Zeno terkejut bukan kepalang saat mengetahui bahwa seseorang yang bersamanya selama bertahun-tahun adalah orang penting. Bahkan ia juga baru mengetahui bahwa nama yang selalu ia panggil adalah nama keluarganya, yang berarti nama panggilan yang seharusnya ia panggil adalah kakek Yoshi.
"Pantas saja ia sangat dihormati oleh orang-orang." Ucap Zeno sambil menyentuh dagunya.
Tak terasa, waktu juga sudah malam, mereka bahkan juga sudah sampai ke perbatasan antara negeri angin dan juga negeri air.
Zeno segera membangunkan Fang Yoshi yang kala itu sudah terlelap dalam kenikmatan tidurnya.
"Hah apakah, ini sudah sampai." Kata Fang Yoshi.
"Tentu saja." Ucap Zeno.
"Memang kita sudah sampai ke perbatasan, tapi jarak menuju kekaisaran negeri angin masih agak jauh, setidaknya membutuhkan waktu sampai tengah malam. Untuk itu, kita akan mencari penginapan terlebih dahulu." Fang Yoshi menjelaskan.
Walaupun sudah malam, tapi pos penjagaan antar wilayah juga masih bertugas, hal tersebut mereka lakukan untuk berjaga-jaga agar tidak ada orang sembarangan yang masuk.
Tetapi waktu yang sudah malam begini, tidak ada yang mengantri sama sekali untuk masuk ke wilayah negeri angin. Jadi mereka beruntung untuk masuk pos pemeriksaan tanpa harus menunggu.
Para penjaga pos yang melihat kereta kuda langsung segera menghentikannya, mereka segera memeriksa dari semua sisi agar tidak ada barang mencurigakan. Namun, setelah sadar bahwa kereta kuda tersebut berisi Fang Yoshi, mereka segera mengizinkannya tanpa pemeriksaan lebih lanjut.
Selain itu juga, para penjaga keamanan juga menyambut kedatangan Fang Yoshi karena sudah datang ke negeri angin. Tapi disisi lain, para penjaga keamanan keheranan karena Fang Yoshi pergi ke negeri angin tanpa pengawalan, hal tersebut merupakan tindakan pemberani bagi keluarga bangsawan.
Fang Yoshi dan Zeno segera turun dari kereta kuda, karena Fang Yoshi hanya menyuruh untuk mengantarkan sampai ke negeri angin. Tapi karena sudah sangat larut malam, Fang Yoshi memberikan bayaran lebih agar bisa mencari penginapan di negeri angin.
Sebelumnya Zeno dan Fang Yoshi juga ingin mencari penginapan, tapi para penjaga pos memaksa agar mereka berdua untuk sementara waktu tinggal di istana raja kota Langit Biru. Terpaksa mereka berdua hanya bisa mengangguk dan mengiyakan paksaan tersebut.
Akhirnya sebagian para penjaga pos mengantarkan kedua insan tersebut untuk pergi ke istana raja kota yang jaraknya tidak lumayan jauh.
Sebenarnya rasa malu juga tumbuh di hati Zeno, karena hari sudah sangat malam, sedangkan raja kota tentunya juga sudah beristirahat. Zeno benar-benar hanya bisa menghela nafas karena perbuatan Fang Yoshi yang terlalu memaksa.
"Bukankah lebih baik dari tadi kita berangkat besok pagi saja, sebenarnya apa yang dipikirkan kakek tua itu." Gumamnya sambil kesal kepada Fang Yoshi.
Suasana kota Langit biru masih saja sangat ramai. Walaupun sudah sangat larut malam, banyak pemuda-pemuda yang duduk di sebuah kedai dan bercengkrama dengan teman-temannya.
Tapi selepas mereka melihat kedatangan Fang Yoshi, suasana menjadi hening seakan mereka menghormati tamu istimewa tersebut. Kedatangan tersebut menjadi perbincangan, karena Fang Yoshi menuju kesini pada waktu yang sangat larut malam.
"Selain di negeri sendiri, orang-orang di negeri Angin juga sangat mengenal Kakek Yoshi." Zeno mengubah cara memanggil Fang Yoshi.
Fang Yoshi hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala saat Zeno mengubah cara memanggil namanya, dia mengakatak. "Sejak kapan kau mengubah gaya memanggilmu, dulu aku sudah mengatakan bahwa kau hanya perlu memanggilku kakek Fang."
"Itu nama keluargamu, jadi aku tidak bisa menyebutkan namanya secara sembarangan."
