Tebak Addrian mengambil kesimpulan karena jelas di Vidio tersebut terlihat Zira menuangkan beberapa kali minuman beralkohol kegelas Puttri dan Kayla.
" iya ka." jawab Kayla spontan
" semua ini gara-gara Zira, Zira memaksa aku sama Puttri untuk ke Club malam, aku sudah menolak ka, tetapi Zira tetap memaksa, bahkan aku sama Puttri dipaksa minum untuk yang pertama kalinya, sampai mabuk."
" Aku benar-benar gak ingat kejadianya, yang aku ingat Puttri pergi bersama laki-laki yang dikenalkan Zira. Setelah itu aku gak tau apa yang terjadi, aku tanyak sama Zira, Zira cuma bilang Puttri happy-happy." Kayla mencoba menjelaskan agar kakaknya tidak membentaknya.
" Aku benar-benar gak tau apa-apa ka, Zira memang sering minum-minum pergaulannya memang begitu gelap. Maafin Kayla ka, Kayla tau Kayla salah bergaul dengan wanita yang salah, dan membuat Puttri menjadi hancur ka." jelas Kayla memohon memegang ke2 tangan Addrian membela diri dengan memanfaatkan Vidio tersebut.
" **K**urang ajar, siapa dia beraninya dia beraninya dia masuk dan menjadi racun di keluargaku." Ucap Addrian menepiskan tangan Kayla, dan pergi dari hadapan Kayla yang masih menangis
"Huhhhhhhh (tarik napas panjang Kayla, sedikit merasa lega
" Nggak-nggak gimana ini, apa yang akan terjadi selanjutnya, kenapa juga gue harus bawa-bawa Zira bagaimana jika ka Addrian tau, kalau yang aku katakan tidak benar, dan Zira tidak tau apa-apa, bagaimna jika dia menemui Zira, dan bertanya, terus semuanya akan kebongkar, hidupku bisa berakhir," ucap Kayla panik ketakutan.
Addrian pasti tidak pernah tinggal diam jika ada yang mencoba mengusik keluarganya. karena menurutnya keluarganya adalah yang terpenting dia akan melakukan apapun demi keluarganya.
******
"Ok sampai," ucap Zira merem mobilnya tepat di depan ruko mini yang di lantai satu terdapat Toko Bunga milik Zira, ya...lumayan membatu biaya kehidupannya, ya sedangkan lantai 2 dan 3 dimanfaatkan Zira untuk menjadi rumahnya. Kebetulan Zira tinggal di tengah kota, jadi sangat strategis untuk membuka usahanya.
" Gimana Zir pertemuan lo sama dosen lo tadi," tanya Saski membuka shif belt.
" Ya, lo tau sendiri Pak Robert itu hanya kebanyakan modusnya." Jelas Zira singkat membuka pintu mobil.
Mereka keluar dari mobil dan melihat Mira berteriak mengejar seorang pria.
" Roni, tungggu, Roni tunggu, jangan pergi, Roni." Teriak Mira berusaha menghentikan adiknya yang berlari.
" Kak, Mira ada apa," tanya Saski dan Zira setelah menghampiri Mira yang duduk tersungkur, karena jatuh saat mengejar Roni, ke2telapak tangan Mira, memar akibat goresan aspal. mereka membantu Mira berdiri.
" Saski, Zira, Roni, dia ingin menjual motor, Kakak sudah mencegahnya, tapi dia tetap ngotot dan bawak lari motornya." Jelas Mira terbata-bata
" Gila ya, tu sih Roni gak ada tobat-tobat nya, cari masalah Mulu." Ujar Saski kesal.
" Udah-udah Sas, nggak usah dikejar, kak Mira tenang ya, sekarang kita masuk dulu Kakak tenangi diri dulu gak enak dilihatin orang." Bujuk Zira menenangkan mengingat disekelilingnya banyak orang berlewatan menonton mereka dan mereka bertiga pun masuk kedalam.
Mira adalah kakak ipar Saski, sedangkan Roni adik kandung Mira, Mira berasal dari keluarga kaya raya, Mira menikah dengan kakak Saski, Mira dan Roni yang terbiasa hidup mewah dan manja. Namun harus menelan pil pahit saat musibah menghampiri keluarganya.
