[1.13] Britta Melawan Steven

Jiyan masih berbaring di tengah aula dan sedang diperiksa oleh tim perawat yang ada di sana, sementara Steven tampak membanggakan dirinya.

Setelah beberapa waktu, Steven menghampiri Jiyan untuk melihat kondisinya. Setelah mendekat, Steven menatap Jiyan yang terbaring, lalu Jiyan berkata, "Ingin mentertawakan-ku?" ujarnya.

Steven membalas, "Untuk apa? Kamu berhasil memukul dengan telak juga. Lagi pula, aku tidak punya kebiasaan meremehkan atau merendahkan orang lain," ujarnya sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya.

Jiyan, yang mendengar, merespon meski sedikit lama, "Cih... dasar," ujarnya sambil tersenyum dan meraih uluran tangan Steven untuk berdiri.

Jiyan langsung berjalan ke arah tempat para penonton untuk dirawat oleh tim perawat, begitu juga dengan Steven.

****************

Di bangku penonton, pelatih 1 berkata, "Hm... anak ini memang berbakat, sepertinya." Ujarnya berbicara sendiri. Radit, yang mendengarnya, langsung merespon, "Maksud Bapak? Dia punya bakat di seni bela diri?" ujarnya.

"Kalau dilihat tadi, mungkin iya," jawab pelatih 1.

Raka, yang juga mendengarnya, ikut berbicara, "Setahu saya, dia lebih berbakat membuat suatu benda dan program karena dia juga suka itu. Aku tidak pernah lihat dia tertarik dengan hal seperti bela diri ini, tapi kalau senjata mungkin iya," ujarnya.

"Mungkin dia memiliki dua bakat," ujar pelatih 1.

****************

Jam menunjukkan angka 02.00 PM. Pertandingan berikutnya dan terakhir adalah Britta melawan Steven.

Pelatih 2 menyuruh kedua belah pihak untuk menuju posisi masing-masing. Britta, yang setengah hati, menuju posisinya. Lalu pelatih 3 berteriak, "Mulai!"

Setelah diam sebentar, Britta berkata, "Aku menyerah," ujarnya dengan suara pelan. Steven spontan berkata, "Hah?" ujarnya.

"Aku bilang aku menyerah!" suara Britta yang keras direspons dengan lamban oleh Steven, "Hah? Menyerah?" Ujarnya, begitu juga dengan para penonton.

"Ada apa, Britta?" tanya Hana dari bangku penonton.

"Huh... sepertinya aku tidak bisa. Aku pasti kalah melawannya. Aku saja yang terlemah dalam menyerang lawan di klub seni bela diri ini," ujar Britta yang merendahkan dirinya.

Gilbert, yang mendengarnya, langsung berkata dengan teriakannya, "Apa maksudmu? Kamu terlalu merendahkan diri. Tenangkan dirimu! Kamu itu hebat, kamu saja tidak menyadarinya! Kamu pasti menang. Percaya padaku," ujarnya.

Leonardo memandangi Gilbert dengan senyumnya. Britta, yang mendengarnya, membalas, "Tapi aku..." Britta yang belum sempat menyelesaikan kalimatnya langsung dipotong oleh Gilbert, "Tidak ada tapi-tapi, coba saja dulu hadapi," ujarnya.

Britta, yang sedikit menunjukkan senyumnya, berkata pelan, "Dasar laki-laki pemaksa, dari kita pertama kali bertemu selalu saja begitu," ujarnya.

****************

Britta, setelah mendengar itu, memantapkan hatinya untuk bertarung dan menatap Steven.

Steven, yang melihat, berkata, "Oh, sudah siap? Aku tidak akan menahan diri, walau kamu perempuan," ujarnya.

Britta mendengarnya langsung membalas, "Lawan aku dengan semua kemampuanmu," ujarnya, walau masih sedikit takut akan kalah.

Pelatih 2 yang melihat mereka berdua sudah siap untuk bertarung kembali berkata, "Kalian berdua sudah siap kembali, ok, siap bertarung... mulai!" ujarnya.

Britta tampak diam dan memasang posisi bertahan, sementara Steven yang melihatnya langsung menyerang dengan mengarahkan pukulan tangannya ke muka Britta, dan... (..... gedebuk ........)

Steven terbaring dan melihat ke atas aula. Masih terbaring, matanya menghadap ke belakang dan melihat Britta berdiri.

Semua yang ada di sana langsung termenung. Pelatih 2 yang juga termenung langsung berteriak, "PERTANDINGAN SELESAI, PEMENANGNYA BRITTA!" ujarnya.

****************

Britta, yang mendengarnya, terbingung-bingung.

Laras melihatnya tidak percaya kalau Steven langsung kalah begitu saja dan berteriak, "Steven, apa yang kau lakukan! Katanya kau tidak menahan diri lawan perempuan, tapi aku lihat kau menahan diri!" ujar Laras dengan suaranya.

