PART 12

Setiap orang memiliki sebuah impian, begitupun dengan Zalynda. Walau selama ini gadis itu selalu mencoba berfikir realistis dengan menggerus semua impiannya karena merasa tidak mampu untuk meraihnya, namun ada satu impian yang tertanam jauh di lubuk hatinya

Impian itu adalah pernikahan

Diam-diam dalam sepertiga malamnya, Zalynda selalu menyisipkan sebait doa. Zalynda mendambakan sebuah pernikahan impian dengan gaun pengantin yang indah.

Bersanding dengan seseorang yang akan menyempurnakan separuh agamanya, menutupi kehampaan jiwanya, bersama mengarungi bahtera kehidupan.

Bersama seorang pangeran muda yang tampan. Yang hanya mencintai dan memujanya seorang. Yang berikrar akan selalu menjaga dan melindunginya

Namun yang terjadi saat ini, sungguh diluar impian Zalynda. Karena sebuah kesalahpahaman, Zalynda akan dinikahkan mendadak dengan suami orang pula! Pikir Zalynda.

Gadis itu hanya berpasrah diri saat ibu kost dan beberapa ibu tetangga membantunya membersihkan diri, mendandaninya dan memakaikan baju gamis sederhana serta kerudung

Di ruang tamu kost-kostan pun sudah di tata sebuah meja untuk pelaksanaan ijab qabul. Kebetulan bapak kost Zalynda adalah seorang petugas KUA

Setelah siap, Zalynda diantar menuju ruang tamu kost-kostan. Teman-teman kostnya pun nampak sudah hadir di sana

Sesaat Zalynda terpesona melihat Ray duduk dengan tenang. Wajahnya yang tampan nampak bercahaya. Dengan jas dan kemeja pinjaman dari bapak kost, tidak membuat ketampanan seorang Rayhan memudar, bahkan terlihat mempesona berkali lipat saat Ray mengenakan peci yang di sodorkan seorang ustadz kampung

"Ih! Sadar Za, itu suami orang!" Bathin Zalynda berteriak keras, mencoba membunuh segala impian yang mulai membumbung

"Ray menikah denganmu karena digrebek warga! Setelah dari sini mungkin Ray langsung menceraikan dirimu!" Bathin Zalynda lagi

Zalynda segera menunduk dan duduk di sebelah Ray. Zalynda merasakan Ray menatapnya, namun gadis itu tak kuasa membalas tatapan Ray

"Za, apa ada keluarga yang mau kau hubungi?" Tanya ibu kost Zalynda

Zalynda menggeleng.

"Ayahmu?" Tanya bapak kost

Kembali Zalynda menggeleng. Sampai sebesar ini, ia tidak pernah tahu wujud seorang lelaki bersematkan panggilan ayah di kehidupannya

"Ooh..anak haram. Pantas kelakuan begitu!" Kata seorang ibu tetangga dengan sinisnya yang sontak mengagetkan Zalynda.

Mata Zalynda terlihat berkaca-kaca. Bukan keinginannya memiliki cap buruk seperti itu. Apa mungkin nasib buruk selalu menimpanya karena dosa dari kedua orangtuanya? Zalynda menggenggam tangannya erat-erat saat beberapa tetangga mulai berbisik-bisik

BRAAK

Gebrakan meja membuat semua orang terdiam. Refleks Zalynda mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah Ray yang tadi menggebrak meja

Terlihat dari samping, rahang Ray mengeras. Wajahnya sedikit memerah

"Seorang anak dilahirkan suci. Tidak ada yang namanya anak haram kecuali kalian yang menyebutnya. Seorang anak tidak bisa memilih dari orang tua mana ia dilahirkan! Apa dengan menjelekkan seseorang membuat derajat kalian naik?"

Suara Ray terdengar di penjuru ruang tamu. Nadanya terkesan dingin

"Tidak ada yang boleh menjelek-jelekkan Zalynda ke depannya, atau saya tidak akan segan menuntutnya ke ranah hukum sebagai perbuatan tidak menyenangkan!"

Semua terdiam mendengar ucapan Ray. Ibu tetangga yang tadi keceplosan pun ikut terdiam. Mata Ray nampak tajam mengawasi setiap orang di ruangan

Zalynda sendiri tidak percaya kalau Ray akan membelanya. "Apa aku boleh sedikit berharap?" Bathin Zalynda.

