[1.15] Malam Canda Tawa Terakhir Di Pondok

Radit dan kawan-kawan mulai menuju parkiran gedung Leonardo. Waktu saat itu menunjukkan pukul 05.00 PM.

Setelah sampai di lantai dasar, Leonardo menghampiri pelayan yang sedang berdiri di dekat pintu keluar. Leonardo menyuruh yang lain untuk menunggu di luar, dan mereka menurut, lalu keluar.

Leonardo menyuruh pelayannya, Mart, mencari seseorang. "Kau tahu terakhir kali aku pergi ke pondok," ujar Leonardo.

"Ya, saya mengingatnya, Tuan pergi bersama teman Tuan," jawab Mart.

"Ya, saat itu aku bersama temanku. Aku membantu sekumpulan gadis yang mobilnya rusak. Di sana ada gadis berambut putih, atau mungkin silver; dia cukup mencolok. Cari tahu identitasnya," ujar Leonardo.

"Baik, Tuan. Saya akan cari tahu tentang dia," jawab Mart. Leonardo langsung meninggalkan dia dan menyusul Radit.

***

Setelah itu, mereka pergi menuju mini bus. Di sekitar parkiran yang dikelilingi gedung tinggi, pelayan wanita Leonardo telah menunggu di sana.

Pelayan tersebut merupakan pelayan pribadi Leonardo, seperti Mart. Pelayan wanita tersebut bernama Lucia. Mereka menghampiri pelayan wanita tersebut.

"Apakah semua sudah lengkap, Lucia?" tanya Leonardo.

"Sudah, Tuan, semua perlengkapan sudah ada," jawabnya.

"Ayo, semuanya naik," ajak Leonardo. Semuanya naik ke bagian belakang kendaraan, kecuali Leonardo di depan dan Lucia di depan untuk mengemudi.

Model mini bus bagian penumpang belakang memiliki bangku yang berada di samping. Ini muat hingga 4 orang per bangku, dan bila dipaksa, bisa 5 orang.

Perempuan ada pada sisi kanan kendaraan, dan laki-laki pada posisi kiri kendaraan. Steven yang naik paling terakhir melihat isi mobil telah penuh dan berkata, "Leon, bukankah mobil ini sudah penuh?" tanya Steven sambil mengintip-intip tempat duduk.

"Duduk saja di bawah dan bersandar dengan belakang mobil," sarankan Leonardo.

"Eh..." keluh Steven, merasa enggan.

"Atau, kau bisa duduk di bagian perempuan karena bangkunya lebih panjang," ujar Leonardo.

Steven melihat bangku perempuan. "Mau apa? Duduk di mana? Sudah penuh, tau. Eh, apa kamu mau dipangku?" tanya Laras.

Steven mendengar itu, malas menjawabnya dan meladeninya, lalu menatap bangku laki-laki. "Geser dikit dong," pintanya.

"Udah penuh banget ini, udah mempet, lihat nih," ujar Raka.

"Mau nyusul aja naik kendaraan umum?" tawar Leonardo.

Steven mendengar itu, pasrah karena tidak punya pilihan lain, dan dia duduk berdempetan dengan Laras.

"Kenapa setiap mau dan sudah sampai ke pondok, kenapa aku selalu direpotkan," keluh Steven yang cemberut.

"Ah, cuma perasaan kamu aja, kok," hibur Radit.

"Kalian sudah siap?" tanya Lucia. "Sudah," jawab semuanya di bangku belakang.

"Sebentar, tunggu, sepertinya aku tidak pernah melihatmu menyetir mobil," ujar Leonardo, menatap Lucia.

"Hmmm... memang tidak pernah, kan yang mengemudi selalu Mart," jawab Lucia.

"Lah, terus emang kamu bisa bawa mobil?" tanya Leonardo, mulai takut.

"Tentu bisa, sama seperti motor, apalagi era sekarang semua sudah otomatis, tinggal..." ujar Lucia sambil mulai menginjak gas mobil.

"Eh, tunggu, tentu tetap beda!" kelah Leonardo. Namun, Lucia tidak mendengarnya dan tetap menancapkan gas mobil.

Waktu berlalu, dan mereka sampai dengan selamat di parkiran Hutan Buatan Than Thie.

Penumpang belakang turun satu per satu dengan sempoyongan. Steven, yang duduk di lantai mobil, lebih parah; setelah keluar dari mini bus tersebut dengan sempoyongan, dia menundukkan kepalanya dan berlari ke semak-semak, lalu muntah.

