PART 20

"Za.."

Zalynda tersentak mendengar suara Ray. Segera di seka nya airmatanya

"Ray.. apa aku membangunkanmu?" Tanya Zalynda berusaha mendatarkan suaranya

Jempol Ray menyeka air mata yang masih berada di sudut mata Zalynda

"Kok nangis?"

Zalynda menatap lekat mata Ray

"Aku.."

"Aku takut terlalu nyaman denganmu, Ray. Aku takut terlalu dalam terperosok dalam perasaan ini, aku takut mengakui kalau..kalau aku jatuh cinta padamu sejak dulu dan sekarang perasaan itu semakin membesar..

Aku tahu kau tidak mencintaiku, kau melakukan ini karena kasihan padaku, karena aku temanmu kan? Aku sadar akan hal itu, karena itu aku takut..

Kau sudah menikah dan kalau istrimu tahu akan diriku, apakah kau akan membuangku begitu saja? Apa kau akan menceraikan ku?

Harusnya aku pergi selagi bisa.. Sebelum terperosok jauh dan aku tidak punya kekuatan untuk bangkit.."

"Za? Kok bengong?" Tanya Ray membuyarkan lamunan Zalynda

Kata-kata panjang itu hanya berani Zalynda ungkapkan dalam benaknya saja. Zalynda mengerjap cepat

"Nggak apa-apa Ray.."

Zalynda melepaskan pelukan Ray dan bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sebetulnya badannya sedikit tidak enak karena kedinginan dan kehujanan semalam. Zalynda jarang menggunakan air panas untuk mandi, namun pagi ini Zalynda menggunakannya

Zalynda berusaha tidak menggubris rasa menggigil yang menggigit. Mungkin dengan minum teh panas dan sarapan sedikit membuat badannya lebih segar - pikir Zalynda

Zalynda mengintip dari pintu kamar mandi. Zalynda tidak mendapati Ray berada di dalam kamar. Pemuda itu pasti sudah menuju masjid di dekat apartemen untuk melaksanakan shubuh berjamaah

Zalynda bernafas lega. Gadis itupun segera berpakaian dan bersiap melaksanakan kewajiban 5 waktunya

Matanya tertumbuk pada dua buah buku di kasurnya. Kening Zalynda berkerut saat melihat dua buku berwarna hijau dan merah

"Buku nikah?" Gumam Zalynda

***

Yono meringis saat Anggun mengoleskan obat ke wajah Yono.

"Kamu mas, pulang pagi dengan wajah babak belur begini. Kamu berantem dimana?" Tanya Anggun saat menotolkan obat ke luka Yono

"Duh! Kamu bisa pelan-pelan nggak ngobatinnya?!" Kata Yono sedikit keras

Anggun langsung melotot sambil menempelkan telunjuknya di bibir

"Jangan berisik! Om Wijaya masih di kamarnya. Kamu udah beberapa kali dapat peringatan dari om Wijaya." Bisik Anggun

Yono menghembuskan nafasnya dengan kasar

"Ngomong-ngomong kemarin aku lihat ada notif m banking, ada yang transfer 200 juta. Kok kamu nggak cerita-cerita mas?" kata Anggun sambil meniupi luka dan lebam Yono

Yono melirik Anggun. Anggun tidak mengetahui kalau Yono mendapat 200 juta itu dengan menjual Zalynda pada pemilik club XX

"Ada kerjaan terus goal. Ini karena ada yang iri jadinya aku dipukuli begini." Yono mengarang cerita

Anggun mendesah

"Ya udah, ke dokter aja. Ohya, udah lama aku sama Diva nggak kesalon. Boleh dong aku minta jatah salon?" Rajuk Anggun sambil bergelayut manja di lengan Yono

Yono mendecih "Kalau urusan duit, manisnya minta ampun."

"Yah mas, aku dan Diva juga kan butuh untuk menunjang penampilan kami dengan ibu-ibu sosialita dan teman-teman Diva. Siapa tahu ada ibu-ibu kaya yang mau ngambil Diva jadi menantu kan lumayan." Anggun terkekeh

Yono terkekeh. Usul Anggun tidak buruk. Bukankah bagus memiliki besan yang kaya raya?

"Emang udah ada targetnya?" Tanya Yono sambil mengusap-usap ice bag di bagian memar pipinya

"Kamu tahu nggak mas, geng arisan emas ada nyonya Al Farobi lho."

Mata Yono menyipit "Al Farobi? Ardhi Al Farobi?"

Anggun mengangguk

"Kamu kan tahu keluarga om Wijaya ada masalah dengan keluarga Al Farobi. Apalagi nyonya Aya yang kayaknya nggak pernah melupakan perlakuan Farah dulu."

Anggun berdecak kesal

"Ya aku nggak sebodoh itu lah mas. Aku tidak pernah menyebutkan kita masih ada hubungan keluarga dengan om Wijaya. Aku hanya menyebutkan nama keluarga kita."

