PART 4

Tuan Wijaya tersenyum melihat Anggun begitu sayang melayani Linda. Begitupula dengan Diva. Mereka mengajak Linda bercakap-cakap dan bermain. Linda hanya tersenyum menanggapi mereka. Tuan Wijaya berfikir Linda masih terlalu pemalu.

Setelah kedatangan Linda, tuan Wijaya seakan memiliki semangat baru untuk bekerja. Tuan Wijaya kembali menemukan alasan untuk apa ia harus bekerja keras. Tuan Wijaya sangat menyayangi Linda

"Kakek sudah daftarin Linda ke sekolah yang sama dengan Diva. Nanti berangkat sama kakek ya." kata tuan Wijaya sambil membelai kepala Linda

"Biar Anggun yang anter, om." Sergah Anggun cepat. Tuan Wijaya tersenyum ke arah Anggun sambil mengangguk

"Baiklah, kakek berangkat dulu ya." Kata tuan Wijaya sambil mengelus rambut dan mengecup kepala Linda dengan sayang

"Hati-hati ya, Om." Kata Anggun

"Papa juga berangkat deh." Yono ikut berdiri dari meja makan dan menyusul tuan Wijaya. Mulai hari ini ia bekerja sebagai pegawai di perusahaan tuan Wijaya.

Anggun melihat mobil tuan Wijaya sudah melewati gerbang. Senyumnya mengembang

"Divaa, ayo berangkat sayang." Perintah Anggun sambil mengambil kunci salah satu mobil tuan Wijaya. Diva segera bersiap, begitupun dengan Linda.

"Eiit, kamu nggak ikut naik mobil!" Tangan Anggun menghentikan Linda saat hendak membuka pintu mobil. Mata Anggun menyorot tajam

Linda tertegun. Anggun seakan menjadi sosok yang berbeda

"Tapi tadi kata tante.."

Diva datang dari arah belakang dan langsung menarik Linda. Belum ada satu jam, sikap Diva dan Anggun berubah 180 derajat.

"Eh kampungan, anak haram! Jangan ikutan masuk! Bisa kotor mobil nanti!" Diva ikut menghempaskan tangan Linda

Linda tersentak. Di desa, walau sempat terdengar desas desus anak haram yang di tujukan pada diri Linda, tetapi tidak ada seorangpun yang tega menyebutkan di depannya, seperti Diva.

"Udah! Kamu dianter pak Udin sana naik motor!" Anggun mendorong Linda menjauhi mobil. Diva tersenyum sinis ke arah Linda sebelum ikut masuk kedalam mobil

"Dadaah, anak haram!" Gelak tawa Diva seakan menusuk hati Linda

Linda tertegun melihat keduanya pergi meninggalkan dirinya. Air matanya mengalir. Hari ini ia belajar, jangan cepat mempercayai sikap manis seseorang agar hatinya tidak sakit seperti sekarang

Sebuah tepukan di pundak menyadarkan Linda

"Yuk pak Udin anter, non." Kata pak Udin, tukang kebun tuan Wijaya. Pak Udin memandangi Linda dengan perasaan kasihan

Linda menghapus air mata nya lalu mengangguk. Dengan cepat Linda naik ke atas motor butut milik pak Udin. Setidaknya Linda bersyukur, ia tidak harus berjalan kaki

***

Yono dan keluarganya mendapatkan tempat tinggal gratis dan beserta fasilitas terbaik di rumah tuan Wijaya, dengan bermodal pura-pura baik kepada Linda

Mereka memperlakukan Linda dengan baik saat didepan tuan Wijaya. Namun ketika tuan Wijaya tidak ada,mereka memperlakukan Linda serupa pembantu di rumah.

Merekapun mengancam Linda untuk tidak menceritakan perbuatan mereka kepada tuan Wijaya. Linda pun hanya terdiam menurut dibawah tekanan tiga orang yang kejam

Mereka selalu menekankan kalau Linda hanyalah anak yatim piatu dari keluarga jauh tuan Wijaya yang seharusnya tidak diperlakukan istimewa. Seorang anak haram yang tidak jelas siapa ayahnya. Linda tidak berhak mendapatkan barang-barang dan uang dari tuan Wijaya.