Leonardo membuka pintu mobilnya, namun masih terus duduk. "Bagaimana, cepat sampai, bukan? Hanya perlu 30 menit ke sini," ujar Lucia.

Leonardo mulai turun dari mobil, tapi masih sempoyongan. "Lucia, kerja bagus. Nanti kamu akan dapat makanan spesial yang super enak dari Laras," ujar Leonardo dengan niat jahatnya.

"Hah, serius, Tuan! Terima kasih!" ujar Lucia. Semuanya memberikan respek jempol kepada Leonardo, kecuali Laras, yang bingung tidak tahu maksudnya.

******

Setelah semua itu, mereka beristirahat sebentar. Lalu mereka melanjutkan perjalanan menuju pondok, dan waktu sudah menunjukkan pukul 05.30 PM. Puncak dari fenomena itu terjadi pada pukul 09.00 PM.

Sebelum berjalan menuju dalam hutan, Radit memandangi langit dan menatap batu besar itu.

Batu besar sudah dapat dilihat dengan telanjang mata tanpa perlu bantuan alat. "Radit, ayo jalan," ujar Raka, dan Radit menurut perkataan Raka. Ia mulai jalan, mengikuti yang lain menuju pondok di dalam hutan.

****************

Setelah itu, semuanya telah sampai menuju pondok. Mereka semua bersantai-santai dan menyiapkan makanan untuk piknik tengah malam nanti di bagian paling tinggi di daerah hutan tersebut agar dapat melihat fenomena tersebut.

"Steven, bantu kami masak," ujar Hana.

"Hah? Kenapa aku? Kalian kan bisa," protes Steven.

"Ayolah, Steven. Makananmu sangat enak, tau. Kami mau merasakan makananmu lagi," ujar Raka.

"Ayo, bang. Masak lagi demi kami yang sudah lapar ini," ujar Fauzan.

Steven menatap para laki-laki. "Ayolah, masakan Hana juga enak. Kenapa perlu aku juga?" keluh Steven.

"Tapi masakanmu lebih enak ketimbang dia," ujar Leonardo.

"Maaf kalau makananku tidak enak," ujar Hana, merasa kesal.

Steven akhirnya tidak dapat mengelak permintaan mereka semua dan akhirnya ikut membuat masakan. "Padahal, aku hanya ingin bermain dengan laptop-ku. Kenapa malah jadi babu gini," keluh Steven. Kemudian, dia menatap Laras yang sedang meracik sesuatu.

Melihat itu, dia menjauhi dirinya agar tidak terkena racun yang kedua kalinya.

Waktu berlalu, masakan telah siap. Makanan untuk makan malam dan untuk menonton fenomena sudah selesai.

Mereka semua mulai menyantap masakan untuk makan malam mereka. Setelah selesai, mereka memulai makanan penutup.

"Lucia, ini dia makanan spesial yang aku janjikan padamu tadi," ujar Leonardo.

"Woah, mantap sekali. Terlihat sangat enak," ujar Lucia. Mendengar itu, Laras terlihat sangat senang.

"Huwa, tampilan makanan ini malah lebih bagus ketimbang terakhir kali aku lihat. Apakah rasanya juga akan normal-normal aja?" ujar Steven.

Semuanya mulai menatap Lucia, kemudian dia memakannya. Suapan pertamanya, ketika itu dia terdiam, dan sendok yang ada di tangannya terjatuh.

Lucia dalam alam sadarnya seperti sedang berada di taman yang sangat luas, dipenuhi bunga. Dia sedang terduduk di tengah-tengah hamparan bunga tersebut. Dia merasa sangat tenang dan damai, kemudian tiba-tiba muncul tangga dari langit, lalu cahaya muncul dan pintu mulai terlihat di balik awan tersebut.

Lucia, yang terdiam, tiba-tiba berkata, "Woah, ada tangga menuju langit. Sepertinya aku harus ke sana dan bertenang diri di sana." Mendengar itu, Amelia langsung berdiri dari meja makan dan mendekati Lucia, lalu menggoyang-goyangkan badannya. "Oi, sadar, oi! Jangan pergi ke sana! Nanti kau tidak akan kembali!" seru Amelia yang panik.

Hana dengan sigap mengambil sisa makanan buatan Steven dengan sendok, lalu memasukkan makanan itu dengan paksa ke dalam mulut Lucia dan mulai mengunyahnya.

