[1.2] Awal Kisah Baru - 2117

Tahun 2117, Radit kembali ke masa itu, di mana masa darah mudah remaja masih sangat membara. Radit terbaring lemas di rumah sakit yang berada di pusat kota.

Radit pingsan karena mengalami efek dari alat mesin waktu dan kekuatannya yang membuat kesadaran hilang. Mungkin juga Radit pingsan karena dia mengalami trauma yang sangat pedih karena telah meninggal teman-teman, kekasihnya, dan atau trauma lainnya yang lebih jauh lagi.

 

Radit terbangun dari tidurnya. “Huh… di mana ini? Tanganku di infus? Ada apa denganku?” Radit tampak kebingungan, lalu pintu kamar terbuka dan masuk seorang laki-laki ke kamar tersebut. Laki-laki itu menghampiri Radit.

“Hei… Radit, kamu sudah bangun. Bagaimana keadaanmu, apakah ada yang sakit?” ucap pria itu kepada Radit.

“Tidak, aku baik-baik saja. Raka, aku di mana? Dan aku kenapa?” ujar Radit.

“Sekarang kamu lagi di rumah sakit. Kamu pingsan saat kita ingin pergi ke mall. Dasar kau ini, bikin aku dan lainnya kaget tiba-tiba saja. Kamu seperti orang linglung dan muka kamu pada saat itu sangat cemas sekali dan keringatmu banyak sekali. Setelah kamu membuka kamera di ponselmu, kamu tiba-tiba pingsan. Dasar menyusahkan orang sekali,” ujar Raka.

“Benarkah? Maaf, aku sama sekali tidak mengingat apa-apa. Aku hanya merasa seperti bermimpi terlalu lama,” ujar Radit.

“Kamu bermimpi apa memangnya?” ujar Raka.

“Entahlah, aku sama sekali tidak mengingatnya, hanya saja mimpi menyedihkan,” ujar Radit. Suasana menjadi sunyi, tiba-tiba pintu terbuka.

“Hello… Hello… di sini ada Amelia, wanita cantik dan seksi,” ujar Amelia dengan nada keras.

“Pelankan suaramu, bodoh, ini di rumah sakit,” ujar Laras.

“Ayolah, orang-orang di sini jika mendengarkan suaraku pasti mereka melayang-layang karena keindahan suaraku,” ujar Amelia dengan percaya diri.

“Hei… pelacur, kau ini berisik. Kuping sangat terasa panas ketika mendengar raunganmu,” ujar Leonardo dengan sinis.

“Apa! Aku bukan pelacur, dasar laki-laki jahat,” ujar Amelia membalas perkataan Leonardo dengan kesal.

“Kalian berdua ini berisik. Selalu saja bertengkar, lebih baik kalian berpacaran saja. Kalian sangat serasi tahu, kalau kaya begini,” ujar Hana kepada Amelia dan Leonardo.

“Apa, berpacaran dengan dia! Tidak akan mungkin!” jawab Amelia dan Leonardo bersama-sama.

“Tuhkan, kalian sangat serasi sekali,” jawab Hana dengan muka datar setelah berbicara kepada Radit.

“Radit, kau sudah sadar. Pas sekali, aku membuat masakan baru. Mau kau mencicipinya?” ujar Hana.

Radit melihat makanan itu dan ia hanya tersenyum. Lalu Raka juga ikut melihatnya dan Raka pun tertawa, Hana pun menjadi bingung.

“Bagaimana sih kamu, Hana. Radit masih belum boleh memakan makanan berminyak seperti ini,” ujar Raka.

“Ah… maaf, aku tidak tahu. Radit, maaf banget, aku tidak tahu.” Hana menundukkan kepalanya dan merasa malu.

"Wow... sudah abad ke-21, masih tidak tahu rumah sakit. Hebat sekali wanita ini," ujar Amelia.

“Haha… tidak apa-apa. Di keranjang itu, kamu membawa sandwich, bukan?” ujar Radit melihat keranjang yang dibawa Hana di tangan kanannya.

“Oh ini, kenapa kamu bisa tahu kalau aku juga membawa sandwich, Radit?” ujar Hana dengan bingung dan penasaran.

“Ah, hanya firasatku saja. Lagi pula, mana mungkin kamu membawa makanan berminyak kepadaku. Kamu kan bukan orang yang ceroboh. Pastinya makanan ini kamu persiapkan untuk yang lainnya, bukan?” ujar Radit dengan tersenyum kepada Hana. Hana hanya terdiam dan tersipu malu mendengar ucapan dari Radit.

“Wow… muka Hana memerah. Radit, aku tidak tahu kalau kamu sangat jago dalam menggombal,” ujar Laras.

“Ah, tidak kok, haha… mana mungkin aku bisa menggombal. Aku hanya bilang kenyataannya saja,” ujar Radit. Mendengar ucapan Radit yang spontan membuat Hana semakin malu dan dia duduk di samping Raka.

Raka berdiri menuju tempat tidur Radit, lalu memegang pundak Radit. “Hei, kawan, lebih baik kau diam saja. Jika kamu terus lanjutkan, dia ini akan mati karena malu,” ujar Raka.

“Owh… ok, aku akan diam,” Radit menuruti perkataan Raka dan tampak kebingungan.

