Udara dingin menggelitik seluruh permukaan kulit Zalynda membuat gadis itu tersadar dari pingsannya. Perlahan Zalynda membuka matanya. Gadis itu berada dalam ruangan besar yang berwarna warni. Beberapa baju-baju warna warni dan syal bulu-bulu tergantung berjajar rapi. Wangi dupa menusuk hidungnya
"Ini dimana.." bisiknya. Zalynda mencoba bangun. Tengkuknya terasa sakit sekali. Gadis itu mengusap-usap tengkuknya lalu memeluk tubuhnya karena merasa kedinginan
Tiba-tiba matanya membelalak. Kesadarannya menjadi full saat melihat tubuhnya saat ini. Semua pakaian luarnya lenyap. Hanya pakaian dalam yang masih melekat di tubuhnya
Zalynda panik!!
Segera gadis itu menyambar apapun didekatnya untuk menutupi tubuhnya. Gadis itu hanya menemukan sehelai kain tipis yang langsung dipakai untuk membungkus tubuhnya. Kain itu terlalu kecil sehingga hanya menutupi sedikit dari tubuhnya
"Apa yang terjadi..Apa yang terjadi.." Bisik Zalynda sambil mengingat-ingat kejadian sebelum ia pingsan. Zalynda mengingat bertemu Yono di parkiran toko kue bu Edah, lalu pria itu menyeretnya menuju mobil
Mata Zalynda memicing. Apa yang telah Yono lakukan pada dirinya? Apakah Yono benar-benar telah menjualnya atau bahkan sudah menikmati dirinya?
Zalynda mencoba berfikir logis. Tubuh bawahnya tidak terasa sakit, berarti Yono tidak melakukan apapun pada dirinya. Tapi kemana semua pakaiannya? Apa Yono yang melepaskannya?
Zalynda menggeleng cepat sambil meremas rambutnya. Nafasnya terasa sesak. Air matanya mengalir deras. Tidak pernah Zalynda merasa se hina ini dalam hidupnya.
Cklek
Pintu terbuka. Zalynda terperanjat. Gadis itu segera beringsut ke belakang sambil menekuk kakinya, berusaha semaksimal mungkin menutupi tubuhnya
Seorang lelaki bertubuh kekar masuk ke dalam. Dibelakangnya terlihat Yono yang menyeringai melihat Zalynda dan beberapa gadis yang membawa tas makeup
"Dia sudah sadar, pak Alvin. Kau boleh memeriksanya. Aku jamin dia mulus dan masih perawan." Kata-kata Yono terdengar menusuk telinga Zalynda.
Amarah Za menggelegak bercampur dengan ketakutan saat pria yang di sapa Alvin itu mendekatinya
"Siapa namamu, cantik?" Tanya Alvin sambil membelai pipi Zalynda. Refleks Zalynda menghindar. Alvin mendecih
"Ck, sombong.."
"Aah.." Zalynda meringis saat Alvin mencengkram pipinya dan mengangkat dagunya
"Hmm..cantik juga. Tidak ada jerawat, tidak ada flek hitam, kulitnya mulus dan bersih." Kata Alvin sambil mengamati kulit wajah Zalynda dengan seksama
Zalynda refleks menepis tangan Alvin saat pria itu hendak membuka kain tipis yang menutupi tubuhnya
"Oh c'mon girl! Aku tidak berselera melihat dirimu. Aku hanya ingin memastikan barang daganganku berkualitas baik." Kata Alvin sambil memutar bola matanya
Zalynda menggeram
"Aku bukan barang dagangan! Lepaskan aku! Aku akan melaporkan kalian ke polisi!"
Alvin menatap Zalynda sejenak kemudian tertawa
"Lucu bangeet. Silahkan sayang, asal kau tahu. Beberapa polisi itu juga jadi pelanggan ku. Mereka akan memihak padaku." Kata Alvin sambil berdiri memutari Zalynda
Alvin mendekatkan wajahnya ke wajah Za sambil menyeringai "Lagipula, pamanmu sendiri yang sudah menyerahkan dirimu untuk bekerja di sini. Dia sudah menjualmu, sayang.."
"Aku akan mengganti uangnya! Berikan aku waktu untuk menyicilnya." Kata Zalynda dengan suara bergetar
Alvin terkekeh "Kau bisa dapatkan uang 200 juta secara cepat?"
Zalynda menatap Yono dengan sorot mata amarah. Tega sekali Yono berbuat demikian.
"Apa salahku, om?" Desis Zalynda
Yono menyeringai sambil mendekati Zalynda. Dengan sekali tarik, Yono memaksa Zalynda untuk berdiri dan melipat kedua tangan Zalynda di belakang tubuh gadis itu
"Aah.." Zalynda menjerit kesakitan saat Yono menjambak rambutnya, membuat gadis itu mendongak ke atas. Kain penutup tubuhnya dengan mudah jatuh ke lantai.
"Kau bisa memeriksanya sekarang, pak Alvin." kata Yono sambil tertawa-tawa
Zalynda menangis sejadi-jadinya saat tangan Alvin mulai memindai tubuhnya. Alvin mulai mengamati tubuh Zalynda. Memeriksa apakah ada luka atau cacat yang akan mengurangi nilai jualnya. Tidak ada yang luput dari pemeriksaan Alvin
Alvin tersenyum puas melihat tubuh Zalynda.
