[1.8] Pertemuan Dengan Gadis Silver

Satu minggu berlalu setelah kegiatan klub menolong klub seni bela diri. Sekolah libur selama dua hari karena semua guru sedang mengadakan rapat untuk mengadakan kunjungan ke bulan.

Anggota klub penolong kini berada jauh dari hiruk pikuk kota. Mereka berada di pondok milik Leonardo.

Radit, Raka, Leonardo, Fauzan sedang berbaring di bawah pohon di padang rumput yang luas dan penuh bunga, sementara Steven berada di pondok, asyik bermain dengan laptopnya.

Pondok tersebut berada di dalam hutan buatan. Di samping hutan itu, tak jauh dari sana, melewati jalan raya, terdapat padang rumput yang cukup luas.

---

"Tempat ini nyaman ya," ujar Radit. "Ah, ini terlalu mantap," balas Raka sambil menghela nafas. "Hei, tak apakah kita bersantai di sini? Sedangkan para perempuan sedang membuat makan siang," ujar Fauzan.

"Santai saja, itu memang sudah tugas para perempuan. Kita di sini santai saja," ujar Raka. Fauzan hanya diam, tidak menanggapinya.

"Hei, aku penasaran seberapa kaya sih kamu, Leo? Kemarin kamu menunjukkan gedung, sekarang pondok mewah," ujar Radit dengan bingung.

"Entahlah, aku tidak pernah memikirkannya. Aku hanya bekerja sesuai yang dijelaskan ayahku, lalu uang itu mengalir sendiri," ujar Leonardo dengan santai sambil menutup mata. Radit, Raka, dan Fauzan menampakkan wajah heran; mereka tak dapat membalasnya.

---

Saat keempat lelaki itu berbaring menikmati sejuknya alam, Steven yang seharusnya sibuk dengan laptopnya malah menjadi 'budak' para perempuan.

"Wah, sial. Smartphone teknologi mutakhir baru saja rilis, apakah aku akan membelinya?" gumam Steven sendiri di dalam kamar sambil melihat laptopnya.

"Dasar laki-laki, mereka kerjanya hanya bermalas-malasan saja," ujar Amelia.

"Hahaha, laki-laki memang suka begitu," ujar Hana.

Laras sedang sibuk mengupas kulit kentang dan siap memasukkan adonan untuk membuat kue.

"Hana, Steven ada di kamar, kan?" tanya Amelia.

"Ada kok, kayaknya dia lagi main laptop. Memangnya kenapa?" jawab Hana yang sibuk memilah bahan-bahan makanan.

"Daripada dia diam saja di atas, lebih baik kita suruh dia memotong buah-buah itu," usul Amelia.

"Ah, kamu benar," ujar Hana sambil berhenti memilah bahan makanan, dan langsung pergi ke kamar laki-laki.

Laras masih sibuk dengan dunianya di dapur, mulai memasukkan bahan rempah-rempah ke makanan yang dibuatnya. Amelia tiba-tiba merasa merinding, merasakan sesuatu yang aneh. Ia lalu menoleh ke arah Laras.

---

Di kamar laki-laki, Steven sedang serius menatap laptopnya ketika Hana tiba-tiba memegang pundaknya.

Steven yang terkejut langsung menoleh ke belakang. "Kenapa kamu kaget begitu? Ayo ke bawah, daripada kamu diam di sini tanpa kegiatan, lebih baik bantu kami," ujar Hana.

"Tidak ada kegiatan? Matamu ke mana? Lihat ini, aku sedang mengikuti forum tentang teknologi smartphone terbaru. Menjauhlah, ini sedang bahas bagian serunya," ujar Steven dengan kesal, lalu kembali menatap laptopnya.

Hana yang diabaikan begitu saja menarik kuping Steven. "Hei, kau bilang ini kegiatan? Memasak lebih penting daripada kerjaanmu yang tidak jelas ini," ujarnya sambil menarik Steven hingga terbangun dari kursinya.

"Aduduh... sakit, lepasin!" protes Steven yang mencoba melepaskan tarikan Hana dari kupingnya dan akhirnya berhasil.

"Kalau kamu gak mau, nanti makan siang tidak akan kuberikan jatah makan," ancam Hana dengan senyum jahat.

"Hah... apa!? Oke, oke, aku akan ikut membantu," ujar Steven yang menyerah dan bergumam, "Seharusnya aku ikut yang lain keluar."

"Bagus, sekarang ke bawah," perintah Hana. Steven melangkah duluan.

---

Setelah sampai di dapur, Steven bergumam, "Sial, dasar perempuan-perempuan ini, suka sekali memerintah laki-laki," keluh Steven yang tak berdaya.

Hana yang mendengarnya berkata, "Bilang apa tadi kamu, hah?" tanya Hana dengan muka kesal.

"Aha..tidak ada kok, kamu pasti salah dengar," ujar Steven secara spontan dengan panik.

"Ah, Steven, kamu akhirnya turun juga," ujar Amelia.

"Ya, aku akan membantu. Jadi, apa yang harus aku lakukan?" tanya Steven.

