PART 8

Ray menatap undangan Marvin. Kertas linen dominasi krem dan gold dengan pita cantik di amplopnya

"Akhirnya salah satu dari kita melepas masa lajangnya." Kata Mike sambil mengangkat gelasnya

Mereka berempat, Ray, Marvin, Mike dan Agus sedang berada di cafe langganan mereka

"Haah.. siapa sangka tiga minggu lagi Marvin benar-benar menikah sama Ghea, sang ratu bumi." Agus angkat bicara

Ketiganya tertawa, mengingat dulu Marvin sempat mengata-ngatai Ghea sebagai Hippie Butut. Marvin hanya mesem-mesem di goda sedemikian rupa

"Pemberkatan di gereja sabtu pagi. Lalu langsung lanjut ke gedung sore untuk pesta." Kata Marvin mengalihkan pembicaraan

"Berarti kita pagi udah ngumpul ya. Groomsmen nggak boleh telat." Ujar Mike mengingatkan sahabat-sahabatnya

"Bawa pasangan juga? Ghea udah punya bridesmaids kan?" Tanya Agus memastikan

"Ntar gue dateng sama pacar baru gue. Jangan pada naksir ya." Kata Mike sedikit sombong

Agus hanya memutar bola matanya sementara Ray hanya menarik ujung bibirnya menanggapi ocehan Mike

"Gue dateng sama elo aja deh Ray, calon ipar yang nggak jadi." Kata Agus sambil terbahak. Ray melirik ke arah Agus.

Dibalik tawa Agus sebetulnya pemuda itu menyimpan sedikit patah hati karena tidak mendapatkan Ina. Namun Ray lebih setuju jika Ina bersama Lean walau dulunya mereka adalah musuh di kampus

"Ray, elo udah ketemu Za?" Tanya Marvin membuyarkan lamunan Ray

Agus dan Mike langsung menatap ke arah Marvin

"Za? Zalynda?" Tanya Agus

"Yes, the one and only Za.." kata Marvin

Ray menggeleng "Nggak. Waktu itu gue ke toko kue bu Edah nggak lihat dia."

"Elo nggak kesana lagi besoknya?" Tanya Marvin

"Nggaklah, kan gue nganter Ina ke Prancis nyusul Andre." Kata Ray sambil meneguk soda dinginnya. Kerongkongannya terasa kering setelah membicarakan Za

"Ina apa kabarnya Ray?" Akhirnya Agus memberanikan diri menanyakan kabar Ina

Ray menatap sahabatnya. Bibirnya tertarik ke atas "Baik. Dia lagi hamil."

"Ck..tokcer juga Andre. Hilang sudah harapan gue.." kata Agus sambil menepuk keningnya

"Tenang, ntar gue kenalin sama temen-temen Ghea." Kata Marvin menghibur Agus

"Ohya, gue ingetin minggu depan kita ketemu di Club XX jam 8 malam." Kata Mike sambil mengangkat gelasnya, disambut oleh Agus dan Marvin

Ray refleks menatap Mike "Gila lo. Gue bisa dibunuh ayah kalo ketahuan pergi ke club itu!"

Mike nyengir "Emang bokap elo tahu club XX Ray?"

Ray mendelik. Ardhi jelas tahu club XX yang terkenal di kalangan para pengusaha, walau Ray yakin Ardhi tidak pernah masuk ke dalamnya. Atau pernah ya?

"Pilih tempat lain aja, Mike. Ke villa gue deh di Bogor." Ray mencoba bernegosiasi

"Gue udah ngasih panjer ke pengelola club buat private bachelor party nya Marvin. Kalo dibatalin duit nggak balik lah."

