PART 10

Kamar VVIP di Club XX tergolong mewah untuk standar club, bukan hotel. Sepertinya memang disediakan sebagai sarana para pasangan memadu kasih di tempat privasi

Ray menatap punggung Zalynda yang sedari tadi duduk terdiam di ujung ranjang. Tangannya meremas rok mini hitamnya. Ray tahu tangan itu pasti sedingin es

Ray berjongkok di hadapan Zalynda. Gadis itu langsung menyilangkan tangannya di dada, merasa tidak nyaman dengan apa yang ia kenakan

Melihat itu, Ray segera melepaskan jasnya dan memakaikannya ke tubuh Zalynda yang hanya berbalut tanktop ketat. Terlihat gadis itu meneteskan air mata

Bukan pertemuan seperti ini yang diharapkan Zalynda setelah sekian lama berpisah dari Ray. Terakhir saat tahu bahwa keluarga Al Farobi tidak bersalah atas kegilaan Farah, Zalynda belum sempat meminta maaf pada Ray

"Apa yang terjadi, Za?"

Ah, suara Ray masih tetap lembut saat berbicara dengannya. Walau setiap orasi, suara Ray tegas dan berapi-api namun saat berbicara dengan Zalynda selalu berada dalam mode lembut

"Za.." panggil Ray lagi

Zalynda menghapus air matanya dan memberanikan diri menatap Ray

"Apa kau akan melakukannya?"

"Hah?" Kening Ray berkerut

"Melakukan apa?"

Zalynda menggigit bibirnya, menguatkan hatinya mengucapkan kalimat yang tidak pernah terbesit dalam pikirannya

"Kau sudah membeliku. Aku milikmu malam ini. Segera tuntaskan perjanjian jual beli kita sehingga aku tidak berhutang sepeserpun padamu."

Rahang Ray terlihat mengeras. Pemuda itu segera berdiri

"Kau pikir aku pria seperti itu?"

Zalynda mendongak menatap Ray. Sorot mata Ray menyiratkan kemarahan dan kekecewaan

"Lalu untuk apa kau menghamburkan uang sebanyak itu? Apa kau berniat membelitku dengan hutang?"

Zalynda teringat kata-kata Yono yang selalu memojokkannya dengan mengungkit semua pemberian tuan Wijaya pada Zalynda sebagai hutang sehingga pada akhirnya Zalynda terpuruk di tempat ini

Air mata Zalynda tidak tertahankan. Gadis itu kembali menangis memikirkan bagaimana nasibnya nanti.

Ray mendesah, kembali pemuda itu berjongkok di hadapan Zalynda. Ray menangkup pipi Zalynda dan mengangkat wajah gadis itu. Terlihat lebam membiru di tulang pipi sebelah kiri

"Apa yang terjadi?" Tanya Ray lagi

Zalynda hanya menggeleng. Percuma menceritakan pada Ray apa yang menimpa dirinya.

"Kau tidak akan bisa menolongku." Bisik Zalynda sambil terisak

Ray menghela nafas. Perlahan Ray mendorong bahu Zalynda, merebahkan gadis itu ke atas ranjang. Zalynda sedikit terkejut dengan perlakuan Ray. Bukankah tadi pemuda itu menolaknya?

"R-Ray.." wajah Zalynda memerah

Ternyata Ray hanya merebahkan diri Zalynda ke atas ranjang dan menyelimutinya hingga leher

"Tidur lah Za. Kau kelihatan lelah sekali."

Zalynda meremas selimutnya melihat perlakuan Ray. Masih ada orang baik padanya di penghujung hari

Hari ini tubuh Zalynda memang terasa sangat letih. Gadis itu memiringkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya. Biarlah esok terjadi, malam ini Zalynda hanya ingin beristirahat

Ray memastikan Zalynda sudah terlelap. Pemuda itu mengulurkan tangannya membelai rambut Zalynda yang hitam lebat. Ray tersenyum mengingat dulu gadis ini selalu berdandan rapi dengan rambut berwarna burgundy.

Mata Ray memicing melihat lebam di pipi Zalynda. Apa yang terjadi dengan gadis ini. Perlahan Ray meninggalkan Zalynda dan berbaring di sofa yang ada di kamar

Tangan Ray mendial sebuah nomor

"Hallo, om Beno.."

***

Setiap pagi Zalynda selalu terbangun pada jam 4 shubuh. Namun hari ini alarm tubuhnya tidak membangunkannya.

Zalynda menggeliat lalu perlahan membuka matanya. Hal yang pertama dilihatnya adalah sosok Ray yang sedang duduk di karpet sembari mengangkat kedua tangannya. Ray sedang berdoa

"Shubuh!" Pikiran Zalynda langsung menyentak. Gadis itu segera bangun, namun kembali ia berfikir. Zalynda tidak membawa mukena, bagaimana cara menutup tubuhnya untuk melaksanakan sholat kalau tampilannya terbuka seperti ini.