Amelia yang mendengarnya langsung tertawa, "Hahahaha... Steven dikalahkan dalam beberapa detik oleh perempuan... hahaha," ujarnya.

Steven yang masih bingung, lalu mendengar Amelia dan Laras membuatnya langsung terbangun dan berkata, "Eh... eh, aku kalah...? Ini curang, kita tanding sekali lagi," ujar Steven.

Fauzan yang mendengarnya berkata, "Bang, kau sudah kalah dan yang menang Britta, jadi akui saja, hahaha..." ujarnya ikut tertawa.

"Hah? Diam kau... ini bohong, ulang sekali lagi pertandingannya," ujar Steven.

Radit yang tersenyum melihat tingkah Steven, di sampingnya ada Raka bertanya ke pelatih 1, "Pak, gerakan apa itu?" ujarnya.

"Yah, bagaimana cara menjelaskannya, itu gerakan bertahan. Melempar lawan dengan menghempaskan lawan ke belakang," ujar pelatih 1. Radit dan Raka merespon dengan bingung, "Huh?"

"Yah itu, ketika Steven mengarah pukulan tangan ke muka Britta, terdapat jarak pada lengan Steven yang hampir lurus, tidak menekuk. Namun sepertinya yang melancarkan serangan berikutnya dengan kaki langsung digagalkan karena Britta menangkap tangannya dan langsung mengangkatnya dan melemparnya ke belakang," jelas pelatih 1. Radit dan Raka yang mendengarnya, langsung mengangguk-angguk.

Leonardo yang mendengar ocehan Steven terus berkata, "Steven, kau ini sudah kalah, masih saja mau tanding ulang," ujarnya.

"Ini tidak seru, masa dalam beberapa detik pertandingan berakhir!" ujar Steven.

"Kalau kau kalah dengan cepat, berarti kau lemah, tahu," ujar Leonardo. "Hah, apa maksudmu!?" ujar Steven sedikit kesal.

"Hah... dasar kau ini. Britta, kau mau bertanding ulang dengan Steven?" ujar Leonardo. Britta ingin menjawab, langsung menoleh ke Steven.

Steven menatap dirinya dengan rasa membara, Britta yang melihat seperti mendengar kata-kata 'ulang-ulang-ulang-ulang'. Lalu Britta melihat ke Leonardo kembali yang ada di kursi penonton dan berkata sambil terbata-bata, "Ah... iya, gapapa," ujarnya.

Steven yang mendengarnya langsung berkata, "Yeah...! Pak, tolong beri aba-aba lagi," ujar sambil berteriak dan menunjuk Pelatih 2.

Lalu pertandingan dimulai kembali, ini babak kedua. Pelatih 2 menyuruh mereka berada di posisi masing-masing dan memulai lagi pertandingan.

Seperti tadi, Britta memasang posisi bertahan dan Steven posisi menyerang.

Steven kembali menyerang duluan, namun gagal serangannya dan terhempas ke belakang Britta lagi, namun tidak jatuh dan terbaring.

Steven terus menerus melakukan serangan namun selalu gagal dan terhempas.

Steven menyerang ke semua area tubuh, kaki, lutut, paha, pinggang, perut, dada, leher, punggung, kepala, muka, namun tidak ada yang kena.

Britta selalu memasang posisi bertahan dan tidak pernah menyerang sama sekali. Steven yang banyak sekali bergerak mulai kelelahan dan berkata, "Kau curang, serang aku, jangan menghindar terus," ujarnya dengan menunjuk Britta dengan kesal.

Saat Steven berbicara seperti itu, Jiyan yang sedang duduk di bawah lapangan (bukan bangku penonton) berteriak, "Rasakan itu, Steven! Kau tidak akan bisa melawan Juara bertahan di klub kami, yaitu Britta, hahaha..." ujarnya yang membanggakan Britta. Steven yang mendengarnya langsung membalas, "Diam kau yang sudah kalah!" ujar Steven yang sedang kesal.

Britta yang mendengarkan itu tersenyum dan berpikir bahwa sebenarnya dia hebat.

Steven yang melihat senyuman itu salah paham dan berkata, "Oh, kau sekarang meremehkan-ku ya," ujarnya.

Britta langsung membalas, "Eh, tidak... kau salah paham," ujar Britta yang panik. Steven langsung menyerang seketika, namun masih terus menghindarinya.

Setelah beberapa waktu itu terus terulang dan Steven mulai kehabisan stamina.

****************

Leonardo yang melihat langsung berdiri dan berteriak, "Ok, cukup, hentikan!" ujarnya. Steven spontan membalas, "Belum! Aku bahkan belum memukulnya," ujar Steven yang terengah-engah.

"Percuma dilanjutkan, lihat dirimu sudah kehabisan nafas begitu," ujar Leonardo. Steven hanya terdiam karena dia juga melihat kenyataannya bahwa dia tidak dapat menyerang Britta.

