PART 11

"Lindaa..kamu kemana aja?" Teriak bu Edah begitu melihat Zalynda memasuki toko kue. Teman-temannya pun mengerubunginya

"Ng..ada sedikit masalah kemarin bu." Cicit Zalynda

"Lagian motormu masih di parkiran, kuncinya masih ngegantung, helm mu jatuh. Kirain kamu..lho, ini kenapa?" Tanya bu Edah sambil melihat memar di pipi Zalynda. Zalynda dengan cepat menutupi memar tersebut dengan tangannya.

"Ini kepentok bu." Zalynda berbohong. Tidak mungkin ia menceritakan semuanya kalau kemarin ia hampir saja dijual menjadi wanita penghibur

Bu Edah menatap Za seksama. Wanita itu sedikit curiga pada keterangan Zalynda. Namun bu Edah tidak memperpanjang masalahnya.

Hari minggu Zalynda tidak memiliki shift di toko kue, namun sepertinya menyuruhnya bekerja dapat sedikit mengalihkan pikirannya dari hal yang menimpanya.. Entah apa pun itu -pikir bu Edah

"Duuh hati-hati makanya. Ya udah, sana ke dapur. Banyak orderan kue."

Zalynda tanpa pikir panjang segera mengangguk. Sekilas ia menatap ke parkiran. Mobil Ray masih di sana. Tadi Ray lah yang mengantarkannya ke toko kue.

Rayhan...

Ray tidak berubah.. Ray masih baik seperti dulu. Sedikit getaran terselip di hati Zalynda. Sebuah getaran yang dulu mati-matian mencoba dihapusnya.

Zalynda menunduk sambil membathin "Mikir apa kamu Za? Jangan jatuh hati sama suami orang.."

Zalynda bergegas menuju dapur menyelesaikan tugas-tugasnya

***

Langit biru. Udara cukup cerah hari ini. Ray menatap pemandangan dari lantai 25 tempatnya bekerja. Pikirannya masih melayang kepada seorang gadis bernama Zalynda

Zalynda Navulia

Gadis yang dahulu sempat membuat getaran di hatinya. Gadis yang anggun, cerdas. Namun siapa sangka justru gadis itu pula yang menorehkan luka di hatinya

Gadis itu mendekatinya hanya untuk melakukan balas dendam terhadap kedua orang tua Ray atas apa yang dialami bibi nya.

Ray menghembuskan nafas kasar. Ray kembali duduk dan menekuni pekerjaannya

"Kayaknya ada yang nyesel nih nggak jadi unboxing sabtu kemarin."

Ray melirik sekilas ke arah Marvin kemudian kembali fokus ke kertas-kertas di depannya

"Katanya elo bebasin dia Ray?"

"Iya."

"Gila juga lo ya. Ngabisin duit segitu banyak buat seseorang yang udah bikin elo patah hati."

"Vin.." Ray menatap sahabatnya tajam.

Marvin segera mengangkat tangannya "Sorry, my mistake."

Ray menghela nafas "Gue pengen tahu dia kenapa, Vin."

Marvin berdecak kesal. "Udah napa sih Ray? Elo udah nolongin dia, udah bebasin dia. Mungkin emang dia banyak hutang atau gimana sampe dia bisa nyasar di club XX. Stop mikirin dia, udah mau seminggu nih!"

Marvin mendengkus kesal. Bagaimanapun Ray adalah sahabatnya. Marvin yang paling paham saat Ray terluka karena Zalynda

"Gue akan tetap cari tahu Vin." Kata Ray datar. Marvin memutar bola matanya

"Serah dah."

Tok tok.. pintu terbuka. Ray tersenyum menyambut Beno, orang sudah di tunggunya

"Masuk om Ben."

Beno mengangguk saat melewati Marvin. Beno segera duduk dan menyerahkan amplop berwarna coklat kepada Ray. Ray dengan antusias membukanya. Matanya memicing membaca laporan dari Beno

"Jadi, dia di jual oleh pamannya?" Desis Ray

"Siapa?" Marvin akhirnya ikut penasaran. Pemuda itu segera mendekati Ray dan Beno

"Zalynda adalah saudara jauh tuan Wijaya. Sejak kecil dia ikut tuan Wijaya saat ibunya meninggal." Kata Beno

"Bagaimana ayahnya?" Tanya Ray

Beno menggeleng "Tidak ada yang tahu siapa ayah Zalynda."

