Sherly di Culik

Menjelang Sore Sherly baru keluar dari Bank Core, dia masih merasakan kelelahan saat meladeni publik yang mengadu. Tak hanya itu, bahkan dia mendapat umpatan yang sangat tak pantas didengarkan.

Sherly meminta izin pada sopir pribadinya yang selalu menjemput dan mengantarnya agar pulang mengendarai taksi.

Sherly mulai memesan taksi online. Setelah taksi itu datang, dia segera masuk.

Tubuhnya sangat lengket, dia berharap agar cepat sampai rumah dan segera mandi.

Jalanan sore sangat macet, Sherly sedikit tahu jalan tikus untuk menghindari kemacetan. Si sopir pun patuh mengikuti kemauan Sherli.

Dan benar saja, pukul 17.00 Sherly sudah sampai di halamannya. Para pandawa seperti biasa berhamburan padanya, memeluk dan menciumnya.

"Ibu bau!" tukas Abigail sambil mengerutkan hidungnya.

"Ibu, mengapa pulangnya terlambat? Tidak biasanya pulang jam 5." tanya Boman sambil menunjukkan lima jarinya.

"Ibu terlihat sangat capek, nanti malam aku pijit ya," tawar Charles sambil masih memeluk Sherly.

"Ayo Bu, kita masuk! Aku mau memperlihatkan karya terbaru aku." Dave menggandeng tangan Sherly.

"Biar aku bawakan tas Ibu!" Ethan langsung menarik tas Sherly.

"Anak-anak, terimakasih untuk tawarannya. Hari ini ibu sangat sibuk dan lelah. Ibu ingin mandi dulu." sahut Sherly seraya berjalan mendahului mereka.

Para pandawa saling pandang dan hanya mengangkat bahu. Mereka segera menyusul ibunya.

Sherly segera masuk kamar mandi. Hari ini dia datang bulan. Dia segera berlari menuju laci untuk mencari sesuatu.

"Ya tinggal satu!" keluhnya seraya membawa benda itu ke dalam kamar mandi.

Tidak mungkin dia akan menyuruh salah satu dari pandawa untuk membeli benda itu. Selesai dia mandi dia segera keluar rumah untuk membelinya. Perkiraannya cuma sebentar untuk keluar rumah, jadi dia tak berpamitan pada pandawa saat pergi.

Suasana langit tampak gelap, pertanda malam pun tiba.

Sherly pulang dari toko yang berjarak seratus meter dari kediamannya. Saat di tengah jalan, dia melihat kendaraan roda empat mengarah padanya. Jalanan tampak sepi, mobil kuning itu berhenti tepat dihadapannya.

"Permisi Mbak, saya mau bertanya alamat ini?" seorang pria seusianya tengah menyodorkan selembar kertas kecil pada Sherly.

"Oh, iya, alamat ini, dari sini terus ke sana lalu belok." terang Sherly seraya meliuk-liukan gerakan tangannya.

"Maaf Mbak, tolong bisa diulangi dan suaranya agak lebih kencang!" pinta pria yang masih berada di dalam mobil itu.

Reflek Sherly membungkukkan badan untuk mendekatkan suaranya.

Brukk...

Sherly jatuh tersungkur setelah seseorang dari arah belakang berhasil membiusnya. Belanjaannya pun terjatuh. Dia diangkat masuk menuju mobil dan dibawa ke suatu tempat yang sangat jauh dari keramaian kota.

"Ugh, dimana ini? Dan kenapa tanganku diikat?" ucap Sherly setelah sadar dari pingsannya, matanya berkeliling mengamati keadaan sekitar. Dia berada di ruangan dengan lampu yang redup, berukuran 4 x 4 meter persegi. Dia menggerakkan kedua tangan dan kakinya agar bisa terlepas dari ikatan yang mengikatnya pada sebuah kursi.

"Ugh, susah !" gerutu Sherly, sisa tenaganya ia keluarkan agar bisa lolos dari tempat itu.

"Aku ingat, tadi ada pria yang menanyakan alamat padaku. Pasti dia yang membawaku ke sini." ucapnya pada diri sendiri.

Ceklek...

Suara terbuka membuat Sherly semakin. Dia menoleh.