Lama kelamaan Linda menebalkan hati dan kupingnya. Linda sudah terbiasa hidup sederhana bersama Rina, apalah bedanya serupa pembantu di rumah tuan Wijaya.

Hari berganti, purnama terlalui. Linda yang sudah masuk bangku sekolah atas tumbuh menjadi gadis yang cerdas dan cantik. Namun rasa percaya dirinya terkikis akibat tekanan bathin yang diterima sedari kecil sehingga Linda tidak pernah bermimpi terlalu banyak

***

Linda menatap seorang perempuan yang duduk di depan taman bunga sebuah Rumah Sakit Jiwa. Walau terlihat sudah berumur, wanita itu tetap terlihat cantik. Suaranya hanya menyenandungkan sebuah nada yang tidak jelas

"Siapa dia, kakek?"

"Dia putri om Wijaya." Kata Yono menyela. Tuan Wijaya tak mampu berkata-kata. Netranya berkaca-kaca melihat Farah

"Dia kenapa?" Tanya Linda lagi

"Dia dijahati oleh seorang pria. Dia memberikan segalanya pada pria itu, namun gadis ditinggalkan begitu saja hingga menjadi gila." Yono mengarang sebuah cerita

Kening Linda berkerut. Jahat sekali pria yang membuat putri tuan Wijaya menjadi seperti ini

Tuan Wijaya duduk di sebelah Farah lalu mengusap rambut panjang Farah. Farah perlahan menoleh ke arah tuan Wijaya. Matanya terlihat kosong.

"Kemari, Linda.." ajak tuan Wijaya. Linda menghampiri. Tuan Wijaya meletakkan tangan Linda diatas tangan Farah. Farah tidak bergeming, wanita itu tetap bersenandung kecil sambil menatap ke arah Linda

"Tante, cepat sembuh ya.." kata Linda pelan. Diambilnya tangan Farah dan diciumnya punggung tangan Farah. Mata Farah mengerjap kosong menatap Linda

"Ayo kita pulang." Kata tuan Wijaya mengajak Linda pergi. Sepeninggalan tuan Wijaya, bulir bening mengalir di pipi Farah

"Zalynda Navulia.. Zalynda Navulia.." bisik Farah

Diperjalanan Linda lebih banyak terdiam. Ia seperti sangat familiar dengan wajah Farah. Namun entah dimana ia bertemu, Linda tidak begitu mengingatnya

"Linda mikirin apa?" Tanya tuan Wijaya. Yono meliriknya dari spion depan

"Linda kasihan sama tante tadi.."

"Kalau kamu kasihan, kamu harus bisa membalaskan sakit hatinya." kata Yono dingin

"Yon, jangan ngajarin anak kecil balas dendam!" Tuan Wijaya memperingatkan Yono

"Tidak usah menutupi lah Om. Linda juga perlu tahu betapa jahatnya keluarga Ardhi Al Farobi."

Linda menoleh ke arah spion "Siapa Ardhi Al Farobi, om?"

"Yono,diam!" Bentak tuan Wijaya

Yono terdiam sambil sesekali mencuri pandang ke arah Linda. Gadis kecil itu tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Sebuah alat pembalasan yang sempurna, atau mungkin bisa sebagai mesin uang - pikir Yono

Yono mulai memikirkan hal-hal yang kotor saat melihat Linda. Seringai licik muncul di wajahnya

***

"Kamu cantik.."

Linda tersentak. Segera dihempaskan tangan Yono yang memegang pinggangnya. Gadis itu menatap Yono dengan pandangan jijik

Linda sudah beberapa kali memergoki Yono menatapnya dengan pandangan aneh. Linda faham arti pandangan itu, Linda tidak sepolos dulu. Namun kali ini Yono sudah berani menjamahnya

"Om jangan kurang ajar! Linda adukan pada kakek dan tante Anggun!" Ancam Linda tegas

Yono terkekeh mendengar ancaman Linda "Tidak ada orang di rumah, sayang.."

Linda mundur hingga membentur kitchen set. Hal itu tidak di sia-siakan Yono yang langsung memegang pinggul Linda

"Kenapa? Kan om hanya memuji kamu, Linda." Kata Yono sambil merengkuh pinggang Linda dan meremas b*k*ng gadis itu

Linda merasa dilecehkan! Segera gadis itu melepaskan diri dan lari ke kamarnya. Yono hanya menyeringai lalu mengejar Linda. Sebelum Linda mencapai pintu kamarnya, tubuhnya sudah di tarik dan dibelit dari belakang oleh Yono

Tangan kiri Yono segera membekap mulut Linda, berjaga-jaga agar gadis itu tidak berteriak.

