" Sialan Kenapa? kak, Addrian bicara seperti itu, kak Addrian, gak boleh tau semuanya. gue harus cari Puttri, gara-gara dia gue terlibat semua ini. gue harus pastikan di mana keberadaan Puttri" Ucapnya panik.
" Itukan, Saski." Pandangan Kayla mengarah kesosok wanita yang santai berjalan dengan memegang map berwarna merah di tanganya
" Sial, Saski, gak boleh tau, kalau gue ada di sini, semua bisa jadi berantakan, ternyata benar Saski dan Zira bekerja sama dengan Perusahaan ini, gue harus segera pergi dari sini." Kayla, dengan kecemasannya buru-buru meninggalkan Perusahaan tersebut, dia tidak ingin Saski melihatnya.
" Mbak Saski." Sapa Rima yang berpapasan dengan Saski
" Hay... Rima, Pak Addrianya ada di ruangannya?" Tanya Saski dengan tersenyum lebar.
" Ada kok mbak di dalam lagi ngobrol sama adiknya."Jawab Rima.
" Oh, iya, saya baru tau, kalau Pak Addrian ada adik, kira- kira adiknya tampan nggak ya, kayak Pak Addrian." Saski tersenyum memikirkan adik Addrian pasti lebih keren dari kakaknya.
" Adik pak Addrian cewek mbak, bukan cowok." Jawab Rima.
" uppsss," Saski spontan menutup mulutnya, seakan salah tebak dengan apa yang dipikiranya.
"Oh iya, astaga, namanya juga nggak tau, ya di kirain cowok, kira -kira saya ganggu nggak ya."
" Gak, apa-apa kok mbak masuk aja."
" Ya sudah saya keruangan nya dulu ya, soalnya penting juga sih mari." Saski pun tersenyum dan pergi menuju ruangan Addrian. Rima menggelengkan kepalanya melihat Saski memasuki ruangan Addrian.
Persahabatan Zira, Saski, Aca, Puttri dan Kayla memang Cukup lama sudah lebih dari 5 tahun. Bahakan mereka memiliki berbagai tempat-tempat favorite, yang mereka sering kunjungi, ke 5 sahabat itu bahkan tidak pernah ribut paling sekedar salah paham, mereka bisa memahami sifat dan karakter yang berbeda satu sama lain.
Zira yang memiliki sifat mandiri dan terlalu cuek, pemikirannya yang begitu dewasa selalu berfikir positif, terkadang bahasanya yang terlalu tinggi tidak masuk pada otak teman-temanya yang memang sangat kecil tetapi semua itu sangat di maklumi sahabatnya.
Zira juga tipekel wanita yang mager kalau diajak sekedar happy-happy dia sangat fokus dan sibuk dengan semua pekerjaan apapun meski tidak pernah tetap.
Sama halnya dengan Saski wanita mandiri tangguh dan jutek, mereka memang wanita yang mandiri dalam segala hal. Hanya saja Saski lebih suka ceplos - ceplos apa adanya, dia tidak suka menyimpan atau menyembunyikan sesuatu yang ada di hatinya.
Terkadang sahabatnya harus menahan kesal karena omongan yang keluar dari mulutnya, mulut Saski terlalu pedas dan yang paling cerewet. Tetapi mereka memaklumi sifat Saski walau terkadang mereka merasa tersinggung. Saki juga paling bijak di antara mereka.
Aca, wanita yang selalu berpenampilan cuek, masa bodo dengan penampilannya selalu suka asal bicara dan paling tidak bisa menyimpan rahasia, sifatnya yang ceroboh baik dari segi penampilan bahkan perlakuannya sehari-hari membuat sahabatnya harus sabar menghadapinya. Aca tidak pernah serius melakukan apapun.
gadis berusia 24 tahun itu masih saja mendapatkan uang jajan dari orang tuanya, dengan bekerja di pabrik keluarganya, tapi tidak digaji dia menyebutnya dengan uang jajan. Ya dia memang anak yang masa bodo selalu asal-asalan.
Kayla wanita yang sangat murah tersinggung, orangnya mood an sifatnya yang seperti anak kecil, sangat manja, teman-temanya harus sabar menghadapi mood Kayla, tidak jarang dia bertengkar kecil dengan Aca karena omongan sembarangan Aca, Kayla salah satu wanita yang selalu memperhatikan penampilannya selalu perfect tanpa melihat tempat, menjadikan dirinya begitu elegan dan mahal.