"Oh, kamu hanya perlu memotong buah-buah itu saja," jawab Amelia.

"Hanya buah-buah ini? Oke deh," ujar Steven.

Steven lalu melihat ke arah Laras dan bertanya, "Laras, apa yang kamu buat?"

Fokus Laras terpecahkan dan dia menjawab, "Ah, Steven, aku sedang membuat kuah sate."

"Oh, boleh aku mencicipinya sedikit?" tanya Steven sambil melihat cairan cokelat yang cair itu.

"Boleh saja kok, silakan," jawab Laras. Amelia yang melihat Steven akan mencoba mencicipi makanan Laras berusaha menghentikannya tapi ragu. Steven lalu mengambil sendok, mengambil sedikit kuah itu, dan memakannya.

---

Steven seketika melihat Radit, Raka, Fauzan, dan Leonardo di seberang sungai yang tenang, melambaikan tangan untuk menuju ke sana.

"Hei, kamu kenapa, Steven?" tanya Amelia sambil menggoyangkan pundak Steven. Lalu Steven menoleh ke belakang ke arah Amelia, dan di mulutnya keluar sedikit cairan kuah sate tersebut.

Amelia yang melihat Steven begitu jadi merasa jijik dan melihat ke arah panci tersebut, berbisik dalam hati, "Apa karena ini?" ujarnya, karena firasatnya.

Tiba-tiba Steven lari ke arah wastafel dan muntah, Amelia yang berada di dekatnya langsung menjauh dari Steven.

"Akh... ini menjijikan, kenapa kamu muntah?" keluh Hana.

Steven yang sudah selesai muntah menoleh ke Hana sebentar lalu melanjutkan muntahnya.

Hana segera mengambilkan air hangat dan memberikannya kepada Steven, lalu membawanya ke meja makan untuk duduk.

Steven membungkuk di meja makan karena lemas, lalu Amelia bertanya, "Hei, kamu kenapa sebenarnya?" tanyanya. Steven menunjuk ke arah masakan milik Laras.

---

Laras, Amelia, dan Hana menoleh ke makanan itu. Lalu Amelia dan Hana mendekati adonan kue itu.

Amelia mencium adonan itu. "Baunya biasa saja, seperti bau kuah sate pada umumnya?" ujar Amelia.

Lalu Amelia mencolek sedikit untuk mengetahui rasanya dan tiba-tiba tersentak. "Hei, kamu kenapa, Mel?" tanya Hana.

"Laras!" seru Hana dengan lantang. Laras spontan menjawab karena kaget, "IYA!"

"Apa yang sebenarnya kamu masukkan di sini?" tanya Amelia. Hana yang penasaran juga mencolek sedikit kuah tersebut dan mencobanya, seketika dia juga tersentak kaget merasakan sesuatu rasa yang tidak dapat diungkap.

"Ah, itu sedikit daging ikan, buah, dan sayuran," jawab Laras.

Amelia, Hana, dan Steven kaget mendengar hal itu.

"Di abad ini masih ada orang yang melakukan hal-hal yang aneh seperti dalam komik komedi," ujar Steven dengan suara lemas.

"Bagaimana bisa kuah sate dimasukkan daging ikan, buah, dan sayuran?" tanya Amelia.

"Laras!" seru Hana dengan lantang.

"Kamu tidak boleh memasak!" ujarnya lagi.

Laras terkejut, "Apa!" ujarnya.

"Kamu hanya boleh membantu memotong saja," tegas Hana yang marah. Laras hanya terdiam dan menurut.

"Hah, dasar perempuan-perempuan di klub kita tidak berguna. Sini, biar aku bantu buat satu masakan yang super lezat," ujar Steven.

Para perempuan yang mendengar ucapan Steven sedikit merasa kesal karena kemampuan masak mereka sangat diremehkan oleh Steven yang jarang berkontribusi di klub penolong.

---

Di padang rumput yang luas, keempat laki-laki tersebut masih terus terbaring.

"Bang, sudah waktunya kita ke pondok?" tanya Fauzan.

Leonardo melihat jamnya dan berbicara, "Hmm... sudah jam segini ya, ayo kita kembali," ujarnya.

Fauzan membangunkan Raka dan Radit yang tertidur.

"Mas-mas, bangun, sudah pagi," ujar Fauzan sambil bercanda.

"Hah? Jam berapa sekarang?" tanya Radit. "Sudah mau jam satu siang, ayo kembali ke pondok," jawab Fauzan.

"Oh, hmm... baiklah," ujar Radit.

"Fauzan, ayo kita kembali duluan. Radit, cepat bangunkan Raka yang masih setengah tidur itu," ujar Leonardo.

Fauzan dan Leonardo pergi duluan, meninggalkan mereka berdua. "Raka, Raka, ayo bangun," ujar Radit.

Tangan Raka terangkat ke atas, mengisyaratkan minta ditarik untuk dibangunkan.

Radit, melihat posisi Raka seperti itu, langsung menarik tangannya.