Seketika itu, Lucia tersadar. "Ah, aku kembali," ujar Lucia, kembali mengunyah makanan buatan Steven yang dipaksa dimasukkan Hana.

"Ingat, pepatah sejak zaman dulu memang benar: 'Jangan menilai sesuatu hanya dari sampulnya'," ujar Steven.

Hana mengambil sisa makanan buatan Steven dan memberikannya kepada Lucia.

"Tuan, itu rasa tidak enak sekali! Masih lebih enak yang ini!" protes Lucia.

"Ini hukumanmu karena mengemudi seperti orang mabuk," ujar Leonardo.

"Tuan jahat sekali. Tapi ini tidak setimpal hukumannya dengan makan makanan aneh ini," ujar Lucia, menunjuk makanan beracun buatan Laras.

"Hei, kamu! Kalau tidak bisa masak, jangan masak, dong! Kamu tidak pernah mencoba masakanmu sendiri, apa!?" seru Lucia yang kesal karena baru saja melewati pengalaman hidup dan mati.

"Eh, tapi aku sudah mencobanya dan enak saja," ujar Laras yang bingung.

"Ini, makan masakanmu dan rasakan sendiri," ujar Lucia, sambil mengambil makanan beracun tersebut.

Laras, yang masih bingung, menerima perkataan Lucia dan memakannya. "Ehm... ini biasa saja. Malah enak menurutku," ujar Laras, yang makan dengan santainya.

Yang lainnya melihat Laras menyantap makanan dengan santai dan tidak terjadi apa-apa, kebingungan, dan malah menatap Lucia. "Eh, kenapa kalian menatapku? Aku tidak bohong, makanan ini beracun. Kalau tidak percaya, silakan coba saja," ujar Lucia.

Radit, yang penasaran, mengambil sendok, mencoba sedikit makanan tersebut, apakah benar enak atau tidak.

Setelah mencobanya sedikit, Radit termenung dan mulai bertingkah seperti Lucia. Gilbert, yang berada dekat dengan Radit, langsung mengambil sendok dan menyendok sisa makanan Steven, lalu menyuap paksa ke mulut Radit dan berkata, "Aman!" ujar Gilbert.

"Huwah... sekarang makanan aku jadi penawar racun dari makanan Laras," ujar Steven.

Setelah Radit tersadar, dia berkata, "Apa-apaan itu tadi? Aku seperti ada di ladang bunga yang luas dan ada tangga menuju langit. Itu seperti memanggilku." "Ya, kan benar!" seru Lucia.

Yang lainnya mulai menatap makanan Laras, dan kemudian menatap Laras yang masih menyantap makanan buatan dirinya sendiri. "Ini orang, lidahnya udah mati rasa kali, ya?" ujar Jiyan.

Amelia langsung mengambil makanan Laras dan mengambil paksa piring yang sedang disantap Laras, lalu membuangnya ke tempat sampah.

"Eh, apa yang kamu lakukan, Mel!" protes Laras.

"Makanan ini tidak sehat dan beracun, tidak baik untuk tubuh," ujar Amelia, sambil membuang masakan Laras.

"Eh, tapi aku enak-enak saja. Kalian saja yang aneh," ujar Laras.

"Sebaiknya kamu ke dokter dan periksa indra perasamu," ujar Hana.

******

Setelah kejadian itu, waktu sudah berlalu, menunjukkan jam 08.15 PM. Mereka keluar dari pondok, membawa peralatan kemah dan lainnya.

Mereka menuju tempat tertinggi di daerah hutan tersebut, yang tidak jauh dari pondok. Mereka semua sudah sampai di tempat tertinggi di daerah tersebut, dapat melihat luasnya hutan dan juga melihat sekitar hutan yang dikelilingi padang rumput yang cukup luas.

Mereka mulai membuat tenda, menggelar karpet, dan mempersiapkan panggangan untuk memasak sate dan barbekyu.

Setelah selesai, mereka mulai duduk di karpet dan bangku-bangku kecil yang dibawa dari pondok. Mereka saling bercanda sambil menunggu puncak acara fenomena tersebut.

