Tidak bisa menjadi malaikat

Ef membuka peta lokasi milik mereka, merentangkannya di tanah dan menaruh batu kecil sebagai penahan empat sudut.

“Perhatikan peta ini! Di jarak 4 kilometer ada cek poin terdekat dengan tim 13, 14, 16 dan tim kita, tim 15. Berarti kita akan memperebutkan kode dengan mereka. Kita harus curi start, bergerak lebih dulu menuju cek poin sebelum yang lain. Dengan begitu kita bisa mendapatkan kode dan tidak perlu bertemu dengan mereka.”

“Apakah kau yakin mereka tidak melakukan gerakan yang sama?” tanya Hamish.

“Kemungkinan itu pasti ada, jika kita bertemu 1 tim, kita bisa negosiasi untuk membagi kode. Jika ada 2 tim, biarkan mereka bertarung dan kita hanya menunggu.”

“Bagaimana jika 4 tim bergerak serentak?” kali ini Maya yang berpendapat.

“Tetap sama, kita biarkan mereka bertempur, dan menunggu hingga mereka lemah. Saat itu baru kita masuk.”

“Bukankah kalau begitu kita masih harus saling bunuh?” Lin masih berusaha untuk mencari cara lain.

“Kita tidak bisa menjadi malaikat penolong saat ini, kita hanya bisa bertahan sampai mendapat cara untuk menghubungi pihak luar.” Ef berdiri.

“Sekarang kita lanjutkan latihan cara bertarung dengan senjata tajam dan tangan kosong.”

Ef meminta Hamish untuk maju mendekatinya.

“Coba serang aku.” Hamish tampak ragu untuk memenuhi permintaan Ef.

“Serang bagaimana, Capt?”

“Terserah, kau mau pukul atau tendang. Anggap sekarang aku adalah musuh.”

Hamish mengangguk, dan mempersiapkan diri. Kemudian dia melancarkan pukulan ke arah Ef. Saat tinju itu hampir tiba, Ef bergerak ke samping sehingga tinju Hamish melewati wajahnya. Dengan cepat Ef menyambar pergelangan tangan kanan Hamish, menariknya ke depan satu langkah, kemudian dengan cepat memutar tangan Hamish berbalik arah, tubuh Hamish langsung limbung. Dengan sebuah sepakan kecil ke kaki belakang, Ef bisa menjatukan Hamish dengan mudah. Dan mengunci pria itu dari belakang. Hamish menepuk-nepuk tanah tanda menyerah.

“Sorry.” Ef menguluran tangan dan membantu Hamish bangkit.

“Perhatikan, aku bisa menjatuhkan Hamish tanpa mengeluarkan tenaga sedikitpun. Menjatuhkan lawan dengan tenaganya sendiri. Dalam close battle menghemat tenaga adalah kunci penting agar bisa memenagkan pertarungan. Gunakan tenaga kita sekecil-kecilnya untuk mengalahkan lawan.”

“Ingat baik-baik. Jangan menyerang bagian kuat lawan, serang titik lemahnya. Jangan memukul kepala, karena tulang tengkorak lebih keras dari tulang ruas jari. Jika menyerang area kepala, serang leher atau rahangnya. Di area sini.” Ef menunjuk sendi penghubung kedua rahangnya sendiri.

“Kalau menyerang tangan, titik lemah tangan berada dua centi di atas siku.” Lagi-lagi Hamish yang menjadi contoh. Ef menarik tangan Hamish hingga mengencang, dan sedikit menekan area atas sikunya. Hamish langsung meringis kesakitan. “Kalau dipukul dengan kecepatan tinggi, pasti patah.”

“Bagaimanan jika kami yang wanita harus melawan pria?” tanya Lin.

“Biarkan dia menarikmu hingga mendekat, kemudian serang kemalu*nnya dengan lutut kalian, saat dia tertuntuk, pukul tengkuknya dengan siku.”

“Hamish mundur, Lin maju. Kita praktikkan.”

Lin berdiri di depan Ef, tapi entah kenapa mereka terlihat sangat canggung. Terutama Lin, wajahnya begitu merah.

“Anggap aku musuh. Aku akan menarikmu.”

Ef menarik tangan Lin, gadis itu tersentak mendekat. Sentakan itu membuat tubuh Lin mendekat, yang tanpa sadar membuatnya secara refleks menatap wajah Ef. Tatapan keduanya beradu. Tatapan teduh dan sendu, bertemu dengan mata elang yang tajam. Membuat dunia Lin terhenti seketika. Mata itu menguncinya. Seolah-olah menjadi pusat dunia. Menghipnotisnya. Melupakan sekitarnya.

Saat jarak mereka sudah hampir sepuluh centi. Lin masih tetap diam. Dia tidak melakukan gerakan apapun.

“Serang aku!”

Suara Ef mengembalikan Lin ke dunia nyata. Dia terkesiap. Matanya berkabut, seakan-akan berusaha untuk mengembalikan akal pikiran. Lin tampak begitu ragu untuk mengangkat lututnya. Dia berkali-kali memalingkan wajah dan akhirnya hanya mengangkat lututnya dan menempel ke kaki Ef.

“Aku malu,” bisiknya dengan wajah memerah.