"Ayo kembali," ujar Radit sambil berjalan menyusul Fauzan dan Leonardo, lalu Raka mengikuti Radit.

---

Saat menuju ke pondok, Fauzan dan Leonardo berhenti dan melihat di pinggir jalan raya ada mobil yang berhenti. Semua yang ada di dalam mobil itu adalah perempuan.

Radit dan Raka yang melihat Fauzan dan Leonardo berhenti juga ikut berhenti dan menengok mobil itu. Melihat mereka seolah mengalami masalah, mereka berempat menghampirinya.

Mereka mendekati dua gadis yang sedang melihat-lihat mesin mobil dengan kap terbuka.

---

"Hai, nona-nona, apakah kalian mengalami masalah?" tanya Raka. Radit hanya heran mendengar Raka mengucapkannya dengan mudahnya.

"Oh, halo, kami bingung karena mesin mobil kami tiba-tiba berhenti sendiri," jawab salah satu gadis (1), yang merasa curiga dengan kehadiran empat laki-laki yang tiba-tiba datang bertanya.

Para perempuan itu menganggap mereka seolah sedang menggodanya.

"Jika tidak keberatan, bolehkah saya membantu? Sepertinya mobil kalian rusak, bolehkah saya melihatnya?" tanya Raka.

"Oh ya, silakan, mohon bantuannya," jawab Gadis (2), yang masih sedikit mencurigainya.

---

Raka, Leonardo, bersama dua gadis itu melihat-lihat mesin mobil untuk mengecek bagian mana yang bermasalah. Fauzan sendiri bingung karena tidak dapat banyak membantu. Akhirnya, dia melihat sebuah batu cukup besar yang tidak jauh dari tempat mobil itu dan dia duduk di sana.

Radit hanya bingung karena tidak melakukan sesuatu karena tidak terlalu paham juga, lalu ia melihat ke arah dalam mobil ada dua gadis lainnya yang sedang duduk di dalam. Radit penasaran lalu mencoba melihat ke arah dalam mobil lebih jelas.

Tanpa disengaja, gadis dengan rambut perak itu melihat tatapan mata Radit. Lalu, di saat itu juga, Radit dan gadis itu saling menatap satu sama lain.

Fenomena aneh itu terulang kembali ketika Radit mengedipkan matanya setelah menatap mata gadis itu.

---

Dunia tampak berhenti seketika, berbeda dengan sebelumnya yang hanya melambat. Mobil yang dihadapannya menghilang.

Radit tampak bingung dan melihat sekitarnya, merasa dia masih di tempat yang sama hanya mobilnya saja yang tidak ada. Lalu dia menoleh ke arah jalan zebra cross dan setapak jalan menuju pondok.

Di situlah dia melihat lima orang sedang berjalan menuju pondok. Radit melihatnya dengan serius; itu adalah Leonardo, Raka, dirinya, Hana, dan gadis berambut perak itu.

---

Ketika gadis berambut perak itu mengarah ke arah Radit, tiba-tiba fenomena itu berhenti. Ia kembali melihat gadis berambut perak di depannya yang menatapnya. Sekarang di hadapannya hanya gadis berambut perak yang memandangi mata Radit seperti tadi.

Radit sangat panik dan berkeringat, gadis berambut perak itu keluar dan menghampirinya, lalu memberikan air kepada Radit.

"Hai, kau tidak apa-apa? Kau tampak pucat dan mengeluarkan banyak keringat," ujar gadis berambut perak dengan ramah.

Raka menoleh ke Radit dan bertanya, "Kau baik-baik saja, Radit?"

"Ah... hah... ya. Tidak apa-apa, aku baik-baik saja, mungkin aku hanya kelelahan karena terkena panas terlalu lama," ujar Radit, masih linglung, dengan senyumannya untuk menutupi kebingungannya.

Gadis berambut perak itu sedikit khawatir. "Cepat minum air itu," ujarnya. Radit mengangguk dan meminumnya.

Setelah selesai meminum botol air itu, Radit melihat gadis berambut perak itu dan bertanya, "Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"

Raka, sambil melihat kondisi mesin mobil, juga mendengarkan percakapan Radit karena penasaran, karena Raka sudah lama bersama Radit dan tidak pernah melihat gadis berambut perak ini.

"Hm... kurasa kita tidak pernah bertemu, mungkin orang yang kau temui itu hanya mirip denganku. Kalau kamu bilang begitu, aku juga seperti melihatmu tidak lama ini," jawab gadis berambut perak itu kepada Radit.

"Ah... ya, mungkin aku hanya salah orang. Orang dengan penampilan yang mirip memang banyak. Tapi rasanya aku merasakan hal yang sangat rindu ketika melihatmu," ujar Radit dengan senyuman.

Gadis berambut perak itu menunjukkan muka sedikit memerah ketika mendengarnya. "Ah, kamu bisa aja... jangan nge-gombal," ujar gadis berambut perak itu, sedikit malu.

Tiba-tiba Leonardo berkata agak keras, "Masalah telah terlesaikan, nona-nona. Sekarang coba hidupkan mesin mobilnya."

