Mereka berdua akhirnya telah pergi meninggalkan rumah gubuk yang selama ini mereka tinggali, rasanya berat bagi Zeno karena rumah tersebut penuh kenangan, dan kali ini rumah tersebut akan ia tinggalkan karena harus mengikuti Fang Yoshi. Mereka berdua akan pergi ke negeri angin karena ada kepentingan yang membuat Fang Yoshi harus pergi kesana.
Sambil berjalan, Zeno menanyakan sesuatu kepada Fang Yoshi. “Apakah setelah kepentingan kakek telah selesai, kita akan kembali ke gubuk tersebut?”
“Tidak, karena setelah kita pergi ke negara angin maka tugasku telah selesai, jadi aku akan pulang ke keluargaku di negara Air.” Jawab Fang Yoshi.
“Tugas telah selesai?” mendengar hal tersebut Zeno merasa ada sesuatu yang terjadi pada saat Fang Yoshi pergi pada siang hari. Atau mungkin Fang Yoshi telah melakukan tugas yang dirahasiakan kepada Zeno secara bertahun-tahun.
“Maksud anda, tugas apakah itu?” Sambungnya sambil mengerutkan dahi.
“Kau akan tahu nanti.”
Zeno tidak bertanya kembali, ia hanya memasang wajah sedih karena Fang Yoshi akan kembali ke keluarganya, perasaan tersebut dikarenakan Zeno akan terasingkan kembali dan mungkin akan berpisah dengan Fang Yoshi, karena Fang Yoshi sendiri juga akan mengurus keluarganya sendiri.
Apakah mungkin dia akan kembali ke keluarga Agalia? suatu pemikiran terlintas di kepala Zeno yang membuat ia tidak nyaman dengan kata Agalia, ia segera membuang jauh-jauh pemikiran itu karena akan kembali ke keluarga Agalia bukan karena meminta tempat tinggal, tetapi menghancurkan keluarga tersebut sampai ke akar-akarnya.
Namun dia teringat tentang pesan seorang wanita yang memberinya kuasa elemental lima tahun yang lalu. Empat kuasa elemental harus ia bangkitkan bagaimanapun juga, sehingga Zeno berpikiran untuk berkelana ke berbagai negeri untuk mengaktifkan elemental itu juga. Tapi ada satu yang membuat Zeno berpikiran, apa tujuan wanita tersebut tentang memberinya empat elemental dan harus ia bangkitkan sendiri?
Sementara itu Fang Yoshi melihat Zeno sedang merenung dan melamun seakan memikirkan sesuatu, Fang Yoshi kemudian merasa bahwa ucapannya membuat Zeno sedih, tapi sebenarnya ada sesuatu yang belum disampaikan kepada Zeno.
"Kau sudah ku anggap sebagai cucuku sendiri, jadi tinggallah bersamaku dan keluargaku, dan saat kau sudah dewasa, kau bisa bebas untuk kemana saja." Ucap Fang Yoshi.
Fang Yoshi seakan tahu apa yang dipikirkan oleh Zeno, sehingga membuat Zeno sedikit demi sedikit lebih berceria dibandingkan dengan tadi, tapi ada sesuatu yang mengganjal dalam hati Zeno, sehingga ia tanyakan kepada Fang Yoshi. "Apakah keluargamu bisa menerimaku? Mungkin aku akan terkucilkan karena perbedaan elemen."
“Tenang saja, kau tidak usah khawatir.” Fang Yoshi menenangkan Zeno.
Zeno akhirnya mengiyakan keputusan Fang Yoshi tersebut, dan mereka berdua akhirnya diam dan memilih untuk melanjutkan perjalanan. Jarak yang ditempuh Fang Yoshi kali ini akan sangat jauh, mungkin akan membutuhkan waktu berhari-hari jika berjalan kaki.
Saat ini mereka sudah keluar dari wilayah terjauh dari pinggiran hutan dan masuk ke wilayah negara air, jadi Fang Yoshi berpikiran untuk pergi ke kota terdekat untuk mencari transportasi agar waktu yang yang dibutuhkan untuk pergi ke negara angin lebih singkat.
Pemukiman dan rumah-rumah sudah terlihat di pinggiran jalan setapak yang mereka berdua lewati, satu persatu orang yang berada di luar mulai menyapa Fang Yoshi seakan mereka kenal baik dengan Fang Yoshi, bahkan banyak dari mereka juga tau bahwa orang itu adalah Fang Yoshi.
“Selamat datang tuan Yoshi, akhirnya kau kembali juga.”