Episodes
1 [0.0][Prolog Awal Cerita] Awal Kemunculan Penyimpangan
2 [1.1][Plolog Terra] Dunia Masa Depan Di Planet Terra
3 [1.2] Awal Kisah Baru - 2117
4 [1.3] Mimpi
5 [1.4] Déjà vu & Anak Baru
6 [1.5] Awal Ingatan Buruk
7 [1.6] Misteri Ingatan Radit
8 [1.7] Kegiatan Klub
9 [1.8] Pertemuan Dengan Gadis Silver
10 [1.9] Awal Pembentukan Perkumpulan
11 [1.10] Asal Usul Batu Besar
12 [1.11] Gilbert Melawan Steven
13 [1.12] Jiyan Melawan Steven
14 [1.13] Britta Melawan Steven
15 [1.14] Kejadian Aneh Sebelum Fenomena Batu Besar
16 [1.15] Malam Canda Tawa Terakhir Di Pondok
17 [1.16] 3 Jam Penuh Tragedi Yang Menghancurkan Planet Terra dan Satelitnya
18 [1.17] Pasca Tragedi Batu Besar
19 [1.18] Diserang Sekelompok Kawanan Besar Serigala
20 [1.19] Pertemuan Dengan Anggota Gengster Raka
21 [1.20] Kebangkitan & Perubahan Dunia
22 [∞] {Pengumuman Pembaca Baru & Catatan Cerita} Volume 1
23 [2.0] ERA BARU - 2117
24 [2.1] 1 Bulan Pasca Bencana
25 [2.2] Kumpul Bersama Bagian 1
26 [2.3] Kumpul Bersama Bagian 2
27 [2.4] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 1
28 [2.5] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 2
29 [2.6] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 3
30 [2.7] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 4
31 [2.8] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 5
32 [2.9] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 6
33 [2.10] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 7
34 [!] Visual Cover
35 [2.11] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 8
36 [2.12] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 9
37 [2.13] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 10
38 [2.14] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 11
39 [2.15] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 12
40 [2.16] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 13
41 [2.17] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 14
42 [2.18] Review
43 [2.19] Tak Sadarkan Diri
44 [2.20] Siapa Mereka?
45 [2.21] Terbangun
46 [2.22] Istirahat
47 [∞] {Catatan Cerita} Volume 2
48 [3.0] Semangati Laras
49 [3.1] Kencan Dengan Laras Bagian 1
50 [3.2] Kencan Dengan Laras Bagian 2
51 [3.3] Kencan Dengan Laras Bagian 3
52 [3.4] Kencan Dengan Laras Bagian 4
53 [3.5] Kembali ke Sekolah Bagian 1
54 [3.6] Kembali ke Sekolah Bagian 2
55 [3.7] Keliling Sekolah Baru Bagian 1
56 [3.8] Ruang Klub Baru
57 [3.9] Keliling Sekolah Baru Bagian 2
58 [3.10] Gedung Latihan Sekolah
59 [3.11] Keliling Sekolah Baru Bagian 3
60 [3.12] Tujuan Baru Klub
61 [3.13] Mencari Anggota Bagian 1
62 [3.14] Pertandingan Perekrutan Bagian 1
63 [3.15] Pertandingan Perekrutan Bagian 2
64 [3.16] Pertandingan Perekrutan Bagian 3
65 [3.17] Pertandingan Perekrutan Bagian 4
66 [3.18] Mencari Anggota Bagian 2