Pada saat itu, pertandingan berakhir. Leonardo menatap Britta dengan seksama. Britta yang merasakan itu langsung menundukkan kepalanya.

"Sepertinya kau jago dalam bertahan ya," ujar Leonardo. Britta hanya terdiam.

"Ok, sekarang aku akan menyerangmu," ujar Leonardo. Britta mendengarnya menjawab, "Eh... eh?" Ujarnya.

"Tidak usah banyak tanya, bersiap dan pasang posisi bertahan paling bagusmu," ujar Leonardo. Britta mendengar itu langsung memasang posisi bertahan.

Leonardo mendekati Britta, serangan pertama menggunakan kaki. Kaki Leonardo menuju ke depan dan mengincar kaki Britta.

Britta seketika itu mundur ke belakang, tak ada kesempatan, Leonardo langsung mengarahkan tangannya ke arah muka Britta. Dia langsung merespon dengan berusaha menutup mukanya dengan tangan dan mundur ke belakang.

Alih-alih ingin menyerangnya dengan tinju, Leonardo menangkap tangan kiri Britta.

Sebelumnya tangan kanan Leonardo mengepal, namun setelah dekat dengan muka Britta, tangannya berhenti mengepal.

Leonardo yang berhasil menangkap tangan kirinya berusaha menahan agar tangannya tidak melindungi mukanya.

Setelah itu, tangan kiri Leonardo bergerak dan mengarah ke pipi kiri Britta yang tidak terlindungi, lalu plak...

Leonardo menampar pipi kiri Britta cukup keras.

Leonardo langsung menoleh ke belakang, di sana ada Steven yang sedang duduk di arena pertandingan dan berkata, "Semudah ini kau tidak bisa?" ujarnya.

Steven melihat itu sampai tidak bisa berkata apa pun, Steven sendiri fokus memandangi Britta.

Britta yang berdiri di dekat Leonardo memegang pipi kirinya dan menundukkan kepalanya serta menutup matanya.

Amelia seketika spontan berkata, "Ah... Leo, kau jahat, menampar perempuan!" ujar Amelia. Raka berkata pelan, "Huah... mentalnya kena sudah," ujarnya. Radit menyambung perkataan Raka, "Apa rasanya lebih sakit dari dipukul?" ujar Radit.

******

Semua yang ada di sana menatap Leonardo dengan sinis. Leonardo berkata, "Ada apa dengan kalian ini? Pertarungan jadi biasa saja, malah aku sengaja menamparnya ketimbang memukulnya," ujarnya.

Britta yang berdiri seketika duduk dan mulai menangis. Amelia, Hana, dan Laras berdiri dan mendekati Britta.

Hana mengusap-usap kepalanya dan Laras mengusap-usap punggungnya. Britta sambil menangis berkata, "Hue... Hue... Orang tua ku saja tidak pernah menamparku," ujar Britta yang menangis.

"Kau ini, dasar musuh wanita!" ujar Amelia. "Kenapa aku yang jadi salah?" ujarnya Leonardo.

Kejadian itu berlangsung beberapa saat, dan Britta berhenti menangis.

Dia langsung berdiri dan berkata kepada Leonardo, "Maafkan aku, Leo tidak salah. Benar katanya, ini pertandingan jadi hal itu juga mungkin terjadi," ujarnya dengan tulus. Dalam hatinya, dia juga merasa bersalah pada dirinya karena sempat sombong karena berhasil menang melawan Steven, tetapi dikalahkan oleh Leonardo dengan mudah membuatnya merasa bahwa dia masih kurang berpengalaman.

"Kau tidak perlu minta maaf, dia emang musuh wanita," ujar Amelia. "Tidak, Mel... ini memang salahku, aku minta maaf karena telah menangis tadi," ujarnya.

Leonardo yang melihatnya berkata, "Yah... sudahlah aku maafkan, lagipula tidak perlu minta maaf juga. Jadi lupakan saja," ujarnya.

****************

Waktu hampir menunjukkan jam 03.00 PM. Gilbert, Jiyan, dan Britta berdiri tengah lapangan menghadap Leonardo dan Steven.

"Jadi... dua orang kalah dan satu orang menang. Ironis sekali dua orang yang punya tujuan lebih kuat malah dikalahkan," ujar Leonardo.

Gilbert dan Jiyan menundukkan kepala mereka.

"Tapi dari awal aku memang tidak menilai harus menang dan kalah," ujar Leonardo. "Jadi, apa kami diterima?" tanya Gilbert.

"Hm... Gilbert, walau kalah dia menyadarinya penyebabnya, terlalu gegabah dan meremehkan musuhnya. Jiyan juga... merasa sudah berhasil mengalahkan Steven langsung lengah," ujar Leonardo.

"Oh iya... aku mau tanya, kenapa kau tidak melakukan serangan? Apa itu strategimu untuk menghabiskan stamina lawanmu?" tanya Leonardo.

Gilbert dan Jiyan memalingkan wajahnya, Leonardo dan Steven tampak bingung.

