Eksekusi

“Apa yang harus kusampaikan kepada pihak Kedutaan Indonesia, Anne! Sudah empat hari Ef menghilang. Enishi juga terus menerorku.” Jhon berkeluh kesah kepada sekretarisnya. Wanita yang sudah berusia lebih dari setengah abad itu juga tampak begitu resah. Sudah tiga puluh tahun dia bekerja di agensi ini, sudah puluhan agen yang hilang atau tewas. Namun kali ini dia merasa keresahan yang lebih.

“Kau yakin Ef bukan double agent?” Asumsi Jhon mulai liar.

“Dia memang double agen, untuk negaranya dan untuk CIA. Kau pun tahu itu!” jawab Anne ketus. Jelas dia tampak tidak suka jika Jhon menuduh Ef seperti itu.

“Maksudku, apakah dia juga bekerja untuk Hell Game? Ef datang dua tahun lalu dan tidak berapa lama Muncul Game, memang tampak sebuah kebetulan. Tapi tetap ada kemungkinan.” Jhon masih berusaha membenarkan asumsinya.

“Aku lebih tidak mempercayai kau daripada Ef! Anak itu tampak sangat patriotik, tidak ada bentuk penghianatan. Jika memang harus berkhianat, dia pasti akan berhianat kepada CIA dan membela negaranya. Itu bakal terjadi jika Amerika serikat berperang melawan Indonesia. Dan aku yakin itu tidak bakal pernah terjadi.”

“Kenapa kau sangat membela agen satu ini, kita sudah bekerja sama selama dua puluh lima tahun. Aku tidak pernah melihat kau seemosi ini!” Jhon mendekat kepada Anne. “Apakah kau cinta dia?”

“Jaga mulutmu, Jhon. Aku menganggap dia seperti anakku sendiri. Dia mengingatkanku kepada almarhum Brian. Jika brian masih hidup, pasti saat ini dia seumuran dengan Ef.” Otot wajah Anne mengendur, kesedihan terpancar jelas dari sana. Bulir bening tampak muncul dari sudut mata Anne.

“I’m Sorry, Anne!”

Anne menyeka airmatanya sebelum jatuh, dia melambai kepada Jhon dengan maksud dia tidak apa-apa.

“Apakau kau terpikir sesuatu untuk menemukan mereka?” tanya Jhon.

“Saat ini kita hanya bisa berharap tim pelacak bisa mendapat petunjuk. Atau Ef menghubungi kita,”

Sebuah ketukan pelan terdengar di balik pintu masuk. Hendry muncul sambil membawa sebuah laptop ditangan.

“Sir, sosial media dan akun para korban penculikan aktif hari ini, juga termasuk milik Erlin Hanako.” Jhon dan Anne langsung antusias, mereka mendekat kearah layar laptop.

“Lokasi saat postingan itu dibuat berada di Kota Douala, Kamerun.”

Jhon memandang Anne, “Hubungi pihak keamanan kamerun dan interpol. Kita bergerak secepat mungkin.”

“Tapi, Sir...,” Henry tampak ragu menyampaikan pendapatnya.

“Tapi apa?”

“Saya merasa kalau lokasi itu hanya akan mengantarkan kita ke handphone mereka. Sedangkan mereka tidak ada di sana.”

“Kenapa kau berpikiran seperti itu?”

“Aneh rasanya jika mereka bisa mengakses handphone tetapi tidak menghubungi kita atau pihak keamanan. Dan yang melakukan unggahan hanya para peserta yang juga influancer. Sepertinya pihak Hell Game sangaja melakukan itu untuk menarik penonton. Tidak ada tanda-tanda dari Ef.”

Jhon memalingkan wajahnya kepada Anne, tatapannya penuh arti.

“Kenapa demikian?”

“Karena Ef satu-satunya yang bukan orang terkenal diantara semua peserta. Dia juga tidak memiliki Followers. Dan lihat ini!” Hnery membuka laman Hell Game dan masuk ke profil peserta. Foto diri Ef terpampang disana.

“Hanya foto dia yang tampak di ambil sembarangan. Hanya menggunakan camera ponsel dan sangat insidentil. Wajah Ef tampak kusut, ada noda darah di sudut bibirnya. Sedangkan foto peserta lain sepertinya diambil dari media sosial mereka.” Hendry memperlihatkan beberapa foto peserta Hell Game. Foro Erlin Hanako tampak berlatar belakang pemandangan laut, dia menggunakan gaun panjang tanpa lengan berwarna putih. Menghadap samping dan tertawa riang, cantik sekali.

Saat mereka sedang fokus memperhatikan laman Hell Game, pintu ruangan dibuka dengan kasar. Enishi muncul, wajahnya merah. Dia langsung menunjukkan handphonenya kepada Jhon.

“Kau lihat ini, Lin benar-benar diculik komplotan Hell Game!” teriak Enishi penuh emosi.

“Kami sudah tahu perihal itu, kau tenanglah. Kami sudah melakukan investigasi.”