Yono menatap Anggun

"Jangan-jangan kamu ngincer besanan sama keluarga Al Farobi?"

Anggun tertawa

"Apa salahnya? Mereka punya anak lelaki sulung yang kabarnya sangat tampan dan kaya raya. Kan bagus kalau bisa jatuh cinta sama Diva."

Yono menggeleng-gelengkan kepalanya. Yono akui kadang pemikiran Anggun lebih encer dari pemikirannya

"Jadi.. Mana 75 juta buat kami?"

***

Bau wangi masakan memenuhi apartemen Ray. Ray mencium wanginya saat membuka pintu dan langsung menuju ke dapur

"Wangi banget masakannya, Za." Kata Ray sambip melihat kopi krimernya sudah berada di atas meja. Ray tersenyum

"Eh maaf Ray, menyengat ya? Ini aku masak yang ada di kulkas aja." Kata Zalynda sambil menata tumis oncom kemangi dan telur mata sapi di piring

Ray tertawa kecil. Untung kemarin saat pulang mengantar Zalynda ke toko bu Edah, Ray bertemu bapak penjual sayur yang sedang duduk kelelahan memikul dagangannya

Karena kasihan, Ray membeli beberapa dagangannya tanpa menawar. Ray juga tidak tahu nama-nama yang dibelinya kemarin. Ternyata Zalynda bisa mengolahnya dengan baik

Ray mencicipi tumis oncom Zalynda. Pemuda itu langsung memberikan jempol pada Zalynda.

"Bekelin dong, biar bisa dimakan di jalan sambil nganter kamu." Kata Ray hendak bersiap-siap

"Ng..aku naik motorku aja Ray." Ucapan Zalynda membuat Ray memutar tubuhnya. Pemuda itu menatap Zalynda tajam

"Kenapa nggak mau dianter?"

"Please jangan terlalu baik padaku, Ray. Aku takut makin bergantung padamu.." bathin Zalynda sambil menggigit bibirnya

"Aku nggak mau ngerepotin.." kata-kata itu yang terucap dari bibir Zalynda.

Ray menarik sudut bibirnya "Nggak mau ngerepotin atau nggak mau terlalu nyaman, Za?"

Zalynda terkejut. Ray mengingat ucapannya kemarin pagi.

"Berarti kamu belum percaya sepenuhnya ke aku ya?" Tanya Ray lagi

Zalynda menunduk. Gadis itu berbalik dan menyiapkan kotak bekal Ray. Saat berbalik, Zalynda melihat Ray keluar dari kamarnya membawa dua buku yang ia lihat di kasurnya tadi shubuh

Ray meletakkan buku nikah di depan Zalynda

"Buku nikah kita. Pernikahan kita sah secara agama dan hukum negara. Kamu masih ragu sama keseriusanku ngurusin kamu?"

Kening Zalynda berkerut sambil membuka buku nikah yang diberikan Ray. Tertulis namanya dan nama Ray di situ

"Kok bisa.." desis Zalynda pelan, namun masih terdengar oleh Ray

Ray mendengus

"Bisa lah, kan aku urusin. Kamu lupa bapak kost kamu petugas KUA? Kemarin habis nganterin kamu, aku langsung ke kost kamu dan bicara sama bapak kost juga tante Ima. Berkat mereka, kita cepet punya buku nikah." kata Ray sambil menyeruput kopi krimernya

Kening Zalynda makin berkerut saat melihat status Ray.

"Kamu perjaka?" Tanya Zalynda polos. Karena setahu Zalynda Ray sudah menikah sebelum dinikahkan paksa dengannya

"Uhuuk.. uhuuk.." Ray terbatuk mendengar pertanyaan Zalynda. Wajah Ray langsung merah padam

"Za, walau aku bukan orang yang religius tetapi aku dididik dan dibesarkan orang tuaku sesuai norma agama yang dijunjung tinggi!" Ucap Ray dingin

Ray berbalik dan meninggalkan Zalynda

"Ck, bisa-bisanya dia meragukanku.." gumam Ray pelan. Ray menutup pintu kamarnya dengan sedikit keras membuat Zalynda sedikit terlonjak

Zalynda menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kok marah sih? Kan aku tanya. Kalau sudah menikah lalu bisa dapat buku nikah lagi, berarti istri Ray setuju poligami? Dan statusnya harusnya bukan perjaka kan? Atau Ray nyogok petugas KUA? Kok dia marah sih?" Bisik Zalynda sambil melihat kearah pintu kamar Ray

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

za .. za ..

