"Kiba keluarlah." Perintah Zeno dengan tersenyum di wajahnya
Kiba kemudian keluar dari tubuh Zeno, dia berdiri di pundak kanan Zeno.
"Apa kau tau orang itu? Ya orang itu. Bawalah dia menuju tempat tersembunyi jauh dari sini, nanti aku akan menyusulmu." Ucap Zeno sambil menunjuk tangan kanan jenderal yang bertarung di sebelah jenderal pemimpin pasukan negara api.
Kiba mengangguk, dan memulai aksinya. Dia berlari ke arah tangan kanan jenderal dengan melewati beberapa pasukan yang sedang bertarung. Hewan sekacil Kiba mungkin dianggap hanyalah seekor kucing yang kebetulan lewat.
Tapi siapa sangka, bahwa kucing tersebut merupakan seekor elemental beast yang mengerikan dan fisik belum dewasa.
Kiba berlari dan melompat ke arah orang yang dimaksud tuannya, ia pun juga menggigit arah bagian leher dan membawanya terbang jauh dari pertempuran.
Beberapa orang yang menganggap tadi itu hanyalah kucing kecil langsung tercengang, baik itu dari prajurit negara Api bahkan juga dari negara Angin.
"Elemental beast pertama telah keluar, keluarkan elemental beast kalian." Sang jenderal juga merasa geram karena seseorang tangan kanannya dibawa lari oleh binatang kecil, maka dari itu dia memerintahkan semua prajurit yang memiliki elemental beast untuk dikeluarkan.
Mendengar hal itu, Fang Yoshi bersiap mengeluarkan Leon demi bertarung melawan elemental beast musuh, begitu juga kaisar Hanzi dan juga para prajurit yang memilikinya.
Demi menghindari pertarungan yang sangat besar, Zeno melompat ke arah yang lebih dekat dengan pertempuran. Dia pun berteriak agar semua perhatian tertuju dengannya.
"Jangan berharap kalian mengeluarkan beast elemental kalian."
"Zeno, apa yang dia lakukan disini." Gumam Fang Yoshi lirih.
"Angin:sayatan seribu angin." Ucap Zeno sambil mengeluarkan teknik yang sama saat berada di wilayah aman.
Angin kencang lagi-lagi menerjang pertempuran, namun angin kencang tersebut hanya melukai ribuan pasukan dari negara Api, sedangkan pasukan negara Angin serta Fang Yoshi tidak terpengaruh dan hanya tercengang melihat teknik Zeno yang begitu hebat.
"Teknik macam apa ini." Fang Yoshi menutup wajahnya menggunakan lengan karena mendapati hembusan angin yang cukup kuat. Dia juga melihat bahwa pihak musuh melindungi diri dengan perisai api, dimana jika terkena angin biasa akan membesar. Tapi berbeda dengan teknik Zeno yang malah memecah perisai mereka.
Kaisar Hanzi juga merasa takjub Zeno. Menyadari bahwa teknik ini hanya bereaksi kepada pasukan negara api, jadi dia memerintahkan ke seluruh pasukannya untuk menyerang pasukan negara api selagi mereka menghindari sayatan sayatan tipis angin yang lewat.
Hingga tidak lama selepas itu, Zeno menghentikan tekniknya dan tidak mau berlama-lama lagi, lagi pula tekniknya sudah membuat banyak korban negara api berjatuhan.
Pasukan negara api berhasil dibantai habis-habisan oleh prajurit negara Angin, tentu saja itu juga merupakan berkat Zeno yang membantu. Namun, diantara banyaknya prajurit negara Api yang tumbang, masih tersisa satu orang berdiri utuh dengan luka sayatan yang memenuhi tubuhnya.
Jenderal dari negara Api masih berdiri tegap menahan rasa sakit. Dengan berjalan perlahan dan menahan rasa sakit menuju arah Zeno, seakan dia mempunyai tujuan tertentu kepadanya.
Fang Yoshi bersiap ingin menghabisi jenderal tersebut, karena terlihat jenderal tersebut sepertinya sedang berjalan kearah Zeno.
"Berhenti, jangan mendekat kearah Zeno, atau aku akan melepas kepalamu itu." Ucap Fang Yoshi dengan mengerutkan dahinya.
Jenderal pun menurut, dia pun berhenti di tempat. Tapi dia mengatakan sesuatu kepada Zeno. "Bukankah Zeno Agalia sudah mati termakan elemental beast, seperti yang dirumorkan keluarga Agalia."
Zeno berjalan perlahan ke arah jenderal tersebut. Dengan mengerutkan dahinya, dia mengatakan, "Jangan memanggilku dengan nama keluarga Agalia, atau mengaitkan ku dengan mereka, mereka bahkan tidak menganggapku." Sambil menjulurkan katanya tepat di bawah dagunya.