Semenjak Mira menikah dengan Aries kakaknya Saski, hidupnya masih sempurna, Perusahaan milik keluarga Mira diserahkan kepada Aries, Aries mengelola perusahan tersebut dengan giat selama 8 tahun berumah tangga, tanpa ada kendala sama sekali.
Semuanya masih baik-baik saja bahkan kehidupan Saski dan mamanya pun diangkat derajatnya oleh Putranya, karena kesempatan yang diberikan orang tua Mira, mengalihkan nama Perusahan kepada Aries sebelum kedua orang tua Mira meninggal.
Tapi naasnya perusahan mengalami kebangkrutan Aries dililit hutang dan meninggal dalam keadaan serangan jantung, semua Aset, Rumah, mobil dan barang-barang berharga mereka, habis terjual satu persatu, kehidupan mereka berubah total, karena Mira dan adiknya tidak mempunyai siapa-siapa lagi, Saski dan mamanya mengajak mereka tinggal bersama dengan kehidupan yang begitu sederhana.
Tinggal di Ruko berlantai 3 milik Zira dan Saski, lantai 2 dan 3 ruko yang seadanya dijadikan tempat tinggal mereka Zira juga tidak masalah jika Roni Mira, dan ke2anaknya Lulu dan Diky tinggal bersama Zira.
Bahkan Zira juga ikut membagi penghasilannya untuk kebutuhan sekolah Lulu dan Diky, meski di Rumah tersebut Roni dan Mira terus ribut mempermasalahkan keaadaan, terkadang Zira juga merasa terganggu tapi dia tidak perduli dan tidak ikut campur.
Berbeda dengan Saski dia selalu ikut campur jika Roni bertingkah yang membuatnya kesal marah dan bete. walau pada akhirnya kata-kata Roni sangat menyakiti hatinya.
Zira berada di balkon rumah, duduk diatas ayunan dengan piyama navy nya, berayun sendirian, menatap langit malam yang dipenuhi Bintang yang didampingi Bulan.
" Hahhhhhh( menarik napasnya panjang) masalah terlalu banyak Investor beberapa kali menolak, pengajuan yang gue dan Saski buat, belum lagi Dosen terus cari kesalahan gue, Roni lagi tiap hari cari gara -gara mulu., Uhhhh." Celotehnya sendirian sambil mengayunkan tubuhnya.
****************
Pagi hari sudah bangun dari tidurnya, orang-orang seperti biasanya melakukan awal aktivitas di pagi hari. Banyak berseragam rapi yang memulai rutinitas memasukin kantor, anak-anak sekolah memulai aktivitas belajar.
Ya, kegiatan seperti itu selalu menjadi rutinitas semua orang diawal pagi. Tidak lain dengan Zira yang akan memulai aktivitasnya, bila begitu senggang di paginya, tanpa ada kata-kata mendesak atau buru-buru dalam Kuliah dan Bekerja.
Zira akan menyempatkan diri nongkrong sekedar menikmati manisnya milk dan cake kesukaannya. Zira berada sendirian di Cafe Calista favorite nya menikmati sarapan yang dipesannya sambil menscroll hp yang diletakkanya dimeja tersebut.
Sesekali Zira memotongkan Cake, Selai Nutella yang dipesanya lalu melahapnya, dan bergantian mengscroll ponselnya. Zira tampak terlihat serius melihat ponselnya dengan senyuman tipis di wajahnya.
" Zira," tegur Robert Pria yang berusia 40 tahunan keatas dengan membawa tas dan berkacamata bulat. Yang melihat Zira dan tanpa bertanya dulu pada Zira Pak Robert menarik kursi dan langsung duduk dihadapan Zira.
" Pak, Robert, ada apa Pak." Tanya Zira mengalihkan pendangannya ke Robert yang sudah berada di depannya.
" Kamu, tau aja ya, kalau saya bakal sarapan di sini, kamu, pasti lagi nungguin sayakan, memang benar Zira ini salah satu Cafe favorite saya." Ucap Robert dengan pedenya membuat Zira geleng-geleng kepalanya dan rasanya ingin memuntahkan makanannya
" Nggak, pak, saya lagi nungguin teman-teman saya." Jawab Zira berusaha tenang.