Namun segera dihapuskan pemikirannya, Zalynda tidak mau merusak kebahagiaan seorang wanita lain

"Mm..Za, siapa nama ibu kamu?" Tanya bapak kost mencoba mencairkan suasana

"Rina.."

"Nama panjangnya?"

Zalynda kembali menggeleng.

"Kamu nggak punya cincin atau perhiasan gitu Za? Polosan begini?" Tanya ibu kost tiba-tiba

Sesaat Zalynda teringat sebuah gelang yang dulu diberikan Rina untuknya. Zalynda pamit sebentar untuk mengambil gelangnya. Zalynda membuka kotak gelang pemberian Rina. Nampak sebuah gelang bulat dengan sedikit mutiara biru yang menghiasi luarnya

"Gelang yang cantik, Za." puji ibu kost. Zalynda tersenyum menanggapi

"Ini gelang peninggalan mamah. Kata mamah, di sini ada nama dan doa mamah yang selalu menyertai Za. Bisa di bilang gelang keberuntungan." kata Zalynda sumringah sambil menatap gelangnya

"Alaah, gelang keberuntungan kok ya nikahnya di grebek warga gara-gara berzina." kata ibu tetangga tadi juga mengatakan anak haram ke Zalynda

Mata Ray menatap tajam ibu tetangga itu. Kontan ibu itu menutup mulutnya.

"Ehem.. coba lihat Za." kata bapak kost mencoba mencairkan suasana.

Bapak kost meneliti dengan seksama gelang Zalynda lalu melihat sebuah ukiran halus di bagian dalam gelang itu. Ukiran sebuah nama

"Farah Afriyani Wijaya.." gumam bapak kost

Bapak kost mengangguk lalu menyerahkan kembali gelang Zalynda. Segera pria itu mencatat nama yang tadi ia baca sebagai nama ibu kandung Zalynda di kertas yang akan dibacakan dirinya dan juga Ray nanti

Pandangan bapak kost beralih ke Ray

"Siapa nama anda, dan untuk mahar, seadanya saja. Kamu bawa apa?" Tanya bapak kost pada Ray

Kening Ray berkerut seperti berfikir. Lalu pemuda itu mengeluarkan kunci apartemennya

"Rayhan Putra Farobi bin Ardhi Al Farobi, dan ini mahar saya." Kata Ray datar. Bapak kost segera menulis nama Ray lengkap dengan bin nya

"Kunci apa ini?" Tanya ibu kost penasaran

"Kunci apartemen saya."

"Sebutkan secara jelas." Kata bapak kost sambil mencatat

"Apartemen Gading lantai 26 di distrik D." Kata Ray

Semua mata menatap ke arah Ray dan Zalynda. Daerah yang disebutkan Ray adalah salah satu daerah termahal di Jakarta. Pemuda di samping Zalynda ini tentu bukan orang sembarangan

"Ehem.. baik. Kalau begitu, silahkan bapak kost bertindak sebagai wali hakim untuk Zalynda." Kata pak ustadz

Semua seakan putaran film slow motion di mata Zalynda. Gadis itu tidak mendengar apapun saat bapak kost mulai duduk di hadapan Ray

"Rayhan Putra Farobi bin Ardhi Al Farobi, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Zalynda Navulia binti Farah Afriyani Wijaya dengan mas kawin satu unit apartemen lantai 26 distrik D, tunai!"

"Saya terima nikah dan kawinnya Zalynda Navulia binti Farah Afriyani Wijaya dengan mas kawin tersebut, tunai!"

