Bab 17

Di sebuah ruang meeting, para perwakilan internal staf dari setiap divisi perusahaan tampak melingkari meja rapat berbentuk persegi panjang berlapiskan kaca. Kegiatan rapat yang dipimpin oleh Sean tersebut sudah dimulai sejak satu jam yang lalu.

Terlihat seorang yang menjabat sebagai CMO (Chief Marketing Officer) tengah berdiri di depan proyektor. Mempresentasikan semua perencanaan, pelaksaan, dan pengembangan kegiatan pemasaran untuk pembukaan awal tahun.

Lontaran demi lontaran pertanyaan yang berhubungan dengan kendala serta forecast akan kegiatan rencana pemasaranpun tidak luput dari mulut antar divisi.

Jarum jam terus berputar pada porosnya. Rapat antar pemimpin divisi telah usai tepat di waktu jam makan siang. Sean keluar dari ruang rapat dengan membawa rasa puas akan hasil rapat.

Pria tampan yang menjabat sebagai CEO tersebut mengayun kaki jenjangnya menuju ruang kantor pribadinya diikuti seorang Personal Assistant di belakangnya.

"Apa masih ada hal lain yang ingin kau sampaikan?" tanya Sean kepada David sang Asisten setelah mendaratkan tubuhnya pada kursi singgasananya.

"Saya ingin mengingatkan bahwa anda masih ada jadwal perjamuan makan siang antar relasi perusahaan di restauran The Ivy," lapor si Asisten yang masih berdiri tegap di depan meja Sean.

Sejenak Sean tampak berpikir, lalu ia melirik ke arah tas bewarna merah jambu yang masih teronggok di atas sofa ruangan.

"Sampaikan ucapan maafku pada mereka karena aku tidak bisa hadir dalam perjamuan itu saat ini," titah Sean yang langsung mendapat anggukan kepala David sebagai tanda mengerti.

"Kalau begitu saya permisi dulu Tuan," David ijin undur diri.

"Tunggu dulu," Sean mencegah langkah David yang sudah menuju pintu keluar dengan suaranya.

David gegas memutar tubuhnya ke arah Sean.

"Iya Tuan?"

"Ada satu tugas yang harus kau lakukan untukku," Sean mengambil bekal sarapan dari Allesya dan membukanya. "Mendekatlah," Sean kembali bertitah.

"Apa pendapatmu dengan makanan ini?" Sean sedikit menggeser kotak makanan ke arah David.

David sedikit mengulas senyum sebelum menjawab. "Makanan ini terlihat sangat lezat Tuan," nilainya.

"Kau yakin makanan ini lezat?"

"Saya tidak bisa sepenuhnya yakin Tuan, karena saya hanya menilai dari wujudnya saja, bukan dari rasa," jawab David yang memang cukup masuk akal.

"Kalau begitu kau cicipi makanan ini," titah Sean kepada David.

"Baik Tuan," ucap David yang memang selalu patuh pada setiap titah majikannya namun terus terang ia sedikit ragu akan cita rasa makanan yang berada di hadapannya itu.

Coba dipikir secara logis. Kalau makanan itu memang lezat adanya, mana mungkin Tuannya itu tampak ragu dan memintanya untuk mencicipinya terlebih dahulu. Intinya, David sadar bahwa dia sedang dijadikan kelinci percobaan oleh Tuannya.

Tidak ingin membuat Tuannya menunggu terlalu lama, David mengambil satu potong telur gulung dengan tangannya lalu memasukkannya ke dalam mulut.

"Hmp! Aku bahkan belum mengunyahnya tapi lidahku sudah seperti terbakar," batin David yang ingin sekali memuntahkan kembali makanan dari dalam mulutnya.

"Kenapa kau hanya menyimpannya di dalam mulut. Cepat kunyah dan telan," titah Sean yang tak sabar setelah melihat gelagat aneh asistennya.

David mengangguk patah-patah karena ragu lalu mulai mengunyah makanannya dan langsung menelannya. Terlihat muka si Asisten itu sudah memerah kehitaman. Mungkin jika ia membuka sedikit saja rongga mulutnya, kobaran api menyembur dari mulutnya seperti makhluk mitologi Naga Api yang tengah emosi karena PMS.

"Bagaimana? Apa rasanya enak?" Sean sangat penasaran dengan jawaban David.

David sedikit terhenyak mendengar Tuannya kembali bertanya.

"R-rasanya enak Tuan," jawab David dengan mimik muka seolah sedang menahan sesuatu.

"Baiklah kau boleh keluar sekarang."

