Rencana pelarian

Kabir mendekati Kirana dan berpura-pura menyerangnya di antara dentingan pedang yang beradu, "Kirana kita harus ke luar dari semua ini, bekerja samalah dengan wanita itu, Darmanto berusaha mengajaknya untuk kabur dari tempat ini juga," kata Kabir berusaha agar tidak terlalu kelihatan berbicara, karena semua sudut ada kamera yang sedang mengintai.

Kabir tidak ingin Alberto Kuro dan kaki tangannya menyadari rencana pelarian mereka, hingga segalanya menjadi kacau-balau.

"Bagaimana caranya?" tanya Kirana tidak mengerti.

"Kita akan berkelahi dan berpura-pura serius dan terus menyerang ke arah Heru dan lainnya setelah itu kita tebas tali pengikat mereka, aku memiliki beberapa granat di saku bajuku. Aku rasa cukup untuk kita melarikan diri." Balas Kabir.

Kirana memutar haluan pedangnya ke arah Kabir dengan membabi buta, Kabir berusaha seserius mungkin. Ia terus menghindari sabetan pedang milik Kirana dan bertahan, "Apakah kau gila menyerangku seperti ini?" ucap Kabir bersandiwara disaat mereka berada di dekat kamera.

"Aku tidak peduli aku hanya ingin selamat dari semua ini. Ayo, serang aku jika kau masih ingin hidup?" teriak Kirana kembali menyerang Kabir. Sabetan pedangnya yang panjang dan tipis sangat tajam juga lentur hampir saja menebas leher Kabir bila ia tidak dengan cekatan merunduk ke bawah.

Kabir memahami dan mengerti semua ini mereka lakukan agar tidak ada kecurigaan di antara para Hatter dan Alberto Kuro. Mereka berusaha terlihat serius hingga mereka mendekati Heru dan yang lain begitu juga dengan Mona dan Hendro sudah di antara Junaid dan Nara, Darmanto dan wanita itu berada di antara ketiga temannya.

Para Hatter masih bersorak dengan semangatnya, mereka begitu senangnya dengan tontonan yang mengorbankan nyawa.

Akan tetapi keenam orang tersebut secara bersamaan menebas tali ikatan yang membelenggu keenam teman mereka, hingga mereka bebas dan mengambil senjata di sekitar mereka.

Kabir dengan sigapnya melemparkan granat ke arah para Hatter dan ke gedung penjara.

Duar! Duar! Duar!

Ledakan beruntun membuat semua Hatter kalang kabut berlarian tak tentu arah, semua kamera mati dan rusak, mereka berhasil membunuh semua Hatter dan yang takut, kabur entah ke mana menyelamatkan diri masing-mading.

Heru, Hendro dan Junaid kembali ke penjara, "Aku ingin membebaskan orang lain lagi, di dalam sangat banyak. Agar kita memiliki tambahan kekuatan untuk melawan Alberto Kuro," ucap Heru dan Hendro bersamaaan, ketiganya berlari ke dalam penjara, sebagian menunggu di luar bersiap siaga.

Tidak berapa lama dari dalam penjara, ketiganya kembali dengan sekitar 20 orang laki-laki dan perempuan. Mereka mengambik senjata yang tergeletak di sekitar pertarungan. Mereka berlariaan ke luar. Kabir melihat drum-drum minyak bensin dan minyak solar, ia menembaknya dengan sebuah tembakan.

Ledakan kembali beruntun meratakan tempat penjara wilayah hatter, mereka berlari secara cepat kembali ke Hutan Kegelapan.

Berusaha untuk bersembunyi dan menyusun siasat untuk menumbangkan Alberto Kuro. Bagimanapun caranya mereka harus berhasil, itu tekad mereka.

"Kita bukan binatang yang harus diadu, binatang saja memiliki undang-undang tersendiri." ucap mereka serempak seperti ada yang mengkomandoinya.

***

Sementara di sebuah kastil beberapa mil dari lokasi Hatter, Alberto Kuro begitu terperanjatnya menyaksikan semuanya, ia merasa baru kali ini ada tawanannya yang berhasil menghancurkan bangunan wilayah Hatter yang ia ciptakan.

Alberto kuro membagi wilayah pulaunya dengan 5 bagian wilayah :

Wilayah Utara adalah wilayah para ninja mereka bersembunyi di hutan bambu. Daerah ini di kepalai seorang klan ninja yang siap mati membela Alberto Kuro di bawah sumpah darah.

Wilayah Selatan adalah Hutan Kegelapan di sini tiada yang memiliki, zona bebas untuk siapa pun, dari ke-5 penghuni wilayah boleh memasukinya asal memiliki kelebihan di bidang racun tumbuhan juga bisa hewan juga dengan berbagai jebakan dan binatang melata yang buas.

Wilayah Timur adalah wilayah berbatu cadas, juga terdapat banyak gua dan memiliki hutan yang sedikit rimbun dan di penuhi semak-semak perdu yang rendah. Pemilik yang menguasai adalah para Hatter yang merupakan manusia bar-bar.

Wilayah Barat adalah wilayah kering dengan gurun pasir yang luas dan pasir hisap juga badai pasirnya yang menggulung datang silih berganti. Tak seorang pun yang pernah selamat dari gulungan tornado badai pasirnya yang ganas, hingga tiada satu pun yang bersedia memasukinya.

Pemiliknya adalah orang-orang Beeluff mereka hampir mirip dengan orang Arab karena keadan mereka yang mengharuskan memakai sorban dan jubah yang panjang untuk melindungi mereka dari pasir. Orang menyangka mereka orang Arab padahal bukan, mereka memanggilnya Manusia Beeluff. Mereka memiliki kelebihan sebuah hipnotis dan mempermainkam perasaan sehinggah lengah dan nyawa melayang.

Kastil adalah pusat segala permainan dan laboratorium yang dikelola oleh Tuan Crabs. Alberto Kuro mendesain kastilnya dengan gaya klasik yang modern, perpaduan antara Kastil Alnwick di Inggris dengan bangunan Fallingwater di Pennsylvania yang indah.