"Set dah! Dimana-mana bachelor party itu kejutan, ini malah ngomong depan gue." Kata Marvin sambil melempar tissue makan bekas ke arah Mike

Mike hanya mencebik mendengar ucapan Marvin

"Udah lah Ray, sesekali ke club nggak bakal mencoreng citra baik elo kok." Ujar Agus mencoba membujuk Ray

Ray hanya geleng-geleng. Bukan citra baik, Ray hanya tidak pernah ke club sepanjang hidupnya. Dalam bayangannya, club seperti tempat dugem dengan musik menghentak yang bikin pusing kepala. Ray lebih menyukai keheningan sebetulnya

"C'mon brother. Elo gak bakal nyesel deh." Kata Mike berjanji

***

Hari ini, hari Sabtu. Toko kue tutup lebih malam karena banyak pelanggan yang datang baik untuk memesan atau membeli langsung.

Zalynda merenggangkan tangannya. Shift nya sudah berakhir hari ini. Bekerja di toko kue ternyata sangat melelahkan. Namun Zalynda senang karena memiliki banyak pengalaman dan skill nya pun bertambah

"Bu Edah, Za pulang dulu ya." Pamit Zalynda saat melewati ruangan bu Edah. Wanita bertubuh subur itu hanya mengangguk sambil melambaikan tangan karena sedang menelepon

Zalynda segera menuju ke parkiran motor di samping gedung toko kue. Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Belum terlalu malam sebetulnya untuk kota Jakarta, tetapi tempat parkir toko kue itu agak menjorok masuk ke gang sehingga terasa sepi

Zalynda bergegas memakai helm kecil dan mengenakan jaketnya. Saat ia hendak menstater motornya, seseorang merebut kunci motornya

Zalynda terkejut dan segera menoleh. Matanya membola melihat orang yang selama ini di hindarinya

"Om Yono.."

Yono menyeringai "Akhirnya ketemu juga kamu, cantik.."

Alarm tubuh Zalynda langsung menyatakan bahaya dan harus segera berlari menjauh dari tempat itu, terlebih tempat itu sepi

Zalynda segera turun dan berlari. Namun Yono lebih dulu menyambar pinggang Zalynda dan mendorongnya hingga menubruk dinding pembatas. Beruntung Zalynda menggunakan helm. Kalau tidak kepalanya sudah terbentur

"O-om Yono.."

"Kenapa takut melihat om, Za?" Tanya Yono sambil mendekati Zalynda. Tangan Yono melepas helm Zalynda perlahan, lalu memeluk pinggang Zalynda dan merapatkan tubuh gadis itu ke tubuhnya. Tercium bau rokok dari mulut Yono, membuat Zalynda memalingkan wajahnya

Yono menatap Zalynda dengan pandangan liar. Yono mencengkram pipi Zalynda dan memaksa gadis itu melihat dirinya. Terlihat sorot mata Zalynda nampak marah dan ketakutan, maniknya berkaca-kaca

"Kamu nggak lupa sama janjimu ke om kan?" Kata Yono makin mendekatkan wajahnya ke wajah Zalynda. Hidung mereka bersentuhan. Bau rokok terasa sangat menyengat membuat gadis itu sedikit mual. Zalynda menggeleng mencoba melepaskan diri

"Perjanjian batal, om! Om bohong sama Za. Keluarga Al Farobi tidak ada hubungannya dengan apa yang menimpa bu Farah. Karena perjanjian itu, Za dikeluarkan dari kampus dan dijauhi teman-teman!" Ucap Zalynda sedikit membentak dengan suara bergetar

Yono memandangi mata Zalynda yang mulai menganak sungai

"Apa kau pikir Om peduli?" Ucap Yono dingin. Pria itu langsung me****t bibir Zalynda, mencecapi rasa manis dari bibir merah milik Zalynda

Zalynda meronta, namun tenaganya tidak bisa menandingi tenaga Yono. Bau rokok dari mulut Yono membuat Zalynda ingin muntah. Zalynda jijik dengan sikap Yono, Zalynda jijik dengan dirinya sendiri

Yono melepaskan bibir Zalynda dengan terengah-engah. Zalynda langsung mengambil nafas mengisi paru-parunya

"Kalau saja om tidak punya hutang, malam ini om akan senang hati menikmati dirimu sayang.."