"Hhmmmph.." Linda meronta. Namun tenaganya tidak cukup kuat dibanding tenaga Yono

"Kamu diam! Sudah untung kamu tinggal gratis di sini sampai sekarang. Saatnya kamu membayar hutang-hutang kamu." Bisik Yono sambil menjilati telinga Linda sementara tangannya bergerak liar menyusuri tubuh Linda

Linda meronta. Gadis itu menyikut perut Yono keras-keras. Yono mengaduh, pegangannya mengendur. Linda segera melepaskan diri dan lari ke kamarnya.

"Anak haram!!" Teriak Yono bertepatan dengan Linda menutup dan mengunci kamarnya

Linda terduduk di balik pintu. Air matanya menderas. Selama ini ia selalu diam dihina dan diperlakukan semena-mena. Tapi kali ini hatinya benar-benar sakit. Tidak ada yang pernah memperlakukan Linda seperti Yono! Linda benar-benar merasa sudah di rendahkan

Bukan mau Linda tinggal di rumah tuan Wijaya. Lagipula, tuan Wijaya yang membiayai hidupnya selama ini, bukan Yono. Mengapa dirinya harus membayar hutang-hutangnya pada Yono

"Mamaah.." Bisik Linda pilu

Sejak saat itu, Linda selalu menghindari Yono. Sebisa mungkin gadis itu tidak berduaan dengan Yono dalam satu ruangan. Namun bukan Yono namanya kalau tidak pernah menemukan kesempatan untuk melecehkan Linda

Walau hanya sebatas sentuhan, tetap membuat Linda trauma. Linda takut, sungguh takut...

***

Linda menggenggam kertas pemberitahuan dari sekolah yang menyatakan dirinya di terima di Universitas Gemilang dengan beasiswa. Linda sangat gembira. Setidaknya Linda tidak perlu merepotkan tuan Wijaya membayarkan uang kuliahnya

Linda segera turun mencari tuan Wijaya ke kamar kerjanya

"Perusahaan kita butuh dana yang besar, Om."

Malam itu, Linda secara tidak langsung mendengar percakapan antara Yono dan tuan Wijaya di ruang kerja. Pintu ruangan itu hanya tertutup sebagian

"Perusahaan kita tidak seperti dulu Yon. Kamu harus lebih selektif dalam berinvestasi." Kata tuan Wijaya

"Huh! Ini semua karena Frederick Groups Company yang memutuskan kerjasama secara sepihak! Kita jadi harus banyak berhemat. Ardhi Al Farobi brengsek!"

"Frederick Groups Company yang menyebabkan ini semua? Ardhi Al Farobi? Orang yang sama yang menyakiti putri kakek?" Bisik Linda dalam hati. Karena tidak hati-hati, Linda membuka sedikit pintu ruang kerja sehingga berderak pelan

"Siapa?!" Teriak Yono

Linda terkejut mendengar teriakan Yono. Dengan takut-takut, Linda memunculkan dirinya. Linda meremang melihat tatapan Yono pada dirinya. Tangannya bergetar

"Kamu nguping?!" Bentak Yono

Linda menggeleng kuat-kuat "Nggak Om, Linda nggak sengaja dengar. Maaf.."

Linda segera beranjak pergi ke kamarnya. Namun saat hampir tiba di kamarnya seseorang menariknya dan mendorongnya ke dinding

"Aah.." Linda merasakan sakit saat punggungnya membentur dinding. Yono menatap Linda dengan sangat dekat, membuat gadis itu memalingkan wajahnya. Tubuhnya mulai gemetar ketakutan

"Aku tahu bagaimana cara supaya kau bisa melunasi hutang-hutangmu pada keluarga kami." Bisik Yono licik

Linda memejamkan mata saat Yono membelai pipinya. Rasa jijik menyelimuti hatinya

"Aku akan berhenti mengganggumu asalkan kau bisa menghancurkan Frederick Groups Company dan mengalihkan aset mereka ke keluarga kita."