“Hei, Radit, kau tampak semangat. Kapan kamu akan keluar dari sini?” ujar Leonardo kepada Radit.

“Entahlah, aku baru saja bangun jadi tidak begitu tahu,” ujar Radit.

“Oh begitu. Raka, apakah kau tahu kapan dia akan keluar dari sini?” ujar Leonardo kepada Raka.

“Hm… entahlah, mana saya tahu, saya kan bukan dokter di sini. Tapi ketika aku mau menuju ke ruangan ini, kata suster di bawah, nanti dokter yang merawat Radit akan datang. Sepertinya sebentar lagi akan datang,” ujar Raka.

Tiba-tiba seorang masuk ke dalam ruangan menggunakan pakaian berjas putih. “Waduh, ramai juga di sini,” dia adalah Dokter George yang merawat Radit.

“Pak George!” teriak Amelia.

“Hei, bocah, jangan teriak, ini di rumah sakit. Kau ini tidak tahu tata krama rumah sakit, ya? Dan satu lagi, jangan panggil aku dengan nama itu, panggil aku Dokter Azel, mengerti!” ujar Dokter George dengan kesal.

“Heh... kenapa? Padahal George itu nama yang keren, seperti nama seorang bangsawan Barat, bukan?” ujar Amelia.

“Nama itu aneh, tidak enak sekali didengar dan susah diucapkan. Jadi, jangan panggil aku seperti itu lagi. Jika tidak, aku akan melakukan eksperimen kepadamu lagi,” ujar Dokter George kepada Amelia dengan nada mengancam.

“Dasar licik, beraninya mengancam perempuan. Dasar pria lemah,” ujar Amelia dengan muka menyeringai.

“Kau bilang apa tadi?” ujar Dokter George dengan muka kesal.

“Ah... tidak kok, Dokter Azel. Kamu salah dengar, hehehe...” ujar Amelia.

“Baguslah, untung aku hanya salah dengar...” ujar Dokter George.

“Amelia, aku penasaran, bagaimana kamu bisa mengenal Dokter Azel?” ujar Laras, lalu orang yang berada di ruangan itu seketika juga menunjukkan muka penasaran.

“Oh... dia pernah merawatku saat aku sakit 2 tahun lalu karena terjatuh dari tangga dan tulang kakiku retak. Dalam masa rehabilitasi, dialah yang merawatku sampai 1 tahun ke depan. Yah, itu parah sekali, padahal sudah lulus SMP dan menikmati masa liburan, tapi malah berbaring di rumah sakit doang. Suram sekali,” ujar Amelia.

“Oh begitu, yah. Kasihan sekali... jadi kamu sudah mengenal Dokter George cukup lama dan sepertinya kalian cukup akrab. Sepertinya di sini ada yang merasa tersaingi,” ujar Laras, berkata sambil melirik Leonardo dengan muka tawa jahat.

“Hei, kutu buku, apa kau lihat-lihat!” ujar Leonardo kepada Laras dengan nada kesal dan tubuhnya seperti mengeluarkan aura hitam.

“Ah tidak... aku hanya berbicara sendiri,” ujar Laras kepada Leonardo sambil berpura-pura lanjut membaca buku yang dipegangnya.

Dokter George mendekat ke Radit dan duduk di sampingnya. “Hei Radit, sepertinya kau sudah tampak lebih baik dan sehat. Apakah ada yang sakit?” ujar Dokter George kepada Radit.

“Aku sudah merasa baik kok, Dok,” ujar Radit.

“Baguslah kalau begitu, soalnya saat kau tertidur selama 3 hari ini, terkadang aku melihatmu seperti kesakitan,” ujar Dokter George. Hana ikut berbicara tentang hal yang dilihat Dokter George ketika Radit tertidur.

“Hah... ya, aku juga pernah melihatmu seperti itu. Muka kesakitan dan kamu sampai mengeluarkan air mata juga. Aku sampai kaget dan kamu juga terkadang berbicara minta maaf?” ujar Hana kepada Radit dengan muka sedih.

“Ah, aku tidak terlalu mengingat mimpi itu, tapi itu mimpi yang sangat menyedihkan sekali, dan rasanya itu bukan seperti mimpi tapi seperti kenyataan,” ujar Radit sambil menunjukkan muka sedih. Suasana ruangan terdiam, menghayati cerita Radit, Hana, dan Dokter George.

“Itu sepertinya hanya mimpi buruk yang kau alami karena pingsan saat berjalan terlalu jauh bersama temanmu waktu itu. Jadi tenang saja,” ujar Dokter George kepada Radit. “Saya harap begitu,” ujar Radit.

“Oh iya, aku lupa bilang. Kamu boleh keluar dari rumah sakit besok,” ujar Dokter George.

“Hari sudah gelap, ayo kita pulang sebelum hari gelap,” ujar Leonardo sambil melihat kaca.

“Ah iya, sudah sore. Waktu berjalan cepat sekali, tidak terasa sudah sore. Kita balik yuk,” ujar Amelia.

Teman-teman Radit keluar dari kamar dan mengucapkan selamat tinggal kepada Radit.

“Hm... sepertinya aku juga harus pergi karena aku ada acara seminar malam ini. Mungkin sepertinya besok aku tidak bisa melihatmu keluar dari sini. Aku minta maaf ya,” ujar Dokter George.

