Aksa benar benar-benar kebingungan, kalau dia tidak keluar, mungkin Zayn akan memutus paksa kontraknya, sehingga Aksa bisa mati. Kalaupun Aksa keluar, maka dia akan langsung diserang oleh Kiba. Disisi lain, saat Aksa memberitahukan siapa sebenarnya Kiba kepada Zayn, maka Aksa akan dipaksa keluar oleh Kiba dan dibunuh juga.
Satu hal yang juga merupakan salah satu pilihan sulit, yaitu jika Zayn dibunuh, maka Aksa juga benar-benar akan mati dan mungkin akan bereinkarnasi ke kehidupan selanjutnya.
Sedangkan Zayn juga merasa kebingungan dan gemetar karena beast Aksa tidak keluar, dirinya perlahan berjalan mundur karena Zeno berjalan mendekatinya.
"Haha, Zeno apa yang kau lakukan, kita ini saudara. Lebih baik kita pulang dan akan kuceritakan kehebatanmu." Ucap Zayn dengan senyum memasang muka masam.
"Ibumu pasti tidak akan bersedih lagi karena tahu kau masih hidup." Sambungnya.
Zeno tidak peduli dengan ucapan omong kosong Zayn, Zeno beranggapan bahwa mungkin dirinya kembali, keluarganya tetap akan memojokkannya karena perbedaan elemental yang tidak menurun dari keluarganya.
Tapi disisi lain, ucapan Zayn mungkin ada benarnya, disaat ia kembali, ibunya akan tahu bahwa dirinya belum meninggal dan kembali bersedih. Tap saat inii dia sangat benar-benar tidak ingin kembali, namun suatu saat, dia pasti akan kembali dengan dengan rasa ingin menghabisi.
"Tidak, aku tidak butuh omong kosong mu, aku hanya butuh mayatmu saja." Zeno tersenyum sambil mengangkat pedangnya. Dengan penuh keyakinan dan tanpa ragu, Zeno menebas kedua kaki Zayn.
Zayn seketika ambruk dengan kedua kaki lepas, hal tersebut juga menyebabkan darah mengalir deras. Zeno benar-benar tidak ingin membunuhnya terlebih dahulu, dia hanya ingin bermain lagi dengan Zayn dengan cara menyiksa Zayn.
Zayn berteriak kesakitan, menahan perihnya kedua kaki yang baru lepas. Sedangkan Zeno, dia hanya tertawa keras melihat penderitaan Zayn.
Zeno hanya berjongkok di hadapan Zayn sambil berkata. "Sepertinya terlalu cepat untuk kau mati."
"Tolong bunuh aku, aku..aku meminta maaf Zeno karena sering menyakitimu." Ucap Zayn merengek-rengek.
"Tidak secepat itu." Zeno kemudian mengangkat pedangnya dan menebaskan ke arah kedua tangan Zayn. Sehingga Zayn menyisakan badan dan kepalanya saja.
Lagi-lagi Zeno tertawa karena teriakan kesakitan Zayn, mungkin bagi orang lain Zeno merupakan orang yang sangat kejam. Tapi ini merupakan hal pertama yang dilakukan oleh Zeno yaitu menyiksa orang, walaupun Zeno merasa adanya kepuasan tersendiri saat menyiksa orang yang sangat ia benci.
Zeno kemudian memegang rambut Zayn dan menyeretnya pergi menuju hutan yang lebih dalam lagi. sedangkan Zayn, dia hanya bisa menangis merasakan rasa sakit yang ia alami.
"Kiba, ayo kita berburu beast elemental." Kata Zeno menoleh ke arah Kiba.
Kiba mengangguk, ia kemudian berjalan mengekor di belakang Zeno yang sedang menyeret Zayn.
Zeno sebenarnya mempunyai ide yang cemerlang, yaitu dia akan membawa Zayn ke hutan yang lebih dalam. Hal tersebut bertujuan menarik perhatian elemental beast, kalaupun beruntung yang terpancing adalah beast angin, Zeno tidak akan susah susah untuk mencari kristal beast angin yang akan dimakan oleh Kiba.
Sesampainya berada di tempat yang pas, Zeno menyandarkan Zayn yang sudah tak berdaya di sebuah pohon yang cukup besar. Tanpa adanya tangan dan kaki, Zayn mungkin sudah tak akan kabur lagi, jadi dia hanya pasrah apa yang dilakukan oleh Zeno.