Zalynda terperanjat "Apa.."

"Kau tidak lupa, kau punya hutang dengan keluarga Wijaya kan? Mengasuh dan membesarkanmu butuh biaya sayang. Sekarang waktunya kau membalasnya. Harga perawan seperti dirimu bisa tembus 200 juta."

Mata Zalynda terbelalak. Apa maksud Yono? Apa Yono akan menjualnya?

Sebelum Zalynda tersadar, Yono sudah menyeret Zalynda masuk ke dalam mobilnya. Zalynda langsung memberontak

"Lepaskan! Om tidak punya hak memperlakukan Za seperti ini! Om br*ngs*k!" Zalynda berteriak sambil memukuli Yono. Yono terlihat kesal lalu memukul tengkuk Zalynda

"Ah.." Zalynda langsung pingsan. Yono dengan sigap menangkap tubuh Zalynda. Segera Yono memasukkan Zalynda ke dalam mobilnya

"Ck..kau beruntung, barang jualan tidak boleh cacat. Kalau tidak sudah kupukuli kau!" Desis Yono sambil menutup pintu mobilnya dengan kencang

Mobil Yono segera meninggalkan tempat parkir toko kue milik bu Edah

***

Musik keras berdentum-dentum. Di lantai dansa, banyak pasangan muda-mudi yang sedang menggoyangkan tubuhnya mengikuti irama musik. Entah mereka dalam keadaan sadar atau tidak

Untuk bachelor party Marvin, Mike menyewa tempat privat di lantai atas sehingga terhindar dari hingar bingar musik yang memekakkan telinga

Dari tempat privat itu, mereka bisa melihat kebawah. Beberapa meja terlihat beberapa muda-mudi berpasangan duduk berdekatan dan saling menempel satu sama lain

Ray memejamkan matanya melihat pemandangan di bawah. Biar bagaimanapun ia tetap pria normal.

"Mike, ini sampe jam berapa?" Tanya Ray sambil menoleh ke arah Mike, namun hanya sekilas karena kembali Ray membuang pandangannya

"Bentar lagi, brother. Enjoy dulu lah. Elo nggak pernah ke tempat beginian kan. Acara puncaknya sebentar lagi." kata Mike sambil bercanda tawa dengan seorang gadis

Ray menghela nafas panjang. Diantara mereka berempat, hanya Ray yang tidak memesan wanita di situ. Ray terbilang cukup kolot dari ketiga temannya yang cukup Flamboyan

Ray melirik Marvin yang diapit oleh dua orang gadis dengan pakaian kurang bahan. Karena ini pesta bujangan Marvin, maka Marvin boleh mendapatkan bagian lebih banyak.

Mike yang sedang disuapi oleh seorang gadis genit yang selalu menempel ke arah Mike dan Agus yang sedang duduk diam sambil menikmati pijatan dari seorang gadis yang juga memakai baju kurang bahan

Bibir Ray tersenyum. Setidaknya ia lega, Agus tidak bersama Ina. Apa jadinya kalau Ina melihat Agus seperti ini, bisa kurus Ina makan hati terus

Tetapi walau mereka seperti itu, kesetiaan persahabatan mereka tidak perlu di ragukan lagi dan Ray bersyukur memiliki mereka

Ray melirik arlojinya, pukul 10 malam. Nampaknya malam ini ia akan kembali pulang ke apartemennya. Biasanya Aya sudah mengunci pintu rumah

"Ray, kemari..ini puncaknya." Kata Mike

Ray menghampiri Mike. Mereka duduk di sofa yang dibatasi oleh tirai. Lampu ruangan dinyalakan separuh sehingga orang dari balik tirai tidak akan bisa melihat siapa saja yang duduk di sofa

"Apa ini?" Tanya Ray saat melihat beberapa gadis digiring masuk. Gadis-gadis dengan makeup tebal dan baju kurang bahan yang menampakkan aset mereka masing-masing

Ray menelan ludah melihat pemandangan di depannya. Mungkin iman Ray tergolong kuat, tapi 'imron' nya sudah meronta sejak tadi

"Elo bisa ngajakin salah satu gadis itu buat nemenin elo semalaman." jelas Mike sambil berbisik

Mata Ray terbelalak. Pria dan wanita berada dalam satu ruangan semalaman?

