“Aku Erlin Hanako!”
Itu dia!
Si gadis anak konglomerat sudah ketemu, dia duduk di dekat Hamish. Dalam kondisi gelap gulita, Ef mencoba menerka posisi mereka dari arah suara. Tampaknya Ef berada di sisi kanan ruangan dan Erlin berada di ujung kiri.
“Apakah masih ada ruang kosong di sana? Bisakah aku bergabung?” Ef beringsut dari tempatnya dan mencoba meraba sekitar sebagai pedoman.
“Tampaknya masih ada ruang kosong di sebelah Erlin” Hamish yang menyahut.
“Tolong beri ketukan pelan sebagai petunjuk arah!” Suara ketukan mulai terdengar, Ef merangkak menuju sumber suara.
“Teman seperti apa yang begitu dipedulikan hingga rela merangkak dalam kegelapan?” Ngon mulai menggoda.
“Aku rasa teman spesial, hahaha” timpal suara yang tadi berada di di depan Ef.
Ef tidak merasa perlu menanggapi gurauan itu sekarang, dia masih terlalu sibuk merangkak dalam gelap menuju posisi Erlin. Pergerakan Ef terhenti saat dia menangkap kaki yang terjulur, kaki itu kecil dan berkulit halus.
“Erlin?”
“Ah..., Sweet sekali! Seorang pangeran mendekati dalam gelap sambil meraba-raba” Ef melepaskan tangannya saat mendengar respon sang pemilik kaki. Rasanya Lin tidak mungkin segenit itu. “Kok di lepas sih, ini Erlin loh. Erlin Aurella.” Ternyata itu kaki milik Maya. Berarti posisi Erlin adalah di balik suara ketukan. Ef melanjutkan pergerakan sambil terus meraba sekitar.
“Hei bung, itu kakiku!” Hamish menggerakkan kakinya. “Ah, kakiku sudah tidak suci. Sudah di raba-raba oleh pria asing. Aku kotor!” lanjut Hamish dengan nada meniru suara wanita. Ruangan seketika menjadi ramai oleh gelak tawa.
“Lin?” Ef memegang kaki kecil lagi.
“iya, Aku”
“Oh syukurlah. Aku sempat mengira kita terpisah” Ef memantapkan posisi duduknya di sebelah Lin.
“Kenapa kau tidak menyahut saat aku panggil?”
“Kau siapa?” tanya Lin.
“Sepertinya pertemuan kita terlalu singkat hingga kau belum mengenal suara pengawalmu”
“Oh itu kau. Maaf aku belum terbiasa” ucap Lin pelan. “Apakah kita semua akan mati?”
Ef meraba lantai di dekatnya dan beringsut mendekati lin.
“Aku akan memastikan kau akan tetap hidup, karena itu tugasku”
***
Puluhan kilometer dari lokasi Ef dan Lin, dua pria sedang mondar mandir dengan gusar. Satu pria berbadan tambun dan satu lagi memiliki perut buncit.
“Sudah dua hari agenmu tidak memberi kabar, jangan-jangan dia yang menculik putriku!” Pria buncit itu menghardik si pria tambun dengan kepala setengah botak.
“Kau tenang dulu, Enishi. Ef adalah agen yang tangguh. Mungkin saat ini dia belum bisa memberi kabar karena sesuatu. Aku tidak mungkin mengusulkan pengawal yang tidak mumpuni untuk menjaga anak sahabatku”
“Tidak seorangpun ayah yang bisa tenang jika tidak tahu kepastian keberadaan putrinya. Oh iya, kau tidak akan mengerti karena kau tidak memiliki anak!” sahut Enishi sinis.
“Kami akan menyelamatkan Lin. Percayalah!”
“Jika ternyata agenmu adalah komplotan penculik. Aku akan menggunakan koneksiku di White House untuk menghancurkan kau , karirmu di organisasi ini akan tamat, Jhon!” ancam Enishi.
“Aku pastikan, aku dan agensi ini tidak akan tamat, karena anakmu akan kembali dengan selamat!”
“Apakah Lin di culik oleh komplotan yang sedang ramai itu?” kegusaran Enishi sangat ketara dari setiap kata yang ia ucapkan.
“Kita tidak bisa menebak sekarang. Bisa jadi dari pesaiang kalian. Kau dan Lin adalah tokoh tenar” Jhon meraih remote TV dan menyalakan. TV langsung menayangkan siaran terakhir yang dia tonton, Playboy Channel.
“Mungkin dengan melihat gadis-gadis seksi bisa membantu meredakan kegelisahanmu” Goda Jhon kepada sahabatya.