Fang Yoshi selalu menyapa kembali dengan ramah kepada mereka yang menyapanya, walaupun Fang Yoshi sendiri tidak tahu siapa mereka. Hal tersebut seakan-akan Fang Yoshi adalah seorang pemimpin yang dikenal cukup baik oleh orang-orang.
Zeno menjadi penasaran dan bertanya sendiri di dalam hatinya. “Siapa sebenarnya kakek itu, kenapa banyak orang yang menyanjungnya?”
Hingga akhirnya mereka telah sampai berada di kota, kota paling pinggir di wilayah selatan negeri air. Seperti hal nya tadi, banyak orang-orang kota yang cukup mengenal dengan Fang Yoshi, tapi sebaliknya, Fang Yoshi tidak mengenal mereka.
"Antarkan aku ke negeri angin." Ucap Fang Yoshi kepada seorang pemilik kereta kuda.
"Dengan senang hati tuan Yoshi."
Fang Yoshi akhirnya masuk ke dalam kereta kuda dan diikuti oleh Zeno, mereka akhirnya berangkat langsung menggunakan kereta. Jika menggunakan kereta kuda, bisa dipastikan perjalanan hanya akan menempuh satu malam saja.
Zeno masih curiga, siapa sebenarnya Fang Yoshi, serta hal yang membuat aneh bagi Zeno adalah, kenapa Fang Yoshi tidak pulang dahulu ke keluarganya untuk melepas rindu.
Namun pertanyaannya itu sudah terjawab ketika pemilik kereta kuda menanyakan sesuatu kepada Fang Yoshi. "Kenapa anda tidak kembali ke kaisaran terlebih dahulu?"
"Itu sama saja membuang waktu, prinsipku adalah lebih cepat lebih baik." Jawab Fang Yoshi.
Pemilik kereta kuda tidak berani berkata apa-apa lagi, dia hanya akan fokus ke jalan kedepannya agar perjalanan lebih nyaman dan stabil. Pemilik kereta kuda itu juga tidak menanyakan siapa remaja yang ada di samping Fang Yoshi, memilih diam adalah cara pemilik kuda tersebut supaya tidak menyinggung Fang Yoshi.
"Kekaisaran?" Tanya Zeno kepada dirinya sendiri dalam hati.
"Apakah dia sebenarnya orang penting?" Sambungnya.
Matahari sudah mulai terbenam, pemilik kereta kuda tanpa lelah terus mengendalikan kudanya, walaupun kuda sudah berlari sangat cepat, namun perjalanan mereka juga tak kunjung sampai.
"Zeno, bangunkan aku ketika sudah sampai ke negeri angin." Ucap Fang Yoshi sambil menguap. Ia kemudian tertidur dengan sangat pulas seperti seorang kelelahan.
Memang, menurut Zeno, Fang Yoshi adalah seseorang yang terlalu memaksakan diri, seharusnya Fang Yoshi istirahat terlebih dahulu dan melanjutkan perjalanan esok pagi. Tapi apa daya, Zeno tak mau membantah keinginan Fang Yoshi.
Selagi Fang Yoshi tertidur, Zeno menanyakan sesuatu yang sangat ia ingin ketahui kepada pemilik kereta kuda.
"Paman, sebenarnya siapa kakek Fang? Tidak, maksudku siapa sebenarnya tuan Yoshi itu?" Dengan sengaja, Zeno merubah cara memanggil Fang Yoshi seperti orang-orang memanggil Fang Yoshi dengan sebutan tuan Yoshi.
"Sebelum itu, siapa dirimu anak muda? Kenapa kau begitu dekat dengan tuan Yoshi?" Tanya balik pemilik kereta kuda.
"Aku adalah anak kecil yang ditemukan oleh tahun Yoshi lima tahun yang lalu di hutan elemental beast." Jawab Zeno.
"Tunggu apa? Beliau menemukanmu di hutan elemental beast? Tidak, kau jangan bercanda." Ucap Pemilik kereta tersebut dengan nada tinggi, karena ia tahu bahwa hutan elemental beast adalah tempat tinggalnya para elemental beast, dan bukan hutan biasa.
"Itu adalah hal yang panjang untuk diceritakan." Zeno menghela nafas.
Pemilik kereta kuda itu akhirnya mengerti bahwa akan sangat panjang untuk diceritakan. Jadi pemilik kereta kuda tersebut memberitahu Zeno sesuatu.
"Tuan Zoshi adalah seorang patriark keluarga Fang, serta cucunya saat ini adalah seorang kaisar negeri air."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 335 Episodes
Comments
atek tjoen
kaisar
2024-07-04
0
Mas Bos
makin seru dan bikin penasaran
2024-03-25
0
Harman LokeST
laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss
2023-09-12
1