Mata Linda terbuka. Bagaimana menghancurkan perusahaan itu kalau baru pertama kali Linda mendengar namanya. Namun janji Yono untuk tidak mengganggunya seperti oase di tengah gurun tandus

"A-apa yang harus Linda lakukan?"

Yono menyeringai. Nafasnya berhembus menerpa pipi Linda

"Kau cantik. Gunakan kecantikanmu untuk memikat mereka. Gunakan otakmu untuk membuat mereka percaya padamu. Kalau perlu gunakan tubuhmu untuk menjerat Ardhi Al Farobi!"

Linda meringis saat Yono meremas keras dadanya.

"B-beri Linda waktu untuk mempelajari dan menghancurkan mereka Om. S-selama itu, om tidak boleh mengganggu Linda.." Ucap Linda sambil menghentikan tangan Yono di dadanya

"Kau mau bernegosiasi, cantik?" Suara Yono terdengar berat. Linda sekuat tenaga mendorong Yono

"Akan Linda lakukan! Akan Linda cari cara untuk menghancurkan Frederick Groups Company, dengan syarat om tidak boleh mengganggu Linda!" Kata Linda dengan suara bergetar. Ia sendiri tidak sadar apa yang telah ia ucapkan. Yang terpenting dirinya bebas dari Yono

"Butuh berapa lama? Lima tahun?" Tanya Yono

Linda mengangguk asal tanpa berfikir.

Yono menyeringai "Percaya diri sekali. Aku tidak sabar melihat kelanjutannya."

Dalam hati Yono bersorak. Linda bagaikan pion kuda hitam untuknya. Kalau gadis ini berhasil, dia akan diuntungkan. Kalau gadis ini gagal, Yono pun akan beruntung setidaknya namanya tetap bersih dan ia punya alasan untuk menarik Linda menghangatkan ranjangnya. Hari ini gadis itu masih 17 tahun, lima tahun waktu yang tepat untuk merasakannya

***

Linda benar-benar menyelidiki tentang Frederick Groups Company. Saat mengetahui anak sulung Ardhi bersekolah di Universitas yang sama, Linda bagai mendapatkan angin segar. Ia akan menghancurkan hati anak Ardhi, seperti Ardhi menghancurkan hati putri kakek Wijaya

Ia mengubah penampilannya menjadi lebih modis. Rambutnya di cat burgundy dan bergelombang. Ia pun aktif mengikuti kegiatan mahasiswa karena anak Ardhi juga aktif di sana.

Apalagi saat mendengar ketua dewan mahasiswa terpilih bisa menggunakan dana senat yang berjumlah ratusan juta. Linda bisa menggunakan uang itu untuk membantu tuan Wijaya

Linda seorang yang cerdas dan cantik, ia dengan mudah masuk dan menjadi salah satu anggota dewan mahasiswa dalam kelompok Fabulous Sorority.

Dalam pikiran Linda, akan sangat mudah melakukannya. Yang penting Yono tidak lagi mengganggunya.

Di kampus namanya bukanlah Linda, ia dipanggil dengan julukan "Za" dari "Zalynda", seorang bintang dari kelompok Fabulous Sorority

Namun, hal itu justru menjadi bumerang untuk gadis naif seperti dirinya

Maafkan ya, kepanjangan menceritakan masa lalu Za. Next sudah bercerita tentang Za dan Ray 🙏