67 [3.19] Mencari Anggota Bagian 3
68 [3.20] Anggota Baru Klub
69 [3.21] Hari - hari Pelatihan
70 [3.22] Akhir Tahun 2117 Bagian 1 - Liburan Ke Hutan
71 [3.23] Akhir Tahun 2117 Bagian 2 - Akhir Tahun Yang Tidak Diharapkan
72 [3.24] Akhir Tahun 2117 Bagian 3 - Monster Yang Berbicara
73 [3.25] Akhir Tahun 2117 Bagian 4 - Pertarungan Perdana Melawan Monster
74 [3.26] Akhir Tahun 2117 Bagian 5 - Bertahan & Menang
75 [3.27] Tahun 2118
76 [∞] {Catatan Cerita} Volume 3
77 [4.0] Anggota Baru
78 [4.1] Pengumuman Acara Besar Sekolah
79 [4.2] Awal Tanda Pertempuran
80 [4.3] Babak 1 - Elena Vs Rehan - Tarian Pemanah
81 [!] Pengumuman Delay
82 [!] Pengumuman Delay
83 [4.4] Babak 2 - Dodi Vs Klambert - Penantang Pertahanan
84 [4.5] Babak 3 - Jena Vs Jiao - Seni Bertarung
85 [4.6] Babak 4 - Raka Vs Renaldi - Kecepatan Serang
86 [4.7] Babak 5 - Basuki Vs Arthit - Penantang
87 [4.8] Babak 6 - Lyka Kay Vs Ruby - Perempuan Tangguh
88 [4.9] Babak 7 - Laos Vs Bobi - Petarung Hitam
89 [4.10] Babak 8 - Radit Akarim Vs Aafia Fiana - Calon Pendekar Terbaik
90 [4.11] Istirahat Pertandingan
91 [4.12] Babak 9 - Rehan Vs Klambert - Adu Taktik
92 [4.13] Babak 10 - Jiao Fen Vs Raka Hamirad - Penantang Sang Ahli
93 [4.14] Babak 11 - Arthit Vs Ruby - Pendekar Es
94 [4.15] Babak 12 - Radit Akarim Vs Laos - Penakluk Kegelapan
95 [4.16] Babak 13 - Raka Hamirad Vs Rehan - Atletis
96 [4.17] Babak 14 - Radit Akarim Vs Ruby - Pertarungan Elemen
97 [4.18] Babak 15 - Radit Akarim Vs Rehan - Agresif
98 [4.19] Istirahat & Perencanaan Strategi
99 [4.20] Battle Royale Bagian 1
100 [4.21] Battle Royale Bagian 2
101 [4.22] Battle Royale Bagian 3
102 [4.23] Battle Royale Bagian 4
103 [4.24] Battle Royale Bagian 5
104 [4.25] Battle Royale Bagian 6
105 [4.26] Battle Royale Bagian 7
106 [4.27] Battle Royale Bagian 8
107 [4.28] Battle Royale Bagian 9
108 [4.29] Battle Royale Bagian 10
109 [4.30] Rencana Pelatihan Sekolah
110 [∞] {Catatan Cerita} Volume 4
111 [5.0] Klub Menjadi Terkenal
112 [5.1] Anggota Rekomendasi
113 [5.2] Keliling Kota Bersama Teman Sekolah
114 [5.3] Pertemuan Dengan Ketua Serikat Negara
115 [5.4] Menuju Ke Kota Batavia Untuk Berlatih
116 [5.5] Disergap Monster
117 [5.6] Status Bahaya Level 6
118 [5.7] Monster Mutant
119 [5.8] Bertemu Dengan Yang Selamat
120 [5.9] Disergap Monster Kalajengking Besar
121 [5.10] Amarah Yang Mematikan Emosinya
122 [5.EX1.1] Cinta Kasih Orang Tua Leila Sepanjang Masa
123 [5.EX1.2] Kesedihan 3 Saudara
124 [5.EX1.3] Mencari Penjaga Leila
125 [5.EX1.4] Rapat Operasi
126 [5.EX1.5] Kebersamaan Tiga Bersaudara
127 [5.EX1.6] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 1
128 [5.EX1.7] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 2
129 [5.EX1.8] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 1
