PART 16

Seperti biasa, jam 4 pagi weker Zalynda berbunyi. Gadis itu menggeliat sambil membuka mata. Sejenak Zalynda bingung kemudian Zalynda teringat, ia tidur di dalam kamar barunya

Segera Zalynda bersiap-siap menyambut shubuh. Setelah menunaikan kewajibannya, Zalynda segera menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Setidaknya Zalynda tahu diri, tidak sekedar menumpang gratis di apartemen Ray walau sebenarnya unit apartemen Ray sudah menjadi miliknya

Bahan-bahan di kulkas Ray terbilang lengkap untuk standar anak lelaki. Zalynda segera memikirkan untuk membuat makaroni keju dengan sosis.

"Sedang apa Za?"

Suara berat itu mengalihkan perhatian Zalynda. Gadis itu menoleh. Pandangannya terpaku sesaat melihat Ray dengan baju koko dan sarung, lengkap dengan peci hitamnya. Sepertinya Ray baru saja pulang berjama'ah shubuh di masjid dekat apartemen Gading

"Ng, maaf aku lancang. Aku cuma mau bikinin sarapan.."

Ray tersenyum sambil menarik kursi. "Sekalian bikinin kopi boleh?"

Zalynda balas tersenyum ke arah Ray. Gadis itu menyerahkan secangkir kopi di campur dengan kremer. Ray mengangkat satu alisnya. Gadis ini sudah membuat sebelum di minta. Ray segera menyesapnya

"Hmm..pas. Kamu tahu aku suka minum kopi pakai kremer?" Tanya Ray

"Iya, kan kalau pagi-pagi ke kampus kamu suka pesan kopi susu gitu ke kantin. Karena tadi adanya kremer, aku pakai kremer aja." Kata Zalynda sambil menghidangkan makaroni keju yang sudah matang

Saat Zalynda menyerahkan sendok, Ray memegang tangan gadis itu. Zalynda langsung menatap ke arah Ray

"Kamu inget?" Tanya Ray sambil tersenyum lebar

Wajah Zalynda bersemu merah. Gadis itu sedikit salah tingkah karena tertangkap basah sering memperhatikan Ray saat di kampus dulu. Zalynda perlahan menarik tangannya sambil berdehem

"Ini aku sudah masak. Maaf ya Ray, aku harus segera ke bu Reema. Perjalanannya lumayan jauh kalau dari sini. Sekalian ambil motor di kostan kemarin."

Zalynda segera mencuci peralatan masaknya dan bergegas bersiap

"Aku antar. Sebentar aku ganti baju dulu." Kata Ray sambil berdiri dari tempat duduknya

"Eh nggak usah Ray, aku bisa.."

"Za.." Ray menatap tajam kearah Zalynda. Gadis itu langsung membungkam mulutnya

"Diluar masih gelap. Kamu juga ke sana naik apa? Motor mu masih di kost-kostan. Aku nggak ngijinin kamu pergi kecuali kamu dianter sama aku. Tunggu sebentar. Tolong bawa mac n cheese nya ya. Kita sambil makan di jalan."

Zalynda akhirnya menurut. Gadis itu membawa makaroni keju nya di kotak bekal, lalu duduk sambil meminum teh hangatnya menanti Ray yang bersiap-siap

***

"Hayoo bengoong."

Zalynda terkejut saat bu Reema mengagetkannya dari belakang sampai selimut yang di pegangnya terjatuh

"Ih bu Reema ngagetin aja." Kata Zalynda pura-pura marah

"Abis dari tadi ibu panggilin kamu diem aja sambil senyum-senyum nggak jelas gitu. Mulai dari datang, masak, bebenah, senyuum terus ibu perhatikan. Lagi bahagia ya?" Tanya bu Reema sambil memandang Zalynda

Zalynda mengulum senyumnya. Teringat saat tadi Ray mengantarnya. Dengan manja Ray meminta Zalynda menyuapinya karena pemuda itu sedang menyetir. Melihat Ray manja seperti itu merupakan pemandangan baru bagi Zalynda

Belum lagi saat hendak turun, Ray menghadiahkan kecupan singkat di dahinya. Walau singkat, hal itu sukses membayangi Zalynda hingga sekarang

"Nah, melamun lagi." Goda bu Reema

Zalynda tergagap "Eh, maaf bu.."

"Beberapa hari ini kamu kemana?" Tanya bu Reema

"Za ada sedikit urusan bu. Maaf nggak ngabarin ibu.."

Bu Reema tersenyum menatap Zalynda "Za lagi jatuh cinta ya?"

Bu Reema tertawa saat melihat wajah Zalynda langsung memerah. Bu Reema membelai lembut kepala Zalynda

"Ibu senang lihat Za bahagia. Sudah lama sekali ibu tidak melihat binarnya orang yang jatuh cinta."

Bu Reema menghela nafas sambil duduk di sofa. Di ambilnya sebuah album foto dan melihatnya. Bu Reema tersenyum sedih

"Ibu jadi tahu kenapa ibu senang lihat Za tersenyum bahagia. Senyum Za mengingatkan ibu dengan senyum anak ibu." Bu Reema membelai pelan foto di dalam album. Bu Reema menunjukkan foto lama itu ke Zalynda

Zalynda melihat seorang pemuda yang tampan sedang tersenyum dalam balutan jas hitam.