“Ah tidak apa-apa kok... Terima kasih ya, sudah merawatku selama 3 hari ini. Jika saya merepotkan Anda, saya minta maaf,” ujar Radit.

“Tidak usah terlalu formal, panggil saja aku Dokter Azel. Lagi pula itu tidak merepotkan, sudah tugas saya untuk merawat pasien. Jadi, sampai jumpa lagi, mungkin kita akan bertemu kembali suatu saat nanti,” ujar Dokter George dengan senyum sambil berjabat tangan dengan Radit, lalu dia pergi.

Saat ini ruangan itu sepi. Radit melihat ke arah jendela kamar yang memandangi terbenamnya matahari di sela-sela bangunan gedung bertingkat. Radit masih terus memikirkan tentang mimpi buruk itu.

 

ESOK HARINYA PADA PUKUL 9.00 A.M.

Radit pulang bersama keluarganya. Lalu, untuk 2 hari ke depan, Radit masih berada di rumah. Dia tidak masuk ke sekolah karena dianjurkan oleh orang tuanya agar beristirahat lebih banyak.

2 hari berlalu, di sekolah, Radit datang lebih awal ke sekolah hari Senin pukul 6.15 AM. Dia yang pertama datang di kelasnya, tiba-tiba pintu terbuka, lalu muncul sosok gadis dengan rambut berwarna coklat bergaya ikat kuda.

“Hei Hana, selamat pagi,” ucap Radit ke Hana sambil tersenyum.

“Selamat pagi juga, Radit. Kau sudah masuk sekolah lagi,” ucap Hana ke Radit sambil malu-malu.

Hana menaruh tasnya dan lalu menuju tempat duduknya Radit yang berada di tengah, sebelah kiri, di samping kaca.

“Ah iya, nih, 5 hari gak masuk, terhitung juga hari Sabtu dan Ahad, lama juga liburnya,” ujar Radit.

“Hahahaha… 1 minggu penuh tidak masuk, jangan lupa tugas-tugas minggu lalu dikerjakan,” ujar Hana sambil tertawa.

“Ah, sial, gawat… baru saja masuk sudah mendapat beban banyak. Hana, maukah kamu kasih tahu hasil jawaban dari tugas-tugas minggu lalu?” ujar Radit dengan muka memohon.

“Gak mau ah... keenakan kamu, tinggal tulis saja. Coba kerjain sendiri,” ujar Hana kepada Radit. Muka Radit terlihat kecewa.

Tiba-tiba pintu kelas terbuka lagi dan masuk 2 orang laki-laki. “Hei... Hei, pagi sudah berduaan saja. Jangan-jangan kalian abis melakukan itu ya,” ujar Leonardo dengan muka jahat.

“Sialan kau, aku hanya bertanya soal tugas-tugas minggu lalu,” ujar Radit.

“Melakukan itu? Apa maksudnya itu?” ujar Hana dengan kebingungan.

“Eh... kalau kalian menghindarinya dengan muka panik gitu, itu malah semakin mencurigakan tau,” ujar Leonardo dengan muka jahat. Hana berpikir sejenak, dan tiba-tiba mukanya memerah dan menunduk ke bawah.

“Sialan, mau kuhajar kau... kampang!” ujar Radit dengan kesal dan langsung berdiri. Saat Leonardo ingin membalas perkataan Radit, tiba-tiba Raka memukul kepala Leonardo menggunakan kertas. “Sudah, hentikan, pagi-pagi udah panas-panasin orang lain,” ujar Raka ke Leonardo.

“Maaf, ini udah kebiasaan, lagian seru godain mereka berdua,” ujar Leonardo dengan muka tidak bersalah.

“Dasar anak ini,” ujar Raka.

Raka dan Leonardo menaruh tasnya dan menuju tempat duduk Radit. Raka melihat Hana masih memerah mukanya dan mengucapkan kalimat dalam hatinya, 'Anak ini terlalu mendalami arti kata “itu”.'

“Lalu, ada apa dengan tugasnya, Radit?” ujar Raka kepada Radit.

“Oh, ini Hana gak mau ngasih jawaban tugas-tugas minggu lalu,” sambil melihat Hana, lalu kembali melihat Raka.

“Jadi, apakah kamu mau memberikan hasil tugas kemarin kepadaku?” ujar Radit ke Raka dengan muka memelas.

“Mau saja, tapi tidak gratis, ada syaratnya!” ujar Raka.

“Apa persyaratannya?” ujar Radit dengan serius.

“Selama 2 hari ini, makanan Hana yang diberikan kepadamu akan menjadi milik aku!” ujar Raka dengan muka jahat.

“Apa! Ayolah, makanan Hana sangat enak sekali. 1 hari saja tentu sudah cukup,” ujar Radit.

“Ok, baiklah, 3 hari,” ujar Raka.

“Eh, tunggu, kok nambah?” ujar Radit dengan bingung.

“4 hari,” ujar Raka.

“Eh, tunggu, baiklah, 3 hari,” ujar Radit.

“5 hari,” ujar Raka.

“Siap-siap, ok, baiklah, 4 hari. Jangan tambah lagi,” ujar Radit dengan nada panik.

“OK, deal, 5 hari,” ujar Raka.

“Apa! 5 hari!” ujar Radit.