*****
Salah satu prajurit terpaksa mengetuk pintu kamar Raja kota yang sedang tertidur, sebenarnya ia tidak melakukan hal tersebut karena dianggap kurang sopan. Tapi setelah mendengar kedatangan Fang Yoshi secara tiba-tiba, prajurit tersebut mau tidak mau harus membangunkan Raja Kota.
"Apakah kau bosan hidup, sehingga mengganggu waktu istirahatku." Ucap Raja kota dengan nada tinggi sambil membuka pintu.
"Ma-maafkan hamba yang mulia, tapi kedatangan hamba saat ini bermaksud untuk menyampaikan bahwa Tuan Yoshi atau mantan kaisar negara air telah datang kesini." Ucap prajurit dengan tubuh yang bergetar ketakutan.
"Kenapa Tuan Yoshi mendadak datang ke negeri air. Tunggu apa lagi, siapkan transportasi untuk menjemputnya."
"Baiklah, yang mulia." Prajurit tersebut kemudian pergi meninggalkan Raja kota.
Sedangkan Raja kota, ia bersiap untuk menyambut kedatangan Fang Yoshi.
Sementara itu, Zeno dan Fang Yoshi di hampiri oleh beberapa kereta kuda. Kereta kuda tersebut bermaksud untuk menjemput Fang Yoshi. Serta diikuti dengan banyaknya penjaga yang bertugas.
"Salam mantan kaisar negeri air, kami kesini diperintahkan Raja kota untuk menjemput anda."
Fang Yoshi kemudian mengangguk, ia kemudian masuk ke dalam kereta kuda, lalu diikuti dengan Zeno dibelakangnya.
Akan tetapi tanpa sengaja, Zeno mendengarkan pembicaraan seseorang yang sepertinya membicarakan dirinya.
"Siapa remaja itu?" Ucap salah satu prajurit yang ditugaskan untuk menjaga.
"Entahlah, perasaanku Tuan Yoshi tidak memiliki anak atau cucu seperti dia."
"Haha betul sekali, Tuan Yoshi tidak memiliki anak atau cucu yang tampangnya lemah seperti dia."
"Atau mungkin, dia adalah anak yang ia temukan pada waktu Tuan Yoshi perjalan kesini, sehingga terpaksa tuan Yoshi harus menjaganya." Ucap salah satu prajurit dengan tertawa lirih.
Zeno masuk ke kereta kuda dengan rasa kesal dan ingin sekali membunuh orang-orang itu, tapi perasaan itu benar-benar ia tahan karena dirinya tidak mau membuat keributan yang terjadi di tengah malam.
Kereta kuda melaju menuju kerajaan. Sedangkan Zeno masih berpikiran tentang ucapan prajurit penjaga yang asal berbicara. Zeno kemudian melupakan gunjingan yang ia terima karena ia hanya ingin membuktikan bahwa dirinya benar-benar kuat.
Tak butuh waktu yang lama, mereka telah sampai ke istana raja kota Langit biru. Raja kota menyambut mereka dengan senang hati. Walaupun sudah larut malam, raja kota sama sekali tidak merasa direpotkan karena ia benar-benar harus menghormati Fang Yoshi yang baru datang.
Mereka berdua dipersilahkan masuk ke dalam kerajaan, kemudian Fang Yoshi berbincang-bincang dengan raja kota untuk membahas apa tujuan sebenarnya kemari yaitu menuju kekaisaran negeri angin.
Sementara itu Zeno telah diantar ke kamar yang telah dipersiapkan sebelumnya, karena Zeno sedari tadi belum beristirahat sama sekali.
Bukannya malah tertidur, ia menjadi berpikiran tentang ibunya yang masih berada di negeri api, apakah masih selamat? Atau hidup dengan penyiksaan? Itulah yang memenuhi otak Zeno kala itu.
Esok paginya, Zeno serta Fang Yoshi sudah bangun dan bersiap untuk menuju kekaisaran negeri angin, tidak lupa Fang Yoshi berpamitan kepada Raja kota, ia juga benar-benar maaf karena telah merepotkan Raja Kota.
Tetapi Raja kota tidak merasa direpotkan, justru ia sangat bangga dengan kedatangan Fang Yoshi yang merupakan mantan kaisar negeri air.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 335 Episodes
Comments
Yuko.
keren
2024-10-03
0
Dedi Tanjung
kutang menarik dari tadi cuma thor aja yg bercerita kurabg dialok terima kasih babay
2024-08-20
0
atek tjoen
rajakota
2024-07-04
0