Permulaan Neraka

“Reset!” Suara Ef langsung direspon oleh ponsel cerdasnya, handphone itu langsung menyetel ulang program kembali seperti baru. Tidak ada sisa sama sekali.

“Kurang ajar!” Sebuah hantaman keras mendarat di ulu hati Ef, dia terbatung-batuk tetapi bibirnya menyunggingkan senyuman sinis. Dua orang penjaga langsung memegangi pria itu untuk menjaga agar dia tidak melawan. Pablo bangkit dari kursinya dan mendekat.

“Begitu rahasiakah isi handphone-mu hingga harus kau reset?” wajah Pablo mendekati Ef hingga jarak yang sangat dekat. “Aku belum pernah melihatmu, apakah kau peserta tak diundang?”

Ef tidak bergeming sedikitpun, dia membalas tatapan tajam Pablo dengan sangat santai.

“Arsy!” teriak Pablo. Seorang laki-laki bertampang culun dengan kacamata minus mendekat ke arah Pablo.

“Siapa orang ini?”

“Aku belum pernah melihatnya, Sir!” pria bernama Arsy juga tampak bingung, dia mencoba menggulir layar tablet di tangannya untuk mencari data Ef.

“Scan wajahnya, kita cari tahu tamu tak diundang ini!” Perintah Pablo langsung direspons oleh Arsy denga sigap. Dia mengambil sebuah alat seperti thermometer tembak dan mengarahkan ke wajah Ef, kemudian memasukkan data itu ke laptop di atas meja.

“Efran Tamada, Dua puluh sembilan tahun, Kebangsaan Indonesia. Sejak awal hingga enam tahun bertugas tergabung menjadi anggota militer dari kesatuan khusus KOPASSUS grup tiga. Kemudian ditarik menjadi Agen deputi Satu Badan Intelegen Negara. Sejak dua tahun lalu, mengikuti program belajar dan pertukaran Agen di CIA.” Arsy membacakan data Ef dengan suara yang cukup kuat.

Pablo terdiam sejenak setelah Arsy selesai, kemudian dia berbalik ke arah Ef.

“CIA ya?” ucap Pablo sinis. “Eksekusi dia!”

Kedua penjaga menarik Ef bangkit, dan hendak dibawa keluar tenda.

“Tunggu! Sepertinya lebih baik biar Andrew yang memutuskan. Kurasa pertandingan akan lebih seru jika ada yang berpengalaman!” Ucapan Yuki menghentikan langkap penjaga yang memegang Ef. Mereka tidak akan berani mementang perintah Pablo, dan juga tidak berani mementang Yuki. Sekarang kedua bos mereka berbeda pendapat.

“Baiklah, silahkan Nyonya menghubungi boss” Pablo terpaksa mengalah kepada nyoya besar.

“Panggilkan peserta selanjutnya!”

Lin masuk ke dalam tenda, semua mata menatap gadis itu seperti kucing yang disodorkan ikan.

***

“Berapa orang yang mengunjungi website kita hari ini?” Andrew menatap layar besar dihadapannya. Tim sibuk menampilkan permintaan sang tuan.

“Ada tujuh juta pengunjung, penonton terbesar berasal dari Amerika Serikat dan Brazil. Masing-masing 22 % dan 18 %. Sisanya tersebar di seluruh dunia.”

“Kau sudah masukkan pria Indonesia itu ke dalam daftar peserta?”

“Belum, Sir. Bukankah dia akan di eksekusi di acara pembukaan?”

“Tetap harus dimasukkan. Kita butuh audience dari asia tenggara. Indonesia memiliki penduduk dengan pengguna Internet tertinggi di dunia.”

“Baiklah, saya akan segera merilis daftar terbaru.” Pria itu mulai memasukkan data Ef ke situs mereka.

“Promosikan daftar baru, dan targetkan daerah Asia Tenggara. Nasib pria itu tergantung dengan peningkatan jumlah audience.”

“Siap, Sir!”

***

Empat orang pria sedang duduk bersantai di sebuah kedai empek-empek di tepi sungai Musi.

“Hei lihat, ada orang kita jadi peserta Hell Game!” Pria itu menyodorkan ponselnya kepada teman-temannya.

“Men Jingok tampangnyo, pacak menang ni! Aku pasang taruhan untuk dio!” ujar pria bertopi.

“Kau ikut pasang dak, Leh? Jualan kau-kan laku.”

“Amen pempek aku abis hari ni, aku pasang 100 dollar.” Leh yang juga pemilik kedai menimbrungi obrolan. “Di olimpiade kito ni kalah bae, di piala dunia dak pernah masuk, kalu-kalu di Hell Game wong kito menang”

“Kau ni pacak nian. Aku ngikut 100 dollar.”

***

Di tempat yang berbeda, serombongan pria tampak asik bersantai di lapo tuak. Dua orang bermain catur, lima orang bermain kartu, dan sisanya bernyanyi dnegan iringan gitar akustik.

“Lae, Kau tau Hell Game?” pemain catur bertanya kepada lawannya yang sedang berfikir keras mengantisapasi serangan bidak penanya. “Ada orang Indonesia jadi pesertanya!”

“Mana? Coba kutengok?” kedua pria itu kemudian sibuk membaca pengumunan baru dari Hell game.

“Hei, hebat kali ni orang, Mantan TNI. Tampang pemenang dia ini. Aku pasang 50 dollar untuk dia.”

Setelah memasang taruhan, mereka mempengaruhi teman lain.

“Kalian tak cinta tanah air, ada orang Indonesia jadi peserta tidak kau tolong?”