"Ini pak Daniel?" Tanya Zalynda sambil menatap foto Daniel

Bu Reema mengangguk. "Di sini Niel baru lulus SMA. Dia terlihat sangat bahagia.."

Zalynda duduk di sebelah bu Reema. Wanita ini seperti ingin bercerita banyak.

"Niel jatuh cinta dengan seorang gadis. Dia tidak berhenti tersenyum waktu itu." Bu Reema tertawa kecil

"Saking cintanya, Niel pernah mengeroyok seorang pemuda sampai babak belur karena gadis itu lebih memilih pemuda itu dibandingkan Niel."

Bu Reema menghela nafas panjang

"Cinta itu benar-benar membuat seseorang menjadi bodoh dan lupa segalanya. Karena cintanya pada gadis itu pula, Niel dipenjara selama 4 tahun dengan tuduhan penculikan dan kaki tangan pembunuhan."

Zalynda begidik mendengarkan cerita bu Reema. Sebegitu parahnya kah?

Bu Reema menyusut airmatanya

"Sejak saat itu, ibu tidak pernah melihat Niel tersenyum lepas. Ibu sangat merindukan senyum Niel. Terlebih saat ayah Niel meninggal dunia."

Pandangan bu Reema jauh menerawang seperti menembus dinding kamar

"Ng..kenapa ibu tidak tinggal bersama pak Daniel?" Tanya Zalynda memberanikan diri

Bu Reema menggeleng sambil tersenyum sedih

"Ibu tidak betah di Jepang. Ibu rindu Indonesia. Karena itu ibu memutuskan tinggal di sini.."

Bu Reema kembali membelai foto Daniel

"Karena tidak mau ibu sendirian, Niel melamar menjadi manager anak cabang perusahaannya di Jakarta. Semoga Niel di terima ya Za. Biar ibu nggak kesepian."

Zalynda tersenyum sambil mengangguk

"Nanti kalau pak Daniel datang, rumah ibu akan ramai dengan anak cucu." Hibur Zalynda

Bu Reema justru kembali tersenyum sedih

"Niel belum punya anak, Za. Niel sudah dua kali menikah dan keduanya berakhir dalam perceraian."

Zalynda terdiam. Gadis itu merasakan bagaimana kesepiannya bu Reema, karena tidak jauh beda dengan dirinya

Bu Reema tersenyum sambil menatap Zalynda

"Tapi kalau melihat kamu, ibu jadi ingat Niel. Senyummu mirip sekali."

Bu Reema menggenggam tangan Zalynda erat. "Bagaimana kalau Za tinggal di sini nemenin ibu?"

"Eh..itu, kayaknya nggak bisa bu." Kata Zalynda sambil menggaruk kepalanya

Kening bu Reema berkerut "Kenapa?"

"Ng..Za harus minta ijin dulu."

"Sama siapa? Bukannya kamu juga sebatang kara?"

"Ng..sama suami Za, bu. Za udah nikah.."

Bu Reema terdiam sesaat, lalu tertawa kencang

"Ahahaha Za..Za..Kalau mau bohongin ibu coba yang pinter dikit. Mana ada.."

Bu Reema menghentikan tawanya saat melihat mata Zalynda serius menatap dirinya

Wanita itu langsung memperbaiki posisi duduknya

"Ceritanya bagaimana?"

***

Zalynda menceritakan semuanya ke bu Reema. Mulai dari Yono yang menjualnya hingga pernikahan dadakannya dengan Ray. Bu Reema sedikit banyak sudah mengetahui masa lalu Zalynda hanya mendengarkan sembari mengelus dada.

"Ada ya orang tega begitu. Padahal dia termasuk om kamu."

"Sebetulnya bukan bu. Orang tuanya dan kakek bersaudara angkat. Jadi bukan hubungan darah. Mungkin karena itu om Yono tega sama Za." Kata Za menunduk

"Terus pria yang dipaksa nikah sama kamu?'

Zalynda menggeleng. Zalynda tidak menceritakan ke bu Reema kalau Ray sudah menikah. Biarkanlah hal ini disimpan sementara oleh Zalynda

"Coba nanti kenalin sama ibu. Ibu mau tahu wajahnya yang sudah bikin Za jatuh cinta."

"Mm.. sebenarnya nanti dia mau jemput katanya bu. Mau langsung anter ke toko kue."

Pembicaraan Zalynda dan bu Reema terhenti saat mendengar bunyi bel di depan pintu. Bu Reema mendahului langkah Zalynda menuju pintu

"Ibu mau lihat.." bisik bu Reema sambil mengedipkan mata ke Zalynda sambil memegang handle pintu depan. Wajah Zalynda bersemu

Cklek

Mata Zalynda terbelalak melihat sosok di depan pintu

"Kamu…"

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

kepo nih... siapa yah...