Semua bagaikan denging angin yang mendayu-dayu di telinga Zalynda. Gadis itu hanya terpana saat orang-orang meneriakkan kata "SAH!" dan membaca doa

Zalynda terkejut saat tubuhnya di hadapkan ke arah Ray oleh ibu kost. Perlahan Zalynda mengangkat kepalanya dan melihat mata elang Ray yang menatap dirinya

"Ayo cium tangan suaminya, Za." Kata ibu kost

Zalynda dengan gemetar meraih tangan Ray dan menempelkannya di hidungnya. Hanya sedetik, lalu segera melepaskan tangan Ray

Ray menarik ujung bibirnya merasakan tangan Zalynda sedingin es. Mungkin karena pengaruh cuaca atau kegugupan Zalynda. Ray dengan lembut meraih bahu Zalynda agar menghadap dirinya dan segera mengecup sekilas kening gadis itu

Mata Zalynda terbelalak dengan aksi spontan Ray. Wajah Zalynda terasa panas. Zalynda perlahan mendongak menatap Ray dan mata elang Ray pun menatapnya lembut, seperti dulu

"Kalau saja waktu berhenti saat ini.." bathin Zalynda

***

Setelah ijab qobul dadakan, semua tamu pun membubarkan diri. Zalynda pun saat ini terlihat membereskan pakaiannya karena Ray mengajaknya untuk pindah dari sana

Merekapun berpamitan pada pemilik kost dan teman-teman Zalynda. Hujan mulai sedikit reda. Tinggal hawa dingin yang menggigit tulang

Zalynda mengangkat koper pakaiannya sementara Ray memperhatikan gadis itu dari gerbang

"Mau kubantu?" Tawar Ray

Zalynda menggeleng. Sudah cukup Zalynda merepotkan Ray malam ini. Keduanya segera naik ke dalam mobil. Ray segera melajukan mobilnya membelah pekatnya malam

Di perjalanan mereka lebih banyak berdiam diri. Zalynda hanya memandang titik-titik air di luar jendela. Impian terakhirnya musnah sudah. Zalynda makin yakin, ia tidak ditakdirkan untuk bermimpi

Setetes air mata jatuh tanpa bisa tertahan. Ray yang sejak tadi memperhatikan Zalynda hanya terdiam melihat gadis itu mengusap matanya

"Kau tenang saja Za. Aku cukup tahu diri untuk tidak mengambil keuntungan darimu." Kata Ray memecah keheningan

Zalynda menoleh ke arah Ray yang menatap lurus ke arah jalan raya. Harusnya Zalynda bahagia menikah dengan Ray. Namun hatinya sangat sedih karena merasa menjadi orang ke tiga dalam hubungan Ray dan istrinya

"Maafkan aku Ray. Harusnya tadi kau tidak menolongku." Ucap Zalynda perlahan

"Dan membiarkan b*j*ng*n itu menyentuhmu?! Tidak akan kubiarkan, Za!" Suara Ray terdengar dingin

Zalynda menggigit bibirnya. "Kenapa Ray?"

Suasana hening. Hanya beberapa mobil yang melintas di jalanan termasuk mobil mereka

"Karena kau temanku." Jawab Ray

Zalynda mengangguk. Kembali gadis itu menghalau perasaan yang mulai tumbuh

"Ray hanya menganggap mu teman, Za. Tidak lebih.." bisik hati Zalynda. Entah mengapa ada sedikit perih yang menggores hatinya

Mereka kembali terdiam melihat lurus ke arah jalan raya

Maafkan kalau ada kekeliruan dalam hal akad dan penentuan wali nikah 🙏

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

ya alah Thor, sedih banget nasib za

2021-12-18

1

Hiatus

Hiatus

jejak ya thor
salam dr Cinta Tulus mantan Office Girl

2021-10-15

1

Ina

Ina

ini udah benar thor, anak yang lahir di luar nikah memang harus binti ibunya, walaupun si ayah menikahi ibu nya, itu yang aku tau😊