"Ok, coba serang Steven," ujar Leonardo.

"Eh, kenapa aku lagi?" tanya Steven.

"Sudah, ikuti saja," ujar Leonardo.

Britta dengan posisi bersiap menyerang Steven dan mengarahkan tinjunya ke dada Steven.

Namun, tinjunya sangat lambat dan tak bertenaga. Kepalan tangan Britta dengan mudah ditangkap Steven.

Steven menatap Britta yang matanya tertutup.

Seketika, Steven berteriak, dan Britta terkejut hingga membuka matanya. "Kenapa kau ini lemah sekali? Kau sengaja meremehkanku lagi!" ujar Steven yang kesal.

"Ma... maafkan aku," ujar Britta.

"Apa-apakah ini?" tanya Leonardo, dan langsung dibalas oleh Jiyan, "Leo, dia dianggap terlemah di klub bela diri karena serangan dia itu tidak bertenaga, bukan karena dia tidak bisa menggerakkan-gerakan bela diri," ujar Jiyan.

Steven menatap Britta dan masih memegang kepalan tangan Britta dan berkata, "Kalau tidak salah, kau ini sering menutup mata saat aku menyerangmu... jangan-jangan... kau ini penakut ya," ujar Steven. Mereka semua termenung melihat Britta.

"Jadi... bagaimana? Apa kita diterima?" tanya Gilbert. "Huh... ya, kalian diterima. Kalian semua unik sekali. Mungkin melatih kalian akan seru," jawab Leonardo.

Gilbert, Jiyan, dan Britta, yang tangannya masih dipegang Steven, mendengar dan langsung bergembira.

Laras, yang melihat tangan Steven masih memegang tangan Britta, berkata, "Sampai kapan tanganmu memegang Britta?" ujarnya dengan nada sedikit kesal.

"Ah, iya, aku lupa melepasnya. Eh... kenapa kau yang kesal?" ujar Steven.

"Hmmmm...." ujar Laras sambil memalingkan mukanya. Hana yang melihat berkata dengan pelan, "Dasar mudah ditebak."