2021-12-19

1

Sity Naibaho

Sity Naibaho

lanjut

2021-12-13

1

Ina

Ina

siapa tuh

2021-09-23

3

lihat semua
Episodes
1 PART 1
2 PART 2
3 PART 3
4 PART 4
5 PART 5
6 PART 6
7 PART 7
8 PART 8
9 PART 9
10 PART 10
11 PART 11
12 PART 12
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 PART 22
23 PART 23
24 PART 24
25 PART 25
26 PART 26
27 PART 27
28 PART 28
29 PART 29
30 PART 30
31 PART 31
32 PART 32
33 PART 33
34 PART 34
35 PART 35
36 PART 36
37 PART 37
38 PART 38
39 PART 39
40 PART 40
41 PART 41
42 PART 42
43 PART 43
44 PART 44
45 PART 45
46 PART 46
47 PART 47
48 PART 48
49 PART 49
50 PART 50
51 PART 51
52 PART 52
53 PART 53
54 PART 54
55 PART 55
56 PART 56
57 PART 57
58 PART 58
59 PART 59
60 PART 60
61 PART 61
62 PART 62
63 PART 63
64 PART 64
65 PART 65
66 PART 66
67 PART 67
68 PART 68
69 PART 69
70 PART 70
71 PART 71
72 PART 72
73 PART 73
74 PART 74
75 PART 75
76 PART 76
77 PART 77
78 PART 78
79 PENGUMUMAN
80 PART 79
81 PART 80
82 PART 81
83 PART 82
84 PART 83
85 PART 84
86 PART 85
87 PART 86
88 PART 87
89 PART 88
90 PART 89
91 PART 90
92 PART 91
93 PART 92
94 PART 93
95 PART 94
96 PART 95
97 PART 96
98 PART 97
99 PART 98
100 PART 99
101 PART 100
102 PART 101
103 PART 102
104 PART 103
105 PART 104
106 PART 105
107 PART 106
108 PART 107
109 PART 108
110 PART 109
111 PART 110
112 PART 111
113 PART 112
114 PART 113
115 PART 114
116 PART 115
117 PART 116
118 PART 117
119 PART 118
120 PART 119
121 PART 120
122 PART 121
123 PART 122
124 PART 123
125 PART 124
126 PART 125
127 PART 126
128 PART 127
129 PART 128
130 PART 129
131 PART 130
132 PART 131
133 PART 132
134 PART 133
135 PART 134
136 PART 135
137 PART 136
138 PART 137
139 PART 138
140 PART 139
141 PART 140
142 PART 141
143 PART 142
144 PART 143
145 PART 144
146 CINTA KARENA CINTA
147 PART 145
148 PART 146
Episodes

Updated 148 Episodes

1
PART 1
2
PART 2
3
PART 3
4
PART 4
5
PART 5
6
PART 6
7
PART 7
8
PART 8
9
PART 9
10
PART 10
11
PART 11
12
PART 12
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
PART 22
23
PART 23
24
PART 24
25
PART 25
26
PART 26
27
PART 27
28
PART 28
29
PART 29
30
PART 30
31
PART 31
32
PART 32
33
PART 33
34
PART 34
35
PART 35
36
PART 36
37
PART 37
38
PART 38
39
PART 39
40
PART 40
41
PART 41
42
PART 42
43
PART 43
44
PART 44
45
PART 45
46
PART 46
47
PART 47
48
PART 48
49
PART 49
50
PART 50
51
PART 51
52
PART 52
53
PART 53
54
PART 54
55
PART 55
56
PART 56
57
PART 57
58
PART 58
59
PART 59
60
PART 60
61
PART 61
62
PART 62
63
PART 63
64
PART 64
65
PART 65
66
PART 66
67
PART 67
68
PART 68
69
PART 69
70
PART 70
71
PART 71
72
PART 72
73
PART 73
74
PART 74
75
PART 75
76
PART 76
77
PART 77
78
PART 78
79
PENGUMUMAN
80
PART 79
81
PART 80
82
PART 81
83
PART 82
84
PART 83
85
PART 84
86
PART 85
87
PART 86
88
PART 87
89
PART 88
90
PART 89
91
PART 90
92
PART 91
93
PART 92
94
PART 93
95
PART 94
96
PART 95
97
PART 96
98
PART 97
99
PART 98
100
PART 99
101
PART 100
102
PART 101
103
PART 102
104
PART 103
105
PART 104
106
PART 105
107
PART 106
108
PART 107
109
PART 108
110
PART 109
111
PART 110
112
PART 111
113
PART 112
114
PART 113
115
PART 114
116
PART 115
117
PART 116
118
PART 117
119
PART 118
120
PART 119
121
PART 120
122
PART 121
123
PART 122
124
PART 123
125
PART 124
126
PART 125
127
PART 126
128
PART 127
129
PART 128
130
PART 129
131
PART 130
132
PART 131
133
PART 132
134
PART 133
135
PART 134
136
PART 135
137
PART 136
138
PART 137
139
PART 138
140
PART 139
141
PART 140
142
PART 141
143
PART 142
144
PART 143
145
PART 144
146
CINTA KARENA CINTA
147
PART 145
148
PART 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!