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

kok aku pengen banget nampil kepala Yono yah

2021-12-16

1

Jo Doang

Jo Doang

dendam kesumat

2021-10-21

1

lihat semua
Episodes
1 PART 1
2 PART 2
3 PART 3
4 PART 4
5 PART 5
6 PART 6
7 PART 7
8 PART 8
9 PART 9
10 PART 10
11 PART 11
12 PART 12
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 PART 22
23 PART 23
24 PART 24
25 PART 25
26 PART 26
27 PART 27
28 PART 28
29 PART 29
30 PART 30
31 PART 31
32 PART 32
33 PART 33
34 PART 34
35 PART 35
36 PART 36
37 PART 37
38 PART 38
39 PART 39
40 PART 40
41 PART 41
42 PART 42
43 PART 43
44 PART 44
45 PART 45
46 PART 46
47 PART 47
48 PART 48
49 PART 49
50 PART 50
51 PART 51
52 PART 52
53 PART 53
54 PART 54
55 PART 55
56 PART 56
57 PART 57
58 PART 58
59 PART 59
60 PART 60
61 PART 61
62 PART 62
63 PART 63
64 PART 64
65 PART 65
66 PART 66
67 PART 67
68 PART 68
69 PART 69
70 PART 70
71 PART 71
72 PART 72
73 PART 73
74 PART 74
75 PART 75
76 PART 76
77 PART 77
78 PART 78
79 PENGUMUMAN
80 PART 79
81 PART 80
82 PART 81
83 PART 82
84 PART 83
85 PART 84
86 PART 85
87 PART 86
88 PART 87
89 PART 88
90 PART 89
91 PART 90
92 PART 91
93 PART 92
94 PART 93
95 PART 94
96 PART 95
97 PART 96
98 PART 97
99 PART 98
100 PART 99
101 PART 100
102 PART 101
103 PART 102
104 PART 103
105 PART 104
106 PART 105
107 PART 106
108 PART 107
109 PART 108
110 PART 109
111 PART 110
112 PART 111
113 PART 112
114 PART 113
115 PART 114
116 PART 115
117 PART 116
118 PART 117
119 PART 118
120 PART 119
121 PART 120
122 PART 121
123 PART 122
124 PART 123
125 PART 124
126 PART 125
127 PART 126
128 PART 127
129 PART 128
130 PART 129
131 PART 130
132 PART 131
133 PART 132
134 PART 133
135 PART 134
136 PART 135
137 PART 136
138 PART 137
139 PART 138
140 PART 139
141 PART 140
142 PART 141
143 PART 142
144 PART 143
145 PART 144
146 CINTA KARENA CINTA
147 PART 145
148 PART 146
Episodes

Updated 148 Episodes

1
PART 1
2
PART 2
3
PART 3
4
PART 4
5
PART 5
6
PART 6
7
PART 7
8
PART 8
9
PART 9
10
PART 10
11
PART 11
12
PART 12
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
PART 22
23
PART 23
24
PART 24
25
PART 25
26
PART 26
27
PART 27
28
PART 28
29
PART 29
30
PART 30
31
PART 31
32
PART 32
33
PART 33
34
PART 34
35
PART 35
36
PART 36
37
PART 37
38
PART 38
39
PART 39
40
PART 40
41
PART 41
42
PART 42
43
PART 43
44
PART 44
45
PART 45
46
PART 46
47
PART 47
48
PART 48
49
PART 49
50
PART 50
51
PART 51
52
PART 52
53
PART 53
54
PART 54
55
PART 55
56
PART 56
57
PART 57
58
PART 58
59
PART 59
60
PART 60
61
PART 61
62
PART 62
63
PART 63
64
PART 64
65
PART 65
66
PART 66
67
PART 67
68
PART 68
69
PART 69
70
PART 70
71
PART 71
72
PART 72
73
PART 73
74
PART 74
75
PART 75
76
PART 76
77
PART 77
78
PART 78
79
PENGUMUMAN
80
PART 79
81
PART 80
82
PART 81
83
PART 82
84
PART 83
85
PART 84
86
PART 85
87
PART 86
88
PART 87
89
PART 88
90
PART 89
91
PART 90
92
PART 91
93
PART 92
94
PART 93
95
PART 94
96
PART 95
97
PART 96
98
PART 97
99
PART 98
100
PART 99
101
PART 100
102
PART 101
103
PART 102
104
PART 103
105
PART 104
106
PART 105
107
PART 106
108
PART 107
109
PART 108
110
PART 109
111
PART 110
112
PART 111
113
PART 112
114
PART 113
115
PART 114
116
PART 115
117
PART 116
118
PART 117
119
PART 118
120
PART 119
121
PART 120
122
PART 121
123
PART 122
124
PART 123
125
PART 124
126
PART 125
127
PART 126
128
PART 127
129
PART 128
130
PART 129
131
PART 130
132
PART 131
133
PART 132
134
PART 133
135
PART 134
136
PART 135
137
PART 136
138
PART 137
139
PART 138
140
PART 139
141
PART 140
142
PART 141
143
PART 142
144
PART 143
145
PART 144
146
CINTA KARENA CINTA
147
PART 145
148
PART 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!