“Kau telat, Lae. Kami sudah pasang sejak satu jam yang lalu. Si Efran itu kan?” Pemain gitar menyanggah tuduhan pemain catur tadi. “Kalau kutengok-tengok, macam muka orang Batak pula lah dia ini”

Kemudian mereka sibuk berdebat dan menebak asal Ef dari fotonya.

***

“Rek, Wes delok Hell Game?”

“Telat kon, C*k. Kon arep ngomongi Efran kae, Toh? Aku wes pasang, sewu dollar. Aku wingi menang toghel”

***

“Ngana ada lihat, hell game?”

“Beta sudah pasang taruhan”

***

“Buset, sekarang ada yang namenye hell game, yak?”

“ Lu kemane aje, tong. Dah lama Viral ntu situs”

“Lu pasang gak?”

“Gue dah pasang lima ratus dollar, kalo gue menang. Lu boleh kerja ma gue!”

***

“Uda, ala caliak ko?”

“Alah.”

“uda pasang jo sia?”

“Yo pasang jo urang awak lah, manga lo pasang jo bule!”

***

Lin sejak tadi selalu Mengedarkan pandangan mencari pengawalnya. Sejak masuk ke dalam tenda, Ef tidak tampak lagi. Apakah dia salah barisan? Atau apakah dia sudah dibunuh? Berbagai pikiran memenuhi kepala Lin. Walau baru saja saling mengenal, tapi kehilangan seorang sahabat saat ini begitu terasa.

“Kemana pria yang bersamamu?” Tampaknya Hamish juga memperhatikan jika Ef tidak ada di sana. “Bukankah kalungnya juga berwarna biru muda?”

“Iya, kalungnya biru muda. Aku juga tidak tahu dimana dia sekarang. Kami terpisah sejak masuk ke dalam tenda.”

“Semoga dia baik-baik saja,” ucap Hamish.

“Semoga,” lirih Lin.

Semua tawanan yang telah dikelompokkan berdasarkan warna kalung berbaris menghadap ke sebuah panggung besar. Layar super besar berdiri di kedua sisi panggung. Tiba-tiba sebuah letusan kembang api menyala, di iringi rite musik rock.

“SELAMAT DATANG ORANG-ORANG TERPILIH!” pria majikan singa muncul dengen setelah jas berwarna putih. “SELAMAT DATANG DI HELL GAME!”

“Dari tujuh Milyar manusia di muka bumi, kalian adalah orang-orang yang beruntung karena terpilh menjadi peserta sebuah permaian paling di gandrungi seluruh penduduk dunia. Perkenalkan, Saya Andrew White, pencipta Hell Game. Saya adalah orang yang paling berjasa yang menunjuk kalian menjadi peserta. Seharusnya kalian bertepuk tangan!” Andrew memulai pidatonya.

“Selain pemenang, di season dua ini akan ada kategori khusus, yaitu peserta terfavorit. Metode penentuan pemenang favorit dilihat dari jumlah ‘suka’ dan ‘pembagian tautan’! hadiahnya cukup besar, yaitu seratus ribu dollar!” Andrew terus berceloteh dengan berapi-api.

“Aku tahu kalian akan sangat sibuk selama masa pertandingan, dan tidak akan sempat untuk mempromosikan diri. Sekali lagi kalian harus berterima kasih kepadaku, karena kami akan menyiarkan langsung melalui akun media sosial kalian masing, apakah pengikut kalian nyata atau ternyata Buzzer, akan terlihat dari hasilnya nanti!”

“Aku akan memberitahukan peraturan pertandingan, simak baik-baik”

Layar besar dikedua sisi panggung menampilkan sejumlah kalimat dengan hurup yang sangat besar. Semua peserta pasti bisa mampu menbaca dengan jelas.

...Peraturan Hell Game...

...***1. Setiap Tim beranggotakan 4 orang...

...2. Seluruh peserta harus tiba di cek poin dalam 3x24 jam...

...3. Setiap cek poin tersedia 2 kode untuk me-nonaktifkan kalung 8 peserta....

...4. Tersedia 20 kode di cek poin 1, 10 kode di cek poin ke dua, 5 kode di cek poin ke 3, dan 2 kode di ceck poin ke 4. 1 kode di ceck poin 5. Kalung yang tidak di non aktifkan akan meledak secara otomatis***....

...2. Di perbolehkan melakukan cara apapun untuk mendapatkan kode, termasuk membunuh tim lain....

...3. Semua kebutuhan untuk bertahan hidup tersedia di seluruh tempat....

...4. Tim terakhir yang bertahan akan di bebaskan dan mendapat hadiah $100.000.000

...

BERSAMBUNG...

Halo teman-teman, terima kasih telah mengikuti Hell Game hingga Chapter 8. Selalu tekan tombol like, favorite dan tinggalkan komentar di setiap Chapter.

Oh iya, Jangan lupa Folow akun NT-Ku. :D

Fb. Densa

Ig. Densa015

Terpopuler

Comments

buk e irul

buk e irul

baiyuuuuh taruhan ne rek.... jangan jangan ef ki dulur e bang Pradipta 🤭🤭🤭🤭

2022-12-07

0

R⃟ Silu ✰͜͡w⃠🦃🍆(OFF)

R⃟ Silu ✰͜͡w⃠🦃🍆(OFF)

makin menegang kan

2021-12-14

0

R⃟ Silu ✰͜͡w⃠🦃🍆(OFF)

R⃟ Silu ✰͜͡w⃠🦃🍆(OFF)

lanjut

2021-12-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!