2021-12-19

0

Michie

Michie

ray masih perjaka ting ting

2021-10-11

1

Bunnycutie

Bunnycutie

semangat thor, udh aku vote n kasih kopi biar kuat begadang 🤭🤭🤭

2021-09-27

1

lihat semua
Episodes
1 PART 1
2 PART 2
3 PART 3
4 PART 4
5 PART 5
6 PART 6
7 PART 7
8 PART 8
9 PART 9
10 PART 10
11 PART 11
12 PART 12
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 PART 22
23 PART 23
24 PART 24
25 PART 25
26 PART 26
27 PART 27
28 PART 28
29 PART 29
30 PART 30
31 PART 31
32 PART 32
33 PART 33
34 PART 34
35 PART 35
36 PART 36
37 PART 37
38 PART 38
39 PART 39
40 PART 40
41 PART 41
42 PART 42
43 PART 43
44 PART 44
45 PART 45
46 PART 46
47 PART 47
48 PART 48
49 PART 49
50 PART 50
51 PART 51
52 PART 52
53 PART 53
54 PART 54
55 PART 55
56 PART 56
57 PART 57
58 PART 58
59 PART 59
60 PART 60
61 PART 61
62 PART 62
63 PART 63
64 PART 64
65 PART 65
66 PART 66
67 PART 67
68 PART 68
69 PART 69
70 PART 70
71 PART 71
72 PART 72
73 PART 73
74 PART 74
75 PART 75
76 PART 76
77 PART 77
78 PART 78
79 PENGUMUMAN
80 PART 79
81 PART 80
82 PART 81
83 PART 82
84 PART 83
85 PART 84
86 PART 85
87 PART 86
88 PART 87
89 PART 88
90 PART 89
91 PART 90
92 PART 91
93 PART 92
94 PART 93
95 PART 94
96 PART 95
97 PART 96
98 PART 97
99 PART 98
100 PART 99
101 PART 100
102 PART 101
103 PART 102
104 PART 103
105 PART 104
106 PART 105
107 PART 106
108 PART 107
109 PART 108
110 PART 109
111 PART 110
112 PART 111
113 PART 112
114 PART 113
115 PART 114
116 PART 115
117 PART 116
118 PART 117
119 PART 118
120 PART 119
121 PART 120
122 PART 121
123 PART 122
124 PART 123
125 PART 124
126 PART 125
127 PART 126
128 PART 127
129 PART 128
130 PART 129
131 PART 130
132 PART 131
133 PART 132
134 PART 133
135 PART 134
136 PART 135
137 PART 136
138 PART 137
139 PART 138
140 PART 139
141 PART 140
142 PART 141
143 PART 142
144 PART 143
145 PART 144
146 CINTA KARENA CINTA
147 PART 145
148 PART 146
Episodes

Updated 148 Episodes

1
PART 1
2
PART 2
3
PART 3
4
PART 4
5
PART 5
6
PART 6
7
PART 7
8
PART 8
9
PART 9
10
PART 10
11
PART 11
12
PART 12
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
PART 22
23
PART 23
24
PART 24
25
PART 25
26
PART 26
27
PART 27
28
PART 28
29
PART 29
30
PART 30
31
PART 31
32
PART 32
33
PART 33
34
PART 34
35
PART 35
36
PART 36
37
PART 37
38
PART 38
39
PART 39
40
PART 40
41
PART 41
42
PART 42
43
PART 43
44
PART 44
45
PART 45
46
PART 46
47
PART 47
48
PART 48
49
PART 49
50
PART 50
51
PART 51
52
PART 52
53
PART 53
54
PART 54
55
PART 55
56
PART 56
57
PART 57
58
PART 58
59
PART 59
60
PART 60
61
PART 61
62
PART 62
63
PART 63
64
PART 64
65
PART 65
66
PART 66
67
PART 67
68
PART 68
69
PART 69
70
PART 70
71
PART 71
72
PART 72
73
PART 73
74
PART 74
75
PART 75
76
PART 76
77
PART 77
78
PART 78
79
PENGUMUMAN
80
PART 79
81
PART 80
82
PART 81
83
PART 82
84
PART 83
85
PART 84
86
PART 85
87
PART 86
88
PART 87
89
PART 88
90
PART 89
91
PART 90
92
PART 91
93
PART 92
94
PART 93
95
PART 94
96
PART 95
97
PART 96
98
PART 97
99
PART 98
100
PART 99
101
PART 100
102
PART 101
103
PART 102
104
PART 103
105
PART 104
106
PART 105
107
PART 106
108
PART 107
109
PART 108
110
PART 109
111
PART 110
112
PART 111
113
PART 112
114
PART 113
115
PART 114
116
PART 115
117
PART 116
118
PART 117
119
PART 118
120
PART 119
121
PART 120
122
PART 121
123
PART 122
124
PART 123
125
PART 124
126
PART 125
127
PART 126
128
PART 127
129
PART 128
130
PART 129
131
PART 130
132
PART 131
133
PART 132
134
PART 133
135
PART 134
136
PART 135
137
PART 136
138
PART 137
139
PART 138
140
PART 139
141
PART 140
142
PART 141
143
PART 142
144
PART 143
145
PART 144
146
CINTA KARENA CINTA
147
PART 145
148
PART 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!