130 [5.EX1.7] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 2
131 [5.EX1.8] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 1
132 [5.EX1.9] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 2
133 [5.EX1.10] Dani - Operasi Rahasia Bagian 1
134 [5.EX1.11] Dani - Anomali Yang Indah & Peri
135 [5.EX1.12] Dani - Melawan Makhluk Misterius
136 [5.EX1.13] Dani - Permintaan Terkahir
137 [5.EX1.14] Dani - Wasiat Terakhir
138 [∞] {Catatan Cerita} Volume 5
139 [6.0] Pembaruan Peringkat & Pemakaman
140 [6.1] Kota Netral Kaendah - Batavia
141 [6.2] Radit Bersama 3 Perempuan
142 [6.3] Pertemuan Dengan Orang Yang Mirip
143 [6.4] Jalan - Jalan
144 [6.5] Konser V-Idol
145 [6.6] Perencanaan Melawan
146 [6.7] Mencegah Sabotase
147 [6.8] Gagalkan & Selidiki
148 [6.9] Membasmi Markas Organisasi Penjahat
149 [6.10] Informasi Penting Leila
150 [6.11] Persiapan Ke Daerah Level 6 Batavia
151 [6.12] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 1
152 [6.13] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 2 - Dikejar Monster Cacing Bumi
153 [6.14] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 3 - Monster Ebu Gogo
154 [6.15] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 4 - Kristal Cahaya
155 [6.16] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 5 - Monster Berakal
156 [6.17] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 6 - Pertarungan Dengan Monster Berakal
157 [6.18] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 7 - Bertahan atau Menyerang
158 [6.19] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 8 - Kemunculan Wujud Peri Kecil
159 [6.20] Peri
160 [6.21] Tersambungnya Kembali Ikatan Saudara
161 [6.22] Reinkarnasi
162 [6.23] Misteri Dunia Yang Gagal Terungkap
163 [6.24] Manusia Evo, Magiya & Aura
164 [6.25] Berbincang Dengan Ratu Peri
165 [6.26] Kembali Ke Markas
166 [6.27] Kunjungan Hana Ke Rumah Radit
167 [6.28] Perasaan Yang Hilang
168 [6.29] Pesta & Kejutan Dari Peri Alise
169 [∞] {Catatan Cerita} Volume 6
170 [6.EX1.1] Curhatan Hana
171 [6.EX1.2] Cerita Masa Lalu Cinta Radit
172 [6.EX1.3] Makan Bersama Ria
173 [6.EX1.4] Kecurigaan Raka
174 [6.EX1.5] Rumah Kayu
175 [6.EX1.6] Godaan
176 [6.EX1.7] Pesta
177 [6.EX1.8] Mencari Kebenaran Gosip
178 [6.EX1.9] Mengikuti
179 [6.EX1.10] Wajah Asli Ria
180 [6.EX1.11] Pertengkaran Sahabat
181 [6.EX1.12] Informasi Dari Ruruh
182 [6.EX1.13] Perasaan Yang Bingung Setelah Mendengar
183 [6.EX1.14] Bar
184 [6.EX1.15] Hampir Terbongkar
185 [6.EX1.16] Cinta
186 [6.EX1.17] Perbincangan Raka dan Leonardo
187 [6.EX1.18] Rencana
188 [6.EX1.19] Fakta & Rasa Sakit Hati
189 [6.EX1.20] Keributan
190 [6.EX1.21] Emosi Yang Hilang
191 [6.EX1.22] Hana Mengetahuinya
192 [∞] {Catatan Cerita} Extra Volume 6
193 [!] Info Penting
194 [!] Info Perubahan Dasar Cerita
Episodes