“Tidak, ganti ke FOX News”
“Seorang Backpacker asal Kongo dilaporkan telah menghilang , selasa lalu. Ngon Jiba, Youtuber berkonten perjalanan internasional itu sudah tidak bisa dihubungi sejak dia selesai menyapa fans via live streaming di sebuah bar kota New York. Semua fans yang menungggu janji live streaming lanjutan dibuat resah setelah sang youtuber mangkir. Berbagai asumsi yang dituliskan di kolom komentar mengatkan bahwa Ngon telah di culik. Sebuah Video amatir memperkuat dugaan penculikan. Mari kita simak videonya”
“Video amatir berdurasi empat puluh dua detik ini menayangkan dua orang pria berbaju hitam membekap pria yang di duga Ngon, di parkiran Bar Yuo Noo pada selasa malam pukul 11 PM. Kedua pelaku memasukkan korban ke dalam sebuah sedan hitam dan membawanya pergi. Saksi yang merekam video tersebut mengunggah ke akun sosial media dan telah di tonton lebih dari seratus ribu kali. Salah satu fans ngon mengklaim bahwa itu adalah Ngon jiba.”
“Kau lihat, ada orang lain yang di culik. Seorang youtuber!” Pekik Enishi. “Aku sangat yakin komplotan game itu adalah pelakunya. Mereka juga yang menculik Lin”
Jhon tidak menanggapi ocehan panik Enishi, dia masih layar LED 42 inchi yang tergantung di dinding dengan mimik serius.
“Masih tentang berita penculikan, baru saja masuk kepada kami laporan mengenai youtuber lain yang juga di culik. Hamish Ahmed, pemilik Channel Game Hard, Play Hard dilaporkan menghilang oleh temannya senin sore, pukul 5 PM. Kala itu Hamish baru saja meninggalkan pesta di sebuah Yatch di tepi sungai Hudson. Dengan semakin maraknya penculikan orang-orang terkenal beberapa hari ini, warga net mengkait-kaitkan kejadian ini dengan sebuah situs yang menayangkan permainan kematian. Semua peserta adalah orang-orang terkenal di dunia. Situs itu juga baru saja mempublikasikan akan segera memulai musim kedua dan saat ini sedang melakukan persiapan. Kita sebagai warga negara wajib membantu pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini. Bukan begitu rekan Smith?” Narator melemparkan kesempatan bicara kepada rekan di sebelahnya.
Jhon masih berdiri terpaku menatap layar, Bahkan berita sudah beralih tentang kuliner musim semi dia masih berdiri mematung. Tampak jelas jika pikirannya sedang mengait-ngaitkan informasi yang barusan dia tangkap. Kemudian dia bergerak ke meja kerjanya dan mengangkat gagang telepon.
“Anne! Kumpulkan divisi 1. Kita rapat sore ini!”
Jhon beralih kepada sahabatnya yang sedang menatap dengan penuh harap.
“Kami akan mempercepat investigasi. Memang besar kemungkinan Hell game adalah dalang dibalik penculikan ini. Dan kau, Berhati-hatilah. Kau juga orang terkenal. Tidak lucu jika kau akan di paksa bertarung dengan putrimu”
***
Sudah cukup lama ruangan yang menyekap Ef dan tawanan lain tidak berayun-ayun lagi. Walau samar, suara bising mulai terdengar dari luar.
“Apa pun yang mereka lakukan, jangan ada perlawanan. Kita harus mengulur waktu untuk bisa mempelajari kondisi dan membebaskan diri.” Ef berbicara dengan tawanan lain.
“Aku memperhatikan kau cukup tenang sejak tadi. Apa pekerjaanmu?” tanya Hamish.
“Aku bekerja dibidang keamanan. Kebetulan aku sedang bertugas mengawal Lin saat penculikan ini terjadi. Saat ini aku adalah korban yang tidak direncanakan oleh mereka. Mungkin kondisi ini akan menjadi keuntungan ke depan”
“Kau mampu membebaskan kami?” tanya Maya.
“Aku akan mengusahakan sekuatnya. Jika ada kesempatan aku kan menghubungi agensi untuk menjemput kita semua. Untuk itu, kita semua tidak boleh panik. Usahakan jangan memancing emosi mereka”
Pintu ruangan mendadak terbuka. Berada di kondisi gelap yang lama membuat semua orang silau saat ada cahaya masuk. Ef harus memicingkan matanya agar matanya cepat beradaptasi dengan kondisi baru. Telinganya mendengar deru ombak. Seorang pria muncul di depan pintu.
“Semuanya Keluar!”
***
Halo teman-teman.
terima kasih telah sudi mampir ke sini. cerita Hell Game ikut lomba menulis Fiksi kategori pria.
jadi mohon bantuan teman-teman untuk Like, Favorit dan selalu meninggalkan komen di tiap chapter.
mari berteman di sosial media.
fb. Densa
Ig. @densa015
terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
R⃟ Silu ✰͜͡w⃠🦃🍆(OFF)
lanjut
2021-12-13
0
ria rif'ah restiani
sukaaa
2021-10-09
0
Kiki Sulandari
Mereka akan dibawa kemana?...
2021-08-26
0