Maklum saja dia adalah adik dari CEO Perusahaan terbesar jadi wajar jika penampilannya mahal secara uang kakaknya berlimpah.
Puttri yang selalu seperti wanita yang tidak pernah punya masalah, selalu gonta-ganti pacar, bisa dikatakan dia yang paling bucin, dia juga tidak peduli dengan perkataan orang atau nasihat dari sahabatnya, baginya tanpa seorang laki-laki hidupnya tidak akan bahagia.
Tidak jarang kalau mereka nongkrong pasti ada laki-laki yang ikut bersama mereka ya siapa lagi kalau bukan pacarnya Puttri, terkadang membuat mereka kesal melihat pemandangan keromantisan Puttri, Puttri juga tidak terlalu banyak bicara, bahkan tidak heran jika sahabatnya tidak tau apa-apa tentang dia.
Ya persahabatan mereka memang tidak membosankan selalu ada rutinitas positif yang dilakukan dan membuat persahabatan mereka bertahan karena mereka tidak pernah mencampuri masalah urusan pribadi masing-masing.
********
Hari ini adalah hari pertama Zira menuju lokasi perancangan bangunan tempat Wisata yang begitu diimpikannya, dari dulu memang mimpi Zira adalah memiliki Tempat Wisata yang besar.
Dimana setiap weekend orang-orang ramai berkunjung. Zira berdiri menatap lapangan kosong itu menghayalkan banyak tempat indah di sana, bangunan dengan beragam bentuk di sana berdiri kokoh dengan warna yang cantik, dan banyak orang bersama keluarganya datang bermai-ramai dengan kebahagian.
Khayalan Zira dikagetkan dengan suara ponselnya. tetttttttttt......tetttttttttt Zira mengeluarkan ponselnya dari tasnya.dan melihat kontak panggilan
📞" Iya, Hallo, kenapa Sas?" Tanya Zira pada penelpon nan jauh di sana.
📞" Zir, gue minta tolong, ada beberapa berkas yang ketinggalan di mobil, tadi gue kelupaan soalnya gue udah sampai di Perusahaan Adverb, lo tolong anterin ya, soalnya penting."
📞" Yaa..... gue baru sampai lapangan, Sas." Jawabnya dengan suara melemas
📞" Iya Zir, soalnya gue harus serahin berkasnya buat Pak Addrian." Ucap Saski.
📞"Yaudah, gue kesana deh." Zira menutup telponnya dengan mengkerutkan dahinya, maklum saja dia malas kalau harus ke Perusahan itu.
Zira pun dengan tidak penuh semangat, pergi menemui Saski mengingat dia paling benci bila harus bertemu Addrian. Zira sampai di Perusahaan Adverb dan mencari Saski.
" Dimana sih, Saski." Ucapnya mencari -cari disekelilingnya, Zira tidak menemukannya. lelah mencari Zira tidak juga menemukanya. Zira mengambil ponselnya untuk menelpon Saski.
" Mbak, Zira," Tegur Rima yang melihat Zira seperti kebingungan.
" Hey Rima, oh iya liat teman saya nggak." Tanya Zira.
" Mbak, Saski ya." Tebak Rima Zira hanya mengangguk mulai melettakkan ponsel di telinganya untuk menelpon
" Ohh...tadi baru aja pergi sama pak Tomy, katanya sih mau kelokasi Proyek nya Bu Zira."
" Ha, masa sih tadi nyuruh kemari, sekarang malah pergi." Oceh Zira manyun. menurunkan ponselnya dari telinganya
" Memang ada perlu apa ya mbak." Tanya Rima
" Oh iya, ini saya mau kasih buat Pak Addrian, hmmm....saya nitip sama kamu ya, tolong anterin keruangannya Pak Addrian."
" Langsung, aja mbak kasih sama Pak Addrian Pak Addrian ada di dalam ko, entar kalau saya yang kasih, nanti ada pertanyaan ini itu, saya mau jawab apa mbak, yang adanya saya di marahin sama Pak Addrian." Tolak Rima
...Zahira Aqella...
...Addrian Atmadja Wijaya...
...Saski Caliss...
...Kayla Admaja Wijaya...
...Ariyani Cantika ( Aca)...
...Roni Wiliam Anggara...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 289 Episodes
Comments
Sarah
kayla cantik banget...
aku suka karna nonton dracin love 020 y
2022-04-16
0
hartatik hartatik
aq lbh suka aca jd zira
2022-03-23
0
Santi Rizal
keren visual nya... ganteng dan cantik
2022-02-22
0