Bab 4

Seorang pria tampan nan rupawan sedang berjalan bersama seorang wanita canti dan seksi. Pria itu adalah Sean, sedang wanita cantik yang bersamanya adalah kekasihnya. Tepatnya kekasih yang sudah kesekian kali dia jadikan sebagai sarana pelariannya.

Iya, sudah dua tahun lamanya ia mati-matian membuang rasa cinta yang seharusnya tidak patut dia pertahankan. Sebuah rasa yang berlabuh tidak pada tempatnya bukanlah sesuatu yang baik bukan.

Melihat wanita terkasihnya sudah bahagia dalam mengarungi biduk rumah tangga bersama pria yang dia cintai yang tak lain adalah sahabatnya sendiri, Jeffrey, cukup mempertegas keyakinannya bahwa menyerah akan perasaan cintanya adalah sebuah kewajiban.

"Honey, terima kasih ya. Kau selalu memanjakanku dengan barang-barang mewah. Aku sangat menyukainya," ucap manja wanita bernama Saron.

Ia tak henti-hentinya mengusap tas mahal yang berada di atas pangkuannya dengan tatapan mendamba. Sebuah tas dari brand terkenal dan limited edition. Tentunya dapat membuat kantong siapa saja mendadak dehidrasi karena mengalami kekeringan, namun hal itu tidak berlaku bagi Sean yang notabene seorang CEO dari salah satu perusahaan terbesar di benua Eropa. Sebuah perusahaan turun temurun keluarga Wilson yang bergerak di bidang Fashion.

Sean yang duduk di balik setir mobil hanya tersenyum simpul. "Katakan saja jika kau menginginkan sesuatu."

Sean tiba-tiba tersentak ketika Saron menarik dasinya hingga membuat tubuhnya berputar menghadap ke Saron.

"Apa kau juga akan memenuhi keinginanku yang satu ini?" tanya Saron dengan mimik muka menggoda penuh akan hasrat.

Wanita seksi itu bahkan membusungkan dadanya ke arah Sean, memperlihatkan belahan yang begitu dalam dan menantang. Sebuah belaian nakal pada pistol di balik celana sebagai tanda bahwa Saron sangat ingin bercinta dengannya saat ini.

Sean menyabitkan kedua ujung bibirnya sehingga terciptalah senyuman maut yang begitu menawan. Ia mengusap sepasang bibir merah merekah karena polesan lipstick itu dengan lembut. Dia sangat tahu, Saron sedang menginginkan sesuatu yang biasa dilakukan di atas ranjang.

Sudah beberapa kali Saron memintanya untuk melakukannya, namun selalu berujung penolakan. Dan hal itu tidak berlaku kepada bersama Saron saja, tapi juga dengan semua wanita yang pernah ia dekati dan itu telah berlangsung selama 3 tahun terakhir.

Bukan karena miliknya sudah tak bisa berfungsi. Tidak, bukan seperti itu. Pusaka beharga miliknya masih bisa mengemban tugas dengan sangat baik sebagai alat panyalur nafsu gairahnya yang tinggi. Hanya saja, setiap kali ia ingin memulai percumbuan panas di atas ranjang, bayangan wajah Jenny selalu muncul dalam otaknya begitu saja. Itulah sebabnya dia belum lagi melakukan kegiatan yang dulu sempat menjadi kegiatan favoritnya hingga saat ini.

Siapa Jenny? Dialah wanita yang membuatnya begitu kesulitan untuk move on hingga saat ini.

Lagian, dia tidak ingin menghianati Jeffrey, sahabatnya. Iya, bercumbu dengan membayangkan wajah istri sahabatnya sendiri bukankah itu sama saja ia menusuk teman dari belakang secara tak kasat mata.

"Aku tidak bisa memenuhi keinginanmu yang satu itu, sebagai gantinya aku akan memanjakan bibirmu yang manis ini."

Sean memejamkan matanya dan diikuti Saron yang juga memejamkan mata. Jarak ruang di antara muka mereka kian terpangkas. Kedua pasang bibir itu semakin mendekat dan siap menempel.

Kriyuuk..! Kriyuuk..! Kriyuuk..!

Sepasang kekasih yang hendak melakukan permainan bibir itu seketika tersentak dan membuka kembali mata ketika mendengar suara asing dari dalam mobil yang mereka tumpangi hingga membuat keduanya berhenti dan memilih menggiring muka ke arah sumber suara.

KRIYUUK..! KRIYUUK..! KRIYUUK..!

Suara asing yang diyakini hasil dari kunyahan makanan renyah di dalam mulut itu semakin terdengar nyaring.

"Kalian tidak boleh melakukan itu!" ucap kesal seseorang gadis yang tak lain adalah Allesya.

Ia masih menyuguhkan muka cemberut dan berkali-kali menjejalkan snack kentang ke dalam mulut lalu mengunyahnya dengan ganas. Seolah ia ingin sekali memakan wanita bernama Saron tersebut.