Updated 194 Episodes

1
[0.0][Prolog Awal Cerita] Awal Kemunculan Penyimpangan
2
[1.1][Plolog Terra] Dunia Masa Depan Di Planet Terra
3
[1.2] Awal Kisah Baru - 2117
4
[1.3] Mimpi
5
[1.4] Déjà vu & Anak Baru
6
[1.5] Awal Ingatan Buruk
7
[1.6] Misteri Ingatan Radit
8
[1.7] Kegiatan Klub
9
[1.8] Pertemuan Dengan Gadis Silver
10
[1.9] Awal Pembentukan Perkumpulan
11
[1.10] Asal Usul Batu Besar
12
[1.11] Gilbert Melawan Steven
13
[1.12] Jiyan Melawan Steven
14
[1.13] Britta Melawan Steven
15
[1.14] Kejadian Aneh Sebelum Fenomena Batu Besar
16
[1.15] Malam Canda Tawa Terakhir Di Pondok
17
[1.16] 3 Jam Penuh Tragedi Yang Menghancurkan Planet Terra dan Satelitnya
18
[1.17] Pasca Tragedi Batu Besar
19
[1.18] Diserang Sekelompok Kawanan Besar Serigala
20
[1.19] Pertemuan Dengan Anggota Gengster Raka
21
[1.20] Kebangkitan & Perubahan Dunia
22
[∞] {Pengumuman Pembaca Baru & Catatan Cerita} Volume 1
23
[2.0] ERA BARU - 2117
24
[2.1] 1 Bulan Pasca Bencana
25
[2.2] Kumpul Bersama Bagian 1
26
[2.3] Kumpul Bersama Bagian 2
27
[2.4] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 1
28
[2.5] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 2
29
[2.6] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 3
30
[2.7] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 4
31
[2.8] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 5
32
[2.9] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 6
33
[2.10] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 7
34
[!] Visual Cover
35
[2.11] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 8
36
[2.12] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 9
37
[2.13] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 10
38
[2.14] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 11
39
[2.15] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 12
40
[2.16] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 13
41
[2.17] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 14
42
[2.18] Review
43
[2.19] Tak Sadarkan Diri
44
[2.20] Siapa Mereka?
45
[2.21] Terbangun
46
[2.22] Istirahat
47
[∞] {Catatan Cerita} Volume 2
48
[3.0] Semangati Laras
49
[3.1] Kencan Dengan Laras Bagian 1
50
[3.2] Kencan Dengan Laras Bagian 2
51
[3.3] Kencan Dengan Laras Bagian 3
52
[3.4] Kencan Dengan Laras Bagian 4
53
[3.5] Kembali ke Sekolah Bagian 1
54
[3.6] Kembali ke Sekolah Bagian 2
55
[3.7] Keliling Sekolah Baru Bagian 1
56
[3.8] Ruang Klub Baru
57
[3.9] Keliling Sekolah Baru Bagian 2
58
[3.10] Gedung Latihan Sekolah
59
[3.11] Keliling Sekolah Baru Bagian 3
60
[3.12] Tujuan Baru Klub
61
[3.13] Mencari Anggota Bagian 1
62
[3.14] Pertandingan Perekrutan Bagian 1
63
[3.15] Pertandingan Perekrutan Bagian 2
64
[3.16] Pertandingan Perekrutan Bagian 3
65
[3.17] Pertandingan Perekrutan Bagian 4
66
[3.18] Mencari Anggota Bagian 2
67
[3.19] Mencari Anggota Bagian 3
68
[3.20] Anggota Baru Klub
69
[3.21] Hari - hari Pelatihan
70
[3.22] Akhir Tahun 2117 Bagian 1 - Liburan Ke Hutan
71
[3.23] Akhir Tahun 2117 Bagian 2 - Akhir Tahun Yang Tidak Diharapkan
72
[3.24] Akhir Tahun 2117 Bagian 3 - Monster Yang Berbicara
73
[3.25] Akhir Tahun 2117 Bagian 4 - Pertarungan Perdana Melawan Monster
74
[3.26] Akhir Tahun 2117 Bagian 5 - Bertahan & Menang
75
[3.27] Tahun 2118
76
[∞] {Catatan Cerita} Volume 3
77
[4.0] Anggota Baru
78
[4.1] Pengumuman Acara Besar Sekolah
79
[4.2] Awal Tanda Pertempuran
80
[4.3] Babak 1 - Elena Vs Rehan - Tarian Pemanah
81
[!] Pengumuman Delay
82
[!] Pengumuman Delay
83
[4.4] Babak 2 - Dodi Vs Klambert - Penantang Pertahanan
84
[4.5] Babak 3 - Jena Vs Jiao - Seni Bertarung
85
[4.6] Babak 4 - Raka Vs Renaldi - Kecepatan Serang
86
[4.7] Babak 5 - Basuki Vs Arthit - Penantang
87
[4.8] Babak 6 - Lyka Kay Vs Ruby - Perempuan Tangguh
88
[4.9] Babak 7 - Laos Vs Bobi - Petarung Hitam
89
[4.10] Babak 8 - Radit Akarim Vs Aafia Fiana - Calon Pendekar Terbaik
90
[4.11] Istirahat Pertandingan
91
[4.12] Babak 9 - Rehan Vs Klambert - Adu Taktik
92
[4.13] Babak 10 - Jiao Fen Vs Raka Hamirad - Penantang Sang Ahli
93
[4.14] Babak 11 - Arthit Vs Ruby - Pendekar Es
94
[4.15] Babak 12 - Radit Akarim Vs Laos - Penakluk Kegelapan
95
[4.16] Babak 13 - Raka Hamirad Vs Rehan - Atletis
96