Episodes
1 [0.0][Prolog Awal Cerita] Awal Kemunculan Penyimpangan
2 [1.1][Plolog Terra] Dunia Masa Depan Di Planet Terra
3 [1.2] Awal Kisah Baru - 2117
4 [1.3] Mimpi
5 [1.4] Déjà vu & Anak Baru
6 [1.5] Awal Ingatan Buruk
7 [1.6] Misteri Ingatan Radit
8 [1.7] Kegiatan Klub
9 [1.8] Pertemuan Dengan Gadis Silver
10 [1.9] Awal Pembentukan Perkumpulan
11 [1.10] Asal Usul Batu Besar
12 [1.11] Gilbert Melawan Steven
13 [1.12] Jiyan Melawan Steven
14 [1.13] Britta Melawan Steven
15 [1.14] Kejadian Aneh Sebelum Fenomena Batu Besar
16 [1.15] Malam Canda Tawa Terakhir Di Pondok
17 [1.16] 3 Jam Penuh Tragedi Yang Menghancurkan Planet Terra dan Satelitnya
18 [1.17] Pasca Tragedi Batu Besar
19 [1.18] Diserang Sekelompok Kawanan Besar Serigala
20 [1.19] Pertemuan Dengan Anggota Gengster Raka
21 [1.20] Kebangkitan & Perubahan Dunia
22 [∞] {Pengumuman Pembaca Baru & Catatan Cerita} Volume 1
23 [2.0] ERA BARU - 2117
24 [2.1] 1 Bulan Pasca Bencana
25 [2.2] Kumpul Bersama Bagian 1
26 [2.3] Kumpul Bersama Bagian 2
27 [2.4] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 1
28 [2.5] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 2
29 [2.6] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 3
30 [2.7] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 4
31 [2.8] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 5
32 [2.9] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 6
33 [2.10] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 7
34 [!] Visual Cover
35 [2.11] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 8
36 [2.12] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 9
37 [2.13] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 10
38 [2.14] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 11
39 [2.15] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 12
40 [2.16] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 13
41 [2.17] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 14
42 [2.18] Review
43 [2.19] Tak Sadarkan Diri
44 [2.20] Siapa Mereka?
45 [2.21] Terbangun
46 [2.22] Istirahat
47 [∞] {Catatan Cerita} Volume 2
48 [3.0] Semangati Laras
49 [3.1] Kencan Dengan Laras Bagian 1
50 [3.2] Kencan Dengan Laras Bagian 2
51 [3.3] Kencan Dengan Laras Bagian 3
52 [3.4] Kencan Dengan Laras Bagian 4
53 [3.5] Kembali ke Sekolah Bagian 1
54 [3.6] Kembali ke Sekolah Bagian 2
55 [3.7] Keliling Sekolah Baru Bagian 1
56 [3.8] Ruang Klub Baru
57 [3.9] Keliling Sekolah Baru Bagian 2
58 [3.10] Gedung Latihan Sekolah
59 [3.11] Keliling Sekolah Baru Bagian 3
60 [3.12] Tujuan Baru Klub
61 [3.13] Mencari Anggota Bagian 1
62 [3.14] Pertandingan Perekrutan Bagian 1
63 [3.15] Pertandingan Perekrutan Bagian 2
64 [3.16] Pertandingan Perekrutan Bagian 3
65 [3.17] Pertandingan Perekrutan Bagian 4
66 [3.18] Mencari Anggota Bagian 2
67 [3.19] Mencari Anggota Bagian 3
68 [3.20] Anggota Baru Klub
69 [3.21] Hari - hari Pelatihan
70 [3.22] Akhir Tahun 2117 Bagian 1 - Liburan Ke Hutan
71 [3.23] Akhir Tahun 2117 Bagian 2 - Akhir Tahun Yang Tidak Diharapkan
72 [3.24] Akhir Tahun 2117 Bagian 3 - Monster Yang Berbicara
73 [3.25] Akhir Tahun 2117 Bagian 4 - Pertarungan Perdana Melawan Monster
74 [3.26] Akhir Tahun 2117 Bagian 5 - Bertahan & Menang
75 [3.27] Tahun 2118
76 [∞] {Catatan Cerita} Volume 3
77 [4.0] Anggota Baru
78 [4.1] Pengumuman Acara Besar Sekolah
79 [4.2] Awal Tanda Pertempuran
80 [4.3] Babak 1 - Elena Vs Rehan - Tarian Pemanah
81 [!] Pengumuman Delay
82 [!] Pengumuman Delay
83 [4.4] Babak 2 - Dodi Vs Klambert - Penantang Pertahanan
84 [4.5] Babak 3 - Jena Vs Jiao - Seni Bertarung
85 [4.6] Babak 4 - Raka Vs Renaldi - Kecepatan Serang
86 [4.7] Babak 5 - Basuki Vs Arthit - Penantang
87 [4.8] Babak 6 - Lyka Kay Vs Ruby - Perempuan Tangguh
88 [4.9] Babak 7 - Laos Vs Bobi - Petarung Hitam
89 [4.10] Babak 8 - Radit Akarim Vs Aafia Fiana - Calon Pendekar Terbaik
90 [4.11] Istirahat Pertandingan
91 [4.12] Babak 9 - Rehan Vs Klambert - Adu Taktik
92 [4.13] Babak 10 - Jiao Fen Vs Raka Hamirad - Penantang Sang Ahli
93 [4.14] Babak 11 - Arthit Vs Ruby - Pendekar Es
94 [4.15] Babak 12 - Radit Akarim Vs Laos - Penakluk Kegelapan
95 [4.16] Babak 13 - Raka Hamirad Vs Rehan - Atletis