Beno menunjukkan foto seorang pria

"Ini Yono, keponakan tuan Wijaya. Dia yang membawa Zalynda pada Alvin kemarin. Alvin membeli Zalynda seharga 200 juta."

Rahang Ray terlihat mengeras

"Apa yang dia lakukan sampai punya hutang sebanyak itu?" Kata Marvin dengan nada tidak senang

Beno menggeleng "Itu yang harus kau tanyakan padanya, Ray."

"Oh c'mon Ray! Jelas-jelas gadis itu ada sesuatu sampai punya hutang sebanyak itu."

"Vin, gue pikir Za nggak seburuk itu."

Marvin memutar bola matanya. Susah rasanya menasihati Ray. Seperti yang orang-orang bilang, cinta membutakan segalanya, bahkan untuk orang se realistis Ray

***

Zalynda memarkir motornya di parkiran kost-kostan. Gadis itu bergegas masuk karena hujan mulai turun.

Tepat waktu saat memasuki kamarnya, hujan turun menderas. Zalynda segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri

"Duuh lupa beli sabun." Rutuk Zalynda saat melihat kotak sabunnya kosong. Zalynda akhirnya menunda mandinya dan bergegas menyambar payung pergi ke warung di ujung jalan untuk membeli sabun

Jalanan menuju warung tergolong sepi walaupun jalan besar. Kemungkinan karena sudah jam 9 malam dan hujan sehingga orang-orang malas untuk keluar

Zalynda sudah menenteng sabun mandi favoritnya. Gadis itu segera pulang untuk segera mandi.

Tiba-tiba seseorang mendorongnya masuk ke sebuah gang kecil diantara dua rumah. Payung Zalynda terlepas. Zalynda memekik saat sebuah tangan besar menyekap mulutnya. Kedua tangan Zalynda disatukan diatas kepala gadis itu

Bau rokok. Bau yang sangat Zalynda benci. Walau tetesan hujan menghalangi pandangan matanya, Zalynda sudah tahu orang yang membekapnya

Yono menyeringai menatap Zalynda, sedang Zalynda menatap Yono dengan benci.

"Om ke club XX tadi, mau menemuimu. Ternyata kata boss Alvin kau sudah ada yang membeli. Ck, hebat sekali." Yono terkekeh

Zalynda memberontak sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari Yono. Namun tenaga Zalynda tidak bisa menandingi tenaga Yono yang makin kuat menekannya

"Aku benar-benar penasaran bagaimana rasamu, anak manis." Desis Yono sambil menarik kaos Zalynda hingga robek di bagian depan.

Zalynda menjerit. Yono dengan gesit membungkam jeritan Zalynda dengan mulutnya sementara tangan Yono kembali merobek-robek kaos Zalynda dan menaikkan rok yang dipakai Zalynda

Zalynda panik, gadis itu menghantam s*langk*ng*n Yono dengan lututnya

"Adaaoo!" Jerit Yono. Genggaman tangannya mengendur. Zalynda segera mendorong tubuh Yono dan segera berlari. Namun karena hujan,jalanan gang kecil itu menjadi licin sehingga Zalynda terpeleset

"Aakh.." Tubuhnya terasa sakit saat membentur tanah berbatu. Yono tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dengan segera pria itu membalik tubuh Zalynda

PLAAK PLAAK

Yono menampar Zalynda bolak-balik. Kepala Zalynda terasa berdenyut hebat

"Kamu benar-benar! Pengen main kasar, heh?!" Tanya Yono sambil mencengkram pipi Zalynda. Secepat kilat Yono menarik kaos Zalynda sehingga terpampang tubuh atas gadis itu yang hanya berbalut br* tanpa tali

Zalynda hanya memejamkan mata sambil menangis saat Yono mulai menjelajahi lekuk tubuhnya. Zalynda berfikir ia akan bunuh diri setelah ini. Toh tidak ada gunanya lagi dirinya hidup. Ia tidak memiliki siapapun, hanya kehormatannya yang dimilikinya dan itu akan hilang sebentar lagi

Tiba-tiba seseorang datang menendang Yono sehingga terpelanting ke belakang. Zalynda membuka matanya. Terlihat seseorang menghajar Yono habis-habisan

"Ampuun..ampuun.." teriakan Yono hilang ditelan gemuruh petir. Zalynda melihat Yono terkapar tidak berdaya, sepertinya masih bernafas

Orang yang menghajar Yono berbalik ke arah Zalynda. Refleks Zalynda memundurkan tubuhnya. Orang itu mendekat, terlihat membuka pakaian atasannya

"Sial! Lepas dari mulut harimau masuk ke mulut buaya.." bathin Zalynda sambil terus mundur

Ternyata orang itu memakaikan jasnya di tubuh Zalynda

"Kamu nggak apa-apa Za?"