"Ngapain semalaman?!" Bisik Ray. Sedetik ia sadar pertanyaannya begitu konyol

"Terserah elo. Mau ngobrol kek, main gaple kek, pijit kek, wik wik kek.." bisik Mike sambil tertawa

"Sialan lo, Mike.." rutuk Ray dalam hati

"Tuan-tuan sekalian, ini adalah gadis-gadis andalan club XX. Mereka sangat lihai dan ahli memanjakan." Kata seorang lelaki dengan body kekar namun sangat gemulai gerakannya

Ray memperhatikan seorang gadis yang berdiri di pinggir di barisan gadis-gadis di depan. Berbeda dari teman-temannya yang berdiri menantang menonjolkan asetnya, gadis itu justru menunduk sambil memeluk tubuhnya seolah ingin melindungi asetnya dari pandangan orang

"Malam ini Marvin yang memilih terlebih dahulu." Bisik Agus sambil terkekeh. Marvin segera memindai beberapa gadis. Pandangan terhenti pada gadis yang berdiri di pinggir

"Itu..yang pinggir. Kenapa menunduk terus? Jelek ya?" Ujar Marvin keras

Pria gemulai itu memperhatikan gadis yang berdiri di pinggir lalu menghampirinya

"Maaf tuan, dia ini orang baru. Baru bergabung di sini. Masih polos, tapi biasanya ada juga kan yang senang dengan type begini?" Pria itu tertawa genit

Ray mengeraskan rahangnya. Sejujurnya ia tidak suka seorang wanita direndahkan seperti itu, apalagi sangat terlihat keterpaksaan dari gerak geriknya

"Untuk wajah, dia cukup cantik kok. Ayo angkat wajahmu, manis." Ujar pria gemulai itu

Perlahan gadis itu mengangkat wajahnya. Ray terperangah melihat gadis itu

"Za.."