96 [4.17] Babak 14 - Radit Akarim Vs Ruby - Pertarungan Elemen
97 [4.18] Babak 15 - Radit Akarim Vs Rehan - Agresif
98 [4.19] Istirahat & Perencanaan Strategi
99 [4.20] Battle Royale Bagian 1
100 [4.21] Battle Royale Bagian 2
101 [4.22] Battle Royale Bagian 3
102 [4.23] Battle Royale Bagian 4
103 [4.24] Battle Royale Bagian 5
104 [4.25] Battle Royale Bagian 6
105 [4.26] Battle Royale Bagian 7
106 [4.27] Battle Royale Bagian 8
107 [4.28] Battle Royale Bagian 9
108 [4.29] Battle Royale Bagian 10
109 [4.30] Rencana Pelatihan Sekolah
110 [∞] {Catatan Cerita} Volume 4
111 [5.0] Klub Menjadi Terkenal
112 [5.1] Anggota Rekomendasi
113 [5.2] Keliling Kota Bersama Teman Sekolah
114 [5.3] Pertemuan Dengan Ketua Serikat Negara
115 [5.4] Menuju Ke Kota Batavia Untuk Berlatih
116 [5.5] Disergap Monster
117 [5.6] Status Bahaya Level 6
118 [5.7] Monster Mutant
119 [5.8] Bertemu Dengan Yang Selamat
120 [5.9] Disergap Monster Kalajengking Besar
121 [5.10] Amarah Yang Mematikan Emosinya
122 [5.EX1.1] Cinta Kasih Orang Tua Leila Sepanjang Masa
123 [5.EX1.2] Kesedihan 3 Saudara
124 [5.EX1.3] Mencari Penjaga Leila
125 [5.EX1.4] Rapat Operasi
126 [5.EX1.5] Kebersamaan Tiga Bersaudara
127 [5.EX1.6] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 1
128 [5.EX1.7] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 2
129 [5.EX1.8] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 1
130 [5.EX1.7] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 2
131 [5.EX1.8] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 1
132 [5.EX1.9] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 2
133 [5.EX1.10] Dani - Operasi Rahasia Bagian 1
134 [5.EX1.11] Dani - Anomali Yang Indah & Peri
135 [5.EX1.12] Dani - Melawan Makhluk Misterius
136 [5.EX1.13] Dani - Permintaan Terkahir
137 [5.EX1.14] Dani - Wasiat Terakhir
138 [∞] {Catatan Cerita} Volume 5
139 [6.0] Pembaruan Peringkat & Pemakaman
140 [6.1] Kota Netral Kaendah - Batavia
141 [6.2] Radit Bersama 3 Perempuan
142 [6.3] Pertemuan Dengan Orang Yang Mirip
143 [6.4] Jalan - Jalan
144 [6.5] Konser V-Idol
145 [6.6] Perencanaan Melawan
146 [6.7] Mencegah Sabotase
147 [6.8] Gagalkan & Selidiki
148 [6.9] Membasmi Markas Organisasi Penjahat
149 [6.10] Informasi Penting Leila
150 [6.11] Persiapan Ke Daerah Level 6 Batavia
151 [6.12] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 1
152 [6.13] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 2 - Dikejar Monster Cacing Bumi
153 [6.14] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 3 - Monster Ebu Gogo
154 [6.15] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 4 - Kristal Cahaya
155 [6.16] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 5 - Monster Berakal
156 [6.17] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 6 - Pertarungan Dengan Monster Berakal
157 [6.18] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 7 - Bertahan atau Menyerang
158 [6.19] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 8 - Kemunculan Wujud Peri Kecil
159 [6.20] Peri
160 [6.21] Tersambungnya Kembali Ikatan Saudara
161 [6.22] Reinkarnasi
162 [6.23] Misteri Dunia Yang Gagal Terungkap
163 [6.24] Manusia Evo, Magiya & Aura
164 [6.25] Berbincang Dengan Ratu Peri
165 [6.26] Kembali Ke Markas
166 [6.27] Kunjungan Hana Ke Rumah Radit
167 [6.28] Perasaan Yang Hilang
168 [6.29] Pesta & Kejutan Dari Peri Alise
169 [∞] {Catatan Cerita} Volume 6
170 [6.EX1.1] Curhatan Hana
171 [6.EX1.2] Cerita Masa Lalu Cinta Radit
172 [6.EX1.3] Makan Bersama Ria
173 [6.EX1.4] Kecurigaan Raka
174 [6.EX1.5] Rumah Kayu
175 [6.EX1.6] Godaan
176 [6.EX1.7] Pesta
177 [6.EX1.8] Mencari Kebenaran Gosip
178 [6.EX1.9] Mengikuti
179 [6.EX1.10] Wajah Asli Ria
180 [6.EX1.11] Pertengkaran Sahabat
181 [6.EX1.12] Informasi Dari Ruruh
182 [6.EX1.13] Perasaan Yang Bingung Setelah Mendengar
183 [6.EX1.14] Bar
184 [6.EX1.15] Hampir Terbongkar
185 [6.EX1.16] Cinta
186 [6.EX1.17] Perbincangan Raka dan Leonardo
187 [6.EX1.18] Rencana
188 [6.EX1.19] Fakta & Rasa Sakit Hati
189 [6.EX1.20] Keributan
190 [6.EX1.21] Emosi Yang Hilang
191 [6.EX1.22] Hana Mengetahuinya
192 [∞] {Catatan Cerita} Extra Volume 6
193 [!] Info Penting
194 [!] Info Perubahan Dasar Cerita
Episodes