Rasa sedih kembali membawanya ke realita. Ya, mulai hari ini Zalynda akan bekerja di Club XX sebagai gadis penghibur. Memikirkannya saja sudah membuat Zalynda merasa kotor dan tidak pantas menghadap Sang Pencipta Semesta

"Za, shubuh?" Terdengar suara Ray membuyarkan lamunannya

Zalynda menggeleng

"Haidh?"

Zalynda melotot dengan wajah memerah, sedang Ray tetap dengan wajah datar menanti jawaban Zalynda

"Aku nggak bawa mukena.." Akhirnya jawaban itu yang dikeluarkan Zalynda

Ray berdiri dan mengambil satu paperbag dan memberikannya ke Zalynda. Zalynda melihat isi paperbag itu

Mukena dan baju

Zalynda segera menatap Ray meminta penjelasan

"Sholat dulu, nanti shubuhnya lewat." Kata Ray lagi. Pemuda itu pamit keluar, memberikan privasi untuk Zalynda sebentar

Akhirnya Zalynda menurut. Segera gadis itu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Zalynda juga mengganti bajunya dengan baju yang dibawakan Ray.

Selesai sholat Zalynda melihat Ray sudah duduk di sofa dengan dua mangkuk mie instan dan dua teh panas

"Hanya ini yang bisa di buat di warung depan club XX." Kata Ray sambil meringis

Zalynda tertawa kecil. Masih terlalu pagi untuk memakan semangkuk mie instan. Tetapi demi menghargai Ray, Zalynda tidak berkomentar apa-apa

Keduanya makan dalam diam

"Ng..Ray.." Zalynda mencoba membuka percakapan

"Ya?"

"Kamu semalaman nggak pulang..Nggak ada yang nyariin atau nungguin gitu?"

Ray terdiam sejenak sambil meneguk teh panasnya perlahan

"Nggak ada."

Kening Zalynda berkerut. Dalam pemikiran Zalynda, Ray tergolong pengantin baru. Tidak mungkin istrinya tidak mencarinya

"Kenapa?" Tanya Ray lagi

Zalynda hanya menggeleng perlahan. Mereka kembali makan dalam diam

***

Zalynda melirik jam di dinding. Sudah jam 9 lewat tetapi Ray masih tidak memperbolehkan dirinya meninggalkan kamar VVIP ini

Zalynda mendesah. Sepagian ini dirinya hanya duduk di kasur sambil menonton televisi sementara Ray sibuk dengan handphone nya

Tok..tok..

Seraut wajah cantik muncul di depan pintu. Ray segera berdiri dan menyambutnya

"Tante Ima.."

Ima, sahabat Aya, langsung memeluk Ray sekilas

"Tante langsung datang begitu melihat WA dan belasan missed called darimu Ray. Mana dia?"

Ima mengikuti tatapan mata Ray. Wanita itu mengerutkan kening saat menatap Zalynda. Gadis itu mengingatkannya pada seseorang, namun entah siapa

"Za, ini tante Ima. Pengacara."

Zalynda menatap Ray tidak mengerti, namun tangannya tetap terulur menyalimi Ima. Ima tersenyum

"Tante sudah bicara dengan Alvin. Agak alot juga, tapi Alhamdulillah tante bisa selesaikan walau sepertinya kamu harus mengeluarkan uang lagi. Masih dalam budget kamu kok Ray."

Ray mengangguk "Jangan lupa Ray minta surat perjanjian dan pernyataannya, tante. Boleh fotokopi nya saja, aslinya tetap dipegang tante."

"Beres." Ima mengacungkan jempolnya

"Mm..tante juga jangan cerita-cerita ke bunda ya."

"Nggaklah..belum." kata Ima mencoba menggoda Ray

Ray hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Jangan dulu lah tante. Ray baru cerita ke Ina aja hebohnya minta ampun kemarin."

"Ooh pantesan tadi Alvin pucat pas tadi tante terima telepon dari Lean." Ima terbahak. Orang seperti Alvin memang lebih cocok dilawan dengan ancaman dan kekerasan. Ray ikut tertawa

Ray menatap Zalynda lembut "Ayo kuantar kau pulang."

Kening Zalynda berkerut

"Pulang? Maksudnya?"

Ima tersenyum sambil merangkul bahu Zalynda "Maksudnya, kau bebas nak. Kau tidak perlu bekerja di Club XX ini."