Gadis kedua itu menghidupkan mobilnya, dan mesinnya menyala.

Gadis-gadis itu kembali ke dalam mobil dan mengucapkan terima kasih. Gadis berambut perak itu juga ikut masuk ke dalam mobil dan berkata, "Sampai bertemu kembali jika kita ketemu," dengan senyumannya, lalu mereka pergi.

---

"Ah... perempuan-perempuan itu cantik-cantik semua," ujar Leonardo yang terpesona.

Fauzan dan Raka refleks mengangguk, sedangkan Radit terus memandangi mobil yang menjauh itu.

---

Radit, Raka, Fauzan, dan Leonardo kembali menuju pondok. Selama perjalanan, Raka berbicara kepada Radit. "Hei Radit, apakah fenomena itu terulang kembali?" tanyanya dengan suara agak pelan.

"Ah, kamu sadar ya. Ya, itu terjadi kembali," jawab Radit.

"Hmmm... begitu," ujar Raka.

"Kamu tak ingin menanyakan lebih detail?" tanya Raka.

"Kurasa itu nanti saja, setelah makan nanti," jawab Radit.

Radit menyadari bahwa Raka sangat mengkhawatirkannya. Raka tak ingin membuat Radit semakin lemas dan tegang sehabis fenomena itu. Maka dia hanya menanyakan apakah ada fenomena atau tidak, hanya untuk memastikan.

"Jika terjadi sesuatu padamu, langsung katakan padaku," ujar Raka yang sangat peduli pada sahabatnya.

Radit tersenyum dan berkata kepada Raka, "Terima kasih, sahabatku."

Raka tersenyum balik dan berkata, "Sama-sama."

---

Di tempat lain, Gilbert dan beberapa anggota klub yang dekat dengannya mendatangi gedung milik Leonardo dan bertanya kepada petugas di sana yang pernah mengantar dia menuju kamar saat kegiatan klub.

"Permisi Pak, apakah Leonardo ada?" tanya Gilbert. "Leonardo Amarta?" tanya petugas. "Ya, benar!" jawab Gilbert. "Anda sendiri siapa?" tanya petugas itu.

"Ah, maaf, lupa perkenalkan diri. Saya Gilbert, dan mereka teman-teman saya," jawab Gilbert.

"Oh, aku ingat kamu yang waktu itu datang ke mari. Hm, tapi Tuan Leonardo sekarang sedang pergi ke pondok bersama anggota klubnya," jawab petugas.

"Oh, dia sedang pergi. Apakah Bapak tahu di mana pondok itu?" tanya Gilbert. Petugas itu memberitahu lokasi tersebut.

---

Gilbert dan teman-temannya berterima kasih kepada petugas dan segera berangkat menuju pondok yang telah diinformasikan.