"Sudah sadar kamu, bagus, persiapkan dirimu, karena bosku sebentar lagi datang!" ucap pria yang bertanya alamat tadi.

"Bos, siapa dia dan mau apa denganku? Lepaskan aku dan biarkan aku keluar dari sini!" teriak Sherly.

Pria itu tertawa.

"Lihat sendiri saja!" pria itu pergi keluar sembari menutup pintu kasar, membuat Sherly kaget.

"Siapa yang dimaksud bos oleh pria botak itu? Perasaan aku tak pernah memiliki musuh."

"Kamu sudah sadar, Sayang?" ucap pria yang membiusnya tadi. Dia membuka pintu sambil melepas kancing kemejanya dengan cepat.

"Siapa kamu dan mau apa? Hah !" bentak Sherly dengan tatapan penuh kebencian.

"Siapa aku? Aku adalah Edo, pria 6 tahun lalu yang sangat merindukan tubuhmu." sahut Edo dan berjalan mendekati Sherly.

"Aku tak pernah mengenalmu! Lepaskan aku, dan jangan mendekat!" ronta Sherly.

"Tapi aku sangat mengenalmu. Dan kamu sudah meninggalkan luka yang cukup dalam di hatiku. 6 tahun lalu, semalaman aku menunggumu di kamarmu, tapi kamu tak kunjung datang juga. " terang Edo, "Kini aku telah mendapatkan kamu kembali."

"Kamarku?" ucap Sherly lirih, mengingat peristiwa apa yang dimaksudkan, tapi belum juga dia mengerti.

"Tunggu, kapan itu terjadi?" tanya Sherly mencoba menggagalkan niat busuk dia.

"Saat temanku, bernama Imel berulang tahun."

"Imel? Kakakku ?" Sherly tersentak mendengarnya.

"Apa alasannya, beri aku jawaban mengapa kamu begitu menginginkan aku?"

"Tidak ada." sahut Edo datar, dia berjalan mendekati Sherly.

"Sudahlah lupakan, itu bukan masalah lagi. Semenjak kamu pulang dari luar negeri, kamu semakin cantik saja." puji Edo seraya mengelus pipi Sherly.

"Jauhkan tangan kotormu dariku!" teriak Sherly.

"Kamu semakin cantik jika marah. Dan itu membuat aku semakin menyukaimu."

"Dari mana kau tahu aku sudah pulang?"

"Tentu saja dari kakak tirimu itu. Dia dan ibumu juga yang meminta ku untuk menculikmu. "

"Kak Imel dan mama ? Keterlaluan mereka, aku bersumpah tidak akan pernah membiarkan mereka hidup bahagia!"

"Tolong lepaskan aku!" Sherly memohon dengan tatapan sendu. Kedua matanya mulai berair.

"Aku akan melepaskanmu jika kau dengan suka rela memberikan tubuhmu yang indah itu." tawar Edo dengan tatapan mata yang nakal.

"Hah, aku tak sudi! Aku bukan wanita murahan yang dengan mudah melayani laki -laki sepertimu!"

"Baik, kita percepat saja!" Edo yang sudah telanjang dada itu mencengkeram dagu Sherly dengan kuat berharap bisa melahap bibirnya.

Sekuat tenaga Sherly memalingkan wajahnya ke kanan dan ke kiri. Hampir saja Edo mendapatkan bibir Sherly.

"Ya Tuhan, tolong aku!" batin Sherly dengan masih berusaha menggesek kedua tangannya untuk melonggarkan ikatannya.

Usahanya membuahkan hasil. Ikatan di tangannya mulai longgar, dia meraih kipas angin yang ada di dekatnya dan menghantamkan dengan kuat pada Edo ketika dia mulai lengah.

"Aww...!!" pekik Edo kesakitan seraya memegangi kepalanya.

Sherly dengan cepat melepas tali yang mengikat di kedua kakinya.

Dia hendak berlari menuju pintu, namun kalah cepat dengan gerakan Edo yang kini sudah meraih kedua tangan Sherly.

"Lepaskan! Lepaskan kataku! Tolong...! Tolong...!" teriaknya histeris.

"Teriak sepuasmu karena tak akan ada yang mendengar jeritanmu!" Edo tertawa jahat.