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

ya Allah, aku gak sabar nunggu Yono mampus...😡😡😡😡😡😡😡😡

2021-12-18

1

Sanjani

Sanjani

kasih like dan komen

2021-12-08

1

Sanjani

Sanjani

semangat kak aku pengikut barumu hadir

2021-12-08

1

lihat semua
Episodes
1 PART 1
2 PART 2
3 PART 3
4 PART 4
5 PART 5
6 PART 6
7 PART 7
8 PART 8
9 PART 9
10 PART 10
11 PART 11
12 PART 12
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 PART 22
23 PART 23
24 PART 24
25 PART 25
26 PART 26
27 PART 27
28 PART 28
29 PART 29
30 PART 30
31 PART 31
32 PART 32
33 PART 33
34 PART 34
35 PART 35
36 PART 36
37 PART 37
38 PART 38
39 PART 39
40 PART 40
41 PART 41
42 PART 42
43 PART 43
44 PART 44
45 PART 45
46 PART 46
47 PART 47
48 PART 48
49 PART 49
50 PART 50
51 PART 51
52 PART 52
53 PART 53
54 PART 54
55 PART 55
56 PART 56
57 PART 57
58 PART 58
59 PART 59
60 PART 60
61 PART 61
62 PART 62
63 PART 63
64 PART 64
65 PART 65
66 PART 66
67 PART 67
68 PART 68
69 PART 69
70 PART 70
71 PART 71
72 PART 72
73 PART 73
74 PART 74
75 PART 75
76 PART 76
77 PART 77
78 PART 78
79 PENGUMUMAN
80 PART 79
81 PART 80
82 PART 81
83 PART 82
84 PART 83
85 PART 84
86 PART 85
87 PART 86
88 PART 87
89 PART 88
90 PART 89
91 PART 90
92 PART 91
93 PART 92
94 PART 93
95 PART 94
96 PART 95
97 PART 96
98 PART 97
99 PART 98
100 PART 99
101 PART 100
102 PART 101
103 PART 102
104 PART 103
105 PART 104
106 PART 105
107 PART 106
108 PART 107
109 PART 108
110 PART 109
111 PART 110
112 PART 111
113 PART 112
114 PART 113
115 PART 114
116 PART 115
117 PART 116
118 PART 117
119 PART 118
120 PART 119
121 PART 120
122 PART 121
123 PART 122
124 PART 123
125 PART 124
126 PART 125
127 PART 126
128 PART 127
129 PART 128
130 PART 129
131 PART 130
132 PART 131
133 PART 132
134 PART 133
135 PART 134
136 PART 135
137 PART 136
138 PART 137
139 PART 138
140 PART 139
141 PART 140
142 PART 141
143 PART 142
144 PART 143
145 PART 144
146 CINTA KARENA CINTA
147 PART 145
148 PART 146
Episodes

Updated 148 Episodes

1
PART 1
2
PART 2
3
PART 3
4
PART 4
5
PART 5
6
PART 6
7
PART 7
8
PART 8
9
PART 9
10
PART 10
11
PART 11
12
PART 12
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
PART 22
23
PART 23
24
PART 24
25
PART 25
26
PART 26
27
PART 27
28
PART 28
29
PART 29
30
PART 30
31
PART 31
32
PART 32
33
PART 33
34
PART 34
35
PART 35
36
PART 36
37
PART 37
38
PART 38
39
PART 39
40
PART 40
41
PART 41
42
PART 42
43
PART 43
44
PART 44
45
PART 45
46
PART 46
47
PART 47
48
PART 48
49
PART 49
50
PART 50
51
PART 51
52
PART 52
53
PART 53
54
PART 54
55
PART 55
56
PART 56
57
PART 57
58
PART 58
59
PART 59
60
PART 60
61
PART 61
62
PART 62
63
PART 63
64
PART 64
65
PART 65
66
PART 66
67
PART 67
68
PART 68
69
PART 69
70
PART 70
71
PART 71
72
PART 72
73
PART 73
74
PART 74
75
PART 75
76
PART 76
77
PART 77
78
PART 78
79
PENGUMUMAN
80
PART 79
81
PART 80
82
PART 81
83
PART 82
84
PART 83
85
PART 84
86
PART 85
87
PART 86
88
PART 87
89
PART 88
90
PART 89
91
PART 90
92
PART 91
93
PART 92
94
PART 93
95
PART 94
96
PART 95
97
PART 96
98
PART 97
99
PART 98
100
PART 99
101
PART 100
102
PART 101
103
PART 102
104
PART 103
105
PART 104
106
PART 105
107
PART 106
108
PART 107
109
PART 108
110
PART 109
111
PART 110
112
PART 111
113
PART 112
114
PART 113
115
PART 114
116
PART 115
117
PART 116
118
PART 117
119
PART 118
120
PART 119
121
PART 120
122
PART 121
123
PART 122
124
PART 123
125
PART 124
126
PART 125
127
PART 126
128
PART 127
129
PART 128
130
PART 129
131
PART 130
132
PART 131
133
PART 132
134
PART 133
135
PART 134
136
PART 135
137
PART 136
138
PART 137
139
PART 138
140
PART 139
141
PART 140
142
PART 141
143
PART 142
144
PART 143
145
PART 144
146
CINTA KARENA CINTA
147
PART 145
148
PART 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!