“Invetigasi, investigasi..., dari kemarin kau bilang seperti itu. Aku mau kalian bergerak sekarang juga, berapapun biaya operasi kalian, akan aku tanggung.” Enishi begitu kalut, dia mengacak rambutnya sendiri “Istriku beberapa kali pingsan hari ini. Dia bener-benar terpukul.”

“Kami bisa merasakan kegusaranmu, Tuan Enishi.”Anne duduk di sebelah sang milyuner, “Satu hal yang perlu kau ketahui, Ef juga menjadi peserta di sana. Aku berani menjamin dengan nyawaku, kalau dia akan berhasil menyelamatkan puterimu.”

“Aku pegang ucapanmu! Dan bertindaklah sekarang!”

***

Semua mata peserta tertuju ke layar besar, membaca tulisan yang akan menjadi penentu nasib mereka. Kesibukan mereka selama ini sepertinya membuat mereka tidak kenal Hell Game. Mereka baru tahu jika saat ini mereka akan di paksa untuk saling bunuh. Beberapa orang mendadak muntah, ada yang pingsan.

“KAMI TIDAK AKAN MAU DIPERALAT!” seorang pra berteriak dari ujung sana.

“Silahkan bagi yang mau kabur dan tidak mau bermain. Semoga kalian tidak lupa dengan kalung logam di leher kalian.” Andrew menimpali dengan santai. “Oh iya, saya lupa menunjukkan kemampuan kalung kalian.” Yuki masuk ke tengah panggung sambil membawa sebuah baki berisi sebuah palu dan kalung logam yang sama seperti tertempel di leher peserta. Andrew mengambil palu dan meletakkan kalung di meja yang sudah di siapkan sejak awal. Layar besar menampilkan sisi atas meja. Dengan sekuat tenaga Andrew memukulkan palu ke kalung itu, palu itu terpental kebelakang. Sedangkan kalung itu tidak mengalami kerusakan berarti.

“Kalung ini terbuat dari metal titanium. Ringan dan sangat keras. Di dalam kalung tersimpai rangkaian yang terhubung dengan pengatur waktu dengan Switch otomatis. Jika waktu mundur habis dan menyentuh angga nol maka sirkuit akan mengaktifkan bom hidrogen di dalam kalung, dan BOOM!” Andrew mengangkat kedua tangannya ting-tingi untuk menirukan adegan ledakan.

“Penghitung waktu baru akan aktif ketika Hell game dimulai, dan yang bisa menghentikan hitungan waktu hanya kode yang ada di cek poin. Oh iya, satu lagi. Di seluruh sisi pantai sudah kami pasang sensor yang akan langsung mengaktifkan pemicu bom hidrogen. Jika kalian mencoba kabur, siap-siap kepala kalian hilang saat melewati sensor. Hahaha.” Andrew tertawa terbahak-bahak seolah yang dia ucapkan hanyalah sebuah lelucon belaka. Dia mengambil kalung yang tadi dia pukul dan mengangkatnya.

Sebenarnya tidak tepat menyebut benda itu kalung, karena bentuknya lebih seperti gelang logam padat. Lebar lebih kurang 2 CM dengan ketebalan 8 mili meter. Diameter logam itu 15 Cm, ukuran yang pas untuk melingkari leher manusia.

Andrew mendemonstrasikan kehebatan lain dari kalung ciptaannya. Kali ini dia membakar kalung itu dengan semprotan api yang kuat. Setelah itu dia meletakkan kalung itu dan menembaknya dengan senjata api.

“Sekarang kita coba kalung ini apakah masih berfungsi atau rusak.”

Denga bantuan dua pengawal, Andrew memasang kalung itu ke batang kayu yan dibawa keatas panggung. Kemudian Andrew dan pengawal menjauh dari kayu tersebut.

Layar menampilkan hitungan mundur kalung logam yang tertempel di kayu,

3...,

2...,

1...,

Duar!

Krak!

Ledakannya tidak begitu keras, tapi batang kayu yang ditempeli oleh kalung itu langsung putus. Andrew tertawa menyaksikan kehebatan atraksinya.

“Itu akibat yang di timbulkan kepada kayu. Sekarang kita coba kepada manusia. Bawa dia kemari!”

Dua orang penjaga masuk sambil menyeret Ef masuk ke tengah panggung.

Dia akan menjadi kelinci percobaan Andrew di hadapan peserta lain.

Bersambung

Selamat Hari Kemerdekaan ke 76

Dirgahayu Negeriku

We will be a king of the world!

Terpopuler

Comments

R⃟ Silu ✰͜͡w⃠🦃🍆(OFF)

R⃟ Silu ✰͜͡w⃠🦃🍆(OFF)

next

2021-12-14

0

Zie Aryani

Zie Aryani

jreng jreng jreng

Ef ga kan kenapa² kaaan..

2021-09-04

0

Rini Arismawati

Rini Arismawati

bs kirim foto si Andrew gak Thor ?? pengen di santet AZ lah tuh org

2021-09-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!