"Ku mohon Edo, lepaskan aku dan biarkan aku pergi dari sini!" ucap Sherly mengiba.

"Sudah ku katakan tadi, layani aku dulu!" ujar Edo dengan menarik baju Sherly sehingga terlihat bagian depannya.

"Tidak...!!" Sherly menyilangkan kedua tangannya, dia sebisa mungkin menjaga kehormatan dirinya. Tak ingin terulang untuk yang kedua kalinya.

Sherly sesekali mengambil celah kala Edo meregangkan pegangannya. Sherly berhasil lepas, dia berlari ke sudut ruangan itu namun tetap terkejar.

"Mau lari kemana kamu?" Edo merentangkan kedua tangannya dan siap menerkam Sherly.

"Kyaaa...!" teriak Sherly seraya melayangkan kaki kanannya tepat mengenai bagian yang berharga milik Edo.

"Auw...aduh...!" rintih Edo sambil memegang kepunyaannya.

Sherly segera berlari menuju pintu, tepat saat itu juga penjaga dari luar datang. Mereka berjumlah 4 orang.

"Mau kabur ke mana kamu?"

"Bos, Bos tidak apa-apa?" tanya salah satu penjaga yang menghampiri Edo.

Kedua penjaga itu membantu Edo berdiri. Sedang yang dua menghadang Sherly.

"Cepat tangkap Dia, dan bunuh saja dia, aku sudah tak membutuhkan dia lagi!" perintah Edo geram.

Sherly naik turun nafasnya. Dia bingung harus berbuat apa. Lebih baik dia mati dari pada harus menyerahkan tubuhnya pada pria gila itu.

Penjaga itu sudah siap mengayunkan senjatanya.

"Hentikan!" teriak anak kecil dengan pakaian ala bela diri.

"Siapa kamu? Dasar anak kecil, ikut campur saja urusan orang dewasa!"

"Charles," panggil Sherly, tergambar jelas kebahagiaan di wajahnya.

"Lepaskan Ibuku, atau kalian akan aku kirim ke kuburan!" bentak Charles si jagoan.

Semua orang mentertawakan Charles.

"Apa yang kamu katakan tadi hay bocil? Kamu panggil apa wanita ini, ibu? " tanya Edo sambil menunjuk Sherly.

"Ya, Dia adalah Ibuku." seru Charles.

Edo sudah tak peduli lagi dengan kehidupan Sherly, yang awalnya tadi penuh ***** kini berubah menjadi kebencian yang ia rasakan.

"Bunuh mereka berdua!" perintah Edo, semua penjahat itu maju menyerang Charles.

Charles dengan keahlian bela diri yang dia miliki dalam sekejap saja mampu melumpuhkan anak buah Edo.

Edo gelagapan dibuatnya, dia sendiri hendak kabur melarikan diri.