Episodes
1 [0.0][Prolog Awal Cerita] Awal Kemunculan Penyimpangan
2 [1.1][Plolog Terra] Dunia Masa Depan Di Planet Terra
3 [1.2] Awal Kisah Baru - 2117
4 [1.3] Mimpi
5 [1.4] Déjà vu & Anak Baru
6 [1.5] Awal Ingatan Buruk
7 [1.6] Misteri Ingatan Radit
8 [1.7] Kegiatan Klub
9 [1.8] Pertemuan Dengan Gadis Silver
10 [1.9] Awal Pembentukan Perkumpulan
11 [1.10] Asal Usul Batu Besar
12 [1.11] Gilbert Melawan Steven
13 [1.12] Jiyan Melawan Steven
14 [1.13] Britta Melawan Steven
15 [1.14] Kejadian Aneh Sebelum Fenomena Batu Besar
16 [1.15] Malam Canda Tawa Terakhir Di Pondok
17 [1.16] 3 Jam Penuh Tragedi Yang Menghancurkan Planet Terra dan Satelitnya
18 [1.17] Pasca Tragedi Batu Besar
19 [1.18] Diserang Sekelompok Kawanan Besar Serigala
20 [1.19] Pertemuan Dengan Anggota Gengster Raka
21 [1.20] Kebangkitan & Perubahan Dunia
22 [∞] {Pengumuman Pembaca Baru & Catatan Cerita} Volume 1
23 [2.0] ERA BARU - 2117
24 [2.1] 1 Bulan Pasca Bencana
25 [2.2] Kumpul Bersama Bagian 1
26 [2.3] Kumpul Bersama Bagian 2
27 [2.4] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 1
28 [2.5] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 2
29 [2.6] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 3
30 [2.7] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 4
31 [2.8] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 5
32 [2.9] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 6
33 [2.10] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 7
34 [!] Visual Cover
35 [2.11] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 8
36 [2.12] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 9
37 [2.13] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 10
38 [2.14] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 11
39 [2.15] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 12
40 [2.16] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 13
41 [2.17] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 14
42 [2.18] Review
43 [2.19] Tak Sadarkan Diri
44 [2.20] Siapa Mereka?
45 [2.21] Terbangun
46 [2.22] Istirahat
47 [∞] {Catatan Cerita} Volume 2
48 [3.0] Semangati Laras
49 [3.1] Kencan Dengan Laras Bagian 1
50 [3.2] Kencan Dengan Laras Bagian 2
51 [3.3] Kencan Dengan Laras Bagian 3
52 [3.4] Kencan Dengan Laras Bagian 4
53 [3.5] Kembali ke Sekolah Bagian 1
54 [3.6] Kembali ke Sekolah Bagian 2
55 [3.7] Keliling Sekolah Baru Bagian 1
56 [3.8] Ruang Klub Baru
57 [3.9] Keliling Sekolah Baru Bagian 2
58 [3.10] Gedung Latihan Sekolah
59 [3.11] Keliling Sekolah Baru Bagian 3
60 [3.12] Tujuan Baru Klub
61 [3.13] Mencari Anggota Bagian 1
62 [3.14] Pertandingan Perekrutan Bagian 1
63 [3.15] Pertandingan Perekrutan Bagian 2
64 [3.16] Pertandingan Perekrutan Bagian 3
65 [3.17] Pertandingan Perekrutan Bagian 4
66 [3.18] Mencari Anggota Bagian 2
67 [3.19] Mencari Anggota Bagian 3
68 [3.20] Anggota Baru Klub
69 [3.21] Hari - hari Pelatihan
70 [3.22] Akhir Tahun 2117 Bagian 1 - Liburan Ke Hutan
71 [3.23] Akhir Tahun 2117 Bagian 2 - Akhir Tahun Yang Tidak Diharapkan
72 [3.24] Akhir Tahun 2117 Bagian 3 - Monster Yang Berbicara
73 [3.25] Akhir Tahun 2117 Bagian 4 - Pertarungan Perdana Melawan Monster
74 [3.26] Akhir Tahun 2117 Bagian 5 - Bertahan & Menang
75 [3.27] Tahun 2118
76 [∞] {Catatan Cerita} Volume 3
77 [4.0] Anggota Baru
78 [4.1] Pengumuman Acara Besar Sekolah
79 [4.2] Awal Tanda Pertempuran
80 [4.3] Babak 1 - Elena Vs Rehan - Tarian Pemanah
81 [!] Pengumuman Delay
82 [!] Pengumuman Delay
83 [4.4] Babak 2 - Dodi Vs Klambert - Penantang Pertahanan
84 [4.5] Babak 3 - Jena Vs Jiao - Seni Bertarung
85 [4.6] Babak 4 - Raka Vs Renaldi - Kecepatan Serang
86 [4.7] Babak 5 - Basuki Vs Arthit - Penantang
87 [4.8] Babak 6 - Lyka Kay Vs Ruby - Perempuan Tangguh
88 [4.9] Babak 7 - Laos Vs Bobi - Petarung Hitam
89 [4.10] Babak 8 - Radit Akarim Vs Aafia Fiana - Calon Pendekar Terbaik
90 [4.11] Istirahat Pertandingan
91 [4.12] Babak 9 - Rehan Vs Klambert - Adu Taktik
92 [4.13] Babak 10 - Jiao Fen Vs Raka Hamirad - Penantang Sang Ahli
93 [4.14] Babak 11 - Arthit Vs Ruby - Pendekar Es
94 [4.15] Babak 12 - Radit Akarim Vs Laos - Penakluk Kegelapan
95 [4.16] Babak 13 - Raka Hamirad Vs Rehan - Atletis
