Setelah pulang dari kantor. Aku dan Ajun mampir kesebuah restoran yang cukup terkenal diseluruh kalangan usia dari muda sampai tua. Restoran yang benar benar menggunakan konsep yang sangat menarik dan dapat dinikmati banyak orang. Tidak hanya penampilannya saja yang menarik. Makanan yang disajikan disinipun terkenal enak. Aku dan Ajun sudah beberapa kali mampir kesini.
Kami memesan dua porsi makan siang dan minumannya. Tidak lupa kami memesan es krim. Karena disini banyak sekali es krim yang ditawarkan dengan banyak sekali rasa yang semuanya sangat enak. Sangat menyegarkan jika dinikmati siang siang begini. Apalagi benar benar akan terasa jika dinikmati setelah tubuh sedang lelah karena pekerjaan.
Kami tadi pagi sangat terkejut saat disambut Brian dengan pertanyaan gilanya. Lebih kebingung ya sepertinya!. Gimana nggak bingung saat tadi dia menanyakan soal malam pertama kami. Lha kami aja belum pernah melakukannya sampai sekarang. Masak kami harus bilang kalau kami belum pernah mewujudkannya. Apa nanti yang akan difikirkan Brian saat mendengar jawaban jujur kami. Apalagi para karyawanpun ikut serius menunggu jawaban kami. Semakin membuatku dan Ajun panik.
Flasback On :
Semua orang masih memandangiku dan Ajun. Mereka meninggalkan makanan idaman yang sudah mereka pesan. Ajun terdiam memandangiku. Sedangkan aku melototkan kedua mataku kepada Brian. Brian masih tersenyum lebar menunggu jawabanku. Dia tidak tahu kebenaran apa yang sedang kami tutupi.
"Malam pertama kami...." Ajun mulai mengatakan sesuatu. Hatiku berdebar menunggu lanjutan kalimatnya. Semua orang sekarang semakin fokus kepada Ajun. Entah jawaban apa yang ingin didengar oleh mereka. "Sangat sangat indah, dan kami benar benar menikmatinya!" Ajun mengatakannya tanpa beban. Aku menyipitkan kedua mataku masih mencerna kata katanya. Semua mata sekarang melongo mendengar jawaban terbuka dari Ajun.
"WAWWW....AH PENGENN...PAK AJUN SO SWEET BANGET DEH!" kata itu tak henti terucap dari bibir karyawan wanita yang ada disini. Brian tersenyum puas mendengar jawaban Ajun. Tanpa beban Ajun kembali melanjutkan sarapannya. Bahkan dia tanpa canggung sesekali menyuapiku didepan Brian dan semua orang.
Setelah selesai sarapan. Aku dan Ajun meninggalkan kantin yang semakin penuh dengan orang. "Ayo!" Ajun menggandeng tanganku dan memasuki ruang kerja kami. Aku tersenyum kecut memandang Ajun untuk meminta penjelasan tentang pernyataan yang tadi dia katakan dikantin. Ajun hanya kembali memberikan senyumannya.
Setelah kami selesai sarapan pagi. Aku dan Ajun mulai mengerjakan pekerjaan kami disini. Dia mulai menandatangani semua dokumen yang berisi kontrak dan perjanjian kerja dengan perusahaan lain yang sudah kucek sebelumnya. Semuanya sepertinya belum bisa selesai dihari ini. Dan aku dan Ajun berencana untuk datang kembali kemari besok.
Flasback Off :
Setelah kami selesai makan siang direstoran. Kami langsung pulang untuk beristirahat. Sesampainya dirumah. Aku melanjutkan semua aktivitasku seperti biasa dirumah seperti masak, bersih bersih dan yang lainnya. Ajunpun masih berlanjut dengan pekerjaannya yang sedang dikerjakan dikamar.
Setelah seharian penuh kulewati bersamanya dengan berbagai cerita yang menyenangkan. Malampun tiba. Aku masih memikirkan soal pertanyaan Brian tadi pagi yang menanyakan masalah malam pertama kami. Dan aku merasa aku benar benar belum menjadi istri yang baik untuk Ajun. Aku selalu membuatnya batal saat Ajun akan menikmati tubuhku. Bahkan sampai sekarangpun aku belum memberikan segalanya bagi Ajun.
Aku benar benar merasa tidak enak kepada Ajun. Dan malam ini aku berencana untuk melakukannya. Apapun yang terjadi tidak akan ada yang bisa menggangguku dengan Ajun kali ini. Aku terlebih dahulu menyempatkan diri untuk mandi. Setelah memastikan tubuhku bersih dan juga dengan aroma yang menyegarkan. Aku mencoba berganti dengan baju yang bisa menggairahkan kalbunya.
Aku berjalan menaiki tangga menuju kamar kami. Aku melangkah dengan perasaan dan tubuh yang sudah kupersiapkan dengan baik. Aku membuka pintu dengan semangat yang membara. Terlihat Ajun masih menatap layar laptopnya. Dia menoleh kepadaku. "Ada apa?" Ajun mulai memalingkan wajahnya kepadaku. Dia heran melihat penampilanku malam ini dengan baju yang sedikit terbuka dan menggoda dengan warna yang cerah.