Terpopuler

Comments

范妮·廉姆

范妮·廉姆

cus ak ksh hadiah hehe

2024-01-06

0

Nartadi Yana

Nartadi Yana

ayo Charles bantai Edo dan nenek tiri lampir

2023-10-01

0

Wardah Juri

Wardah Juri

lanjut

2022-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 Pergi keluar Negeri
2 Ikut Lomba
3 Siapa Ayah Kami?
4 Kena
5 Tuan Alvarendra
6 Pandawa Masuk Kuliah
7 Bertemu dengan Ayah
8 Dave
9 Mirip
10 Dia Panggil Ayah
11 Usaha Berhasil
12 Ethan
13 Ethan Tes DNA
14 Tamu VIP
15 Menang
16 Anita dan Imel
17 Lima Bahasa
18 Sherly Bekerja
19 Alvarendra Dijebak
20 Sherly di Culik
21 Alvarendra Masuk Rumah Sakit
22 Namaku Ethan
23 Hantu?
24 Menyelesaikan Kasus
25 Bertemu Charles
26 Mutiara Hati
27 Alva Baru Menyadarinya
28 10 Detik
29 Terlihat Seperti Kencan
30 Luka Lama
31 Pergi ke Pantai
32 Taruhan
33 Sherly Terlihat Wow
34 Visual Tokoh
35 Alva Mengundurkan Diri
36 Hasil Rapat
37 Pandawa Sakit
38 Kejutan
39 Alva vs Sherly
40 Izin kan Aku Merawat dan Menjagamu
41 Halal
42 Hasil Tes DNA
43 Aku Takut Kehilangan Ayah
44 Awal yang Salah
45 Sherly Kalah Pamor
46 Kejutan yang Aneh.
47 Alvarendra vs Antonio
48 Rencana Balas Dendam
49 Ayah Idolaku
50 Sial
51 Maafkan Aku
52 Keharmonisan Sebuah Keluarga
53 Takkan Tergantikan
54 Penjara Cocok Untukmu
55 Wendy Sekarat
56 Berkabung
57 Hamil
58 Kenzi Selamat
59 Cemburu
60 Ulah Pandawa
61 Alva Pergi
62 Pandawa Usil
63 Pandawa Kangen Ayah
64 Alva Juga Kangen Pandawa
65 Pahlawan Kesiangan
66 Hampir
67 Kenzi Kena Fitnah
68 Terbongkar
69 Pembalasan yang Setimpal
70 Akhir
71 Pandawa Kecilku
72 Akhir yang Bahagia
73 Bonus : Ngidam
74 Mereka Bergerak
75 Shopping
76 Hore, Kita Ikut!
77 Mules
78 Memandikan Duo Baby
79 Alva Memandikan Bayi
80 Tante Ratna Pulang ke Indonesia
81 Riset Ethan
82 Alva Sembuh
83 Dua Tahun Kemudian
84 Keluarga Sempurna Milik Alvarendra Rizki
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Pergi keluar Negeri
2
Ikut Lomba
3
Siapa Ayah Kami?
4
Kena
5
Tuan Alvarendra
6
Pandawa Masuk Kuliah
7
Bertemu dengan Ayah
8
Dave
9
Mirip
10
Dia Panggil Ayah
11
Usaha Berhasil
12
Ethan
13
Ethan Tes DNA
14
Tamu VIP
15
Menang
16
Anita dan Imel
17
Lima Bahasa
18
Sherly Bekerja
19
Alvarendra Dijebak
20
Sherly di Culik
21
Alvarendra Masuk Rumah Sakit
22
Namaku Ethan
23
Hantu?
24
Menyelesaikan Kasus
25
Bertemu Charles
26
Mutiara Hati
27
Alva Baru Menyadarinya
28
10 Detik
29
Terlihat Seperti Kencan
30
Luka Lama
31
Pergi ke Pantai
32
Taruhan
33
Sherly Terlihat Wow
34
Visual Tokoh
35
Alva Mengundurkan Diri
36
Hasil Rapat
37
Pandawa Sakit
38
Kejutan
39
Alva vs Sherly
40
Izin kan Aku Merawat dan Menjagamu
41
Halal
42
Hasil Tes DNA
43
Aku Takut Kehilangan Ayah
44
Awal yang Salah
45
Sherly Kalah Pamor
46
Kejutan yang Aneh.
47
Alvarendra vs Antonio
48
Rencana Balas Dendam
49
Ayah Idolaku
50
Sial
51
Maafkan Aku
52
Keharmonisan Sebuah Keluarga
53
Takkan Tergantikan
54
Penjara Cocok Untukmu
55
Wendy Sekarat
56
Berkabung
57
Hamil
58
Kenzi Selamat
59
Cemburu
60
Ulah Pandawa
61
Alva Pergi
62
Pandawa Usil
63
Pandawa Kangen Ayah
64
Alva Juga Kangen Pandawa
65
Pahlawan Kesiangan
66
Hampir
67
Kenzi Kena Fitnah
68
Terbongkar
69
Pembalasan yang Setimpal
70
Akhir
71
Pandawa Kecilku
72
Akhir yang Bahagia
73
Bonus : Ngidam
74
Mereka Bergerak
75
Shopping
76
Hore, Kita Ikut!
77
Mules
78
Memandikan Duo Baby
79
Alva Memandikan Bayi
80
Tante Ratna Pulang ke Indonesia
81
Riset Ethan
82
Alva Sembuh
83
Dua Tahun Kemudian
84
Keluarga Sempurna Milik Alvarendra Rizki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!