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

ya Allah, baik banget sih Rey

2021-12-18

1

IG : @thatya0316

IG : @thatya0316

syukurlah masih ada orang baik yang menolong

2021-10-24

1

lihat semua
Episodes
1 PART 1
2 PART 2
3 PART 3
4 PART 4
5 PART 5
6 PART 6
7 PART 7
8 PART 8
9 PART 9
10 PART 10
11 PART 11
12 PART 12
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 PART 22
23 PART 23
24 PART 24
25 PART 25
26 PART 26
27 PART 27
28 PART 28
29 PART 29
30 PART 30
31 PART 31
32 PART 32
33 PART 33
34 PART 34
35 PART 35
36 PART 36
37 PART 37
38 PART 38
39 PART 39
40 PART 40
41 PART 41
42 PART 42
43 PART 43
44 PART 44
45 PART 45
46 PART 46
47 PART 47
48 PART 48
49 PART 49
50 PART 50
51 PART 51
52 PART 52
53 PART 53
54 PART 54
55 PART 55
56 PART 56
57 PART 57
58 PART 58
59 PART 59
60 PART 60
61 PART 61
62 PART 62
63 PART 63
64 PART 64
65 PART 65
66 PART 66
67 PART 67
68 PART 68
69 PART 69
70 PART 70
71 PART 71
72 PART 72
73 PART 73
74 PART 74
75 PART 75
76 PART 76
77 PART 77
78 PART 78
79 PENGUMUMAN
80 PART 79
81 PART 80
82 PART 81
83 PART 82
84 PART 83
85 PART 84
86 PART 85
87 PART 86
88 PART 87
89 PART 88
90 PART 89
91 PART 90
92 PART 91
93 PART 92
94 PART 93
95 PART 94
96 PART 95
97 PART 96
98 PART 97
99 PART 98
100 PART 99
101 PART 100
102 PART 101
103 PART 102
104 PART 103
105 PART 104
106 PART 105
107 PART 106
108 PART 107
109 PART 108
110 PART 109
111 PART 110
112 PART 111
113 PART 112
114 PART 113
115 PART 114
116 PART 115
117 PART 116
118 PART 117
119 PART 118
120 PART 119
121 PART 120
122 PART 121
123 PART 122
124 PART 123
125 PART 124
126 PART 125
127 PART 126
128 PART 127
129 PART 128
130 PART 129
131 PART 130
132 PART 131
133 PART 132
134 PART 133
135 PART 134
136 PART 135
137 PART 136
138 PART 137
139 PART 138
140 PART 139
141 PART 140
142 PART 141
143 PART 142
144 PART 143
145 PART 144
146 CINTA KARENA CINTA
147 PART 145
148 PART 146
Episodes

Updated 148 Episodes

1
PART 1
2
PART 2
3
PART 3
4
PART 4
5
PART 5
6
PART 6
7
PART 7
8
PART 8
9
PART 9
10
PART 10
11
PART 11
12
PART 12
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
PART 22
23
PART 23
24
PART 24
25
PART 25
26
PART 26
27
PART 27
28
PART 28
29
PART 29
30
PART 30
31
PART 31
32
PART 32
33
PART 33
34
PART 34
35
PART 35
36
PART 36
37
PART 37
38
PART 38
39
PART 39
40
PART 40
41
PART 41
42
PART 42
43
PART 43
44
PART 44
45
PART 45
46
PART 46
47
PART 47
48
PART 48
49
PART 49
50
PART 50
51
PART 51
52
PART 52
53
PART 53
54
PART 54
55
PART 55
56
PART 56
57
PART 57
58
PART 58
59
PART 59
60
PART 60
61
PART 61
62
PART 62
63
PART 63
64
PART 64
65
PART 65
66
PART 66
67
PART 67
68
PART 68
69
PART 69
70
PART 70
71
PART 71
72
PART 72
73
PART 73
74
PART 74
75
PART 75
76
PART 76
77
PART 77
78
PART 78
79
PENGUMUMAN
80
PART 79
81
PART 80
82
PART 81
83
PART 82
84
PART 83
85
PART 84
86
PART 85
87
PART 86
88
PART 87
89
PART 88
90
PART 89
91
PART 90
92
PART 91
93
PART 92
94
PART 93
95
PART 94
96
PART 95
97
PART 96
98
PART 97
99
PART 98
100
PART 99
101
PART 100
102
PART 101
103
PART 102
104
PART 103
105
PART 104
106
PART 105
107
PART 106
108
PART 107
109
PART 108
110
PART 109
111
PART 110
112
PART 111
113
PART 112
114
PART 113
115
PART 114
116
PART 115
117
PART 116
118
PART 117
119
PART 118
120
PART 119
121
PART 120
122
PART 121
123
PART 122
124
PART 123
125
PART 124
126
PART 125
127
PART 126
128
PART 127
129
PART 128
130
PART 129
131
PART 130
132
PART 131
133
PART 132
134
PART 133
135
PART 134
136
PART 135
137
PART 136
138
PART 137
139
PART 138
140
PART 139
141
PART 140
142
PART 141
143
PART 142
144
PART 143
145
PART 144
146
CINTA KARENA CINTA
147
PART 145
148
PART 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!