Updated 194 Episodes

1
[0.0][Prolog Awal Cerita] Awal Kemunculan Penyimpangan
2
[1.1][Plolog Terra] Dunia Masa Depan Di Planet Terra
3
[1.2] Awal Kisah Baru - 2117
4
[1.3] Mimpi
5
[1.4] Déjà vu & Anak Baru
6
[1.5] Awal Ingatan Buruk
7
[1.6] Misteri Ingatan Radit
8
[1.7] Kegiatan Klub
9
[1.8] Pertemuan Dengan Gadis Silver
10
[1.9] Awal Pembentukan Perkumpulan
11
[1.10] Asal Usul Batu Besar
12
[1.11] Gilbert Melawan Steven
13
[1.12] Jiyan Melawan Steven
14
[1.13] Britta Melawan Steven
15
[1.14] Kejadian Aneh Sebelum Fenomena Batu Besar
16
[1.15] Malam Canda Tawa Terakhir Di Pondok
17
[1.16] 3 Jam Penuh Tragedi Yang Menghancurkan Planet Terra dan Satelitnya
18
[1.17] Pasca Tragedi Batu Besar
19
[1.18] Diserang Sekelompok Kawanan Besar Serigala
20
[1.19] Pertemuan Dengan Anggota Gengster Raka
21
[1.20] Kebangkitan & Perubahan Dunia
22
[∞] {Pengumuman Pembaca Baru & Catatan Cerita} Volume 1
23
[2.0] ERA BARU - 2117
24
[2.1] 1 Bulan Pasca Bencana
25
[2.2] Kumpul Bersama Bagian 1
26
[2.3] Kumpul Bersama Bagian 2
27
[2.4] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 1
28
[2.5] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 2
29
[2.6] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 3
30
[2.7] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 4
31
[2.8] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 5
32
[2.9] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 6
33
[2.10] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 7
34
[!] Visual Cover
35
[2.11] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 8
36
[2.12] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 9
37
[2.13] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 10
38
[2.14] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 11
39
[2.15] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 12
40
[2.16] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 13
41
[2.17] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 14
42
[2.18] Review
43
[2.19] Tak Sadarkan Diri
44
[2.20] Siapa Mereka?
45
[2.21] Terbangun
46
[2.22] Istirahat
47
[∞] {Catatan Cerita} Volume 2
48
[3.0] Semangati Laras
49
[3.1] Kencan Dengan Laras Bagian 1
50
[3.2] Kencan Dengan Laras Bagian 2
51
[3.3] Kencan Dengan Laras Bagian 3
52
[3.4] Kencan Dengan Laras Bagian 4
53
[3.5] Kembali ke Sekolah Bagian 1
54
[3.6] Kembali ke Sekolah Bagian 2
55
[3.7] Keliling Sekolah Baru Bagian 1
56
[3.8] Ruang Klub Baru
57
[3.9] Keliling Sekolah Baru Bagian 2
58
[3.10] Gedung Latihan Sekolah
59
[3.11] Keliling Sekolah Baru Bagian 3
60
[3.12] Tujuan Baru Klub
61
[3.13] Mencari Anggota Bagian 1
62
[3.14] Pertandingan Perekrutan Bagian 1
63
[3.15] Pertandingan Perekrutan Bagian 2
64
[3.16] Pertandingan Perekrutan Bagian 3
65
[3.17] Pertandingan Perekrutan Bagian 4
66
[3.18] Mencari Anggota Bagian 2
67
[3.19] Mencari Anggota Bagian 3
68
[3.20] Anggota Baru Klub
69
[3.21] Hari - hari Pelatihan
70
[3.22] Akhir Tahun 2117 Bagian 1 - Liburan Ke Hutan
71
[3.23] Akhir Tahun 2117 Bagian 2 - Akhir Tahun Yang Tidak Diharapkan
72
[3.24] Akhir Tahun 2117 Bagian 3 - Monster Yang Berbicara
73
[3.25] Akhir Tahun 2117 Bagian 4 - Pertarungan Perdana Melawan Monster
74
[3.26] Akhir Tahun 2117 Bagian 5 - Bertahan & Menang
75
[3.27] Tahun 2118
76
[∞] {Catatan Cerita} Volume 3
77
[4.0] Anggota Baru
78
[4.1] Pengumuman Acara Besar Sekolah
79
[4.2] Awal Tanda Pertempuran
80
[4.3] Babak 1 - Elena Vs Rehan - Tarian Pemanah
81
[!] Pengumuman Delay
82
[!] Pengumuman Delay
83
[4.4] Babak 2 - Dodi Vs Klambert - Penantang Pertahanan
84
[4.5] Babak 3 - Jena Vs Jiao - Seni Bertarung
85
[4.6] Babak 4 - Raka Vs Renaldi - Kecepatan Serang
86
[4.7] Babak 5 - Basuki Vs Arthit - Penantang
87
[4.8] Babak 6 - Lyka Kay Vs Ruby - Perempuan Tangguh
88
[4.9] Babak 7 - Laos Vs Bobi - Petarung Hitam
89
[4.10] Babak 8 - Radit Akarim Vs Aafia Fiana - Calon Pendekar Terbaik
90
[4.11] Istirahat Pertandingan
91
[4.12] Babak 9 - Rehan Vs Klambert - Adu Taktik
92
[4.13] Babak 10 - Jiao Fen Vs Raka Hamirad - Penantang Sang Ahli
93
[4.14] Babak 11 - Arthit Vs Ruby - Pendekar Es
94
[4.15] Babak 12 - Radit Akarim Vs Laos - Penakluk Kegelapan
95
[4.16] Babak 13 - Raka Hamirad Vs Rehan - Atletis
96