“Mau tambah?” ujar Raka.

“Ah... tidak-tidak, baiklah, 5 hari,” ujar Radit dengan muka kesal.

“Bagus jika kau mengerti,” ujar Raka dengan senyum jahatnya.

“Dia ternyata lebih kejam dariku,” ujar Leonardo dengan heran.

“Hei, Hana, kau kenapa?” ujar Leonardo ke Hana.

Hana, yang melihat Radit dan Raka memperebutkan jatah makanan buatannya, merasa malu dan ditambah lagi Radit bilang bahwa makanannya sangat enak, membuat dia makin merasakan rasa malu yang sangat tertahankan.

Saat percakapan berlangsung, siswa lain masuk satu per satu ke kelas hingga akhirnya kelas menjadi ramai, dan bel masuk kelas berbunyi. Jam 11 siang, saat waktunya istirahat, Raka, Radit, Leonardo, dan Hana pergi ke ruang klubnya, yaitu klub Penolong, di mana kegiatan klub itu tugasnya menolong klub-klub lain yang sedang bermasalah dan terkadang juga menerima konsultasi pribadi. Laras dan Amelia yang berbeda kelas juga menuju ke ruang klub.

“Hei, apakah hari ini tidak ada kegiatan?” ujar Amelia ke lainnya sambil tertidur lemas di alas tikar.

“Sepertinya tidak ada,” ujar Laras sambil melihat kertas kegiatan klub.

Raka yang melihat berita acara TV tiba-tiba berkata, “Akhir-akhir ini banyak sekali orang yang korupsi, bunuh diri, ya, dan terlebih lagi pembunuhan. Hampir setiap hari sepertinya melihat berita seperti ini.”

“Hah... iya, sepertinya memang hampir setiap hari, yah. Kalau begini terus, bagaimana ya kedepannya nanti dengan dunia ini,” ujar Amelia.

“Mungkin saja akan terjadi perang nanti, hahaha...” ujar Leonardo.

“Hei, jangan bicara seperti itu, dong. Kalau terjadi perang nanti, kecantikanku tidak bisa dilihat oleh seluruh dunia,” ujar Amelia.

Radit, yang melihat berita acara itu, tiba-tiba seperti melihat serpihan potongan gambaran. Radit memegang kepalanya dengan bercucuran keringat yang banyak.

“Hei, Radit, ada apa denganmu?” ujar Laras. Yang lainnya langsung melihat ke arah Radit.

Tiba-tiba Radit berbicara, “Maafkan aku.” Lalu Radit berdiri dan menghampiri Leonardo lalu memegang kerah bajunya. Hana, Laras, dan Amelia melihat Radit seperti tampak ketakutan dan bingung harus berbuat apa.

“Tolong, maafkan aku,” ujar Radit dengan suara pelan.

“Hei Radit, ada apa denganmu?” Leonardo berusaha melepaskan genggaman tangan Radit yang kuat di kerah bajunya.

Raka memegang tangan Radit dan membantu melepaskan genggaman tangan Radit dari Leonardo.

“Hei Radit, kau kenapa?” Tiba-tiba saja, secara spontan Radit mendorong Raka dengan kencang, dan Raka terpental, mengenai meja di belakangnya.

Leonardo merasakan genggaman tangan Radit mulai melemah, dan Leonardo menatap mata Radit. Leonardo merasakan tatapan yang kosong, seperti orang yang tidak memiliki tujuan hidup, lalu Radit menutup matanya dan pingsan.

Terpopuler

Comments

Realm

Realm

Gila panjang juga, jarang - jarang liat novel panjang. Puas dah wkwkwk 🤣

2022-12-11

9

lihat semua
Episodes
1 [0.0][Prolog Awal Cerita] Awal Kemunculan Penyimpangan
2 [1.1][Plolog Terra] Dunia Masa Depan Di Planet Terra
3 [1.2] Awal Kisah Baru - 2117
4 [1.3] Mimpi
5 [1.4] Déjà vu & Anak Baru
6 [1.5] Awal Ingatan Buruk
7 [1.6] Misteri Ingatan Radit
8 [1.7] Kegiatan Klub
9 [1.8] Pertemuan Dengan Gadis Silver
10 [1.9] Awal Pembentukan Perkumpulan
11 [1.10] Asal Usul Batu Besar
12 [1.11] Gilbert Melawan Steven
13 [1.12] Jiyan Melawan Steven
14 [1.13] Britta Melawan Steven
15 [1.14] Kejadian Aneh Sebelum Fenomena Batu Besar
16 [1.15] Malam Canda Tawa Terakhir Di Pondok
17 [1.16] 3 Jam Penuh Tragedi Yang Menghancurkan Planet Terra dan Satelitnya
18 [1.17] Pasca Tragedi Batu Besar
19 [1.18] Diserang Sekelompok Kawanan Besar Serigala
20 [1.19] Pertemuan Dengan Anggota Gengster Raka
21 [1.20] Kebangkitan & Perubahan Dunia
22 [∞] {Pengumuman Pembaca Baru & Catatan Cerita} Volume 1
23 [2.0] ERA BARU - 2117
24 [2.1] 1 Bulan Pasca Bencana
25 [2.2] Kumpul Bersama Bagian 1
26 [2.3] Kumpul Bersama Bagian 2
27 [2.4] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 1
28 [2.5] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 2
29 [2.6] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 3
30 [2.7] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 4
31 [2.8] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 5
32 [2.9] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 6
33 [2.10] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 7
34 [!] Visual Cover
35 [2.11] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 8
36 [2.12] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 9
37 [2.13] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 10
38 [2.14] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 11
39 [2.15] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 12
40 [2.16] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 13
41 [2.17] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 14
42 [2.18] Review
43 [2.19] Tak Sadarkan Diri
44 [2.20] Siapa Mereka?
45 [2.21] Terbangun
46 [2.22] Istirahat
47 [∞] {Catatan Cerita} Volume 2
48 [3.0] Semangati Laras
49 [3.1] Kencan Dengan Laras Bagian 1
50 [3.2] Kencan Dengan Laras Bagian 2
51 [3.3] Kencan Dengan Laras Bagian 3
52 [3.4] Kencan Dengan Laras Bagian 4
53 [3.5] Kembali ke Sekolah Bagian 1
54 [3.6] Kembali ke Sekolah Bagian 2
55 [3.7] Keliling Sekolah Baru Bagian 1
56 [3.8] Ruang Klub Baru
57 [3.9] Keliling Sekolah Baru Bagian 2
58 [3.10] Gedung Latihan Sekolah
59 [3.11] Keliling Sekolah Baru Bagian 3
60 [3.12] Tujuan Baru Klub
61 [3.13] Mencari Anggota Bagian 1
62 [3.14] Pertandingan Perekrutan Bagian 1
63 [3.15] Pertandingan Perekrutan Bagian 2
64 [3.16] Pertandingan Perekrutan Bagian 3
65 [3.17] Pertandingan Perekrutan Bagian 4
66 [3.18] Mencari Anggota Bagian 2
67 [3.19] Mencari Anggota Bagian 3
68 [3.20] Anggota Baru Klub
69 [3.21] Hari - hari Pelatihan
70 [3.22] Akhir Tahun 2117 Bagian 1 - Liburan Ke Hutan
71 [3.23] Akhir Tahun 2117 Bagian 2 - Akhir Tahun Yang Tidak Diharapkan
72 [3.24] Akhir Tahun 2117 Bagian 3 - Monster Yang Berbicara
73 [3.25] Akhir Tahun 2117 Bagian 4 - Pertarungan Perdana Melawan Monster
74 [3.26] Akhir Tahun 2117 Bagian 5 - Bertahan & Menang
75 [3.27] Tahun 2118
76 [∞] {Catatan Cerita} Volume 3
77 [4.0] Anggota Baru
78 [4.1] Pengumuman Acara Besar Sekolah
79 [4.2] Awal Tanda Pertempuran
80 [4.3] Babak 1 - Elena Vs Rehan - Tarian Pemanah
81 [!] Pengumuman Delay
82 [!] Pengumuman Delay
83 [4.4] Babak 2 - Dodi Vs Klambert - Penantang Pertahanan
84 [4.5] Babak 3 - Jena Vs Jiao - Seni Bertarung
85 [4.6] Babak 4 - Raka Vs Renaldi - Kecepatan Serang
86 [4.7] Babak 5 - Basuki Vs Arthit - Penantang
87 [4.8] Babak 6 - Lyka Kay Vs Ruby - Perempuan Tangguh
88 [4.9] Babak 7 - Laos Vs Bobi - Petarung Hitam
89 [4.10] Babak 8 - Radit Akarim Vs Aafia Fiana - Calon Pendekar Terbaik
90 [4.11] Istirahat Pertandingan
91 [4.12] Babak 9 - Rehan Vs Klambert - Adu Taktik
92 [4.13] Babak 10 - Jiao Fen Vs Raka Hamirad - Penantang Sang Ahli
93 [4.14] Babak 11 - Arthit Vs Ruby - Pendekar Es
94 [4.15] Babak 12 - Radit Akarim Vs Laos - Penakluk Kegelapan
95 [4.16] Babak 13 - Raka Hamirad Vs Rehan - Atletis
96 [4.17] Babak 14 - Radit Akarim Vs Ruby - Pertarungan Elemen
97 [4.18] Babak 15 - Radit Akarim Vs Rehan - Agresif
98 [4.19] Istirahat & Perencanaan Strategi
99 [4.20] Battle Royale Bagian 1
100 [4.21] Battle Royale Bagian 2
101 [4.22] Battle Royale Bagian 3
102 [4.23] Battle Royale Bagian 4
103 [4.24] Battle Royale Bagian 5
104 [4.25] Battle Royale Bagian 6
105 [4.26] Battle Royale Bagian 7
106 [4.27] Battle Royale Bagian 8
107 [4.28] Battle Royale Bagian 9
108 [4.29] Battle Royale Bagian 10
109 [4.30] Rencana Pelatihan Sekolah
110 [∞] {Catatan Cerita} Volume 4
111 [5.0] Klub Menjadi Terkenal
112 [5.1] Anggota Rekomendasi
113 [5.2] Keliling Kota Bersama Teman Sekolah
114 [5.3] Pertemuan Dengan Ketua Serikat Negara
115 [5.4] Menuju Ke Kota Batavia Untuk Berlatih
116 [5.5] Disergap Monster
117 [5.6] Status Bahaya Level 6
118 [5.7] Monster Mutant
119 [5.8] Bertemu Dengan Yang Selamat
120 [5.9] Disergap Monster Kalajengking Besar
121 [5.10] Amarah Yang Mematikan Emosinya
122 [5.EX1.1] Cinta Kasih Orang Tua Leila Sepanjang Masa
123 [5.EX1.2] Kesedihan 3 Saudara
124 [5.EX1.3] Mencari Penjaga Leila
125 [5.EX1.4] Rapat Operasi
126 [5.EX1.5] Kebersamaan Tiga Bersaudara
127 [5.EX1.6] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 1
128 [5.EX1.7] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 2
129 [5.EX1.8] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 1
130 [5.EX1.7] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 2
131 [5.EX1.8] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 1
132 [5.EX1.9] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 2
133 [5.EX1.10] Dani - Operasi Rahasia Bagian 1
134 [5.EX1.11] Dani - Anomali Yang Indah & Peri
135 [5.EX1.12] Dani - Melawan Makhluk Misterius
136 [5.EX1.13] Dani - Permintaan Terkahir
137 [5.EX1.14] Dani - Wasiat Terakhir
138 [∞] {Catatan Cerita} Volume 5
139 [6.0] Pembaruan Peringkat & Pemakaman
140 [6.1] Kota Netral Kaendah - Batavia
141 [6.2] Radit Bersama 3 Perempuan
142 [6.3] Pertemuan Dengan Orang Yang Mirip
143 [6.4] Jalan - Jalan
144 [6.5] Konser V-Idol
145 [6.6] Perencanaan Melawan
146 [6.7] Mencegah Sabotase
147 [6.8] Gagalkan & Selidiki
148 [6.9] Membasmi Markas Organisasi Penjahat
149 [6.10] Informasi Penting Leila
150 [6.11] Persiapan Ke Daerah Level 6 Batavia
151 [6.12] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 1
152 [6.13] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 2 - Dikejar Monster Cacing Bumi
153 [6.14] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 3 - Monster Ebu Gogo
154 [6.15] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 4 - Kristal Cahaya
155 [6.16] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 5 - Monster Berakal
156 [6.17] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 6 - Pertarungan Dengan Monster Berakal
157 [6.18] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 7 - Bertahan atau Menyerang
158 [6.19] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 8 - Kemunculan Wujud Peri Kecil
159 [6.20] Peri
160 [6.21] Tersambungnya Kembali Ikatan Saudara
161 [6.22] Reinkarnasi
162 [6.23] Misteri Dunia Yang Gagal Terungkap
163 [6.24] Manusia Evo, Magiya & Aura
164 [6.25] Berbincang Dengan Ratu Peri
165 [6.26] Kembali Ke Markas
166 [6.27] Kunjungan Hana Ke Rumah Radit
167 [6.28] Perasaan Yang Hilang
168 [6.29] Pesta & Kejutan Dari Peri Alise
169 [∞] {Catatan Cerita} Volume 6
170 [6.EX1.1] Curhatan Hana
171 [6.EX1.2] Cerita Masa Lalu Cinta Radit
172 [6.EX1.3] Makan Bersama Ria
173 [6.EX1.4] Kecurigaan Raka
174 [6.EX1.5] Rumah Kayu
175 [6.EX1.6] Godaan
176 [6.EX1.7] Pesta
177 [6.EX1.8] Mencari Kebenaran Gosip
178 [6.EX1.9] Mengikuti
179 [6.EX1.10] Wajah Asli Ria
180 [6.EX1.11] Pertengkaran Sahabat
181 [6.EX1.12] Informasi Dari Ruruh
182 [6.EX1.13] Perasaan Yang Bingung Setelah Mendengar
183 [6.EX1.14] Bar
184 [6.EX1.15] Hampir Terbongkar
185 [6.EX1.16] Cinta
186 [6.EX1.17] Perbincangan Raka dan Leonardo
187 [6.EX1.18] Rencana
188 [6.EX1.19] Fakta & Rasa Sakit Hati
189 [6.EX1.20] Keributan
190 [6.EX1.21] Emosi Yang Hilang
191 [6.EX1.22] Hana Mengetahuinya
192 [∞] {Catatan Cerita} Extra Volume 6
193 [!] Info Penting
194 [!] Info Perubahan Dasar Cerita
Episodes

Updated 194 Episodes

1
[0.0][Prolog Awal Cerita] Awal Kemunculan Penyimpangan
2
[1.1][Plolog Terra] Dunia Masa Depan Di Planet Terra
3
[1.2] Awal Kisah Baru - 2117
4
[1.3] Mimpi
5
[1.4] Déjà vu & Anak Baru
6
[1.5] Awal Ingatan Buruk
7
[1.6] Misteri Ingatan Radit
8
[1.7] Kegiatan Klub
9
[1.8] Pertemuan Dengan Gadis Silver
10
[1.9] Awal Pembentukan Perkumpulan
11
[1.10] Asal Usul Batu Besar
12
[1.11] Gilbert Melawan Steven
13
[1.12] Jiyan Melawan Steven
14
[1.13] Britta Melawan Steven
15
[1.14] Kejadian Aneh Sebelum Fenomena Batu Besar
16
[1.15] Malam Canda Tawa Terakhir Di Pondok
17
[1.16] 3 Jam Penuh Tragedi Yang Menghancurkan Planet Terra dan Satelitnya
18
[1.17] Pasca Tragedi Batu Besar
19
[1.18] Diserang Sekelompok Kawanan Besar Serigala
20
[1.19] Pertemuan Dengan Anggota Gengster Raka
21
[1.20] Kebangkitan & Perubahan Dunia
22
[∞] {Pengumuman Pembaca Baru & Catatan Cerita} Volume 1
23
[2.0] ERA BARU - 2117
24
[2.1] 1 Bulan Pasca Bencana
25
[2.2] Kumpul Bersama Bagian 1
26
[2.3] Kumpul Bersama Bagian 2
27
[2.4] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 1
28
[2.5] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 2
29
[2.6] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 3
30
[2.7] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 4
31
[2.8] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 5
32
[2.9] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 6
33
[2.10] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 7
34
[!] Visual Cover
35
[2.11] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 8
36
[2.12] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 9
37
[2.13] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 10
38
[2.14] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 11
39
[2.15] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 12
40
[2.16] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 13
41
[2.17] Pelatihan Kekuatan Super Bagian 14
42
[2.18] Review
43
[2.19] Tak Sadarkan Diri
44
[2.20] Siapa Mereka?
45
[2.21] Terbangun
46
[2.22] Istirahat
47
[∞] {Catatan Cerita} Volume 2
48
[3.0] Semangati Laras
49
[3.1] Kencan Dengan Laras Bagian 1
50
[3.2] Kencan Dengan Laras Bagian 2
51
[3.3] Kencan Dengan Laras Bagian 3
52
[3.4] Kencan Dengan Laras Bagian 4
53
[3.5] Kembali ke Sekolah Bagian 1
54
[3.6] Kembali ke Sekolah Bagian 2
55
[3.7] Keliling Sekolah Baru Bagian 1
56
[3.8] Ruang Klub Baru
57
[3.9] Keliling Sekolah Baru Bagian 2
58
[3.10] Gedung Latihan Sekolah
59
[3.11] Keliling Sekolah Baru Bagian 3
60
[3.12] Tujuan Baru Klub
61
[3.13] Mencari Anggota Bagian 1
62
[3.14] Pertandingan Perekrutan Bagian 1
63
[3.15] Pertandingan Perekrutan Bagian 2
64
[3.16] Pertandingan Perekrutan Bagian 3
65
[3.17] Pertandingan Perekrutan Bagian 4
66
[3.18] Mencari Anggota Bagian 2
67
[3.19] Mencari Anggota Bagian 3
68
[3.20] Anggota Baru Klub
69
[3.21] Hari - hari Pelatihan
70
[3.22] Akhir Tahun 2117 Bagian 1 - Liburan Ke Hutan
71
[3.23] Akhir Tahun 2117 Bagian 2 - Akhir Tahun Yang Tidak Diharapkan
72
[3.24] Akhir Tahun 2117 Bagian 3 - Monster Yang Berbicara
73
[3.25] Akhir Tahun 2117 Bagian 4 - Pertarungan Perdana Melawan Monster
74
[3.26] Akhir Tahun 2117 Bagian 5 - Bertahan & Menang
75
[3.27] Tahun 2118
76
[∞] {Catatan Cerita} Volume 3
77
[4.0] Anggota Baru
78
[4.1] Pengumuman Acara Besar Sekolah
79
[4.2] Awal Tanda Pertempuran
80
[4.3] Babak 1 - Elena Vs Rehan - Tarian Pemanah
81
[!] Pengumuman Delay
82
[!] Pengumuman Delay
83
[4.4] Babak 2 - Dodi Vs Klambert - Penantang Pertahanan
84
[4.5] Babak 3 - Jena Vs Jiao - Seni Bertarung
85
[4.6] Babak 4 - Raka Vs Renaldi - Kecepatan Serang
86
[4.7] Babak 5 - Basuki Vs Arthit - Penantang
87
[4.8] Babak 6 - Lyka Kay Vs Ruby - Perempuan Tangguh
88
[4.9] Babak 7 - Laos Vs Bobi - Petarung Hitam
89
[4.10] Babak 8 - Radit Akarim Vs Aafia Fiana - Calon Pendekar Terbaik
90
[4.11] Istirahat Pertandingan
91
[4.12] Babak 9 - Rehan Vs Klambert - Adu Taktik
92
[4.13] Babak 10 - Jiao Fen Vs Raka Hamirad - Penantang Sang Ahli
93
[4.14] Babak 11 - Arthit Vs Ruby - Pendekar Es
94
[4.15] Babak 12 - Radit Akarim Vs Laos - Penakluk Kegelapan
95
[4.16] Babak 13 - Raka Hamirad Vs Rehan - Atletis
96
[4.17] Babak 14 - Radit Akarim Vs Ruby - Pertarungan Elemen
97
[4.18] Babak 15 - Radit Akarim Vs Rehan - Agresif
98
[4.19] Istirahat & Perencanaan Strategi
99
[4.20] Battle Royale Bagian 1
100
[4.21] Battle Royale Bagian 2
101
[4.22] Battle Royale Bagian 3
102
[4.23] Battle Royale Bagian 4
103
[4.24] Battle Royale Bagian 5
104
[4.25] Battle Royale Bagian 6
105
[4.26] Battle Royale Bagian 7
106
[4.27] Battle Royale Bagian 8
107
[4.28] Battle Royale Bagian 9
108
[4.29] Battle Royale Bagian 10
109
[4.30] Rencana Pelatihan Sekolah
110
[∞] {Catatan Cerita} Volume 4
111
[5.0] Klub Menjadi Terkenal
112
[5.1] Anggota Rekomendasi
113
[5.2] Keliling Kota Bersama Teman Sekolah
114
[5.3] Pertemuan Dengan Ketua Serikat Negara
115
[5.4] Menuju Ke Kota Batavia Untuk Berlatih
116
[5.5] Disergap Monster
117
[5.6] Status Bahaya Level 6
118
[5.7] Monster Mutant
119
[5.8] Bertemu Dengan Yang Selamat
120
[5.9] Disergap Monster Kalajengking Besar
121
[5.10] Amarah Yang Mematikan Emosinya
122
[5.EX1.1] Cinta Kasih Orang Tua Leila Sepanjang Masa
123
[5.EX1.2] Kesedihan 3 Saudara
124
[5.EX1.3] Mencari Penjaga Leila
125
[5.EX1.4] Rapat Operasi
126
[5.EX1.5] Kebersamaan Tiga Bersaudara
127
[5.EX1.6] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 1
128
[5.EX1.7] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 2
129
[5.EX1.8] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 1
130
[5.EX1.7] Fadil - Operasi Pembebasan Wilayah Bagian 2
131
[5.EX1.8] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 1
132
[5.EX1.9] Fadil - Pembantaian Peleton Bagian 2
133
[5.EX1.10] Dani - Operasi Rahasia Bagian 1
134
[5.EX1.11] Dani - Anomali Yang Indah & Peri
135
[5.EX1.12] Dani - Melawan Makhluk Misterius
136
[5.EX1.13] Dani - Permintaan Terkahir
137
[5.EX1.14] Dani - Wasiat Terakhir
138
[∞] {Catatan Cerita} Volume 5
139
[6.0] Pembaruan Peringkat & Pemakaman
140
[6.1] Kota Netral Kaendah - Batavia
141
[6.2] Radit Bersama 3 Perempuan
142
[6.3] Pertemuan Dengan Orang Yang Mirip
143
[6.4] Jalan - Jalan
144
[6.5] Konser V-Idol
145
[6.6] Perencanaan Melawan
146
[6.7] Mencegah Sabotase
147
[6.8] Gagalkan & Selidiki
148
[6.9] Membasmi Markas Organisasi Penjahat
149
[6.10] Informasi Penting Leila
150
[6.11] Persiapan Ke Daerah Level 6 Batavia
151
[6.12] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 1
152
[6.13] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 2 - Dikejar Monster Cacing Bumi
153
[6.14] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 3 - Monster Ebu Gogo
154
[6.15] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 4 - Kristal Cahaya
155
[6.16] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 5 - Monster Berakal
156
[6.17] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 6 - Pertarungan Dengan Monster Berakal
157
[6.18] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 7 - Bertahan atau Menyerang
158
[6.19] Menuju Lokasi Pohon Peri Bagian 8 - Kemunculan Wujud Peri Kecil
159
[6.20] Peri
160
[6.21] Tersambungnya Kembali Ikatan Saudara
161
[6.22] Reinkarnasi
162
[6.23] Misteri Dunia Yang Gagal Terungkap
163
[6.24] Manusia Evo, Magiya & Aura
164
[6.25] Berbincang Dengan Ratu Peri
165
[6.26] Kembali Ke Markas
166
[6.27] Kunjungan Hana Ke Rumah Radit
167
[6.28] Perasaan Yang Hilang
168
[6.29] Pesta & Kejutan Dari Peri Alise
169
[∞] {Catatan Cerita} Volume 6
170
[6.EX1.1] Curhatan Hana
171
[6.EX1.2] Cerita Masa Lalu Cinta Radit
172
[6.EX1.3] Makan Bersama Ria
173
[6.EX1.4] Kecurigaan Raka
174
[6.EX1.5] Rumah Kayu
175
[6.EX1.6] Godaan
176
[6.EX1.7] Pesta
177
[6.EX1.8] Mencari Kebenaran Gosip
178
[6.EX1.9] Mengikuti
179
[6.EX1.10] Wajah Asli Ria
180
[6.EX1.11] Pertengkaran Sahabat
181
[6.EX1.12] Informasi Dari Ruruh
182
[6.EX1.13] Perasaan Yang Bingung Setelah Mendengar
183
[6.EX1.14] Bar
184
[6.EX1.15] Hampir Terbongkar
185
[6.EX1.16] Cinta
186
[6.EX1.17] Perbincangan Raka dan Leonardo
187
[6.EX1.18] Rencana
188
[6.EX1.19] Fakta & Rasa Sakit Hati
189
[6.EX1.20] Keributan
190
[6.EX1.21] Emosi Yang Hilang
191
[6.EX1.22] Hana Mengetahuinya
192
[∞] {Catatan Cerita} Extra Volume 6
193
[!] Info Penting
194
[!] Info Perubahan Dasar Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!