Sebelum pergi bersembunyi, Kiba mengatakan sesuatu kepada Aksa atau beast milik Zayn. "Kau boleh keluar jika terdapat elemental beast yang menyerang tuanmu."
Kiba bermaksud agar beast yang terpancing untuk melawan Zayn akan di lawan oleh Aksa, dan hal tersebut bertujuan untuk mengetahui tipe elemen yang digunakan Beast yang terpancing.
Zeno dan Kiba pun akhirnya bersembunyi dibalik semak-semak, yang mana tempat tersebut sepertinya aman dan tidak ada beast yang tahu.
Sementara itu Zayn sudah tak berdaya lagi, dia sudah tak memiliki harapan hidup, apalagi beast nya juga sepertinya takut oleh Zeno, sehingga ia memilih bersembunyi di dalam tubuhnya.
Beberapa saat kemudian datanglah seekor beast yang sepertinya telah mencium bau darah, rasa bahagia beast tersebut setelah menemukan Zayn yang bersandar dan tak bisa bergerak lagi.
"Haha sudah lama tidak memakan manusia." Seekor harimau putih dewasa dengan menunjukkan taringnya.
Harimau putih tersebut sekilas mungkin akan sama seperti Kiba, bedanya harimau tersebut sudah dewasa, namun kalaupun di adu kekuatan, Kiba jauh lebih kuat dari harimau putih manapun. Karena dia adalah salah satu penjaga arah mata angin.
Mau tidak mau, Aksa harus keluar untuk melawan harimau putih itu. Lagipula dia diberi izin oleh Kiba apabila terdapat beast yang menyerang Zayn.
Aksa atau kera milik Zayn memiliki bulu yang terbentuk dari api, mungkin jika hewan biasa menyentuhnya akan menjadi abu yang tak tersisa.
"Akhirnya kau keluar juga kera sialan." Teriak Zayn.
"Kau tahu, aku lebih takut dari Byakko daripada dirimu." Batin Aksa sambil melirik ke arah Zayn.
"Walaupun kau berelemen api, dan aku adalah angin. Aku tidak takut sama sekali." Ucap harimau putih itu mengaung.
Zeno hanya tersenyum lebar saat mengetahui bahwa elemental beast yang ada dihadapan beast Zayn adalah elemental beast bertipe angin. Yang mana jika kristal elemental beast tersebut dimakan oleh Kiba, yang maka akan menambah pertumbuhan Kiba secara instan.
Zeno menahan untuk menyerang harimau putih itu terlebih dahulu, dia menunggu waktu yang pas agar kedua beast tersebut lelah, atau salah satu dari mereka mati.
Sebenarnya Kiba bisa saja membunuh harimau putih dalam hitungan detik saja, tapi dia juga ingin melihat pertarungan tanpa menguras energi sedikitpun.
Hingga Aksa dan harimau putih beradu elemental keduanya nampak seimbang dalam adu elemen. Namun dalam segi pertarungan fisik, harimau putih nampak kewalahan dan kesulitan untuk melawan Aksa.
Bahkan Zayn sendiri merasa ngeri karena pertarungan sengit antara Aksa dan harimau putih, walaupun kadang Zayn sendiri juga terkena percikan api dari Aksa.
Karena harimau putih tersebut kalah dengan pertarungan fisik, luka lebam memenuhi seluruh tubuhnya, sehingga ia akan sangat sulit untuk melawan kembali.
Dengan kondisi yang sekarang, Harimau putih mungkin sudah tak bisa melawan lagi apalagi melawan elemen miliki Aksa.
Aksa kemudian mengakhiri pertarungan dengan membakar hidup-hidup si harimau putih. Terbakarnya harimau putih hanya menyisakan sebuah tulang harimau yang rapuh dan sebiji kristal elemen angin milik harimau itu.
Saat melihat krista elemen angin, Aksa baru sadar sepertinya dia telah dimanfaatkan oleh Kiba, tapi dia tak mempermasalahkan itu karena dia benar-benar takut dengan Kiba.
"Haha aku berterima kasih dengan kalian berdua." Ucap Zeno yang keluar dari semak-semak, diikuti oleh Kiba yang berjalan sambil menghampiri kristal elemen angin milik harimau tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 335 Episodes
Comments
Januar Wirakusuma
kiba
2024-07-17
0
atek tjoen
kristal
2024-07-04
0
Cheppy Sodikin
keren..
2024-02-11
0