[4.17] Babak 14 - Radit Akarim Vs Ruby - Pertarungan Elemen
97
[4.18] Babak 15 - Radit Akarim Vs Rehan - Agresif
98
[4.19] Istirahat & Perencanaan Strategi
99
[4.20] Battle Royale Bagian 1
100
[4.21] Battle Royale Bagian 2
101
[4.22] Battle Royale Bagian 3
102
[4.23] Battle Royale Bagian 4
103
[4.24] Battle Royale Bagian 5
104
[4.25] Battle Royale Bagian 6
105
[4.26] Battle Royale Bagian 7
106
[4.27] Battle Royale Bagian 8
107
[4.28] Battle Royale Bagian 9
108
[4.29] Battle Royale Bagian 10
109
[4.30] Rencana Pelatihan Sekolah
110
[∞] {Catatan Cerita} Volume 4
111
[5.0] Klub Menjadi Terkenal
112
[5.1] Anggota Rekomendasi
113
[5.2] Keliling Kota Bersama Teman Sekolah
114
[5.3] Pertemuan Dengan Ketua Serikat Negara
115
[5.4] Menuju Ke Kota Batavia Untuk Berlatih
116
[5.5] Disergap Monster
117
[5.6] Status Bahaya Level 6
118
[5.7] Monster Mutant
119
[5.8] Bertemu Dengan Yang Selamat
120
[5.9] Disergap Monster Kalajengking Besar
121
[5.10] Amarah Yang Mematikan Emosinya
122
[5.EX1.1] Cinta Kasih Orang Tua Leila Sepanjang Masa
123
[5.EX1.2] Kesedihan 3 Saudara
124
[5.EX1.3] Mencari Penjaga Leila
125
[5.EX1.4] Rapat Operasi
126
[5.EX1.5] Kebersamaan Tiga Bersaudara
127
[5.EX1.6] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 1
128
[5.EX1.7] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 2
129
[5.EX1.8] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 1
130
[5.EX1.7] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 2
131
[5.EX1.8] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 1
132
[5.EX1.9] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 2
133
[5.EX1.10] Dani - Operasi Rahasia Bagian 1
134
[5.EX1.11] Dani - Anomali Yang Indah & Peri
135
[5.EX1.12] Dani - Melawan Makhluk Misterius
136
[5.EX1.13] Dani - Permintaan Terkahir
137
[5.EX1.14] Dani - Wasiat Terakhir
138
[∞] {Catatan Cerita} Volume 5
139
[6.0] Pembaruan Peringkat & Pemakaman
140
[6.1] Kota Netral Kaendah - Batavia
141
[6.2] Radit Bersama 3 Perempuan
142
[6.3] Pertemuan Dengan Orang Yang Mirip
143
[6.4] Jalan - Jalan
144
[6.5] Konser V-Idol
145
[6.6] Perencanaan Melawan
146
[6.7] Mencegah Sabotase
147
[6.8] Gagalkan & Selidiki
148
[6.9] Membasmi Markas Organisasi Penjahat
149
[6.10] Informasi Penting Leila
150
[6.11] Persiapan Ke Daerah Level 6 Batavia
151
[6.12] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 1
152
[6.13] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 2 - Dikejar Monster Cacing Bumi
153
[6.14] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 3 - Monster Ebu Gogo
154
[6.15] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 4 - Kristal Cahaya
155
[6.16] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 5 - Monster Berakal
156
[6.17] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 6 - Pertarungan Dengan Monster Berakal
157
[6.18] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 7 - Bertahan atau Menyerang
158
[6.19] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 8 - Kemunculan Wujud Peri Kecil
159
[6.20] Peri
160
[6.21] Tersambungnya Kembali Ikatan Saudara
161
[6.22] Reinkarnasi
162
[6.23] Misteri Dunia Yang Gagal Terungkap
163
[6.24] Manusia Evo, Magiya & Aura
164
[6.25] Berbincang Dengan Ratu Peri
165
[6.26] Kembali Ke Markas
166
[6.27] Kunjungan Hana Ke Rumah Radit
167
[6.28] Perasaan Yang Hilang
168
[6.29] Pesta & Kejutan Dari Peri Alise
169
[∞] {Catatan Cerita} Volume 6
170
[6.EX1.1] Curhatan Hana
171
[6.EX1.2] Cerita Masa Lalu Cinta Radit
172
[6.EX1.3] Makan Bersama Ria
173
[6.EX1.4] Kecurigaan Raka
174
[6.EX1.5] Rumah Kayu
175
[6.EX1.6] Godaan
176
[6.EX1.7] Pesta
177
[6.EX1.8] Mencari Kebenaran Gosip
178
[6.EX1.9] Mengikuti
179
[6.EX1.10] Wajah Asli Ria
180
[6.EX1.11] Pertengkaran Sahabat
181
[6.EX1.12] Informasi Dari Ruruh
182
[6.EX1.13] Perasaan Yang Bingung Setelah Mendengar
183
[6.EX1.14] Bar
184
[6.EX1.15] Hampir Terbongkar
185
[6.EX1.16] Cinta
186
[6.EX1.17] Perbincangan Raka dan Leonardo
187
[6.EX1.18] Rencana
188
[6.EX1.19] Fakta & Rasa Sakit Hati
189
[6.EX1.20] Keributan
190
[6.EX1.21] Emosi Yang Hilang
191
[6.EX1.22] Hana Mengetahuinya
192
[∞] {Catatan Cerita} Extra Volume 6
193
[!] Info Penting
194
[!] Info Perubahan Dasar Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!