" Sudahlah Zira, tidak apa-apa, jangan sungkan sama saya, kalau ada apa-apa kamu boleh bercerita kesaya dan kita berdua bisa saling berbagi, lagi pula kan kita berdua ini sudah sangat dekat." Ucap Robert lagi dengan pedenya bicara sesukanya, bahkan dengan lancang tangannya yang panjang, Robert menghelus telapak tangan Zira, Zira yang risih melihat tangannya disentuh Robert Langsung menggeser kan tanganya.
Ternyata Pemandangan yang begitu romantis terlihat jelas dari kaca Cafe yang mengarah keluar dan sudah entah berapa lama Addrian yang dari tadi yang parkir di depan Cafe melihat Zira bersama Dosennya dari dalam mobil.
Addrian juga menonton kemesraan yang dipertontonkan Zira, membuat Addrian Membuang kan nafasnya kesamping, melihat dengan pandangan yang sangat menjijikkan melihat Zira bersama Pria tua seperti pasangan kekasih yang di mabuk cinta.
" perempuan murahan, masih pagi sudah mengumbar hal yang tidak bermoral, bisa-bisanya Kayla kenal dengan wanita seperti itu." Ucap Addrian menzass Zira buruk dengan kenyataan yang dilihat di depan matanya.
" Jalan Tomy!!!" perintah Addrian menutup kaca mobilnya dan Tomy yang menyetir pun bergegas pergi.
"Maaf Pak, saya memang lagi menunggu teman-teman saya, tuh mereka, Pak." Tunjuk Zira melihat Saski Kayla,dan Aca. Zira merasa lega akhirnya sahabatnya datang dia sungguh risih bila harus berbicara dengan Dosenya yang membuatnya jengkel
" Oh, mungkin kebetulan, kamu pasti tidak enak kan. Yaudah kalau gitu saya pergi ya, kamu happy-happy ya, kamu ingat ya Zira jangan pernah sungkan sama saya, kalau ada problem kabari saya langsung, waktu saya 24 jam untuk kamu." Ucap Robert dengan manis menepuk bahu Zira,
" Iya pak, makasih," jawab Zira dengan senyum terpaksa, merasa kesal mengangu suasana sarapannya. Robert dosennya tersebut pun pergi setelah kedatangan sahabat Zira.
" Zira, lo ngapain sama Dosen lo ada meeting lo sama dia," tanya Aca duduk disamping Zira, dan menggeser Cake Zira tepat dihadapanya.
" Kalian bertiga lama banget, gara-gara kalian tuh dosen modus ngajak gue ngobrol, malah kepedean lagi, banyak cerita,sok akrab lagi, jadi gak mood gue sarapan lagi." Celoteh Zira kesal.
" Sorrry." Ucap Aca senyum sumringah
" lagian, tu Dosen gak ada kerjaan apa." Ucap Saski.
" Oh iya Zira, lo nggak apa -apakan." Tanyak Kayla membuat Zira bingung.
"Maksudnya."
" Gini ya Zira, gue rasa lo harus pindah kampus, ya secara Dosen lo itu pasti ada maunya sama lo, yang kayak gini pasti ada udang di balik batu ini sudah gak sehat, gue takut ntar lo knapa-napa lagi." Ucap Kayla sedikit khawatir
" Ha, yaampun Kay, ya nggak lah gue dah semester 6 kali, masa gara-gara dosen separuh abad aja gue harus pindah cari kampus baru."
" Ya, atau lo pulang kampung aja, ya kan masalah lo kan banyak banget dengan lo pulang kampung siapa tau lo bisa lebih santai, reflesing gitu."
" Ya, pulang kampung lagi yang ada ni ya mama, bisa-bisa omelin gue terus, belum lagi nyuru-nyuru buat nikah, terus jodohkan sama si ini siono yang ada tambah stress."
" Ya lo ke Luar Negri aja sebulan, 2 bulan buat jalan-jalan. Cari suasana baru." Ucap Kayla terus menerus membuat Aca dan Saski bingung dengan sikap Kayla.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 289 Episodes
Comments
Rossa Simangusong
paling malas baca tulisan miring miring gitu. kayak baca POV.
2025-03-14
0
dina firara
yg adik nya adrrian putri apa kayla??
2022-02-22
0
Kenzi Kenzi
kayla jdi takut liat kemarahan adrian,makanya neng zira dikompor2in...tjut zira diapa2ij abangnya
2021-12-23
0