Aku mulai mengatakan keinginanku. "Sayang aku mau menikmati malam ini denganmu!" aku masih bingung bagaimana aku akan mengatakannya. "Apa maksud kamu?" Ajun masih belum mengerti. "Aku mau ngewujudin malam pertama kita yang selalu tertunda!" Ajun menatapku dengan serius. Sepertinya dia mulai mengerti kata kata yang kuucapkan.
"Kamu sudah yakin?" Ajun memastikannya kembali bahwa aku benar benar sudah siap. "Hmmmm" aku menganggukkan kepala. Ajun berdiri dari kursi kerjanya. "Jika kamu benar benar siap. Aku tidak akan bisa melepaskanmu kali ini dan aku juga tidak akan bisa mengendalikan kecepatanku!" Ajun mulai membuatku bergidik ngeri. Aku menelan ludah yang sedari tadi ada ditenggorokanku.
Aku memantabkan hati. Aku masih didepan pintu menunggu Ajun untuk memulainya. Ajun masih terduduk dikursinya. Dia mulai menghampiriku dan meninggalkan laptopnya yang masih menyala. Ajun semakin dekat menghampiriku. Dia menyentuh pingganku. Dan membopong tubuhku menuju ranjang. Aku berpegangan erat pada leher belakangnya.
Ajun meletakanku dengan sangat hati hati keatas ranjang yang masih rapi. Kemudian dia mulai melepas seluruh pakaian yang dikenakannya. Tubuh kekarnya sekarang nampak nyata tepat dihadapanku. Dada bidangnya membuatku tidak ingin mengedipkan mata. Dia mulai mendekatkan tubuhnya semakin mendekat ketubuhku. Dia sekarang tepat ada diatasku. Aku berbaring dibawahnya.
Hembusan nafasnya terdengar ditelingaku. Bau badan harumnyapun tercium dengan sangat halus dari hidungku. Sentuhan sentuhan halus mulai terasa dari bagian tengah tubuhku. Dia mulai melepaskan pakaianku satu persatu. Aku tidak menolaknya dan hanya menuruti semua gerakannya. Pakaiankupun satu demi satu mulai tercecer dilantai. Sekarang dia beranjak kebawah. Dia juga melepaskan semua yang ada dihadapannya tanpa ada yang tersisa sedikitpun.
Kami sekarang benar benar sudah tanpa busana sehelaipun yang menempel pada kami. Aku tersipu kepada Ajun. Meskipun sejak awal aku menyadari tidak ada alasan untuk malu kepadanya. Karena Ajun adalah suamiku. Ajun menyentuh bibirku oleh bibirnya dengan sangat lembut. Aku hanya berusaha selalu membalasnya. Setelah puas dengan bibirku. Dia berlanjut menurunkan wajahnya untuk menikmati bagian tubuhku yang lainnya.
Dia berhenti tepat dibagian tengah tubuhku. Aku merasakan ada kecupan kecilnya disana. Dia berhenti disitu dengan waktu yang agak lebih lama. Lalu wajahnya menghampiri wajahku kembali. Wajahku yang sudah memerah karena kenikmatan kecil yang baru saja diberikan oleh Ajun. Ajun menatapku dengan penuh kasih sayang. "Aku mencintaimu!" ucapan cinta Ajun ditengah tengah aksinya. "Aku juga mencintaimu!" balasku kepadanya. Lalu dia kembali memberikan kecupan manis kepada bibirku.
Ajun membisikkan ketelingaku. Bahwa dia akan memulai melakukan bagian inti dari semua ini. Aku terdiam menantikannya. Rasa sakit yang luar biasa mulai terasa dibagian bawah tubuhku. Entah apa yang Ajun sedang lakukan kepada bagian tubuhku yang selalu kujaga itu. Aku mencengkram erat kasur dengan kedua tanganku. Erangan erangan kecil mulai terdengar dari bibirku.
Aku semakin merasakan kenikmatan yang luar biasa pada saat itu. Ajun menghentikan sejenak aksinya yang luar biasa tersebut. Dia memberiku waktu untuk bernafas lebih panjang dan untuk bisa mengendalikan diriku. Karena erangan erangan kencang mulai tidak bisa kutahan lagi. Setelah melihatku sedikit lebih tenang dia melanjutkannya kembali. Dengan tenaga yang tidak pernah berkurang sedikitpun.
Malam ini adalah malam kami. Ketika angan menjadi nyata. Ketika Ajun menyerahkan seluruh dirinya kepadaku. Dan aku menyerahkan seluruh hidupku dan seluruh tubuhku kepadanya.
Ajun menyelesaikannya dengan sangat indah. Setelah dia melihat seluruh sudut yang ada ditubuhku. Kini hanya tertinggal sebuah bercak merah yang terlihat diatas ranjang. Dia benar benar tidak bisa mengendalikan kecepatannya. Hampir saja aku tidak bisa menahannya. Akhirnya pusat kesenangan meledak dari diri kami. Aku benar benar sangat puas dan merasa malam ini sangat sangat menyenangkan. Sampai sampai aku ingin menangis rasanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments