Lima Bahasa

"Tuan Alva, jadwal pagi ini ada meeting dengan klien dari Australia, mulai pukul 10 nanti, setelah itu akan ada kunjungan dari duta besar Asia." terang sekretarisnya yang bernama Lia.

Alva yang sedang bersin-bersin dari tadi hanya mengangguk dan melambaikan tangan agar sekretarisnya segera keluar ruangan.

Thomas pun masuk setelah mengetuk pintu.

"Tuan Alva, ada perlu apa Anda memanggilku?" tanyanya seraya memungut beberapa kertas yang berjatuhan, "Sepertinya presdir sedang punya masalah," batin Thomas.

"Buang kertas itu!" perintah Alva seraya mengelap ingusnya, Thomas sempat kaget dengan suara lantangnya.

"Tapi Tuan, lembaran ini masih baru dan bersih." Thomas enggan melaksanakan perintahnya.

"Aku jijik melihat barang yang sudah jatuh ke lantai. Kertas itu sudah tak higienis lagi." tutur Alva lalu segera duduk di kursi hitamnya, sebelumnya dia sudah menyemprotkan antiseptik pada kursi itu.

Thomas menarik nafasnya panjang dan membuangnya kasar sambil berjalan menuju bak sampah.

"Mana tanganmu?" Alva mengisyaratkan pada Thomas untuk membuka kedua telapak tangannya.

"Kenapa Tuan?" Thomas mendongakkan kepala, tak mengerti maksudnya apa? Tanpa menyahut Alva langsung menyemprotkan juga antiseptik pada tangan Thomas, Thomas tak bisa mengelak.

"Cari kan aku seorang sekretaris lagi!" perintah Alva.

"Kenapa Tuan, apa Lia melakukan kesalahan, sampai dia harus dipecat? Lia baru dua bulan bekerja di sini." Thomas tampak terkejut dengan permintaan bosnya, padahal sudah kelima kalinya perusahaan ini mengganti sekretaris. Lantaran alergi pada wanita yang mengharuskan dia berganti sekretaris.

"Aku tak memecat dia, carikan seseorang yang bisa menguasi lima bahasa! Sekarang juga!" pintanya lagi, tentu Thomas gelagapan dibuatnya. Bagaimana bisa dalam hitungan jam harus mencari seseorang yang menguasai 5 bahasa?

"Ba-baik Tuan," sahut Thomas dengan segera keluar ruangan.

"Mau cari dimana orang yang bisa menguasai 5 bahasa? Aduh, aku juga lupa tak bertanya tadi, bahasa apa saja yang dia maksudkan. Akh..." gerutu Thomas, dia menuruni tangga menuju bagian periklanan untuk mengumumkan tentang pencarian seseorang yang bisa menguasai 5 bahasa.

Kini Alvarendra mencoba menghubungi nomor pacarnya, Kenzi. Namun, tak ada sahutan. Beberapa kali juga ia mencoba, tapi hasilnya selalu sama.

"Ke mana kamu Kenzi? Sudah lima bulan kamu tak ada kabar." omel Alva seraya menyalakan laptopnya untuk mengecek sendiri laporan keungan perusahaan. Betapa mirisnya dia saat mengetahui data yang ia baca, input keuangan perusahaan sangat menurun. Padahal sebulan lalu dia telah mendapatkan dana dari investor untuk pengembangan perusahaan, tapi tak satu pun dana itu terdaftar.

Alva hampir frustasi, dia sekejap memejamkan matanya. Terlintas dari ingatannya wajah seseorang yang menolongnya saat tercebur kolam kemarin.

"Manis," gumam Alva sambil tersenyum kecil.

"Hey, aku baru ingat sekarang!" sontak Alva berdiri, "Dia gadis di malam itu, ya peristiwa 6 tahun lalu saat aku tidur seranjang dengannya." ucap Alva, dia tak percaya bisa bertemu dengan Sherly.

"Siapa namanya, aku lupa?" Alva merogoh ponsel dan segera menghubungi pihak pengadaan lomba berenang kemarin. Bermaksud mencari tahu nama pemenang lomba.

"Jadi namanya Sherly, aku harus cari dia. Hanya kepada gadis itu aku merasa tak alergi lagi." Alva pergi meninggalkan ruangan untuk bertemu dengan Wendy, sahabatnya.

.

Boman sedang bermain dengan laptopnya, lagi -lagi dia ketagihan dengan beberapa perusahaan ternama yang mendadak tenar. Ada beberapa kecurangan dalam perusahaan ketika mengolah keuangan. Boman berhasil merekam tokoh -tokoh yang terlibat korup, salah satunya Alvarendra Rizki.

"Bukankah nama ini...nama pria yang wajahnya mirip dengan ku," Boman tak percaya kalau pria yang ia harapkan sebagai ayah itu seorang yang korup.

"Aku akan menyelidiki sendiri kasus ini, benar atau hoak?"

Saat Boman akan mematikan laptopnya, mendadak muncul sebuah informasi pada layar laptopnya tentang lowongan pekerjaan. Bahwa perusahaan Bank Core sedang mencari seseorang yang pandai dan menguasai 5 bahasa. Boman langsung menuju pada saudaranya yang lain.

"Kak Abigail," teriak Boman seraya berlari menuju kamar Abigail, sesampainya di sana ternyata Abigail tak ada. Boman berlari menyusuri ruangan lain, didapatinya saudaranya tengah bermain game.

"Kak Abigail dan adik-adik!" seru Boman seraya duduk ditengah-tengah saudaranya.

"Apaan sih Kak? Lagi seru nih," tukas Charles, pandangan dan tangannya masih sibuk pada gamenya.

"Aku punya kabar baik, ini menyangkut kebahagian ibu juga." terang Boman membuat saudaranya yang lain menghentikan permainannya dan menatap lekat dia.

"Ibu?" gumam Dave.

"Tentang apa Dik?" tanya Abigail penasaran.

"Begini, perusahaan dimana tempat pria yang kita anggap ayah kita bekerja, sedang mencari seorang karyawan yang bisa menguasai 5 bahasa." terang Boman seraya menunjukkan lima jarinya.

"Lalu..." Ethan belum paham dengan arah dan maksud perkataan kakak keduanya itu.

"Kita pinta ibu saja untuk bekerja di sana, bagaimana menurut kalian? Biar ayah dan ibu semakin dekat." lanjut Boman antusias.

"Ibu mana mau?" tukas Charles.

"Ibu bilang dia tak pandai berhitung, tapi kalau soal bahasa, Kak Abigail ahlinya." sahut Dave sambil menepuk pundak Abigail, Abigail menautkan alisnya.

"Aku punya ide!" Boman membisikkan idenya pada saudaranya.

"Baik, kita lakukan sekarang!" Abigail beranjak pergi menemui ibunya. Sementara Boman masuk lagi ke dalam kamarnya, sebelumnya dia memesan barang-barang elektronik ke toko online.

Charles, Dave dan Ethan segera melaksanakan tugasnya.

"Bu, apa Ibu tak tertarik ingin bekerja?" tanya Abigail yang mendapati ibunya sedang bersantai membaca buku novel.

"Pinginnya juga begitu, malas jika ibu di rumah terus." sahut Sherly sambil menutup bukunya.

"Ibu, ada lowongan di sebuah perusahaan bank yang sedang mencari karyawan sebagai penerjemah bahasa." terang Abigail, berharap ibunya tertarik.

"Ibu sih bekerja apa saja mau, tapi kalau jadi penerjemah ibu tidak sanggup. " terang Sherly seraya mendongak berpikir sesuatu.

"Ibu tenang saja, itu semua serahkan pada kami." Abigail pergi meninggalkan ibunya yang masih melongo.

Abigail menuju kamar Boman. Tak lama kemudian, Charles, Dave dan Ethan datang membawa bungkusan yang dipesan oleh Boman.

Boman memesan peralatan elektronik, dia akan membuat sebuah alat untuk dipakai oleh ibunya. Alat itu ia beri nama anting mix. Sebuah alat komunikasi yang nantinya bisa menghubungkan antara Sherly dengan Abigail.

Sementara Sherly tengah menerima telepon dari nomor asing.

"Hallo, apa benar ini dengan saudari Sherly?" tanya seorang pria di saluran ponselnya.

"Iya, dengan saya sendiri, ada perlu apa ya menghubungi nomor saya?" tanya Sherly sopan.

"Begini, saudara Sherly, Anda bisa mulai bekerja besok."

"Bekerja?" Sherly binggung sendiri, perasaan dia tak pernah mengajukan lamaran pekerjaan.

"Sesuai lamaran yang telah anda kirim lewat email ini, saya merekomendasikan lamaran anda dan langsung diterima oleh perusahaan kami." terang pemilik suara pria itu.

"Apa, lamaran? Sa-saya belum mengajukan lamaran pekerjaan. Anda mungkin salah orang."

"Tidak, saya akan kirim sopir pribadi untuk Anda besok, jadi Anda tidak repot-repot menaiki kendaraan umum. Terimakasih." sambungan terputus secara sepihak.

"Tunggu! Yah, mati. Hmmm, ini pasti ulah anak-anak." Sherly bergegas mencari pandawa kecilnya.

"Pandawa, di mana kalian?" teriak Sherly.

"Pantas saja Abigail bertanya tadi, ini rupanya? Mereka suka sekali memaksakan kemauan sendiri. Sifat siapa yang mereka turun?" gerutu Sherly seraya mencari pandawa kecil.

Terpopuler

Comments

Ratna Jewel

Ratna Jewel

sifat alva pasti nya😂😂😂

2021-11-26

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

seru sih

2021-11-09

0

Vaika Faradila Putri

Vaika Faradila Putri

haaaa yh pasti bapax lh☺☺☺☺😇😇😇😇😇🤦‍♀️

2021-09-23

0

lihat semua
Episodes
1 Pergi keluar Negeri
2 Ikut Lomba
3 Siapa Ayah Kami?
4 Kena
5 Tuan Alvarendra
6 Pandawa Masuk Kuliah
7 Bertemu dengan Ayah
8 Dave
9 Mirip
10 Dia Panggil Ayah
11 Usaha Berhasil
12 Ethan
13 Ethan Tes DNA
14 Tamu VIP
15 Menang
16 Anita dan Imel
17 Lima Bahasa
18 Sherly Bekerja
19 Alvarendra Dijebak
20 Sherly di Culik
21 Alvarendra Masuk Rumah Sakit
22 Namaku Ethan
23 Hantu?
24 Menyelesaikan Kasus
25 Bertemu Charles
26 Mutiara Hati
27 Alva Baru Menyadarinya
28 10 Detik
29 Terlihat Seperti Kencan
30 Luka Lama
31 Pergi ke Pantai
32 Taruhan
33 Sherly Terlihat Wow
34 Visual Tokoh
35 Alva Mengundurkan Diri
36 Hasil Rapat
37 Pandawa Sakit
38 Kejutan
39 Alva vs Sherly
40 Izin kan Aku Merawat dan Menjagamu
41 Halal
42 Hasil Tes DNA
43 Aku Takut Kehilangan Ayah
44 Awal yang Salah
45 Sherly Kalah Pamor
46 Kejutan yang Aneh.
47 Alvarendra vs Antonio
48 Rencana Balas Dendam
49 Ayah Idolaku
50 Sial
51 Maafkan Aku
52 Keharmonisan Sebuah Keluarga
53 Takkan Tergantikan
54 Penjara Cocok Untukmu
55 Wendy Sekarat
56 Berkabung
57 Hamil
58 Kenzi Selamat
59 Cemburu
60 Ulah Pandawa
61 Alva Pergi
62 Pandawa Usil
63 Pandawa Kangen Ayah
64 Alva Juga Kangen Pandawa
65 Pahlawan Kesiangan
66 Hampir
67 Kenzi Kena Fitnah
68 Terbongkar
69 Pembalasan yang Setimpal
70 Akhir
71 Pandawa Kecilku
72 Akhir yang Bahagia
73 Bonus : Ngidam
74 Mereka Bergerak
75 Shopping
76 Hore, Kita Ikut!
77 Mules
78 Memandikan Duo Baby
79 Alva Memandikan Bayi
80 Tante Ratna Pulang ke Indonesia
81 Riset Ethan
82 Alva Sembuh
83 Dua Tahun Kemudian
84 Keluarga Sempurna Milik Alvarendra Rizki
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Pergi keluar Negeri
2
Ikut Lomba
3
Siapa Ayah Kami?
4
Kena
5
Tuan Alvarendra
6
Pandawa Masuk Kuliah
7
Bertemu dengan Ayah
8
Dave
9
Mirip
10
Dia Panggil Ayah
11
Usaha Berhasil
12
Ethan
13
Ethan Tes DNA
14
Tamu VIP
15
Menang
16
Anita dan Imel
17
Lima Bahasa
18
Sherly Bekerja
19
Alvarendra Dijebak
20
Sherly di Culik
21
Alvarendra Masuk Rumah Sakit
22
Namaku Ethan
23
Hantu?
24
Menyelesaikan Kasus
25
Bertemu Charles
26
Mutiara Hati
27
Alva Baru Menyadarinya
28
10 Detik
29
Terlihat Seperti Kencan
30
Luka Lama
31
Pergi ke Pantai
32
Taruhan
33
Sherly Terlihat Wow
34
Visual Tokoh
35
Alva Mengundurkan Diri
36
Hasil Rapat
37
Pandawa Sakit
38
Kejutan
39
Alva vs Sherly
40
Izin kan Aku Merawat dan Menjagamu
41
Halal
42
Hasil Tes DNA
43
Aku Takut Kehilangan Ayah
44
Awal yang Salah
45
Sherly Kalah Pamor
46
Kejutan yang Aneh.
47
Alvarendra vs Antonio
48
Rencana Balas Dendam
49
Ayah Idolaku
50
Sial
51
Maafkan Aku
52
Keharmonisan Sebuah Keluarga
53
Takkan Tergantikan
54
Penjara Cocok Untukmu
55
Wendy Sekarat
56
Berkabung
57
Hamil
58
Kenzi Selamat
59
Cemburu
60
Ulah Pandawa
61
Alva Pergi
62
Pandawa Usil
63
Pandawa Kangen Ayah
64
Alva Juga Kangen Pandawa
65
Pahlawan Kesiangan
66
Hampir
67
Kenzi Kena Fitnah
68
Terbongkar
69
Pembalasan yang Setimpal
70
Akhir
71
Pandawa Kecilku
72
Akhir yang Bahagia
73
Bonus : Ngidam
74
Mereka Bergerak
75
Shopping
76
Hore, Kita Ikut!
77
Mules
78
Memandikan Duo Baby
79
Alva Memandikan Bayi
80
Tante Ratna Pulang ke Indonesia
81
Riset Ethan
82
Alva Sembuh
83
Dua Tahun Kemudian
84
Keluarga Sempurna Milik Alvarendra Rizki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!