"Baik Tuan," David mengangguk sekilas sebelum akhirnya undur diri. Dari langkahnya yang terkesan buru-buru sudah diyakini David ingin segera memuntahkan makanan makhluk planet yang baru ia telan sebelum sakit perut bertamu.

Setelah tubuh David hilang ditelan pintu, Sean kembali mengamati bekal sarapan yang terlihat tertata rapi dan cantik tersebut dan berniat memakannya sebagai menu makan siangnya.

"Sepertinya gadis bar-bar itu berkata jujur. David saja bilang kalau makanannya enak. Baiklah," monolog Sean kemudian memasukkan sesedok penuh makanan ke dalam mulutnya.

Uhuk! Uhuk!

Sean sontak terbatuk-batuk karena merasakan sensasi menyengat indera pengecapnya. Rasa bubuk cabai yang mendominasi membuat lidahnya seperti terbakar.

Ia gegas meraih gelas berisi air putih yang terletak di atas meja kerjanya dan langsung menenggaknya beberapa kali tegukan.

"Kurang ajar si David, beraninya dia membohongiku," umpat Sean kesal seraya merutuki dirinya sendiri.

Bisa-bisanya dia percaya begitu saja dengan perkataan David. Seharusnya dia menyadari dari awal kalau ada yang nggak beres dengan makanan itu ketika melihat David tidak segera menelan makanan yang dia makan tadi.

"Yang benar saja, masakannya kali ini jauh lebih buruk dari sebelumnya," gerutu Sean tapi masih berusaha menelan makanannya.

Seolah belum kapok, pria tampan itu justru semakin penasaran dengan rasa makanan yang lain. Ia lanjut mencicipi sosis goreng yang berbentuk seperti gurita kepanasan karena terlalu lama berjemur, berharap rasanya akan sedikit berbeda.

"Hmm, setidaknya rasa sosis ini lebih baik meski sedikit hangus."

Sean tampak mengobrak-abrik bekalnya menggunakan sendok, memilah-milah makanan mana yang tentunya masih bisa ia makan.

"Ya Tuhan, apa dia ingin membuatku terkena hipertensi? Bacon ini sangat asin. Pffftt..!" gerutu Sean merasa heran namun tiba-tiba rasa ingin ketawa muncul begitu saja.

"Allesya.. Allesya.. Wanita seperti apa kau itu sebenarnya? Baru kali ini ada wanita yang mengejar-ngejarku dengan cara yang begitu naif," monolog Sean di sela gelak tawanya.

"Tunggu, apa aku baru saja mengatakan bahwa dia adalah wanita?" Sean menggeleng cepat, mencoba menghempas persepsinya tentang Allesya sebagai seorang wanita. "Tidak, dia hanyalah seorang gadis kecil yang..,"

Sean menjeda kalimatnya. Otaknya seolah memutar ulang kaset benang yang membawa ingatan di saat ia tanpa sengaja melihat tubuh polos Allesya hingga membuatnya berakhir dalam permainan solo di kamar mandi.

"Iya.. Iya, tubuhnya aja seperti wanita dewasa tapi tetap saja ia masih seorang gadis kecil di mataku,"

Bersambung~~

Maaf bab kali ini sedikit pendek gara-gara ada sedikit drama. Ceritanya Nofi ngetik -kan sambil maem basreng pedas.

Nah Nofi lupa kalau ni tangan belum dicuci eh malah dibuat ngucek mata😭😭 Sumpah pedes banget ini mata. Jadi nggak fokus mau lanjut nulis. Tapi herannya ini mulut masih pantang untuk berhenti nggiling itu basreng Hottt..😭

...Ayo biasakan tinggalkan jejak like dan comment pada setiap bab setelah membacanya ya para readers. Biar ini cerita nggak sepi kayak kuburan🤣 Sumbangkan vote dan gift juga kalau berkenan🤭...

...Intinya, dukungan para Readers adalah penyemangat berharga bagiku untuk terus menulis🥰...

...Terima kasih.. Lop Lop you superrr...

...💜💙💚💛🧡❤...

Terpopuler

Comments

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

niat apa? cinta... ya itu makanan rasa cinta🤣

2022-05-23

0

Rozh

Rozh

ahahaahaha😂Eh, makanan asin itu artinya minta kawin loh. artinya aleysa minta dilamar Sean. ckcckk

2021-09-02

2

Ummu Istiqomah

Ummu Istiqomah

pantas masakan allesya di episode ini pedas karena terbawa suasana author yg Kepedasan sambil ngucek mata 😅😅😅😅

2021-08-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Author Menyapa
119 Karya Baru
120 Karya Ke 5
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Author Menyapa
119
Karya Baru
120
Karya Ke 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!