalynda sedikit mengendur. Zalynda menyandarkan kepalanya di bahu Ray. Bukan lagi rasa takut yang di rasakan Zalynda, melainkan perasaan nyaman dan tenang. Zalynda begitu menikmati dekapan Ray

"Allah.. bolehkah aku berharap bahagia bersamanya?" Bisik hati Zalynda

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

tenah aja za, doamu pasti di Ka'bah authornya

2021-12-19

1

Si Bungsu

Si Bungsu

15 like dulu Thor

nanti mampir lagi


salam manis dari edelweiss Thor 👋☺️

2021-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 PART 1
2 PART 2
3 PART 3
4 PART 4
5 PART 5
6 PART 6
7 PART 7
8 PART 8
9 PART 9
10 PART 10
11 PART 11
12 PART 12
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 PART 22
23 PART 23
24 PART 24
25 PART 25
26 PART 26
27 PART 27
28 PART 28
29 PART 29
30 PART 30
31 PART 31
32 PART 32
33 PART 33
34 PART 34
35 PART 35
36 PART 36
37 PART 37
38 PART 38
39 PART 39
40 PART 40
41 PART 41
42 PART 42
43 PART 43
44 PART 44
45 PART 45
46 PART 46
47 PART 47
48 PART 48
49 PART 49
50 PART 50
51 PART 51
52 PART 52
53 PART 53
54 PART 54
55 PART 55
56 PART 56
57 PART 57
58 PART 58
59 PART 59
60 PART 60
61 PART 61
62 PART 62
63 PART 63
64 PART 64
65 PART 65
66 PART 66
67 PART 67
68 PART 68
69 PART 69
70 PART 70
71 PART 71
72 PART 72
73 PART 73
74 PART 74
75 PART 75
76 PART 76
77 PART 77
78 PART 78
79 PENGUMUMAN
80 PART 79
81 PART 80
82 PART 81
83 PART 82
84 PART 83
85 PART 84
86 PART 85
87 PART 86
88 PART 87
89 PART 88
90 PART 89
91 PART 90
92 PART 91
93 PART 92
94 PART 93
95 PART 94
96 PART 95
97 PART 96
98 PART 97
99 PART 98
100 PART 99
101 PART 100
102 PART 101
103 PART 102
104 PART 103
105 PART 104
106 PART 105
107 PART 106
108 PART 107
109 PART 108
110 PART 109
111 PART 110
112 PART 111
113 PART 112
114 PART 113
115 PART 114
116 PART 115
117 PART 116
118 PART 117
119 PART 118
120 PART 119
121 PART 120
122 PART 121
123 PART 122
124 PART 123
125 PART 124
126 PART 125
127 PART 126
128 PART 127
129 PART 128
130 PART 129
131 PART 130
132 PART 131
133 PART 132
134 PART 133
135 PART 134
136 PART 135
137 PART 136
138 PART 137
139 PART 138
140 PART 139
141 PART 140
142 PART 141
143 PART 142
144 PART 143
145 PART 144
146 CINTA KARENA CINTA
147 PART 145
148 PART 146
Episodes

Updated 148 Episodes

1
PART 1
2
PART 2
3
PART 3
4
PART 4
5
PART 5
6
PART 6
7
PART 7
8
PART 8
9
PART 9
10
PART 10
11
PART 11
12
PART 12
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
PART 22
23
PART 23
24
PART 24
25
PART 25
26
PART 26
27
PART 27
28
PART 28
29
PART 29
30
PART 30
31
PART 31
32
PART 32
33
PART 33
34
PART 34
35
PART 35
36
PART 36
37
PART 37
38
PART 38
39
PART 39
40
PART 40
41
PART 41
42
PART 42
43
PART 43
44
PART 44
45
PART 45
46
PART 46
47
PART 47
48
PART 48
49
PART 49
50
PART 50
51
PART 51
52
PART 52
53
PART 53
54
PART 54
55
PART 55
56
PART 56
57
PART 57
58
PART 58
59
PART 59
60
PART 60
61
PART 61
62
PART 62
63
PART 63
64
PART 64
65
PART 65
66
PART 66
67
PART 67
68
PART 68
69
PART 69
70
PART 70
71
PART 71
72
PART 72
73
PART 73
74
PART 74
75
PART 75
76
PART 76
77
PART 77
78
PART 78
79
PENGUMUMAN
80
PART 79
81
PART 80
82
PART 81
83
PART 82
84
PART 83
85
PART 84
86
PART 85
87
PART 86
88
PART 87
89
PART 88
90
PART 89
91
PART 90
92
PART 91
93
PART 92
94
PART 93
95
PART 94
96
PART 95
97
PART 96
98
PART 97
99
PART 98
100
PART 99
101
PART 100
102
PART 101
103
PART 102
104
PART 103
105
PART 104
106
PART 105
107
PART 106
108
PART 107
109
PART 108
110
PART 109
111
PART 110
112
PART 111
113
PART 112
114
PART 113
115
PART 114
116
PART 115
117
PART 116
118
PART 117
119
PART 118
120
PART 119
121
PART 120
122
PART 121
123
PART 122
124
PART 123
125
PART 124
126
PART 125
127
PART 126
128
PART 127
129
PART 128
130
PART 129
131
PART 130
132
PART 131
133
PART 132
134
PART 133
135
PART 134
136
PART 135
137
PART 136
138
PART 137
139
PART 138
140
PART 139
141
PART 140
142
PART 141
143
PART 142
144
PART 143
145
PART 144
146
CINTA KARENA CINTA
147
PART 145
148
PART 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!