"Ini barang bagus Yon. Bersih, nggak ada bocel-bocelnya. Bisa launching malam ini, kebetulan ada yang ngadain pesta bujang di VVIP. Bisa laku tinggi ini!" Kata Alvin senang
"Aku tidak mengecewakanmu kan pak Alvin?" Tanya Yono sambil tertawa
"No..kali ini kau pintar sekali. Ayoo dandani gadis ini." Kata Alvin sambil memberikan isyarat pada gadis-gadis yang mengikutinya mendekat
Gadis-gadis yang ikut bersama Alvin mulai bergerak ke arah Zalynda
"Setelah ini, aku juga akan menjadi pelanggan setiamu, manis.." bisik Yono sambil menghisap cuping teling Zalynda sembari meremas b*k*ng Zalynda
Zalynda merasa jijik,segera gadis itu memberontak membenturkan kepalanya tepat mengenai hidung Yono
"Adaaw!" Rasa nyeri langsung menyerang Yono. Dengan marah, Yono membalikkan tubuh Zalynda dan memukul gadis itu hingga tersungkur di lantai
"Aah.." Zalynda menjerit
"Yoooon..jangan kasar!" Bentak Alvin sambil mendekati Zalynda. Alvin berjongkok di sebelah Zalynda. Pria itu mengangkat dagu Zalynda dan melihat tanda membiru di tulang pipi Zalynda
"Ck..jangan mempersulit dirimu, manis. Aku berbaik hati meletakkan dirimu di pesta bujang. Setidaknya bukan laki-laki tua yang harus kau layani malam ini."
"Aku tidak sudi melayani siapapun!" Geram Zalynda sambil menutupi tubuhnya
"Jangan mengujiku. Aku bisa melemparmu untuk melayani dua tiga pelanggan malam ini. Tapi aku berbaik hati mencoba peruntunganmu untuk melayani satu pelanggan saja. Bersikap manis, buat dirimu terpilih. Kalau tidak, bersiaplah melayani pelanggan-pelanggan ku yang lain." Ucap Alvin tajam. Pria itu tersenyum sambil menepuk pipi Zalynda
"Segera siapkan dia. Kalau berontak lagi, lempar saja ke kamar bawah!"
Zalynda hendak memberontak saat seorang gadis yang membawa tas makeup mencegahnya
"Bersikap baiklah, nona. Jangan sampai kau dilempar di kamar bawah. Tempat itu mengerikan. Percaya padaku.." bisik gadis itu
Zalynda akhirnya mengurungkan niatnya. Seolah sudah menyerah pada keadaan, Zalynda terlihat pasrah saat gadis-gadis itu memberikan pakaian dan mulai mendandaninya
Setidaknya ketika Zalynda kabur nanti dia sudah berpakaian lengkap
***
"Za.."
Nafas Ray terasa sesak melihat Zalynda berdiri dengan wajah ketakutan. Make up nya yang tebal tidak bisa menyembunyikan lebam di pipinya
Mata Ray memicing "Apa yang terjadi padanya?"
Bukan hanya Ray yang terlihat kaget. Ketiga temannya pun menunjukkan reaksi yang sama. Tidak ada yang berani berucap satupun
"Lihat, dia cantik bukan?" Kata Alvin sambil membelai pipi Zalynda
Terlihat Zalynda refleks memalingkan wajahnya. Alvin memberikan tepukan keras di pipi Zalynda. Refleks Ray mengepalkan tangannya. Mike yang berada di sebelah Ray langsung mencengkram lengan pemuda itu
Alvin kemudian memperkenalkan gadis-gadis yang lainnya, hanya saja Ray tidak mendengarkan. Pandangan Ray terfokus pada Zalynda
"Peraturannya, kalian boleh membawa para gadis ke kamar di atas setelah melakukan pembayaran. Jam delapan pagi para gadis sudah harus dikembalikan." Kata Alvin sambil menatap ke arah tirai
"Tarif semalam untuk para gadis adalah 80 juta untuk satu gadis.." Alvin mendekati Zalynda dan memegang pipi Zalynda untuk mengangkat wajah gadis itu
"Uukh.." Zalynda meringis merasakan Alvin mencengkram pipinya terlalu kuat.
Rahang Ray terlihat mengeras. Mike kembali mencengkram lengan Ray.
"Jangan ribut di sini, anak buahnya banyak di bawah. Kita kalah jumlah." Bisik Mike
"Kecuali dia.. Tarifnya 150 juta, karena she's a virgin.." Kata Alvin sambil membelai rambut Zalynda
Ray tidak tahan lagi. Pemuda itu segera berdiri dan langsung keluar tirai membuat kaget ketiga temannya. Zalynda membelalakkan mata melihat Ray muncul dari balik tirai
Perasaan Zalynda hancur seketika. Pasti Ray sudah berfikir yang tidak-tidak tentang dirinya.
"Saya mau dia." Ucap Ray datar sambil menggandeng tangan Zalynda
"Eiits, tidak secepat itu. Bayar dulu." Ucap Alvin sambil menatap Ray genit. Alvin segera menyodorkan nomor rekeningnya
Ray segera membuka internet bankingnya dan mentransfer tarif yang di minta Alvin. Mata Alvin membelalak melihat nominal yang ditransfer Ray
"Tuan, anda kelebihan 50 juta."
"Tambahan waktu. Saya ingin dia menemani saya sampai siang." Kata Ray sambil memandang Zalynda yang langsung menunduk
Alvin langsung bersorak senang. Setidaknya Alvin sudah kembali modal setelah membeli Zalynda dari Yono seharga 200 juta
"Baik, silakan ikuti anak buah saya untuk menunjukkan kamar kalian."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
auliasiamatir
za, menderita banget sih Thor... , aku jadi mewek
2021-12-18
1
Michie
yono kejam banget. realita ada juga yang seperti ini loh
2021-10-10
1