Cemburu? Tentu saja dia cemburu melihat kesayangannya bermesraan dengan wanita lain, meski rasa itu harus dia sendiri yang merasakan.

"Kau? Sejak kapan kau berada di sini?!" Pria tampan itu terheran-heran. Pertanyaannya, darimana dan sejak kapan datangnya si gadis bar-bar itu. Kenapa dia tidak menyadari keberadaan Allesya sedari tadi.

Apakah Allesya merupakan sebangsa jin yang bisa menghilang dan menembus dinding apa saja, termasuk dinding mobil? Ataukah mungkin sebenarnya dia adalah salah satu member superhero seperti di dalam movie kesukaannya. Entahlah, hanya Allesya dan Tuhan yang tahu.

"Honey dia siapa? Mengganggu kesenangan kita saja," ketus Saron tampak tidak senang.

Allesya langsung menyela ketika Sean hendak bersuara.

"Tante, sebaiknya kau jauhi Kak Sean karena dia tak pantas untukmu," tukas Allesya ditujukan ke Saron.

Saron tercengang mendengar cara Allesya memanggilnya. "Apa aku terlihat sudah tua sehingga kau memanggilku tante? Lagian untuk apa kau menyuruhku menjauhi kekasihku?!" seru Saron tidak terima.

"Itu karena..," Allesya menggantung kalimatnya.

Sedangkan Sean, dia sudah terlihat pasrah. Iya, dia sudah bisa menebak bahwa kali ini Allesya akan kembali berulah.

"Karena apa? Aku cantik, seksi, dan menggoda. Apa yang membuatku tidak pantas bersamanya?" Allesya membuang napas kasar lalu meletakkan snack kentangnya.

Gadis beriris hazel itu melambaikan tangannya, sebagai isyarat agar Saron sedikit mendekat kepadanya. Dengan sedikit ragu Saron mencondongkan tubuh ke arah Allesya.

Sedangkan Sean yang juga dilanda rasa penasaran diam-diam mencoba mempertajam pendengarannya berharap bisa mendengar apa yang dibisikan Allesya kepada Saron. Akan tetapi suara semut Allesya sungguh tidak terdengar sedikitpun.

Sepasang mata bulat berbingkai bulu mata imitasi seketika membulat sempurna setelah mendengar apa yang dibisikan Allesya. Sedetik kemudian ia melempar mimik muka illfeel ke arah Sean.

"Ehm! Sebaiknya aku pergi saja," Saron bergegas keluar dari mobil dan tidak lupa membawa tas mahal yang baru dibelikan Sean untuknya.

Sean tampak terhenyak dan mencoba mencerna situasi yang agak sulit ia telan. Kenapa kekasihnya mendadak berubah gelagat? Apa yang dikatakan Allesya pada Saron?

Sean merotasikan tubuhnya ke bangku penumpang mobil belakang tempat Allesya duduk. Berusaha mencari jawaban dari segudang pertanyaan yang sudah bertumpang tindih di pikirannya.

"Apa yang baru saja kau katakan ke dia?" tanya Sean bernada dingin seraya menahan sesuatu di dalam dadanya yang bisa meledak kapanpun juga.

"A-aku...," Allesya tampak gelagapan. Pasalnya tatapan Sean saat ini begitu mengintimidasi. Membuat keberaniannya mendadak menciut seperti balon yang mengempes karena kehilangan udara.

Ting!

Sesaat Allesya dapat bernapas lega ketika Sean mengalihkan perhatiannya kepada ponselnya untuk membuka pesan masuk dan langsung membacanya. Namun untuk sedetik kemudian, kelegaannya mendadak menguap begitu saja setelah menyadari air muka Sean yang mulai tampak tak bersahabat.

Gretek!

Suara gemeretak gigi Sean terdengar mengerikan. Jari-jari besar yang menggenggam ponsel itu tampak bergetar karena sangking eratnya ia mencengkram.

Sesaat pria tampan itu memejamkan matanya. Mengumpulkan semua rasa yang menggebu dahsyat di dalam dada. Bak gunung merapi yang siap menyemburkan isi perut bumi, itulah yang akan terjadi dalam hitungan mundur tiga jari.

Tiga..! Dua..! Satu..!

"ALLESYAAA....!"

Bersambung~~

...Terima kasih sudah berkenan mampir pada tulisan receh Nofi ini. Mohon dukungannya dengan cara meninggalkan jejak like dan comment ya. Kalau ada rejeki lebih bolehlah sumbangkan gift dan vote mingguannya sebagai apresiasi karya Nofi. Dukungan kalian merupakan penyemangat berhargaku. I love you😘...

Terpopuler

Comments

Nur Evida

Nur Evida

hadir thor bagus ceritanya

2022-11-04

0

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

kocaknya Allesya😂

2022-05-11

0

Nuryanti

Nuryanti

di jahilin ah

2021-11-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Author Menyapa
119 Karya Baru
120 Karya Ke 5
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Author Menyapa
119
Karya Baru
120
Karya Ke 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!