Za termangu. Suara itu!

Za menatap orang yang menolongnya. Kilatan petir memberikan sedikit cahaya untuk melihat wajah sang penolongnya

"Rayhan.."

Za merasa sangat lega. Gadis itu langsung menubruk Ray dan menangis di dada pemuda itu. Ray hanya terdiam tidak balas memeluk Zalynda.

"Ayo kuantar pulang, Za.." Kata Ray sambil memapah Zalynda.

Zalynda menurut. Gadis itu sedikit meringis, nampaknya lututnya terluka saat jatuh di bebatuan tadi. Keduanya berjalan perlahan, meninggalkan Yono yang masih terkapar sambil mengerang

***

Ray mendudukkan Zalynda di lantai kamar kost gadis itu. Terlihat luka di lutut Zalynda.

"Ada obat?" Tanya Ray

Zalynda menggeleng "Dibersihkan pakai air saja. Nanti juga sembuh."

Ray menghela nafas. Pemuda itu membuka kemejanya yang basah kuyup. Zalynda tidak sengaja melihat otot-otot tubuh Ray yang menggoda. Segera gadis itu menunduk.

"Boleh pinjam handuk?" Tanya Ray lagi

Zalynda langsung mengambil handuk bersih dari lemari dan memberikan ke Ray tanpa menoleh ke arah pemuda itu. Ray memindai tubuh Zalynda yang basah kuyup serta kotor karena tanah.

"Sebaiknya kamu mandi Za." kata Ray sambil membalikkan badannya

Zalynda mengangguk. Gadis itu cepat mengambil handuk dan melilitkan ke badannya.

"Ini..jas nya. Maaf basah.." kata Zalynda sambil menyerahkan jas milik Ray

Dook..dook..dook

Ray dan Zalynda refleks berpandangan mendengar pintu kamar kostnya digedor-gedor dari luar. Segera Ray membuka pintu. Tampak ibu kost, bapak kost dan beberapa ibu-ibu tetangga

"Linda! Beraninya kamu mesum di kost-kostan saya!" Bentak bapak kost Zalynda

Mata Zalynda membulat "Apa?! Saya tidak.."

Sesaat Zalynda tersadar dengan tampilan dirinya dan Ray. Siapapun yang melihatnya pasti langsung berfikiran negatif

"Linda! Ibu nggak sangka! Kirain kamu teh alim!" Teriak ibu kost Zalynda

Zalynda menggeleng cepat

"Pak, bu..ini salah faham. Kami nggak.."

"Alaah, mana ada maling ngaku!" Kata seorang ibu tetangga dengan lantang

Zalynda menatap Ray seolah ingin meminta pertolongan penjelasan. Namun yang di pandangi malah terdiam dan menatap ibu dan bapak kost Zalynda dengan pandangan datar

"Ish benar-benar!" Bathin Zalynda kesal

"Udah pak, kita nikahin aja mereka daripada berbuat dosa. Nanti kita yang kena azab!" Kata ibu kost Zalynda

Mata Zalynda langsung membola

"Apaaa?!!!"

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

horeee nikah...

2021-12-18

1

Meera

Meera

Digrebek warga 😂👍

2021-12-10

1

Sanjani

Sanjani

hai kak aku juga ikutin jejak kakak ya, aku mampir nih dikarya kakak.yok saling dukung