2021-09-18

2

lihat semua
Episodes
1 PART 1
2 PART 2
3 PART 3
4 PART 4
5 PART 5
6 PART 6
7 PART 7
8 PART 8
9 PART 9
10 PART 10
11 PART 11
12 PART 12
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 PART 22
23 PART 23
24 PART 24
25 PART 25
26 PART 26
27 PART 27
28 PART 28
29 PART 29
30 PART 30
31 PART 31
32 PART 32
33 PART 33
34 PART 34
35 PART 35
36 PART 36
37 PART 37
38 PART 38
39 PART 39
40 PART 40
41 PART 41
42 PART 42
43 PART 43
44 PART 44
45 PART 45
46 PART 46
47 PART 47
48 PART 48
49 PART 49
50 PART 50
51 PART 51
52 PART 52
53 PART 53
54 PART 54
55 PART 55
56 PART 56
57 PART 57
58 PART 58
59 PART 59
60 PART 60
61 PART 61
62 PART 62
63 PART 63
64 PART 64
65 PART 65
66 PART 66
67 PART 67
68 PART 68
69 PART 69
70 PART 70
71 PART 71
72 PART 72
73 PART 73
74 PART 74
75 PART 75
76 PART 76
77 PART 77
78 PART 78
79 PENGUMUMAN
80 PART 79
81 PART 80
82 PART 81
83 PART 82
84 PART 83
85 PART 84
86 PART 85
87 PART 86
88 PART 87
89 PART 88
90 PART 89
91 PART 90
92 PART 91
93 PART 92
94 PART 93
95 PART 94
96 PART 95
97 PART 96
98 PART 97
99 PART 98
100 PART 99
101 PART 100
102 PART 101
103 PART 102
104 PART 103
105 PART 104
106 PART 105
107 PART 106
108 PART 107
109 PART 108
110 PART 109
111 PART 110
112 PART 111
113 PART 112
114 PART 113
115 PART 114
116 PART 115
117 PART 116
118 PART 117
119 PART 118
120 PART 119
121 PART 120
122 PART 121
123 PART 122
124 PART 123
125 PART 124
126 PART 125
127 PART 126
128 PART 127
129 PART 128
130 PART 129
131 PART 130
132 PART 131
133 PART 132
134 PART 133
135 PART 134
136 PART 135
137 PART 136
138 PART 137
139 PART 138
140 PART 139
141 PART 140
142 PART 141
143 PART 142
144 PART 143
145 PART 144
146 CINTA KARENA CINTA
147 PART 145
148 PART 146
Episodes

Updated 148 Episodes

1
PART 1
2
PART 2
3
PART 3
4
PART 4
5
PART 5
6
PART 6
7
PART 7
8
PART 8
9
PART 9
10
PART 10
11
PART 11
12
PART 12
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
PART 22
23
PART 23
24
PART 24
25
PART 25
26
PART 26
27
PART 27
28
PART 28
29
PART 29
30
PART 30
31
PART 31
32
PART 32
33
PART 33
34
PART 34
35
PART 35
36
PART 36
37
PART 37
38
PART 38
39
PART 39
40
PART 40
41
PART 41
42
PART 42
43
PART 43
44
PART 44
45
PART 45
46
PART 46
47
PART 47
48
PART 48
49
PART 49
50
PART 50
51
PART 51
52
PART 52
53
PART 53
54
PART 54
55
PART 55
56
PART 56
57
PART 57
58
PART 58
59
PART 59
60
PART 60
61
PART 61
62
PART 62
63
PART 63
64
PART 64
65
PART 65
66
PART 66
67
PART 67
68
PART 68
69
PART 69
70
PART 70
71
PART 71
72
PART 72
73
PART 73
74
PART 74
75
PART 75
76
PART 76
77
PART 77
78
PART 78
79
PENGUMUMAN
80
PART 79
81
PART 80
82
PART 81
83
PART 82
84
PART 83
85
PART 84
86
PART 85
87
PART 86
88
PART 87
89
PART 88
90
PART 89
91
PART 90
92
PART 91
93
PART 92
94
PART 93
95
PART 94
96
PART 95
97
PART 96
98
PART 97
99
PART 98
100
PART 99
101
PART 100
102
PART 101
103
PART 102
104
PART 103
105
PART 104
106
PART 105
107
PART 106
108
PART 107
109
PART 108
110
PART 109
111
PART 110
112
PART 111
113
PART 112
114
PART 113
115
PART 114
116
PART 115
117
PART 116
118
PART 117
119
PART 118
120
PART 119
121
PART 120
122
PART 121
123
PART 122
124
PART 123
125
PART 124
126
PART 125
127
PART 126
128
PART 127
129
PART 128
130
PART 129
131
PART 130
132
PART 131
133
PART 132
134
PART 133
135
PART 134
136
PART 135
137
PART 136
138
PART 137
139
PART 138
140
PART 139
141
PART 140
142
PART 141
143
PART 142
144
PART 143
145
PART 144
146
CINTA KARENA CINTA
147
PART 145
148
PART 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!