"Rumor yang dikatakan keluarga Agalia benar-benar salah, buktinya aku masih hidup." Sambungnya.
"Hahaha Zeno, bocah yang dirumorkan anak tidak berbakat ternyata bisa menghabisi ribuan prajurit dari negerinya sendiri." Ucap Jenderal tersebut.
"Apa kau tau, saudaramu Zayn Agalia dibawa kabur oleh elem….."
Sebelum melanjutkan perkataanya, jenderal tersebut tertusuk katana di bagian lehernya. Katana yang sedari tadi, di hunuskan tepat dibawah dagu nya oleh Zeno. Hal tersebut membuat darah mengalir deras ke bawah yang mengakibatkan jenderal mati.
"Sudah ku bilang, jangan mengaitkan mereka kepadaku."
Melihat hal yang dilakukan oleh Zeno, Fang Yoshi benar benar tersenyum karena anak yang didiknya benar-benar kejam kepada musuh.
"Aku ingin pergi sebentar, jangan ada yang mengikutiku." Ucapnya kepada seluruh orang di dekatnya termasuk Fang Yoshi dan kaisar Hanzi.
Zeno menarik katananya, berlari meninggalkan bekas pertempuran dan menghampiri Kiba. Karena mereka berdua sudah menjalin kontrak, Zeno bisa merasakan dimana keberadaan Kiba.
Sementara itu, sang tangan kanan jenderal sepertinya harus berhadapan dengan kucing kecil.
Saat tahu dia ternyata diculik oleh kucing kecil, dia mungkin akan malu apabila diketahui oleh keluarganya. Tapi dia juga begitu meremehkan Kiba seakan Kiba hanyalah kucing dewasa yang begitu agak besar, dan tak tahu kalau itu adalah elemental beast anakan yang berjiwa dewasa.
Dengan kebodohannya, dia bahkan ingin melawan Kiba dengan tangan kosong. Mungkin karena menganggap Kiba sebagai elemental beast yang begitu lemah, dia tidak akan menarik pedang dari selosonya atau mengeluarkan elemental beast karena itu akan membuang-buang waktu.
Kalaupun Kiba bisa berbicara, dia mungkin akan tertawa terbahak-bahak karena melihat tingkah bodoh sang tangan kanan jenderal itu. Dan juga Kiba saat itu hanya duduk termenung menunggu serangan pertama dari sang tangan jenderal.
"Kau sepertinya takut bukan? Sehingga kau tidak bisa berkutik." Sang tangan kanan jenderal hanya tersenyum dan mengeluarkan serangan pertama.
Tapi tiba-tiba saat dia ingin memukul Kiba, kepalanya seperti sedang ditendang seseorang, sehingga mengakibatkan dia terjatuh kesamping.
"Bagaimana kabarmu Zayn Agalia." Ucap Zeno yang baru menendang keras kepala Zayn.
"Siapa kau, kenapa kau bisa mengenalku?" Ucap Zayn dengan nada gemetar.
"Apa kau tidak ingat? Wahai tuan muda kedua." Zeno tersenyum lebar.
Zayn berpikir sejenak, saat dia melihat wajah Zeno, rasanya sangat familiar dan tidak asing. Namun tidak lama, dia menyadari sesuatu bahwa seseorang yang ada di hadapannya adalah Zeno yang merupakan saudaranya.
"Zen...Zeno bagaimana kau masih hidup." Zayn terkejut sehingga bola matanya membesar seakan-akan mau keluar.
Tapi Zayn tertawa selepas itu, dia berdiri tegak dan tidak ada rasa takut lagi saat berhadapan dengan Zeno, dia pun berkata, "Kau hampir membuatku ketakutan adik lemah. Tapi kali ini aku tidak takut sama sekali."
"Adik? Siapa yang kau panggil adik?" Zeno tersenyum sinis.
Dengan cepat, Zayn sudah mengangkat pedangnya dan mengarahkan ke Zeno. Tapi beruntung Zeno juga tak kalah cepat dengan Zayn, sehingga ia benar-benar bisa menahan serangan pedang Zayn.
"Aku tak akan membiarkan kesalahan Kak
Ryan karena tidak berhasil membunuhmu kala itu." Ucap Zayn dengan senyum lebar.
Zeno tak gentar sedikitpun, dia malah juga tersenyum lebar saat berhadapan dengan Zayn. Sebenarnya sangat mudah bagi Zeno untuk membunuh Zayn dengan sekali teknik, tapi sepertinya ia sangat ingin bermain-main dengan Zayn.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 335 Episodes
Comments
Yuko.
siksa zayn
2024-10-03
0
Januar Wirakusuma
zayn
2024-07-17
0
atek tjoen
bunuh
2024-07-04
0