2021-12-08

1

lihat semua
Episodes
1 PART 1
2 PART 2
3 PART 3
4 PART 4
5 PART 5
6 PART 6
7 PART 7
8 PART 8
9 PART 9
10 PART 10
11 PART 11
12 PART 12
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 PART 22
23 PART 23
24 PART 24
25 PART 25
26 PART 26
27 PART 27
28 PART 28
29 PART 29
30 PART 30
31 PART 31
32 PART 32
33 PART 33
34 PART 34
35 PART 35
36 PART 36
37 PART 37
38 PART 38
39 PART 39
40 PART 40
41 PART 41
42 PART 42
43 PART 43
44 PART 44
45 PART 45
46 PART 46
47 PART 47
48 PART 48
49 PART 49
50 PART 50
51 PART 51
52 PART 52
53 PART 53
54 PART 54
55 PART 55
56 PART 56
57 PART 57
58 PART 58
59 PART 59
60 PART 60
61 PART 61
62 PART 62
63 PART 63
64 PART 64
65 PART 65
66 PART 66
67 PART 67
68 PART 68
69 PART 69
70 PART 70
71 PART 71
72 PART 72
73 PART 73
74 PART 74
75 PART 75
76 PART 76
77 PART 77
78 PART 78
79 PENGUMUMAN
80 PART 79
81 PART 80
82 PART 81
83 PART 82
84 PART 83
85 PART 84
86 PART 85
87 PART 86
88 PART 87
89 PART 88
90 PART 89
91 PART 90
92 PART 91
93 PART 92
94 PART 93
95 PART 94
96 PART 95
97 PART 96
98 PART 97
99 PART 98
100 PART 99
101 PART 100
102 PART 101
103 PART 102
104 PART 103
105 PART 104
106 PART 105
107 PART 106
108 PART 107
109 PART 108
110 PART 109
111 PART 110
112 PART 111
113 PART 112
114 PART 113
115 PART 114
116 PART 115
117 PART 116
118 PART 117
119 PART 118
120 PART 119
121 PART 120
122 PART 121
123 PART 122
124 PART 123
125 PART 124
126 PART 125
127 PART 126
128 PART 127
129 PART 128
130 PART 129
131 PART 130
132 PART 131
133 PART 132
134 PART 133
135 PART 134
136 PART 135
137 PART 136
138 PART 137
139 PART 138
140 PART 139
141 PART 140
142 PART 141
143 PART 142
144 PART 143
145 PART 144
146 CINTA KARENA CINTA
147 PART 145
148 PART 146
Episodes

Updated 148 Episodes

1
PART 1
2
PART 2
3
PART 3
4
PART 4
5
PART 5
6
PART 6
7
PART 7
8
PART 8
9
PART 9
10
PART 10
11
PART 11
12
PART 12
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
PART 22
23
PART 23
24
PART 24
25
PART 25
26
PART 26
27
PART 27
28
PART 28
29
PART 29
30
PART 30
31
PART 31
32
PART 32
33
PART 33
34
PART 34
35
PART 35
36
PART 36
37
PART 37
38
PART 38
39
PART 39
40
PART 40
41
PART 41
42
PART 42
43
PART 43
44
PART 44
45
PART 45
46
PART 46
47
PART 47
48
PART 48
49
PART 49
50
PART 50
51
PART 51
52
PART 52
53
PART 53
54
PART 54
55
PART 55
56
PART 56
57
PART 57
58
PART 58
59
PART 59
60
PART 60
61
PART 61
62
PART 62
63
PART 63
64
PART 64
65
PART 65
66
PART 66
67
PART 67
68
PART 68
69
PART 69
70
PART 70
71
PART 71
72
PART 72
73
PART 73
74
PART 74
75
PART 75
76
PART 76
77
PART 77
78
PART 78
79
PENGUMUMAN
80
PART 79
81
PART 80
82
PART 81
83
PART 82
84
PART 83
85
PART 84
86
PART 85
87
PART 86
88
PART 87
89
PART 88
90
PART 89
91
PART 90
92
PART 91
93
PART 92
94
PART 93
95
PART 94
96
PART 95
97
PART 96
98
PART 97
99
PART 98
100
PART 99
101
PART 100
102
PART 101
103
PART 102
104
PART 103
105
PART 104
106
PART 105
107
PART 106
108
PART 107
109
PART 108
110
PART 109
111
PART 110
112
PART 111
113
PART 112
114
PART 113
115
PART 114
116
PART 115
117
PART 116
118
PART 117
119
PART 118
120
PART 119
121
PART 120
122
PART 121
123
PART 122
124
PART 123
125
PART 124
126
PART 125
127
PART 126
128
PART 127
129
PART 128
130
PART 129
131
PART 130
132
PART 131
133
PART 132
134
PART 133
135
PART 134
136
PART 135
137
PART 136
138
PART 137
139
PART 138
140
PART 139
141
PART 140
142
PART 141
143
PART 142
144
PART 143
145
PART 144
146
CINTA KARENA CINTA
147
PART 145
148
PART 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!