Tuan Crabs begitu bahagianya hari ini, ia langsung mengambil kursi duduk dengan manisnya di depan komputer canggihnya yang seperti sebuah dinding di depannya, semuanya menggunakan layar sentuh otomatis yang luar biasa. Sebelum ia menonaktifkan chip semua orang ia meregegangkan kedua belah tangannya menautkan jemari seakan ia akan mengeksekusi seseorang dan itu memang benar adanya.
Dengan menekan tombol satu kali klik saja semua yang memiliki chip di dadanya akan segera mendapatkan serangan jantung mendadak, akibat penjepitan di pembuluh nadinya sehingga jantung berhenti berkerja dan seketika mereka akan mengalami kejang otot dan koma.
Ia menekan tombol merah, Klik! Ia begitu girangnya mendengar suara klik ia melihat semua warna merah yang sebanyak 50 orang itu, kini hanya bersisa sekitar 40 orang sisanya sudah menjadi abu di krematoriumnya. Organ tubuh mereka yang berharga sudah dibeli oleh orang yang membutuhkanya.
Ia sudah mematikan semua tombol dan menghubungi tim pembersihnya, "Joe, kirimkan tim pembersihmu ke wilayah Barat dan timur" perintahnya kepada asisten Alberto Kuro, si asisten langsung pergi tanpa berbasa-basi lagi karena ia tahu pasangan gila itu sama tiadak warasnya, dari pada ia yang berakhir di kuali pegggorengan lebih baik melakukan segala perintah mereka.
Joe memerintahkan bawahannya sesegera mungkin, 7 heli mendarat ke tempat yang di tuju mereka menurunkan semua tentara gadungan mereka tanpa senjata, karena tombol kehidupan mereka sudah dinonaktifkan mereka hanya mengangkut seorang mayat walaupun mereka belum meninggal mereka hanya koma sesaat.
Jauh di pedalam Hutan Kegelapan yang tersembunyi mereka menemukan sebuah gua yang tidak pernah tersentuh, sebanyak 31 orang berkumpul di dalamnya sedang antri untuk pengambilan chip yang sedang dilakukan oleh Kabir dan teman-teman mereka, mereka sudah mengambil 20 orang termasuk Darmanto dan anak buahnya yang sudah sadar.
Akan tetapi 4 orang pion yang belum diambil chip dari tubuh mereka mengalami kejang-kejang dan menggelupur di lantai gua dengan tiba-tiba semua orang terkesiap dan merubunginya.
"Apa yang terjadi?" tanya Junaid tidak mengerti, Heru mendekat dan ia melihat keempat orang itu masih bernapas seperti tidur akan tetapi tidak bisa dibangunkan walaupun telah disiram air oleh Kirana.
"Sembunyikan mereka! Sebentar lagi tim pembersih datang, aku akan mengambil chipnya." Ucap Heru, para pion mengangkat keempat tubuh pion yang sedang koma, membawanya ke dalam lebih jauh dari gua.
"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Junaid.
"Bagaimana kalau kita menyamar menjadi mereka kita ambil chip yang belum kita buang, kita akan mengetahui di mana letak kastil mereka?" ucap Kabir.
Para pion yang lain terdiam, mereka sedang berpikir, "Aku setuju! Aku sudah muak di sini seperti hewan buruan" balas Junaid berjalan ke arah sisi Kabir
"Aku selalu mendukungmu kawan!" Hendro maju di dalam kelompok
"Aku juga!" ucap Darmanto langsung diikuti ketiga temannya.
Nara, Mona dan Kirana menyusul, Heru pun menyusul mereka, ia sudah mengajari kepada pion yang tinggal untuk mengurus mereka yang koma.
"Sebaiknya kita jangan pergi semua, akan sulit untuk kita di sana untuk saling menyelamatkan bila terlalu banyak. Kita hanya ingin tahu letak kastil dan obat yang akan kita curi" ucap Kabir.
Mereka ke luar gua menjauh mereka susah membawa chip teman pion mereka yang sudah diambil dan belum dibuang.
Mereka mencoba berbaring di rerumputan karena para heli sudah datang, mereka menyembunyikan senjata mereka di tempat aman di tubuh mereka yang menurut mereka paling aman.
Benar saja tim pembersih memanggul tubuh mereka tanpa memeriksa tubuh mereka, Kabir mengintip dari celah matanya. Mereka dibaringkan berjajar bahkan saling tindih di dalam heli yang sempit, Kirana sedikit terhenyak saat para tim pembersih meletakkan tubuhnya tepat di atas tubuh Kabir
Detak jantung keduanya berpacu lebih keras dari pada suara heli sendiri namun keduanya berusaha untuk tidak bersuara mereka menikmati momen yang romantis dan mendebarkan. Sedangkan Mona dan Hendro di heli yang lain pun mengalami nadib yang sama, bedanya Mona yang di bawah tubuh Hendro.
"Sial!" umpat Mona mengintip dari celah matanya siapa yang sudah jatuh di atas tubuhnya. Hatinya sudah hampir copot, ia berusaha agar tidak merona merah karena marah dan malu.
Sementara Hendro mulai bingung pikirannya mulai rancu hanya karena sebuah kewarasanlah yang masih membuatnya bertahan untuk tidak menerkam lawan di bawahnya.
Suara heli mulai naik ke angkasa membawa mereka ke kastil Alberto Kuro hanya hitungan menit heli sudah mendarat di tanah luas yang datar, mereka kembali memanggul tubuh mereka dan membawa mereka memasuki kastil yang megah.
Kabir mengintip dari celah matanya yang ia buka sedikit di balik punggung si tentara gadungan.
Mereka memasuki sebuah ruangan yang mewah mungkin sebagai aula karena tidak adanya sebuah kursi apa pun, menaiki sebuah lift dan saat mereka keluar dari pintu lift Kabir melihat nomer 10 lantai di atas tangga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Sri Wahyuni
mudah-mudahan mereka selamat semuanya
2023-05-31
2
Yuyun Yuningsih
nah yg penasaran
kan ga semua pion ikut
masih ada 20 pion yg di dalem goa buat ngurus yg koma. trus ko ga di jemput lagi sampe episode 67
2021-09-27
2
Quora_youtixs🖋️
semangat
2021-08-22
3