96 [4.17] Babak 14 - Radit Akarim Vs Ruby - Pertarungan Elemen
97 [4.18] Babak 15 - Radit Akarim Vs Rehan - Agresif
98 [4.19] Istirahat & Perencanaan Strategi
99 [4.20] Battle Royale Bagian 1
100 [4.21] Battle Royale Bagian 2
101 [4.22] Battle Royale Bagian 3
102 [4.23] Battle Royale Bagian 4
103 [4.24] Battle Royale Bagian 5
104 [4.25] Battle Royale Bagian 6
105 [4.26] Battle Royale Bagian 7
106 [4.27] Battle Royale Bagian 8
107 [4.28] Battle Royale Bagian 9
108 [4.29] Battle Royale Bagian 10
109 [4.30] Rencana Pelatihan Sekolah
110 [∞] {Catatan Cerita} Volume 4
111 [5.0] Klub Menjadi Terkenal
112 [5.1] Anggota Rekomendasi
113 [5.2] Keliling Kota Bersama Teman Sekolah
114 [5.3] Pertemuan Dengan Ketua Serikat Negara
115 [5.4] Menuju Ke Kota Batavia Untuk Berlatih
116 [5.5] Disergap Monster
117 [5.6] Status Bahaya Level 6
118 [5.7] Monster Mutant
119 [5.8] Bertemu Dengan Yang Selamat
120 [5.9] Disergap Monster Kalajengking Besar
121 [5.10] Amarah Yang Mematikan Emosinya
122 [5.EX1.1] Cinta Kasih Orang Tua Leila Sepanjang Masa
123 [5.EX1.2] Kesedihan 3 Saudara
124 [5.EX1.3] Mencari Penjaga Leila
125 [5.EX1.4] Rapat Operasi
126 [5.EX1.5] Kebersamaan Tiga Bersaudara
127 [5.EX1.6] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 1
128 [5.EX1.7] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 2
129 [5.EX1.8] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 1
130 [5.EX1.7] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 2
131 [5.EX1.8] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 1
132 [5.EX1.9] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 2
133 [5.EX1.10] Dani - Operasi Rahasia Bagian 1
134 [5.EX1.11] Dani - Anomali Yang Indah & Peri
135 [5.EX1.12] Dani - Melawan Makhluk Misterius
136 [5.EX1.13] Dani - Permintaan Terkahir
137 [5.EX1.14] Dani - Wasiat Terakhir
138 [∞] {Catatan Cerita} Volume 5
139 [6.0] Pembaruan Peringkat & Pemakaman
140 [6.1] Kota Netral Kaendah - Batavia
141 [6.2] Radit Bersama 3 Perempuan
142 [6.3] Pertemuan Dengan Orang Yang Mirip
143 [6.4] Jalan - Jalan
144 [6.5] Konser V-Idol
145 [6.6] Perencanaan Melawan
146 [6.7] Mencegah Sabotase
147 [6.8] Gagalkan & Selidiki
148 [6.9] Membasmi Markas Organisasi Penjahat
149 [6.10] Informasi Penting Leila
150 [6.11] Persiapan Ke Daerah Level 6 Batavia
151 [6.12] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 1
152 [6.13] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 2 - Dikejar Monster Cacing Bumi
153 [6.14] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 3 - Monster Ebu Gogo
154 [6.15] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 4 - Kristal Cahaya
155 [6.16] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 5 - Monster Berakal
156 [6.17] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 6 - Pertarungan Dengan Monster Berakal
157 [6.18] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 7 - Bertahan atau Menyerang
158 [6.19] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 8 - Kemunculan Wujud Peri Kecil
159 [6.20] Peri
160 [6.21] Tersambungnya Kembali Ikatan Saudara
161 [6.22] Reinkarnasi
162 [6.23] Misteri Dunia Yang Gagal Terungkap
163 [6.24] Manusia Evo, Magiya & Aura
164 [6.25] Berbincang Dengan Ratu Peri
165 [6.26] Kembali Ke Markas
166 [6.27] Kunjungan Hana Ke Rumah Radit
167 [6.28] Perasaan Yang Hilang
168 [6.29] Pesta & Kejutan Dari Peri Alise
169 [∞] {Catatan Cerita} Volume 6
170 [6.EX1.1] Curhatan Hana
171 [6.EX1.2] Cerita Masa Lalu Cinta Radit
172 [6.EX1.3] Makan Bersama Ria
173 [6.EX1.4] Kecurigaan Raka
174 [6.EX1.5] Rumah Kayu
175 [6.EX1.6] Godaan
176 [6.EX1.7] Pesta
177 [6.EX1.8] Mencari Kebenaran Gosip
178 [6.EX1.9] Mengikuti
179 [6.EX1.10] Wajah Asli Ria
180 [6.EX1.11] Pertengkaran Sahabat
181 [6.EX1.12] Informasi Dari Ruruh
182 [6.EX1.13] Perasaan Yang Bingung Setelah Mendengar
183 [6.EX1.14] Bar
184 [6.EX1.15] Hampir Terbongkar
185 [6.EX1.16] Cinta
186 [6.EX1.17] Perbincangan Raka dan Leonardo
187 [6.EX1.18] Rencana
188 [6.EX1.19] Fakta & Rasa Sakit Hati
189 [6.EX1.20] Keributan
190 [6.EX1.21] Emosi Yang Hilang
191 [6.EX1.22] Hana Mengetahuinya
192 [∞] {Catatan Cerita} Extra Volume 6
193 [!] Info Penting
194 [!] Info Perubahan Dasar Cerita
Episodes