***

Hari sudah menjelang senja saat mereka selesai latihan. Hari ini sudah banyak hal baru yang dipelajari oleh Hamish, Maya dan Lin. Mereka sudah bisa menggunakan senjata api, cara menembak beregu, tembakan pengalihan dan tembakan cover. Mereka juga sudah cukup memiliki bekal untuk pertarungan jarak dekat, tahu cara menghindar, dan menyerang dengan efektif dengan tangan kosong atau senjata tajam. Memang belum sempurna, tapi lebih dari cukup jika untuk melawan orang yang bukan ahli beladiri.

Ketiga anggota tim 15 bersandar di dinding camp, mengatur nafas mereka dan mengistirahatkan diri setelah latihan berakhir.

“Jika kita bisa keluar dari game ini, aku harap pertemanan kita tidak ikut berakhir,” ujar Hamish. “Aku akan mengundang kalian ke Turki. Kita akan jalan-jalan ke mana pun kalian mau.”

“Aku sudah lama mengimpikan bisa melihat kota Istambul. Kota yang mempertemukan dua benua,” sambung Maya. “Setelah dari Turki aku akan mengundang kalian ke Mexico. Ada banyak tempat menarik di sana. Instagram kalian akan penuh foto-foto bagus.”

Maya menceritakan tempat-tempat wisata dengan antusias. Seolah mereka sudah akan berangkat melancong esok hari.

“Lin, apa rencanamu?” tanya Maya. Sejak tadi Lin tidak bercerita apapun. Dia lebih banyak melamun atau sekedar menimpali obrolan Maya dan Hamish.

“Hmm..., aku belum memikirkan apapun,” jawab Lin.

“Apa kau tidak memiliki tempat yang mau kau kunjungi?” kejar Maya.

“Aku mau mengunjungi nenekku. Aku hanya pernah bertemu dengannya sekali, saat masih kecil.”

“Di mana nenekmu tinggal?”

“Di sebuah desa di Indonesia. Aku lupa namanya. Kalau tidak salah nama tempat itu Crocoshark.”

“Baiklah, pulang dari Mexiko kita akan mengunjungi Indonesia. Kita memiliki orang yang hapal tempat dan bisa menjaga kita selama di sana. Kau mau menjadi tour guide kami kan, capt?”

Ef terkesiap, dia tidak memperhatikan obrolan anggotanya sejak tadi.

“Bagaimana? Maaf aku tidak menyimak.”

“Lin mau mengunjungi neneknya di Indonesia. Di sebuah kota bernama Crocoshark. Kau tahu lokasinya?”

Ef mengernyitkan dahinya. Nama kota itu begitu aneh. Dia sudah menjajahi tanah Nusantara dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga pulau Rote. Ujung barat hingga timur, ujung utara hingga selatan. Tapi tidak pernah mendengar nama itu.

“Crocoshark?” Ef menoleh kepada Lin untuk meminta penjelasan.

“Seingatku begitu. Dari Crocoshark masih harus melanjutkan perjalanan menggunakan mobil. Ke daerah Jimboar.” Lin menjelaskan walau dia tampak ragu dengan kalimatnya sendiri.

Crocoshark, jimboar. Ef mengulangi kata itu di otaknya. Nama itu aneh, tapi seperti tidak asing.

“Hahahaha!” tiba-tiba Ef terbahak. “Siapa yang mengajarimu nama kota itu?”

“Daddy,”

“Hahahaha, arek suroboyo toh kowe ki nduk.”

“I’m sorry?” Lin tidak mengerti dengan bahasa yang Ef gunakan barusan.

“Tidak apa-apa. Lucu saja.”

“Kau tahu lokasinya, Capt?”

“Iya, kita akan ke Crocoshark, jimboar dan semua tempat lain.”

“Kau berasal dari daerah yang sama?”

“Tidak, kampungku di pulau yang berbeda. Di pulau Sumatera, nama kota kami ledakan pucat.”

“Nama kota yang cukup unik.”

“Nanti kalian akan aku ajak berenang di sungai Musi. Terjun dari Ampera bridge."

“Sepertinya cukup seru.”

“Baiklah, sebelum kita melancong ke berbagai negara. Sekarang kita harus selamat dari Hell Game terlebih dahulu. Berkemaslah, besok kita akan mulai bergerak.”

***

Terpopuler

Comments

R⃟ Silu ✰͜͡w⃠🦃🍆(OFF)

R⃟ Silu ✰͜͡w⃠🦃🍆(OFF)

auto ngakak nama kotanya😂😂😂

2021-12-14

0

🇴​🇫​🇫​

🇴​🇫​🇫​

Pas baca titik lemah tangan, langsung kebayang pas kepentok meja, aaah memang mantap rasanya, bikin nyawa berasa ilang saparo..😂😂

Chocoshark langsung connect kalo itu surabaya...😂😂

Mau ajak berenang ke sungai Musi sambil terjun dari Jembatan Ampera, Heh Ef!!!! Lu mau ngajak bunuh diri???

2021-09-20

0

ท้องฟ้ายามพลบค่ำTripelA

ท้องฟ้ายามพลบค่ำTripelA

kk othor bisa aja😂😂

2021-09-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!