[4.17] Babak 14 - Radit Akarim Vs Ruby - Pertarungan Elemen
97
[4.18] Babak 15 - Radit Akarim Vs Rehan - Agresif
98
[4.19] Istirahat & Perencanaan Strategi
99
[4.20] Battle Royale Bagian 1
100
[4.21] Battle Royale Bagian 2
101
[4.22] Battle Royale Bagian 3
102
[4.23] Battle Royale Bagian 4
103
[4.24] Battle Royale Bagian 5
104
[4.25] Battle Royale Bagian 6
105
[4.26] Battle Royale Bagian 7
106
[4.27] Battle Royale Bagian 8
107
[4.28] Battle Royale Bagian 9
108
[4.29] Battle Royale Bagian 10
109
[4.30] Rencana Pelatihan Sekolah
110
[∞] {Catatan Cerita} Volume 4
111
[5.0] Klub Menjadi Terkenal
112
[5.1] Anggota Rekomendasi
113
[5.2] Keliling Kota Bersama Teman Sekolah
114
[5.3] Pertemuan Dengan Ketua Serikat Negara
115
[5.4] Menuju Ke Kota Batavia Untuk Berlatih
116
[5.5] Disergap Monster
117
[5.6] Status Bahaya Level 6
118
[5.7] Monster Mutant
119
[5.8] Bertemu Dengan Yang Selamat
120
[5.9] Disergap Monster Kalajengking Besar
121
[5.10] Amarah Yang Mematikan Emosinya
122
[5.EX1.1] Cinta Kasih Orang Tua Leila Sepanjang Masa
123
[5.EX1.2] Kesedihan 3 Saudara
124
[5.EX1.3] Mencari Penjaga Leila
125
[5.EX1.4] Rapat Operasi
126
[5.EX1.5] Kebersamaan Tiga Bersaudara
127
[5.EX1.6] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 1
128
[5.EX1.7] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 2
129
[5.EX1.8] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 1
130
[5.EX1.7] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 2
131
[5.EX1.8] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 1
132
[5.EX1.9] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 2
133
[5.EX1.10] Dani - Operasi Rahasia Bagian 1
134
[5.EX1.11] Dani - Anomali Yang Indah & Peri
135
[5.EX1.12] Dani - Melawan Makhluk Misterius
136
[5.EX1.13] Dani - Permintaan Terkahir
137
[5.EX1.14] Dani - Wasiat Terakhir
138
[∞] {Catatan Cerita} Volume 5
139
[6.0] Pembaruan Peringkat & Pemakaman
140
[6.1] Kota Netral Kaendah - Batavia
141
[6.2] Radit Bersama 3 Perempuan
142
[6.3] Pertemuan Dengan Orang Yang Mirip
143
[6.4] Jalan - Jalan
144
[6.5] Konser V-Idol
145
[6.6] Perencanaan Melawan
146
[6.7] Mencegah Sabotase
147
[6.8] Gagalkan & Selidiki
148
[6.9] Membasmi Markas Organisasi Penjahat
149
[6.10] Informasi Penting Leila
150
[6.11] Persiapan Ke Daerah Level 6 Batavia
151
[6.12] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 1
152
[6.13] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 2 - Dikejar Monster Cacing Bumi
153
[6.14] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 3 - Monster Ebu Gogo
154
[6.15] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 4 - Kristal Cahaya
155
[6.16] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 5 - Monster Berakal
156
[6.17] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 6 - Pertarungan Dengan Monster Berakal
157
[6.18] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 7 - Bertahan atau Menyerang
158
[6.19] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 8 - Kemunculan Wujud Peri Kecil
159
[6.20] Peri
160
[6.21] Tersambungnya Kembali Ikatan Saudara
161
[6.22] Reinkarnasi
162
[6.23] Misteri Dunia Yang Gagal Terungkap
163
[6.24] Manusia Evo, Magiya & Aura
164
[6.25] Berbincang Dengan Ratu Peri
165
[6.26] Kembali Ke Markas
166
[6.27] Kunjungan Hana Ke Rumah Radit
167
[6.28] Perasaan Yang Hilang
168
[6.29] Pesta & Kejutan Dari Peri Alise
169
[∞] {Catatan Cerita} Volume 6
170
[6.EX1.1] Curhatan Hana
171
[6.EX1.2] Cerita Masa Lalu Cinta Radit
172
[6.EX1.3] Makan Bersama Ria
173
[6.EX1.4] Kecurigaan Raka
174
[6.EX1.5] Rumah Kayu
175
[6.EX1.6] Godaan
176
[6.EX1.7] Pesta
177
[6.EX1.8] Mencari Kebenaran Gosip
178
[6.EX1.9] Mengikuti
179
[6.EX1.10] Wajah Asli Ria
180
[6.EX1.11] Pertengkaran Sahabat
181
[6.EX1.12] Informasi Dari Ruruh
182
[6.EX1.13] Perasaan Yang Bingung Setelah Mendengar
183
[6.EX1.14] Bar
184
[6.EX1.15] Hampir Terbongkar
185
[6.EX1.16] Cinta
186
[6.EX1.17] Perbincangan Raka dan Leonardo
187
[6.EX1.18] Rencana
188
[6.EX1.19] Fakta & Rasa Sakit Hati
189
[6.EX1.20] Keributan
190
[6.EX1.21] Emosi Yang Hilang
191
[6.EX1.22] Hana Mengetahuinya
192
[∞] {Catatan Cerita} Extra Volume 6
193
[!] Info Penting
194
[!] Info Perubahan Dasar Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!