Updated 194 Episodes

1
[0.0][Prolog Awal Cerita] Awal Kemunculan Penyimpangan
2
[1.1][Plolog Terra] Dunia Masa Depan Di Planet Terra
3
[1.2] Awal Kisah Baru - 2117
4
[1.3] Mimpi
5
[1.4] Déjà vu & Anak Baru
6
[1.5] Awal Ingatan Buruk
7
[1.6] Misteri Ingatan Radit
8
[1.7] Kegiatan Klub
9
[1.8] Pertemuan Dengan Gadis Silver
10
[1.9] Awal Pembentukan Perkumpulan
11
[1.10] Asal Usul Batu Besar
12
[1.11] Gilbert Melawan Steven
13
[1.12] Jiyan Melawan Steven
14
[1.13] Britta Melawan Steven
15
[1.14] Kejadian Aneh Sebelum Fenomena Batu Besar
16
[1.15] Malam Canda Tawa Terakhir Di Pondok
17
[1.16] 3 Jam Penuh Tragedi Yang Menghancurkan Planet Terra dan Satelitnya
18
[1.17] Pasca Tragedi Batu Besar
19
[1.18] Diserang Sekelompok Kawanan Besar Serigala
20
[1.19] Pertemuan Dengan Anggota Gengster Raka
21
[1.20] Kebangkitan & Perubahan Dunia
22
[∞] {Pengumuman Pembaca Baru & Catatan Cerita} Volume 1
23
[2.0] ERA BARU - 2117
24
[2.1] 1 Bulan Pasca Bencana
25
[2.2] Kumpul Bersama Bagian 1
26
[2.3] Kumpul Bersama Bagian 2
27
[2.4] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 1
28
[2.5] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 2
29
[2.6] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 3
30
[2.7] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 4
31
[2.8] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 5
32
[2.9] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 6
33
[2.10] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 7
34
[!] Visual Cover
35
[2.11] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 8
36
[2.12] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 9
37
[2.13] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 10
38
[2.14] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 11
39
[2.15] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 12
40
[2.16] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 13
41
[2.17] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 14
42
[2.18] Review
43
[2.19] Tak Sadarkan Diri
44
[2.20] Siapa Mereka?
45
[2.21] Terbangun
46
[2.22] Istirahat
47
[∞] {Catatan Cerita} Volume 2
48
[3.0] Semangati Laras
49
[3.1] Kencan Dengan Laras Bagian 1
50
[3.2] Kencan Dengan Laras Bagian 2
51
[3.3] Kencan Dengan Laras Bagian 3
52
[3.4] Kencan Dengan Laras Bagian 4
53
[3.5] Kembali ke Sekolah Bagian 1
54
[3.6] Kembali ke Sekolah Bagian 2
55
[3.7] Keliling Sekolah Baru Bagian 1
56
[3.8] Ruang Klub Baru
57
[3.9] Keliling Sekolah Baru Bagian 2
58
[3.10] Gedung Latihan Sekolah
59
[3.11] Keliling Sekolah Baru Bagian 3
60
[3.12] Tujuan Baru Klub
61
[3.13] Mencari Anggota Bagian 1
62
[3.14] Pertandingan Perekrutan Bagian 1
63
[3.15] Pertandingan Perekrutan Bagian 2
64
[3.16] Pertandingan Perekrutan Bagian 3
65
[3.17] Pertandingan Perekrutan Bagian 4
66
[3.18] Mencari Anggota Bagian 2
67
[3.19] Mencari Anggota Bagian 3
68
[3.20] Anggota Baru Klub
69
[3.21] Hari - hari Pelatihan
70
[3.22] Akhir Tahun 2117 Bagian 1 - Liburan Ke Hutan
71
[3.23] Akhir Tahun 2117 Bagian 2 - Akhir Tahun Yang Tidak Diharapkan
72
[3.24] Akhir Tahun 2117 Bagian 3 - Monster Yang Berbicara
73
[3.25] Akhir Tahun 2117 Bagian 4 - Pertarungan Perdana Melawan Monster
74
[3.26] Akhir Tahun 2117 Bagian 5 - Bertahan & Menang
75
[3.27] Tahun 2118
76
[∞] {Catatan Cerita} Volume 3
77
[4.0] Anggota Baru
78
[4.1] Pengumuman Acara Besar Sekolah
79
[4.2] Awal Tanda Pertempuran
80
[4.3] Babak 1 - Elena Vs Rehan - Tarian Pemanah
81
[!] Pengumuman Delay
82
[!] Pengumuman Delay
83
[4.4] Babak 2 - Dodi Vs Klambert - Penantang Pertahanan
84
[4.5] Babak 3 - Jena Vs Jiao - Seni Bertarung
85
[4.6] Babak 4 - Raka Vs Renaldi - Kecepatan Serang
86
[4.7] Babak 5 - Basuki Vs Arthit - Penantang
87
[4.8] Babak 6 - Lyka Kay Vs Ruby - Perempuan Tangguh
88
[4.9] Babak 7 - Laos Vs Bobi - Petarung Hitam
89
[4.10] Babak 8 - Radit Akarim Vs Aafia Fiana - Calon Pendekar Terbaik
90
[4.11] Istirahat Pertandingan
91
[4.12] Babak 9 - Rehan Vs Klambert - Adu Taktik
92
[4.13] Babak 10 - Jiao Fen Vs Raka Hamirad - Penantang Sang Ahli
93
[4.14] Babak 11 - Arthit Vs Ruby - Pendekar Es
94
[4.15] Babak 12 - Radit Akarim Vs Laos - Penakluk Kegelapan
95
[4.16] Babak 13 - Raka Hamirad Vs Rehan - Atletis
96
[4.17] Babak 14 - Radit Akarim Vs Ruby - Pertarungan Elemen
97
[4.18] Babak 15 - Radit Akarim Vs Rehan - Agresif
98
[4.19] Istirahat & Perencanaan Strategi
99
[4.20] Battle Royale Bagian 1
100
[4.21] Battle Royale Bagian 2
101
[4.22] Battle Royale Bagian 3
102
[4.23] Battle Royale Bagian 4
103
[4.24] Battle Royale Bagian 5
104
[4.25] Battle Royale Bagian 6
105
[4.26] Battle Royale Bagian 7
106
[4.27] Battle Royale Bagian 8
107
[4.28] Battle Royale Bagian 9
108
[4.29] Battle Royale Bagian 10
109
[4.30] Rencana Pelatihan Sekolah
110
[∞] {Catatan Cerita} Volume 4
111
[5.0] Klub Menjadi Terkenal
112
[5.1] Anggota Rekomendasi
113
[5.2] Keliling Kota Bersama Teman Sekolah
114
[5.3] Pertemuan Dengan Ketua Serikat Negara
115
[5.4] Menuju Ke Kota Batavia Untuk Berlatih
116
[5.5] Disergap Monster
117
[5.6] Status Bahaya Level 6
118
[5.7] Monster Mutant
119
[5.8] Bertemu Dengan Yang Selamat
120
[5.9] Disergap Monster Kalajengking Besar
121
[5.10] Amarah Yang Mematikan Emosinya
122
[5.EX1.1] Cinta Kasih Orang Tua Leila Sepanjang Masa
123
[5.EX1.2] Kesedihan 3 Saudara
124
[5.EX1.3] Mencari Penjaga Leila
125
[5.EX1.4] Rapat Operasi
126
[5.EX1.5] Kebersamaan Tiga Bersaudara
127
[5.EX1.6] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 1
128
[5.EX1.7] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 2
129
[5.EX1.8] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 1
130
[5.EX1.7] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 2
131
[5.EX1.8] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 1
132
[5.EX1.9] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 2
133
[5.EX1.10] Dani - Operasi Rahasia Bagian 1
134
[5.EX1.11] Dani - Anomali Yang Indah & Peri
135
[5.EX1.12] Dani - Melawan Makhluk Misterius
136
[5.EX1.13] Dani - Permintaan Terkahir
137
[5.EX1.14] Dani - Wasiat Terakhir
138
[∞] {Catatan Cerita} Volume 5
139
[6.0] Pembaruan Peringkat & Pemakaman
140
[6.1] Kota Netral Kaendah - Batavia
141
[6.2] Radit Bersama 3 Perempuan
142
[6.3] Pertemuan Dengan Orang Yang Mirip
143
[6.4] Jalan - Jalan
144
[6.5] Konser V-Idol
145
[6.6] Perencanaan Melawan
146
[6.7] Mencegah Sabotase
147
[6.8] Gagalkan & Selidiki
148
[6.9] Membasmi Markas Organisasi Penjahat
149
[6.10] Informasi Penting Leila
150
[6.11] Persiapan Ke Daerah Level 6 Batavia
151
[6.12] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 1
152
[6.13] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 2 - Dikejar Monster Cacing Bumi
153
[6.14] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 3 - Monster Ebu Gogo
154
[6.15] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 4 - Kristal Cahaya
155
[6.16] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 5 - Monster Berakal
156
[6.17] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 6 - Pertarungan Dengan Monster Berakal
157
[6.18] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 7 - Bertahan atau Menyerang
158
[6.19] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 8 - Kemunculan Wujud Peri Kecil
159
[6.20] Peri
160
[6.21] Tersambungnya Kembali Ikatan Saudara
161
[6.22] Reinkarnasi
162
[6.23] Misteri Dunia Yang Gagal Terungkap
163
[6.24] Manusia Evo, Magiya & Aura
164
[6.25] Berbincang Dengan Ratu Peri
165
[6.26] Kembali Ke Markas
166
[6.27] Kunjungan Hana Ke Rumah Radit
167
[6.28] Perasaan Yang Hilang
168
[6.29] Pesta & Kejutan Dari Peri Alise
169
[∞] {Catatan Cerita} Volume 6
170
[6.EX1.1] Curhatan Hana
171
[6.EX1.2] Cerita Masa Lalu Cinta Radit
172
[6.EX1.3] Makan Bersama Ria
173
[6.EX1.4] Kecurigaan Raka
174
[6.EX1.5] Rumah Kayu
175
[6.EX1.6] Godaan
176
[6.EX1.7] Pesta
177
[6.EX1.8] Mencari Kebenaran Gosip
178
[6.EX1.9] Mengikuti
179
[6.EX1.10] Wajah Asli Ria
180
[6.EX1.11] Pertengkaran Sahabat
181
[6.EX1.12] Informasi Dari Ruruh
182
[6.EX1.13] Perasaan Yang Bingung Setelah Mendengar
183
[6.EX1.14] Bar
184
[6.EX1.15] Hampir Terbongkar
185
[6.EX1.16] Cinta
186
[6.EX1.17] Perbincangan Raka dan Leonardo
187
[6.EX1.18] Rencana
188
[6.EX1.19] Fakta & Rasa Sakit Hati
189
[6.EX1.20] Keributan
190
[6.EX1.21] Emosi Yang Hilang
191
[6.EX1.22] Hana Mengetahuinya
192
[∞] {Catatan Cerita} Extra Volume 6
193
[!] Info Penting
194
[!] Info Perubahan Dasar Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!